Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Pare (Momordica charantia L) terhadap Jaringan Tubulus Seminiferus pada Mencit Jantan (Mus musculus) Nadiyya Yasmin; Miranti Kania Dewi; R.A. Retno Ekowati; Wida Purbaningsih; R.B. Soeherman Herdiningrat
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i2.4345

Abstract

Salah satu upaya mengurangi peningkatan penduduk, yaitu dengan menggunakan kontrasepsi. Namun, penggunaan kontrasepsi pria masih minim sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi pria. Buah pare merupakan tanaman tradisional yang dapat digunakan sebagai bahan kontrasepsi karena mengandung kukurbitasin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh buah pare terhadap ketebalan tubulus seminiferus pada mencit jantan sehingga memberikan efek infertil. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada 17 Mei sampai 20 Juni 2018. Pengukuran ketebalan tubulus seminiferus dimulai dari spermatogonia pada lapisan basal sampai dengan kepala spermatid pada distal lumen. Subjek penelitian yang digunakan adalah 28 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi empat kelompok; kelompok kontrol negatif, perlakuan 1 (P1) yang diberi dosis 280 mg/kgBB/hari, perlakuan 2 (P2) yang diberi dosis 560 mg/kgBB/hari, dan perlakuan 3 (P3) yang diberikan dosis 1.120 mg/kgBB/hari. Ketebalan tubulus seminiferus normal pada mencit adalah 54–62 µm. Dari hasil uji hipotesis one way ANOVA, pemberian ekstrak etanol pare menurunkan ketebalan tubulus seminiferus secara keseluruhan, dengan ketebalan mencapai 39,56 µm pada dosis optimal 1.120 mg/kgBB/hari. Zat aktif kukurbitasin mempunyai struktur mirip dengan steroid sehingga dapat menurunkan kadar testosteron dan memengaruhi spermatogenesis. Sel spermatogenik yang menurun menyebabkan penurunan ketebalan tubulus seminferus. THE EFFECT EXTRACT ETHANOL OF BITTER MELON (MOMORDICA CHARANTIA L) CONSUMPTION ON THE THICKNESS OF TUBULUS SEMINIFEROUS IN MICEOne effort to reduce the increase in population is to use contraception. However, the use of male contraception is still minimal, so efforts are needed to increase the use of male contraception. Bitter melon is a traditional plant that can be used as a contraceptive because it contains kukurbitasin. The purpose of this study was to determine the effect of bitter melon on the thickness of the seminiferous tubules in male mice so that it gives an infertile effect. The study was conducted at the Medical Biology Laboratory of the Faculty of Medicine, Padjadjaran University on May 17 to June 20, 2018. Measurement of seminiferous tubule thickness starts from spermatogonia in the basal layer to the head of spermatids in the distal lumen. The research subjects used were 28 male mice which were divided into four groups; negative control group, treatment 1 (P1) who were given a dose of 280 mg/kgBB/day, treatment 2 (P2) were given a dose of 560 mg/kgBB/day and treatment 3 (P3) were given a dose of 1,120 mg/kgBB/day. The thickness of the normal seminiferous tubules in mice is 54–62 μm. From the results of the one way ANOVA hypothesis test, administration of bitter melon ethanol extract decreased the thickness of the seminiferous tubules as a whole, with a thickness reaching 39.56 μm at an optimal dose of 1,120 mg/kgBB/day. The active ingredient kukurbitasin has a structure similar to steroids so that it can reduce testosterone levels and affect spermatogenesis. Decreased spermatogenic cells cause a decrease in the thickness of the seminal tubules.
Pengaruh Fraksi Air Buah Lemon terhadap Gambaran Morfologi Jaringan Hati Mencit Tua yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Nur Azmiati Mundiri; Meta Maulida Damayanti; Maya Tejasari; Annisa Rahmah Furqaani; R.A. Retno Ekowati
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i1.4321

Abstract

Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko dari non alcoholic fatty liver disease (NAFLD). NAFLD mempunyai karakteristik steatosis hepatik, hepatocyte ballooning, inflamasi lobular, dan fibrosis.  Kandungan flavonoid pada Citrus limon dipercaya dapat mencegah steatosis hepatik. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh fraksi air buah lemon terhadap gambaran morfologi jaringan hati mencit tua yang diberi pakan tinggi lemak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan subjek penelitian adalah mencit (Mus musculus) jantan galur DDY tua yang dibagi menjadi empat kelompok secara acak, terdiri atas kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dengan konsentrasi fraksi air buah lemon 20,6; 41,2; 82,4 mg/20 gram BB mencit. Data jumlah hepatosit dengan droplet lemak dan hepatocyte ballooning dianalisis menggunakan uji ANOVA dan Uji Kruskal Willis. Terdapat  perbedaan jumlah hepatosit dengan droplet lemak (p=0,063) dan hepatosit yang mengalami pembengkakan (p=0,109) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Simpulan penelitian ini adalah fraksi air buah lemon dapat mencegah hepatocyte ballooning dan pembentukan droplet lemak pada hepatosit mencit tua yang diberikan pakan tinggi lemak.  PROTECTIVE EFFECT OF WATER FRACTION OF LEMON ON HIGH-FAT DIET-INDUCED LIVER INJURY IN OLD MICEDyslipidemia is one of the risk factors of non alcoholic fatty liver disease (NAFLD). NAFLD is characterized by hepatic steatosis, hepatocyte ballooning, lobular inflammation, and fibrosis. Flavonoid in Citrus limon is believed to prevent hepatic steatosis. The aim of this study is to know the protective effect of lemon’s water fraction on high-fat diet-induced liver injury in old mice. This was an experimental study with old male mice (Mus musculus) DDY strain divided into four groups randomly, consisting of control group and three groups given with water fraction of lemon at concentration 20.6; 41.2; 82.4 mg/20 gram mice body weight. Total count of hepatocytes with fat droplets and hepatocytes ballooning were analyzed using ANOVA and Kruskal Willis tests. There are differences in the amount of hepatocytes with fat droplets (p=0.063) and hepatocytes ballooning (p=0.109) between the control group and the treatment group. The conclusion of this study is lemon’s water fraction can prevent the formation of hepatocyte ballooning and fat droplet in old mice’s hepatocyte fed by high-fat diet.
Pengaruh Fraksi Air Buah Lemon (Citrus limon) terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit Tua yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Rina Permatasari; Yuke Andriane; Herry Garna; Oky Haribudiman; R.A. Retno Ekowati
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v1i1.4322

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah terbesar pada abad 21. Obesitas (terutama obesitas viseral) dan resistensi insulin sering disertai dengan sekelompok kelainan yang disebut sindrom metabolik yang mencakup intoleransi glukosa, trigliserida tinggi, kolesterol HDL rendah, dan hipertensi. Lemon mengandung flavonoid yang dipercaya mempunyai aktivitas menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini mengetahui perubahan kadar glukosa darah pada mencit tua yang diberi pakan tinggi lemak setelah pemberian fraksi air buah lemon (Citrus limon). Penelitian dilakukan di Laboratorium Hewan Gedung Farmasi ITB dan Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung pada bulan April−Juni 2018. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium murni in vivo dengan desain penelitian rancangan acak lengkap terhadap 28 mencit tua jantan galur DDY yang terbagi dalam lima kelompok, yakni kontrol normal, kontrol negatif, konsentrasi 20,6 mg/20 gBB, 41,2 mg/20 gBB, dan 82,4 mg/20 gBB. Pengukuran glukosa darah puasa dilakukan setelah masa adaptasi, saat perlakuan (hari ke-15), dan setelah perlakuan menggunakan glukosameter. Analisis data menggunakan Uji Kruskall-Wallis dan Uji Friedman. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan median GDP1 antarkelompok yang signifikan (p=0,05), perbedaan median GDP2 yang tidak signifikan (p=0,08), dan perbedaan median GDP3 yang tidak signifikan (p=0,66). Terdapat perbedaan median GDP1−3 yang signifikan antara kelompok konsentrasi fraksi air buah lemon (p=0,04). Simpulan, fraksi air buah lemon memiliki efek menurunkan glukosa darah. EFFECT OF WATER FRACTION OF LEMON (CITRUS LIMON) ON BLOOD GLUCOSE LEVEL OF OLD MICE GIVEN HIGH-FAT DIETDiabetes mellitus is one of the biggest problems of the 21st century. Obesity (especially visceral obesity) and insulin resistance often present with a group of disorders commonly called metabolic syndrome including glucose intolerance, high triglycerides, low HDL cholesterol, and hypertension. Flavonoid compounds in lemon is believed to have blood glucose lowering activity. The purpose of this study was to determine changes in blood glucose level in old mice given a high-fat diet after administration of water fraction of lemon (Citrus limon). This study was held at Animal Laboratory of Pharmacy ITB and Animal Laboratory of Faculty of Medicine Bandung Islamic University in April to June 2018. The method of this study was pure in vivo laboratory experiment with a completely randomized design to 28 old male DDY strain mices divided into five groups; normal control, negative control, concentration 20.6 mg/20 gBW, 41.2 mg/20 gBW, and 82.4 mg/20 gBW. Fasting blood glucose measurements were performed after adaptation, ongoing treatment (day 15), and after treatment using glucosemeter. Data analysis used Kruskall-Wallis test and Friedman test. The results showed that there was a significant GDP1 median difference of each groups (p=0.05), a nonsignificant GDP2 median difference (p=0.08), and GDP3 median difference were not significantly different (p=0.66). There was a statistically significant difference between median GDP1−3 between each water fraction of lemon concentration groups (p=0.04). Conclusion, the water fraction of lemon has the effect of lowering blood glucose.