Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PERAN ORANGTUA SEBAGAI PENDIDIK DAN PEMBENTUK KARAKTER SPIRITUALITAS REMAJA Christa Siahaan; Djoys Anneke Rantung
Jurnal Shanan Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.825 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v3i2.1581

Abstract

Artikel ini berisi pembahasan tentang peran orangtua sebagai pendidik dan pembentuk karakter spiritualitas remaja dalam pandangan Alkitab dan secara psikologis. Pendidikan karakter spiritualitas remaja merupakan satu dari sekian banyak tujuan pembelajaran PAK. Guru yang berperan dalam pengajaran PAK tidak hanya yang ada dalam sekolah formal saja. Dalam sekolah informal ada guru yang paling dekat dengan naradidiknya bahkan tinggal dalam satu rumah yaitu orangtua. Sebagai guru PAK orangtua berperan dalam membentuk karakter spiritualitas remaja. Orangtua dikatakan sebagai guru pertama dan utama dalam mengajarkan firman Tuhan kepada remaja. Pengajaran yang diberikan hendaknya dapat membentuk suatu kepribadian yang khas dari remaja. Inilah yang disebut sebagai pembentukan karakter spiritualitas.Kata Kunci : Peran Orangtua, Pendidik, Karakter, Spiritualitas, Remaja
TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG ANTISIPATIF DI ERA REVOLUSI INDUSRI 4.0 Djoys Anneke Rantung; Fredik Melkias Boiliu
Jurnal Shanan Vol. 4 No. 1 (2020): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.088 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v4i1.1770

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan untuk membahas tentang bagaimana manusia menciptakan, menggunakan dan mengembangkan teknologi sesuai iman Kristen.Teknologi sudah ada sejak saat manusia diciptakan. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Imago Dei) Kejadian 1:27-28. Allah memerintahkan manusia untuk menciptakan bahtera dan Allah turut campur tangan menentukan dimensi ruang bahtera bahkan bahannya pun Allah yang menentukan. Keterlibatan Allah dalam menciptakan teknologi menunjukan bahwa teknologi diciptakan tujuannya digunakan untuk keselamatan manusia dan untuk kemuliaan Tuhan. Allah memperlengkapi manusia dengan akal budi sehingga lewat akal budi inilah manusia mengembangkan teknologi dengan cepat, sesuai perkembangan zaman dan peradaban. Manusia yang menciptakan teknologi seharusnya manusia pula yang mengusai teknologi namun faktanya teknologi yang menguasai manusia, manusia menjadi budak teknologi dan mentuhankan teknologi. Dalam penulisan ini, memasukan pendidikan agama Kristen sebagai upaya untuk mengantisipasi penggunaan teknologi menurut iman Kristen di era revolusi industri 4.0 melalui pengajaran pendidikan agama Kristen di lingkungan keluarga, gereja dan sekolah. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kajian literaurdan riset pustaka.Kata kunci: Teknologi, Iman, Pendidikan Agama Kristen
PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TERHADAP TEOLOGI KEBENCANAAN DAN PERAN GEREJA DALAM MENGHADAPI PENDEMI COVID 19 Abraham Tefbana; Djoys Anneke Rantung
JURNAL LUXNOS Vol. 6 No. 1 (2020): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI JUNI 2020
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v6i1.32

Abstract

Abstrak Artikel ini dimaksudkan untuk menjelaskan sebuah perspektif Pendidikan Agama Kristen terhadap Teologi Kebencanaan dan peran gereja. Penulis mendefenisikan dan berusaha menjelaskan mengenai bencana baik bencana alam maupun bencana non-alam dan factor-faktor penyebabnya. Selanjutnya menjelaskan perspektif Pendidikan Agama Kristen tentang pandemik covid 19 dan peran gereja-gereja dalam menghadapinya. Kajian ini dipandang perlu dan penting, sebagai pencerahan dan pembelajaran bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya orang Kristen bahwa bencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan Alkitab menjelaskan tentang berbagai bencana terjadi dalam kehidupan umat pilihan Allah, sebagai bagian dari kehadiran Allah dalam mendidik dan menghukum umat-Nya.
TEOLOGI POLITIK UNTUK KEADILAN Respons Teologis Gereja di Tengah Menguatnya Politik Identitas Dr. Djoys Anneke Rantung
Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama Vol 2, No 1 (2018): J.VoW Vol. 2 No. 1 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia Wesley Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36972/jvow.v2i1.21

Abstract

Dalam konteks situasi kontemporer gereja hadir dan bergumul dengan tantangan-tantangannya. Ada tiga tantangan sekaligus yang didapati oleh penulis, yakni pertama, gereja berada di tengah situasi menguatnya politik identitas yang muncul pasca orde baru. Kedua, gereja bergumul dengan dirinya sendiri yang juga dibayang-bayangi oleh para politisi dari kalangan umatnya. Ketiga, gereja bergumul dengan idealisme Injil Yesus Kristus dalam menghadirkan keadilan sosial dan perdamaian bagi dunia.Penulisan ini mengangkat pergumulan-pergumulan tersebut dan meletakkan teologi politik sebagai praksis gereja untuk proklamasi Injil Yesus Kristus dalam upaya memahami secara teologis cita-cita Indonesia merdeka, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tulisan ini kemudian berkembang hingga pada pemahaman, bahwa masalah politik identitas yang berorientasi pada kekuasaan hanya untuk kelompok identitas tertentu direspon oleh gereja dengan teologi politik yang berorientasi pada keadilan sosial bagi semua demi perdamaian dan kesejahteraan.Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, berdasarkan hasil studi pustaka berbagai sumber dalam meneliti teologi politik untuk keadilan sebagai respon gereja di tengah menguatnya politik identitas. Maksud dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui tantangan-tantangan yang dihadapi gereja dengan menguatnya politik identitas yang muncul pasca orde baru, pergumulan gereja yang dibayang-bayangi oleh para politisi dari kalangan umatnya dan gereja yang bergumul dengan idealisme injil Yesus Kristus dalam menghadirkan keadilan sosial bagi perdamaian dunia. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah teologi politik untuk keadilan sosial untuk tujuan keadilan sosial. Memperjuangkan hak-hak hidup orang lemah, miskin, tertindas dan mendatangkan keadilan dan kesejahteraan sebagaimana tujuan injil Yesus Kristus dalam menghadirkan keadilan sosial dan menghadirkan perdamaian bagi semua orang.
Evaluasi Kinerja Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Tercapainya Pendidikan Karakter Kristiani Bagi Peserta Didik Tompul Tompul; Djoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Journal on Education Vol 5 No 1 (2022): Journal on Education: Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i1.716

Abstract

Education is a process of humanizing humans through learning in the form of actualizing the potential of students to become an ability or competency. The competencies they can have religious spiritual competence as an actualization of emotional potential (EQ), academic competence as an actualization of intellectual potential (IQ), and motor competence that is developed from sensory or physical potential. This research used qualitative research. This research is a type of research by presenting the results descriptively. Qualitative research is research that conducts renewal research. This research was carried out because there was no previous research so it was necessary to do research so that new research results were found. The results will be processed and reduction techniques will be carried out. Data can be displayed in discourse. This study can be used in analyzing the subject matter. Teacher performance has an important role in determining the quality of teaching. The quality of teaching is also influenced by the presence of good teachers in managing and handling the teaching and learning process in the classroom so as to create effective teaching. Based on the above study, the authors conclude that evaluating the performance of teachers of Christian religious education subjects is an effort to improve learning outcomes and achieve Christian character education for students. Teacher performance has an important role in determining the quality of teaching. The quality of teaching is also influenced by the presence of good teachers in managing and handling the teaching and learning process in the classroom so as to create effective teaching. The success of the teacher's performance is determined by the lesson preparation prepared by the teacher before appearing in class which also determines the effectiveness of the teaching and learning process in class.
Perspektif Sistem Dalam Teknologi Pendidikan Tompul Tompul; Panuturi sitompul; Dina Meriana; Djoys Anneke Rantung; Noh Ibrahim Boiliu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11427

Abstract

Teknologi pendidikan mengacu pada penggunaan alat, teknologi, proses, prosedur, sumber daya, dan strategi untuk meningkatkan pengalaman belajar dalam berbagai pengaturan, seperti pembelajaran formal, pembelajaran informal, pembelajaran nonformal, pembelajaran sepanjang hayat, pembelajaran sesuai permintaan, pembelajaran di tempat kerja, dan pembelajaran tepat waktu Pendekatan teknologi pendidikan berevolusi dari penggunaan awal alat pengajaran dan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir untuk memasukkan perangkat dan pendekatan seperti teknologi seluler, realitas virtual dan augmented, simulasi dan lingkungan imersif, pembelajaran kolaboratif, jejaring sosial, komputasi awan, flipped class room, dan lainnyaPenggunaan teknologi modern bukanlah kata asing. Begitu pula dengan masa training saat ini, yang bisa menjadi pelopor lahirnya teknologi. Sudah sewajarnya jika teknologi dapat digunakan di dalam kelas untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dari sinilah lahir istilah teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terintegrasi yang melibatkan orang, proses, perangkat dan organisasi dalam analisis masalah dan pemecahan berbagai masalah yang mempengaruhi semua aspek pembelajaran manusiaBerdasarkan kajian di atas, maka disimpulkan bahwa perspektif system dalam teknologi pendidikan sangat berpengaruh dalam hal memberikan kemudahan dalam mengimplementasikan suatu system proses belajar secara nyata, tidak hanya pada perencanaan dan proses tetapi pada tataran pengelolaan, pemanfaatan, pengembangan, dan tahap penilaian.
Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Adaptif dalam Menghadapi Tantangan Teknologi Pendidikan Udin Firman Hidayat; Martha Megawati Pasaribu; Djoys Anneke Rantung; Noh Ibrahim Boiliu
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.1032

Abstract

Educational goals are important things that are pursued through the curriculum and the entire learning process in the classroom. Educators have a responsibility to be able to overcome every problem and challenges faced in the learning process. No exception in learning Christian Religious Education (PAK), educators must be able to develop learning that is relevant in overcoming the challenges. This research is an attempt to apply adaptive PAK learning as a solution to face the challenges of educational technology. Using descriptive qualitative research methods and a literature study approach, this research shows that adaptive PAK learning is implemented by developing alternative learning models, maximizing the functions and roles of KKG and MGMP, and strengthening collaboration between schools, churches, and families in organizing PAK
Supervisi Pendidikan Debora Inda Violita Praing; Djoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11931

Abstract

Supervisi adalah suatu kegiatan kepengawasan yang memiliki tujuan untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan pendidikan di sekolah. Sasaran utama dalam kepemimpinan pendidikan adalah mengenai bagaimana seorang pendidik dalam kepemimpinannya dapat megajar peserta didiknya dengan baik, dalam usahanya untuk meningkatkan mutu pengajaran yaitu melaksanakan supervisi pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya, maka suupervisi penting untuk dilaksanakan. Akan tetapi mengingat pendidik mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, maka supervisor dalam melaksanakan tugas supervisinya hendaklah memperhatikan perbedaan-perbedaan yang ada pada masing-masing pendidik, baik dalam latar belakang pendidikan, keterampilan maupun pengalaman dalam mengajar dari masing-masing pendidik. Penulisan artikel ini menggunakan jenis penelitiam Library Research atau studi kepustakaan. Dalam melakukan studi kepustakaan, penulis menggunakan berbagai sumber seperti buku, artikel jurnal, prosiding, dan website resmi dari lembaga-lembaga resmi sebagai sumber data dan informasi. Analisis dilakukan dengan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu guna mencari dan memperoleh jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Supervisi ialah usaha memberi layanan kepada para pendidik dan tenaga kependidikan baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Kepala sekolah sebagai supervisor sangat berperan penting dan mempunyai tanggung jawab yang lebih. Supervisi dijalankan oleh seorang supervisor atau atasan untuk membantu seorang pendidik dalam memperbaiki dan meningkatkan cara-cara mengajarnya. memperbaiki dan meningkatkan cara-cara mengajarnya. Pelaksanaan supervise ialah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan bagaimana supervisor dapat memanfaatkan tenaga pendidik yang ada di sekolahnya semaksimal mungkin.Tujuan supervisi berkenaan dengan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif adalah membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar mengajar yang sebaik-baiknya. Melalui supervisi ini, guru dibantu dalam mengembangkan potensi dan kemampuannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan bagi peserta didik. Supervisi diperlukan untuk dapat memperbaiki atau bahkan mengembangkan pengajaran nilai-nilai kristiani masa kini.
Pengaruh Pandemi Covid 19 terhadap Tata Cara Ibadah serta Penggunaan Media Digital dalam Pelayanan Remaja di HKBP Jatiwaringin Panuturi Sitompul; Djoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At first we were very sad and concerned because of technological constraints, because it has become a tradition that meetings must be face-to-face and direct. In a pandemic situation this cannot be done so worship must also be carried out remotely and using technology, the atmosphere of fellowship changes with distance and is united in digitalization or online worship and meetings. Specifically with teenagers, the presence of digital worship has made changes in their worship habits. By only using cellphones and laptops as well as television, they can worship anywhere. With digital worship, youth and congregations can praise God in joy, and they are increasingly familiar with online worship. And the focus of this descriptive research will be to examine the benefits of online worship and how it differs from in-person or online worship, then in a new atmosphere, the digitalization system will not be completely abandoned, but has become a necessity for the development of worship, especially for youth and adolescents. The results of observations, experiences and small research as well as descriptions will help youth and the church to make and review models of worship that are more actual in the digital age, so that youth worship is more actual and makes them more enthusiastic and grow in faith.
Implementasi Pendidikan Karakter Menurut Perspektif Thomas Lickona Ditinjau dari Peran Pendidik PAK Glorya Loloagin; Djoys Anneke Rantung; Lamhot Naibaho
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Educators have an important role in helping the success of education in schools. Educators have a great responsibility in producing quality students who also have good and moral character. In education, educators do not only act as teachers but educators must also be good examples and role models for the development of students in schools. According to Lickona there are seven reasons why character education must be delivered. The seven origins referred to are as follows. 1). The best way to ensure children (students) have a good personality in life. 2). Ways to improve academic achievement. 3). Some students cannot form a strong character for themselves elsewhere. 4). Preparing students to respect other parties or people and be able to live in a diverse society. 5). Departing from the root of the problem related to social-moral problems, such as impoliteness, dishonesty, violence, violations of sexual activity, and low work (learning) ethic. 6). Best preparation for behavior in the workplace. And 7). Learning cultural values which are part of civilized work.