Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        PEMBERIAN MEDIA POSTER MELALUI INSTAGRAM SEBAGAI PSIKOEDUKASI TENTANG PENCEGAHAN TAWURAN REMAJA 
                    
                    Dian Novita Siswanti; 
Muh. Daud; 
Novita Maulidya Jalal; 
Khezia Anom Sari P; 
Nurmilasari Nurmilasari; 
Sunarty Sunarty                    
                     JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 5: Mei 2022 
                    
                    Publisher : Bajang Institute 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (307.13 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Psychoeducation through poster media aims to provide information to teenagers regarding the prevention of brawls. The method used is to use an intervention in the form of psychoeducation including preparation, implementation of psychoeducation by disseminating posters about preventing brawls on Instagram, then an evaluation via google form at the end of the activity. The activity was carried out for 22 days starting from preparation to evaluation. However, the implementation of psychoeducation lasted for 1 week. The results of the service show that the dedication program for providing posters through Instagram (Ig) media as psychoeducation about preventing adolescent brawls as many as 9 posters has been successfully implemented with the results that it can add insight, is easy to understand and is interesting to read by 25 teenagers using Instagram who follow psychoeducation up to evaluation, read and liked by 97 teenage Instagram users, and posters received positive responses by teenagers who read brawl prevention posters on Instagram.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pelatihan Smart Parenting Berbasis E-Learning untuk Meningkatkan Parental Self-Efficacy Ibu Bekerja yang Memiliki Anak Batita 
                    
                    Mirna Ayu Irpadila; 
Eva Meizara Puspita Dewi; 
Dian Novita Siswanti                    
                     Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) Vol 9, No 1 (2023) 
                    
                    Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.22146/gamajpp.82709                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Parental self-efficacy merupakan prediktor penting yang memengaruhi perilaku positif orang tua dalam melakukan pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan smart parenting terhadap peningkatan parental self-efficacy ibu bekerja yang memiliki anak di bawah tiga tahun. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen kuasi the untreated control group design with dependent pretest and posttest samples. Sebanyak 14 partisipan terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Parental self-efficacy diukur menggunakan skala SEPTI-TS. Hasil analisis data menggunakan Mann-Whitney U menunjukkan bahwa terdapat perbedaan parental self-efficacy (ρ=0,002) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan berdasarkan Wilcoxon sign rank test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan parental self-efficacy pada partisipan kelompok eksperimen (ρ=0,018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan smart parenting dapat meningkatkan parental self-efficacy ibu bekerja yang memiliki anak di bawah tiga tahun.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        The Effect of Democratic Parenting on Self-Confidence in Adolescents 
                    
                    Nirmayanti .; 
Dian Novita Siswanti; 
Wilda Ansar                    
                      卷 6 编号 2 (2023): Journal of Correctional Issues (JCI) 
                    
                    Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52472/jci.v6i2.257                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Low self-confidence in adolescents can affect the daily lives of adolescents. Self-confidence is formed from what children receive from home, especially from the care provided by parents as the first environment in a teenager's life. The purpose of this study was to determine the effect of democratic parenting on self-confidence in adolescents. This research uses quantitative research methods. The sampling technique used was purposive sampling. The respondents in this study were 208 people who fell into the categorization of dominant democratic parenting styles. The data collection technique in this study used a Likert scale, namely the scale of democratic parenting and self-confidence. The results of simple regression analysis show that there is an effect of democratic parenting on self-confidence in adolescents with a significance value of 0.000, p <0.05. The Rsquare value in this study is 0.129 which indicates that the contribution of democratic parenting to self-confidence in adolescents is 12,9%. This illustrates that the more dominant democratic parenting is applied by parents, the higher the self-confidence that adolescents have. The conclusion of this research is that parents and teenagers are expected to be able to establish good communication so that teenagers are more optimistic and responsible for themselves.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Regulasi Emosi Perawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar 
                    
                    Muftihaturahmah Muhlis; 
Eva Meizara Puspita Dewi; 
Dian Novita Siswanti                    
                     PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3: April 2022 
                    
                    Publisher : CV. Ulil Albab Corp 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.56799/peshum.v1i3.424                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Regulasi emosi ialah proses mengenali, mempertahankan, dan mengatur emosi positif dan negatif, baik yang di sadari maupun yang tidak di sadari, yang terlihat dan yang laten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi emosi perawat dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) DADI Makassar. Dalam penelitian ini di gunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah empat orang. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dengan partisipan langsung. Hasil penelitian mempresentasikan bahwasanya responden dalam proses melakukan regulasi emosi awalnya melakukan adaptasi dengan lingkungan kerjanya sekitar satu hingga dua bulan lamanya, meskipun sudah ada juga perawat yang tidak butuh adaptasi karena adanya pengalaman kerja di lingkungan serupa dan apabila sedang merasakan emosi negatif seperti marah maka perawat akan menghilangkan emosi negatif tersebut dengan memikirkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai perawat. Strategi regulasi emosi yang dilakukan ialah strategi behavioral yaitu melakukan sesuatu yang menyenangkan (distraction) seperti makan, berjalan-jalan, tidur dan juga menanamkan pikirannya mengenai tugas dan tanggung jawabnya sebagai perawat. Perawat menanamkan dalam pikirannya bahwasanya memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menjaga serta mengurus pasien dengan baik dan sabar, memaklumi segala perilaku yang dilakukan pasien dan tidak membuat emosi marah.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Perfeksionisme Terhadap Kecemasan Ujian Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kabupaten Takalar 
                    
                    Koernia Jabbar; 
Ahmad Razak; 
Dian Novita Siswanti                    
                     PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 5: Agustus 2022 
                    
                    Publisher : CV. Ulil Albab Corp 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.56799/peshum.v1i5.647                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Individuals with perfectionism will feel anxious while facing the test. This research aims to examine how perfectionism has influence on the test anxiety of the 12th grade student at SMAN 1 Takalar. The research was conducted on students who had taken the Computer Based Written Test (UTBK) in 2020 and had tendency to perfectionism. Throughout cluster random sampling technique, the participants of this research were 107 people. The results showed that perfectionism had a significant effect on test anxiety, with a correlation coefficient of 0.085. The implication of this study is useful for schools to minimize the possibility of test anxiety by paying more attention to the tendency of maladaptive perfectionism in students.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Hubungan Harga Diri Dengan Kepuasan Hidup Generasi Z Pengguna Media Sosial Instagram 
                    
                    Khusnul Khotimah Sirajuddin; 
Ahmad; 
Dian Novita Siswanti                    
                     PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 2: Februari 2023 
                    
                    Publisher : CV. Ulil Albab Corp 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.56799/peshum.v2i2.1390                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Instagram adalah salah satu media sosial yang banyak digemari, terutama generasi Z. Generasi Z yang menggunakan Instagram secara pasif memiliki kepuasan hidup yang rendah. Pengguna pasif Instagram senang melihat berbagai unggahan dari orang lain sehingga menimbulkan perasaan iri dan perilaku membandingkan diri yang dapat menurunkan harga diri dan mempengaruhi kepuasan hidup bagi para generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kepuasan hidup generasi Z pengguna media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek penelitian berjumlah 400 orang yang tergolong generasi Z pengguna pasif Instagram dan pernah membandingkan diri dengan orang lain di Instagram. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Self-Esteem Scale dan Satisfaction with Life Scale. Analisis data menggunakan statistik non-parametrik Spearman’s rho dengan bantuan JASP v0.16.2.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara harga diri dengan kepuasan hidup generasi Z pengguna media sosial Instagram (r=0,518 dan p>0,001). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengingat untuk generasi Z agar mampu mengontrol penggunaan Instagram agar tidak terpapar pengaruh negatif yang dapat menurunkan kepuasan hidup dan harga diri.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Konsep Diri Remaja Perempuan Dengan Orang Tua Yang Toksik 
                    
                    Rezky Winanda; 
Rohmah Rifani; 
Dian Novita Siswanti                    
                     PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 2: Februari 2023 
                    
                    Publisher : CV. Ulil Albab Corp 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.56799/peshum.v2i2.1393                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Perilaku orang tua toksik memberikan berbagai dampak negatif bagi diri remaja yang berada pada fase pencarian identitas. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui bentuk perilaku negatif yang didapatkan remaja dari orang tua toksik, konsep diri, dan makna hubungan orang tua dan anak bagi remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan analisis interpretatif fenomenologi. Responden penelitian adalah perempuan berusia 19 dan 21 tahun yang tinggal bersama orang tua sebanyak tiga orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara semi terstruktur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat enam bentuk perilaku orang tua toksik yang didapatkan remaja perempuan, yakni pengabaian, kekerasan fisik dan verbal, pelampiasan marah, pengontrolan, dan perbedaan perlakuan dengan saudara. Perilaku orang tua toksik menimbulkan dampak terhadap konsep diri remaja perempuan. Konsep diri yang terbentuk adalah konsep diri positif dan negatif. Konsep diri positif berdasarkan pengetahuan diri dan harapan diri remaja. Konsep diri negatif berdasarkan penilaian diri negatif remaja. Remaja perempuan memaknai hubungan orang tua dan anak dengan memberikan pandangan tentang orang tua, keluarga dan konsep ideal hubungan orang tua dan anak.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Hubungan Kelekatan Orangtua Dengan Perilaku Agresi Remaja Di Kota Makassar 
                    
                    Sinariptha Aulia Sasmitha; 
Asniar Khumas; 
Dian Novita Siswanti                    
                     PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 3: April 2023 
                    
                    Publisher : CV. Ulil Albab Corp 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.56799/peshum.v2i3.1506                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Seorang anak tidak akan memiliki perilaku yang agresif apabila dia terikat dengan orang tuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran orang tua dengan perilaku agresif yang dimiliki oleh seorang anak. Pada penelitian ini menguji 150 remaja di kota makasar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara parental attachment dengan perilaku agresif (p=-0.003, r=-0.240). Artinya, semakin besar ikatan orang tua dengan remaja, maka semakin berkurang perilaku agresifnya, dan sebaliknya semakin lemah ikatan orang tua dengan remaja, maka semakin kuat perilaku agresifnya. Penelitian ini diharapkan berdampak baik bagi masyarakat agar bisa lebih memperhatikan hubungan antara orang tua dengan anaknya. Kasih sayang yang diberikan oleh orang tua dapat berdampak bagi perilaku dari seorang anak dalam menjalani hidupnya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Hubungan antara Self-Efficacy dengan Student Engagement pada Siswa MAN Pinrang 
                    
                    Amirah Ansyar; 
Dian Novita Siswanti; 
Nur Akmal                    
                     PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 5: Agustus 2023 
                    
                    Publisher : CV. Ulil Albab Corp 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.56799/peshum.v2i5.2202                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The progress of a country can be seen in the quality of education in that country. Active involvement of students in the school environment is very important. Active student involvement is called student engagement. Low student engagement will have an impact on low learning achievement and are more likely to experience frustration and receive negative responses from the teacher. Student engagement in students is influenced by many things, one of the factors of individual factors is that students must have self-efficacy. The purpose of this study was to determine the relationship between self-efficacy and student engagement in MAN Pinrang students. This research uses quantitative methods. Respondents in this study were 234 students who were obtained using random sampling techniques. This study was measured using a scale of self-efficacy and student engagement. The analysis used in this study is the Spearman Rho correlation with the help of SPSS 25.0 for windows. The results of this study indicate that the significant value is p = 0.000 (p <0.05) and the correlation coefficient is r = 0.406. Thus there is a positive relationship between selfefficacy and student engagement. A positive r value means that the higher the selfefficacy, the higher the student engagement
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Quarter Life Crisis Pada Alumni Dari Tiga Perguruan Tinggi Di Kota Makassar 
                    
                    Jihan Fahira; 
Muh. Daud; 
Dian Novita Siswanti                    
                     PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 5: Agustus 2023 
                    
                    Publisher : CV. Ulil Albab Corp 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.56799/peshum.v2i5.2246                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Quarterlife crisis is an emotional crisis in the form of negative emotions in individuals in early adulthood. Negative emotions that occur can inhibit individual productivity, and even cause disturbances both physically and mentally. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and quarter-life crisis in college alumni. The sample in this study were 115 individuals aged 22-30 years who were graduate from universities in Makassar. The research method uses quantitative methods with data collection techniques using a Likert scale, namely the QLC scale from Mutiara (2018) and the self-efficacy scale made by the researcher. The results of hypothesis testing using the Spearman Rank Correlation test showed significant results with a total of 0.00 (p < 0.05) and a correlation coefficient of -0.418. These results indicate that there is a relationship between self-efficacy and quarterlife crisis, which means Ha is accepted and H0 is rejected. It can be concluded that there is a significant relationship between self-efficacy and quarter-life crisis in college graduates in Makassar. It was found that the lower the level of self-efficacy, the higher the level of the individual's quarterlife crisis.