Abstract This research discusses learning English in early childhood. There are still pros and cons, whether early childhood can learn English at school. Learning in kindergarten students is expected to adjust to their age. Learning must be fun and while playing. This research is expected to open insights and insights into thinking about teaching English at Pertiwi Kindergarten, Bekasi City. Respondents were 40 students of Kindergarten B. The research was conducted at State Kindergarten 6, Bekasi, West Java. The method used is a class action research method. Almost 2 cycles of English learning were carried out. The first and second cycles use story telling in learning. Telling stories that are still relevant to student learning is an alternative method of learning English. The results of the study showed that the second cycle reached 70 while the third cycle reached 72. These results were categorized as good. Teachers can use story telling combined with the game method, both inside and outside the classroom. This method can be developed with other methods such as storytelling with dolls, pictures, books and videos.. Keywords: story telling, English learning, students Abstrak Penelitan ini membahas tentang pembelajaran bahas Inggris pada anak usia dini. Masih ada pro dan kontra, apakah anak usia dini dapat belajar bahasa Inggris di sekolah. Pembelajaran pada siswa SD diharapkan menyesuaikan pada umur mereka.Pembelajaran harus menyenangkan dan sambil bermaian. Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan cakrawala berpikir tentang penajaran bahasa Inggris di taman kanak kanak Pertiwi Kota Bekasi. Responden adalah siswa SD sebanyak 40 anak.Penelitian dilakukan pada SD Negeri 6 kota Bekasi Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Sebanyak 2 siklus dilakukan pembelajaran bahasa Inggris. Siklus pertama dan kedua menggunakan story telling dalam pembelajaran. Story telling yang masih relevan dengan pembelajaran siswa, menjadi salah satu alternatif metode belajar bahasa Inggris. Hasil penelitian menukujukan pada siklus dua mencapai 70 sedangkan siklus tiga mencapai 72. Hasil ini dikatagorikan sudah baik. Guru dapat menggunakan story telling di padukan dengan metode permainan, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Metoda ini dapat dikembangkan dengan metoda lain sepeti story telling dengan boneka, gambar, buku dan pengguaan video. Kata Kunci: bercerita, pembelajaran bahasa Inggris, siswa