Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MEDAN Loren Surmila Br Surbakti; Marseto Marseto; Sishadiyati Sishadiyati
Jambura Economic Education Journal Vol 3, No 2 (2021): JULY 2021
Publisher : universitas negeri gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37479/jeej.v3i2.11055

Abstract

Perekonomian di suatu daerah tentunya sangat berpengruh terhadap kondisi masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang baik akan menjadi peluang kesejahtraan bagi masyarakatnya. Sektor ekonomi unggulan merupakan salah satu yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahtraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan dalam mengetahui dan menganalisis sektor yang menjadi ekonomi unggulan di Kota Medan dan besarnya kontribusi yang diberikan oleh sektor ekonomi unggulan tersebut dalam pembentukan PDRB daerahnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menganalisis secara kuantitatif dan menggunakan data Sekunder berupa data runtun (time Series) tahun 2011-2019. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis Location Quotient (LQ), Shift Share, Tipologi Klassen dan analisis Kontribusi. Adapun kesimpulan yang diperoleh terdapat 12 subsektor yang unggulan (basis), Konstruksi merupakan sektor ekonomi yang memiliki keuntungan lokasional serta sebagian besar sektor ekonomi Kota Medan berada pada Kuadran I, kontribusi terbesar di Kota Medan adalah  Industri Pengolahan; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.
Analisis Pengaruh Objek Wisata, Jumlah Wisatawan, dan Tingkat Hunian Hotel terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Malang Tarwiyah Ayu Permatasari; Marseto Marseto
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 1 (2023): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i1.6187

Abstract

Economic growth is a macroeconomic indicator of concern because it reflects a country's ability to increase the per capita income of its population. Economic growth is supported by economic sectors that have potential, one of which is tourism which can have a good impact on regional development such as improving the regional economy, increasing creativity and innovation and improving the welfare of the community. This study was conducted to analyze the influence of tourist attractions, the number of tourists, and hotel occupancy rates on economic growth in Malang Regency. The method used in this study is the Ordinary Least Square (OLS) Multiple Linear Regression analysis method with time series data using SPSS Version 26 software. The data used in this study are the number of tourist attractions, the number of tourist visits, and hotel occupancy rates as independent variables and economic growth as a dependent variable within a period of 15 years, namely in 2008-2022. The results obtained from this study state that simultaneously tourist attractions, the number of tourists, and hotel occupancy rates have a significant effect on economic growth. However, partially each variable has no effect on economic growth. Keywords:Tourism, Tourist Attractions, Tourists, Hotel Occupancy, and Economic Growth.
Analisis Sektor Basis Dan Sektor Non Basis Pada Wilayah Kabupaten Bojonegoro Dan Kabupaten Tuban Di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Metode Location Quetient, Shift Share, Dan Tipologi Klassen Youlanda Sara Chumayda; Marseto Marseto
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 1 (2023): COSTING : Journal of Economic, Bussines and Accounting
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i1.6189

Abstract

This study was conducted with the aim of determining the base sector and non-base sector in Bojonegoro Regency and Tuban Regency. This research is based on secondary data in the form of time series data obtained through the Central Statistics Agency website in 2022 and processed using Location Quetient, Shift Share, and Klassen Typology analysis tools. And obtained the results of the analysis there are two base sectors in Bojonegoro Regency and three base sectors inTuban Regency. Keywords: Base Sector; Location Quetient, Shift Share, and Klassen Typology
PENERAPAN KONSEP DIGITAL MARKETING MENUJU EKONOMI KREATIF BAGI UMKM DESA NGEPOH KABUPATEN PROBOLINGGO Ririn Aprilia Dewanti; Fauzatul Laily Nisa; Marseto Marseto
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16199

Abstract

Digital marketing merupakan hal yang sangat penting di era sekarang bagi para UMKM. Desa Ngepoh Kecamatan Dringu merupakan desa yang memiliki banyak potensi termasuk ekonomi. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya UMKM yang ada di Desa Ngepoh. Namun, dalam upaya pemasarannya masih terbatas dan menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu, UMKM ini memerlukan pelatihan mengenai pentingnya memanfaatkan pemasaran digital agar sistem pemasarannya dapat ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk membantu UMKM mencapai target pasar yang lebih luas dan meningkatkan penjualan mereka. Penerapan kegiatan ini dilakukan melalui dua metode yang berbeda. Sosialisasi mengenai Digital Marketing dan Pendampingan Rebranding Produk. Setelah itu, UMKM juga akan mendapatkan bantuan dalam membuat akun bisnis di platform digital seperti Instagram, serta mendapatkan panduan untuk mengelola platform digital tersebut dengan efektif.Selain itu diadakan pendampingan berupa foto produk serta upgrade kemasan. Hasil dari pengabdian ini mencakup pembuatan akun dan Instagram, foto ptoduk UMKM, publikasi artikel ilmiah dalam jurnal nasional, dan laporan kegiatan. Pendekatan yang digunakan melibatkan pelatihan dalam bentuk sosialisasi dan tutorial tentang pembuatan akun di platform digital serta pengelolaan media digital. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini, disarankan untuk memberikan pembimbingan secara rutin guna mengoptimalkan strategi pemasaran digital dan meningkatkan penjualan usaha UMKM.
PENGOLAHAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI PRODUK KREATIF BROS SERTA BERNILAI EKONOMI PADA SISWA KELAS 4 DI SDN SUMBERBENDO II Muhammad Ilham Kurniawan; Marseto Marseto; Fauzatul Laily Nisa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16019

Abstract

ABSTRAKProduksi jagung di Kecamatan sumberasih menjadi urutan ke-4 tertinggi di Kabupaten Probolinggo, menjadikan limbah kulit jagung menumpuk di beberapa desa, salah satunya di Desa Sumberbendo. Permasalahan yang ditimbulkan oleh produksi jagung menyebabkan beberapa titik di desa menjadi terlihat kotor. Pemanfaatan limbah kulit jagung menjadi kerajinan tangan seperti bross menjadi solusi untuk mengurangi permasalahan lingkungan di Desa Sumberbendo. Dalam penulisan karya ilmiah ini digunakan metode pembelajaran kelompok serta praktek yang disasarkan pada siswa kelas 4 sd. Dibutuhkan banyak sekali pengrajin-pengrajin yang mau untuk mengolah limbah jagung ini menjadi kerajinan tangan. Namun disamping itu, manfaat dari pemberian pelatihan ini kepada siswa sekolah dasar yaitu, siswa mendapatkan ide serta pembelajaran untuk membuat sesuatu yang nantinya bisa menghasilkan uang. alhasil limbah kulit jagung di Desa Sumberbendo bisa berkurang karna adanya pemanfaatan limbah kulit jagung. kreatifitas siswa sekolah dasar sudah terlaksana dengan baik. Kata kunci: limbah kulit jagung; kerajinan tangan: kewiraushaan: permasalahan lingkungan ABSTRACTMaize production in Sumberasih District is the 4th highest in Probolinggo Regency, causing corn husk waste to accumulate in several villages, one of which is in Sumberbendo Village. The problems caused by corn production caused several points in the village to look dirty. Utilization of corn husk waste into handicrafts such as brooches is a solution to reduce environmental problems in Sumberbendo Village. In writing this scientific work, group learning methods and practices are used which are targeted at grade 4 elementary school students. It takes a lot of craftsmen who are willing to process this corn waste into handicrafts. But besides that, the benefit of providing this training to elementary school students is that students get ideas and learning to make something that can later generate money. As a result, corn husk waste in Sumberbendo Village can be reduced due to the utilization of corn husk waste. the creativity of elementary school students has been carried out well. Keywords: corn husk waste; handycrafts; entepreneurship: environmental problems
PENDAMPINGAN UMKM MENUJU INDUSTRI KREATIF MELALUI IMPLEMENTASI DIGITAL MARKETING KEPADA PELAKU UMKM DESA KEDUNGDALEM, KABUPATEN PROBOLINGGO Dwi Sukma Novitasari; Marseto Marseto; Fauzatul Laily Nisa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16002

Abstract

ABSTRAKDesa Kedungdalem menjadi salah satu desa di Kecamatan Dringu yang berpotensi dari segi ekonomi ditunjukkan dengan adanya berbagai jenis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan memiliki sejumlah UMKM dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kedungdalem. Permasalahan dari pelaku UMKM Desa Kedungdalem adalah dari segi pemasaran yang masih konvesional ditengah pesatnya kemajuan teknologi masa kini. Oleh karena itu, jangkauan penjualan juga masih terbatas. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat yaitu untuk mengembangkan UMKM Desa Kedungdalem menuju industri kreatif dengan target pencapaian UMKM Desa Kedungdalem memiliki akun media sosial sebagai media pemasaran serta terdaftarnya titik lokasi usaha melalui Google Maps. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui dua kegiatan yaitu Sosialisasi Digital Marketing dan Pendampingan Rebranding Produk dari segi kemasan dan logo. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan secara offline yang berlokasi di Balai Desa Kedungdalem yang dihadiri oleh narasumber dan 9 Mitra UMKM serta secara door-to-door pada 9 lokasi Mitra UMKM. Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, Tim pengabdian telah membuat 3 akun sosial media untuk pelaku UMKM Desa Kedungdalem dan 1 website sebagai media pemasaran UMKM serta terdaftarnya 9 titik lokasi UMKM pada Google Maps. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat melalui sosialisasi dan pendampingan Rebranding dapat membantu UMKM Desa Kedungdalem menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha. Kata kunci: UMKM; industri kreatif; digital marketing; rebranding produk. ABSTRACTKedungdalem Village is one of the villages in Dringu District with economic potential shown by the existence of various types of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). Having a number of MSMEs can help improve the economy of the people of Kedungdalem Village. The problem of MSME players in Kedungdalem Village is in terms of marketing which is still conventional in the midst of rapid technological advances today. Therefore, the sales range is also still limited. The purpose of community service activities is to develop MSMEs in Kedungdalem Village towards the creative industry with the target of achieving MSMEs in Kedungdalem Village to have social media accounts as marketing media and registered business location points through Google Maps. The method of implementing this activity is carried out through two activities, namely Digital Marketing Socialization and Product Rebranding Assistance in terms of packaging and logos. The implementation of service activities was carried out offline located at Kedungdalem Village Hall which was attended by resource persons and 9 MSME Partners and door-to-door at 9 MSME Partner locations. From the implementation of community service activities, the service team has created 3 social media accounts for MSME actors in Kedungdalem Village and 1 website as MSME marketing media and registered 9 MSME location points on Google Maps. With the existence of community service activities through socialization and assistance, Rebranding can help MSMEs in Kedungdalem Village become more creative and innovative in business development. Keywords: MSMEs; creative industries; digital marketing; product rebranding.