Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Daya tangguh siswa SMA di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Faradillah Firdaus; Asmulyani Asri
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2018, No 7: PROSIDING 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.994 KB)

Abstract

Adversity Quotient (AQ) is size or standard used todetermine the level of someone’s ability in cope with andsurvive against life’s problems and challenges. The ability toface all the difficulties is a process to build a personaldevelopment and potency, as well as to achieve goals.Adversity Quotient is intelligence possessed someone inovercoming difficulties and able to survive. AdversityQuotient is intelligence that arises because of pressure,difficulty and suffering. Stoltz argued that there are threeforms that can be translated from the Adversity Quotient as ameasurement of adversity intelligence, which is a conceptualframework in conducting the formulation to understand andimprove success. It is a measure for knowing individualsresponse patterns against difficulties and challenges, and theseries of skills that can be used in order to achieve a betterresponse in dealing with problems.
Peningkatan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Santriwati Madrasah Aliyah Putri Pondok Pesantren DDI Mangkoso Kabupaten Barru Muhammad Nur Hidayat Nurdin; Kurniati Zainuddin; Muhrajan Piara; Faradillah Firdaus; Nurfitriany Fakhri; M. Ahkam
INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat
Publisher : INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.659 KB) | DOI: 10.35580/inovasi.v2i1.34168

Abstract

Abstrak. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk melakukan transfer of knowledge kepada mitra dalam hal ini santriwati berupa pengetahuan tentang keterampilan komunikasi interpersonal. Kegiatan ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Putri Pondok Pesantren DDI Mangkoso Kampus III Putri Bulu’ Lampang, Kabupaten Barru sebanyak sekitar 50 santriwati. Metode yang digunakan adalah brain storming, penyampaian materi dengan merode ceramah, diskusi dan sharing pengalaman, dan games yang disajikan pada awal materi dan di bagian akhir materi. Hasil dari kegiatan ini adalah terserapnya materi tentang komunikasi interpersonal oleh peserta (mitra), yang dapat digunakan dalam komunikasi mereka sehari-hari.  Kata Kunci: Komunikasi interpersonal, santriwati, pondok pesantren.
PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK BERHADAPAN HUKUM (ABH) DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS (BRSAMPK) TODDOPULI MAKASSAR Faradillah Firdaus; Tri Sulastri; Irdianti Irdianti; Perdana Kusuma; Adelin Ifdhalia Marham
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JIPkM)
Publisher : STIE Trisna Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.434 KB) | DOI: 10.47232/jipkm.v2i2.177

Abstract

Peningkatan interaksi sosial sangat penting untuk mengembalikan atau menyiapkan anak dalam meningkatkan kemampuannya untuk melakukan interaksi sosial atau menyiapkan mereka kembali ke masyarakat. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar terhadap Anak Berhadapan Hukum (ABH), masih banyak yang tidak dapat membaca dan menulis. Hal itu menyebabkan terhambatnya interaksi sosial pada anak terhadap lingkungan sekitar. Peneliti melakukan latihan tulis menulis dan membaca sebagai langkah utama upaya peningkatan interaksi sosial pada Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar. Partisipan dalam penelitian ini yaitu Anak Berhadapan Hukum (ABH) sebanyak empat orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kata kunci: Interaksi sosial, anak berhadapan hukum
Resiliensi Pada Laki-Laki Dewasa Pasca Putus Cinta Risky Indah Aska; Asniar Khumas; Faradillah Firdaus
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 5: Agustus 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v1i5.646

Abstract

Hubungan pacaran dapat berakhir pada perpisahan karena terdapat konflik atau kondisi salah satu pasangan ingin berpisah. Individu yang mempunyai keseriusan dalam hubungan pacaran atau komitmen akan mengalami dampak bagi kesehatan mental dan fisik ketika mengalami kondisi putus cinta. Kondisi terpuruk yang dialami oleh individu yang mengalami putus cinta dapat diatasi dengan cara resiliensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran resiliensi yang dilakukan oleh laki-laki dewasa pasca putus cinta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden dalam penelitian ini sebanyak tiga orang laki-laki yang memenuhi kriteria berusia 20-40 tahun, dengan kondisi pernah mengalami keterpurukan akibat putus cinta. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan responden melalui wawancara secara langsung dan dokumentasi rekaman wawancara yang diselenggarakan di kota Makassar. Hasil penelitian yang didapatkan, yaitu ketiga responden pernah mengalami kondisi terpuruk akibat putus cinta namun mampu bangkit dari kondisi terpuruknya. Dari tujuh aspek resiliensi yang diteliti hasilnya ketujuh aspek positif, yang diantaranya aspek regulasi emosi, pengendalian dorongan, analisis penyebab, efikasi diri, realisitis dan optimis, empati serta keterjangkauan. Penelitian ini menjadi bahan intropeksi diri responden agar mengenali proses resiliensi pasca putus cinta yang dilalui dan memberikan informasi tambahan kepada masyarakat umum bahwa resiliensi merupakan cara untuk bangkit dari keterpurukannya.
Gambaran Komitmen Pernikahan pada Suami yang Melakukan Kekerasan dalam Rumah Tangga Nur Shofiyah Jafni; Asniar Khumas; Faradillah Firdaus
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 4: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v2i4.1809

Abstract

Salah satu tugas perkembangan harus dijalankan individu adalah memilih teman hidup dan menikah. Dalam mempertahankan pernikahan, dibutuhkan komitmen. Berdasarkan yang terjadi tidak selamanya pernikahan berjalan lancar. Kasus paling menonjol dalam rumah tangga adalah kekerasan dilakukan oleh suami terhadap istrinya. Maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi, tidak sedikit pasangan suami istri memiliki keinginan untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan, memperbaiki dan mempertahankan rumah tangganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran komitmen pernikahan suami yang telah melakukan kekerasan terhadap istrinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suami yang telah melakukan kekerasan terhadap istrinya dapat menghentikan kekerasan, memperbaiki dan mempertahankan kembali rumah tangganya karena memegang komitmen pernikahan. Ketiga subjek memiliki komitmen pernikahan berbeda-beda, dapat dilihat dari komponen komitmen personal, komitmen moral dan komitmen struktural. Komponen komitmen yang dimiliki ketiga subjek adalah komitmen moral, mengacu pada kewajiban moral yang dimana ketiga subjek bertahan karena memikirkan anak.