Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Self-Efficacy Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kota Selatan Gorontalo Nurdiana Djamaluddin; Ita Sulistiani; Nirwanto K Rahim; Ahmad Aswad
Jambura Nursing Journal Vol 4, No 1: January 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v4i1.13463

Abstract

Prevalensi dan insidensi penyakit hipertensi semakin meningkat dan menyebabkan tingginya morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Gorontalo merupakan Provinsi yang ikut menyumbang jumlah kumulatif kasus hipertensi. Sebagai penyakit yang dikenal dengan isitilah “silent killer”. Dalam upaya pengurangan komplikasi ini diperlukan kepatuhan dan kesadaran dri akan kemampuan dalam mencapai tujuan pengobatan yang kemudian lebih dikenal dengan isitilah self-efficacy. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif dimana pengukuran dengan menggambarkan variabel yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variabel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni purposive sampling dengan jumlah 100 sampel yang diambil berdasarkan kriteria sampel. Hasil peneltian didapatkan terdaat 65 responden berjenis kelamin laki-laki dan 35 responden berjensi kelamin perempuan . Pada penelitian ini juga didapatkan juga responden yang memiliki self-efficacy tinggi berjumlah 53, dan 47responden memiliki self-efficacy rendah. Self-efficacy memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik dalam proses perubahan perilaku kesehatan sehingga akan meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami terkait penyakit, dan memilih cara yang tepat dalam mengurangi tingkat keparahan dengan keterampilan yang terlatih.
Self Care Pasien Diabetes Melitus Ita Sulistiani Basir; Nanang Roswita Paramatha; Fika Dwi Agustin
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.966

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan. Self care sebagai intervensi keperawatan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan penyakit kronik diabetes melitus. Self care sangat diperlukan untuk mendukung pencapaian status kesehatan yang optimal. Self care merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu, keluarga, dan masyarakat sebagai upaya menjaga kesehatan, meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, mengatasi kecacatan, dengan atau tanpa dukungan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self care pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas telaga. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dimana pengukuran dengan menggambarkan variable yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variable. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 91 responden yang memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa aktivitas self care sebagian besar responden memiliki aktivitas self care baik dengan jumlah sebanyak 49 responden (53,8%) dan 42 responden (46,2%) memiliki self care yang buruk. Pada pasien dengan diabetes mellitus, pasien diharapkan mampu melakukan perilaku perawatan diri sendiri untuk mengontrol penyakitnya dan untuk mempertahankan kesehatannya. Pasien DM membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinue atau berkelanjutan untuh mencegah komplikasi dan tingkat keparahan penyakit.
SKRINING KAKI DIABETES “IPSWICH TOUCH TEST (IpTT)” DALAM MENDETEKSI RESIKO LUKA KAKI PADA PASIEN DM Ita Sulistiani; Nurdiana Djamaluddin; Nirwanto K Rahim
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.59 KB) | DOI: 10.35334/neotyce.v2i2.2815

Abstract

Penatalaksanaan penyandang DM perlu melibatkan keluarga sebagai support system, tidak hanya dalam proses pengontrolan gula darah tetapi juga untuk mencegah terjadinya kejadian LKD.Bukti menunjukkan metode yang paling efektif untuk mengurangi peningkatan gejala dari neuropati yang berakibat pada angka kejadian LKD yang terus meningkat adalah dengan melakukan skrining neuropati. Skrining untuk gejala dan tanda-tanda neuropati diabetes penting dalam praktek klinis, karena dapat mendeteksi tahap awal neuropati, yang memungkinkan dilakukannya intervensi awal. Terdapat pemeriksaan sederhana dengan menggunakan Ipswich Touch Test (IpTT), yang dilakukan dimana saja, kapanpun pada pasien DM.IpTT juga dapat diaplikasikan secara langsung oleh tenaga non profesional dan tidak memerlukan alat khusus dan hanya memerlukann sedikit latihan saja. Sehingga dapat diajarkan oleh keluarga yang merupakan orang terdekat dari pasien. Adapun metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi yang diberikan pada keluarga pasien . Program ini bekerja sama dengan Puskesmas Kota Selatan. Alur kegiatan meliputi tahap persiapan berupa observasi ke puskesmas dan melakukan penyuluhan dan sosialisai terhadap keluarga pasien DM terkait cara melakukan skrining awal menggunakan IpTT. Dengan adanya partisipasi langsung olehkeluarga, diharapkan dapat mengurangi angka kejadian LKD
Evaluasi Pemeriksaan Tes Buta Warna Menggunakan Metode Ishihara Berbasis Google Form Menggunakan Buku Ishihara Syahril Saini; Elvie Febriani Dungga; Ita Sulistiani
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 2, No 1 (2022): Januari-April 2022
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v2i1.15855

Abstract

This article background about the availability of ishihara book is very rare in rural areas because of its quite expensive price. Therefore, in this current research, the researcher uses the Google Form-based  ishihara book method which is relatively new which can make it easier to do a color blindness test. The research design employs an analytical survey method with a cross sectionl multisite study approach. The samples are 178 active students in 8th semester in faculties on campus 1 UNG where they are determined by accidental sampling. The research findings show that the color blindness test using ishihara book and google form is carried out on 178 (100%) active students in 8th semester of the total samples, 174 (97,7%) do not experience color blindness whereas 4 student (2,3%) have partial green color blindness. In conclusion, the results of evaluation of the sensitivity and specificity of google form towards the golden standard of ishihara book are 100% sensitivity and 100% specificity.
Reposisi dan Massage Menurunkan Derajat Dekubitus pada Pasien Immobilisasi dengan Gangguan Neurologis: Case Report Najihah; Ita Sulistiani; Ferly Yacoline Pailungan; Musdalifah; I Kade Wijaya; Abdul Thalib; Alfian Mas’ud; Takdir Tahir; Titi Iswanty Afelya
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v1i1.245

Abstract

Stroke dan penyakit gangguan fungsi neurologis lainnya akan mengakibatkan berbagai macam gangguan fungsi tubuh seperti gangguan fungsi kognitif, sirkulasi, kekuatan otot, fungsi perifer, fisiologis yang akan berpengaruh pada sistem sensorik dan motorik penderitanya. Hal ini membuat pasien mengalami immobilisasi. Immobilisasi yang lama akan menimbulkan resiko kerusakan pada permukaan tubuh yang tertekan yang disebut dengan dekubitus terutama pada daerah-daerah yang menonjol. Oleh karena dilakukan pemberian tindakan reposisi dan massage untuk menurunkan derajat dekubitus pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis. Penelitian ini merupakan penerapan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dengan pendekatan studi kasus yang melihat perubahan pada luka dekubitus yang terjadi setiap hari. Populasi dalam penerapan EBNP ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Ruang perawatan Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan Number Needed to Treat (NNT) dari jurnal utama yang digunakan sebagai pedoman penerapan EBNP. Hasil implementasi EBNP ditemukan bahwa pemberian reposisi dan massage selama 7 hari dapat menurunkan ukuran diameter luka, memberikan perubahan warna mendekati warna kulit di sekitar, lebih cepat menurunkan derajat luka pada dekubitus derajat 1, dan lebih cepat menurunkan derajat dekubitus pada bagian Heel. Disimpulkan bahwa reposisi dan massage efektif dalam menurunkan dekubitus derajat 1 dan 2 pada pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis di Ruang Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sehingga perawat sebaiknya melakukan screening dekubitus dan jika ditemukan tanda-tanda dekubitus derajat 1 dan 2 sebaiknya dilakukan kombinasi reposisi tiap 2 jam dan massage 2 kali sehari minimal selama 7 hari.
Self Care Pasien Diabetes Melitus Ita Sulistiani Basir; Nanang Roswita Paramatha; Fika Dwi Agustin
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.966

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan. Self care sebagai intervensi keperawatan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan penyakit kronik diabetes melitus. Self care sangat diperlukan untuk mendukung pencapaian status kesehatan yang optimal. Self care merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu, keluarga, dan masyarakat sebagai upaya menjaga kesehatan, meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, mengatasi kecacatan, dengan atau tanpa dukungan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self care pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas telaga. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dimana pengukuran dengan menggambarkan variable yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variable. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 91 responden yang memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa aktivitas self care sebagian besar responden memiliki aktivitas self care baik dengan jumlah sebanyak 49 responden (53,8%) dan 42 responden (46,2%) memiliki self care yang buruk. Pada pasien dengan diabetes mellitus, pasien diharapkan mampu melakukan perilaku perawatan diri sendiri untuk mengontrol penyakitnya dan untuk mempertahankan kesehatannya. Pasien DM membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinue atau berkelanjutan untuh mencegah komplikasi dan tingkat keparahan penyakit.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Pelatihan Basic Life Support Sebagai Upaya Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana Banjir : Empowering Coastal Communities Through Training Basic Life Support as an Effort to Improve Flood Disaster Preparedness Moh. Rivai Nakoe; Ita Sulistiani
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i9.4128

Abstract

Kecamatan Botumoito khususnya Desa Potanga merupakan salah satu wilayah yang sering terjadi bencana banjir sekalipun dengan kondisi hujun berintensitas rendah. Bencana banjir tidak hanya berakibat pada kerusakan bangunan, namun juga bisa berakibat pada kesehatan dan menimbulkan korban jiwa. Kondisi tersebut diakibatkan oleh masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat desa dalam menyikapi potensi bencana dan cara melakukan tanggap bencana apabila terjadi menimpa masyarakat Desa Potanga. Pengetahuan tentang Basic Life support (BLS) sangat penting bagi masyarakat awam karena kejadian kegawatdaruratan dapat di jumpai dimana saja dan kapan saja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan belam betuk pemberian pelatihan Basic Life Support bagi masyarakat sebagai upaya tanggap darurat bencana. Pelatihan tidak hanya dilakukan kepada masyarakat dewasa saja, tapi pengenalan mitigasi bencana penting diberikan kepada siapa saja termasuk anak usia dini, remaja, maupun kader. Lokasi kegiatan di Desa Potanga Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo, yang akan berlangsung selama 45 hari terhitung mulai 15 Juli–31 Agustus 2023. Hasil pengabdian menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan setelah diberikan sosialisasi tentang Basic Life Support (BLS) pada masyarakat serta terjadi peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana.