Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE ABDOMEN TERHADAP PENURUNAN KONSTIPASI PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Yacoline Pailungan, Ferly; Kaelan, Cahyono; Rachmawaty, Rini
Patria Artha Journal of Nursing Science Vol 1, No 2 (2017): Patria Artha Journal of Nursing Science
Publisher : Patria Artha University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.612 KB) | DOI: 10.3788/87

Abstract

Tujuan: Angka  kejadian   konstipasi  cukup  tinggi   pada   penderita  stroke iskemik yang mengalami  immobilisasi karena  pada  saat  pasien   mengalami   penurunan   aktivitas  akan  menyebabkan penurunan  fungsi otot  abdominal, penurunan peristaltik usus yang  dapat memperlama  pasase  feses sehingga pasien mengalami konstipasi. Tujuan penelitian ini  adalah  untuk mencegah dan mengatasi masalah konstipasi  pada  pasien stroke di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan  massage abdomen. Massage abdomen  dapat menurunkan konstipasi melalui beberapa mekanisme  yang berbeda - beda antara lain dengan menstimulasi sistem persyarafan  parasimpatis sehingga menurunkan tegangan pada otot abdomen, meningkatkan motilitas  pada sistem pencernaan , serta memberikan efek pada relaksasi sfingter. Metode: penelitian ini menggunakan desain Quasi Experiment, dengan tehnik pengambilan sampel yaitu Consecutive Sampling. Responden 30 orang dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu: kelompok intervensi yang diberikan massage abdomen sebanyak sekali dalam sehari selama tiga hari berturut –turut, sedangkan  kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Sebelum intervensi, dilakukan penilaian awal konstipasi dengan menggunakan kuesioner Constipation Assesment Scale (CAS) Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,000, p<0,005 sehingga disimpulkan ada perbedaaan yang signifikan pada skor konstipasi (CAS) antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Massage abdomen terbukti memiliki efek terhadap penurunan konstipasi. Rekomendasi: Massage Abdomen dapat menjadi intervensi mandiri yang dapat dilakukan oleh  perawat untuk menurunkan konstipasi  tanpa menimbulkan efek samping.
Reposisi dan Massage Menurunkan Derajat Dekubitus pada Pasien Immobilisasi dengan Gangguan Neurologis: Case Report Najihah, Najihah; Sulistiani, Ita; Pailungan, Ferly Yacoline; Musdalifah, Musdalifah; Wijaya, I Kade; Thalib, Abdul; Mas’ud, Alfian; Tahir, Takdir; Afelya, Titi Iswanty
Window of Nursing Journal Vol. 1.No. 1 (Juni 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.097 KB) | DOI: 10.33096/won.v1i1.18

Abstract

Stroke dan penyakit gangguan fungsi neurologis lainnya akan mengakibatkan berbagai macam gangguan fungsi tubuh seperti gangguan fungsi kognitif, sirkulasi, kekuatan otot, fungsi perifer, fisiologis yang akan berpengaruh pada sistem sensorik dan motorik penderitanya. Hal ini membuat pasien mengalami immobilisasi. Immobilisasi yang lama akan menimbulkan resiko kerusakan pada permukaan tubuh yang tertekan yang disebut dengan dekubitus terutama pada daerah-daerah yang menonjol. Oleh karena dilakukan pemberian tindakan reposisi dan massage untuk menurunkan derajat dekubitus pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis. Penelitian ini merupakan penerapan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dengan pendekatan studi kasus yang melihat perubahan pada luka dekubitus yang terjadi setiap hari. Populasi dalam penerapan EBNP ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Ruang perawatan Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan Number Needed to Treat (NNT) dari jurnal utama yang digunakan sebagai pedoman penerapan EBNP. Hasil implementasi EBNP ditemukan bahwa pemberian reposisi dan massage selama 7 hari dapat menurunkan ukuran diameter luka, memberikan perubahan warna mendekati warna kulit di sekitar, lebih cepat menurunkan derajat luka pada dekubitus derajat 1, dan lebih cepat menurunkan derajat dekubitus pada bagian Heel. Disimpulkan bahwa reposisi dan massage efektif dalam menurunkan dekubitus derajat 1 dan 2 pada pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis di Ruang Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sehingga perawat sebaiknya melakukan screening dekubitus dan jika ditemukan tanda-tanda dekubitus derajat 1 dan 2 sebaiknya dilakukan kombinasi reposisi tiap 2 jam dan massage 2 kali sehari minimal selama 7 hari. Stroke and other neurological dysfunction diseases will result in various kinds of bodily disorders such as cognitive impairment, circulation, muscle strength, peripheral function, physiological effects that will affect the sensory and motor systems. This makes the patient immobilized. Prolonged immobilization will pose a risk of damage to depressed body surfaces called pressure ulcers, especially on prominent areas. Therefore, the administration of repositioning and massage measures to reduce the degree of pressure ulcers of immobilized patients with neurological disorders. This research is the application of Evidence Based Nursing Practice (EBNP) with a case study approach that looks at changes in pressure ulcers that occur every day. The population in the application of EBNP is all patients treated in the Lontara 3 room Neuro at Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. The sampling technique used is purposive sampling, the sample is determined based on the Number Needed to Treat (NNT) from the main journal that is used as a guideline for the implementation of EBNP. The results of the EBNP implementation found that the administration of repositioning and massage for 7 days can reduce the size of the wound diameter, provide color changes close to the color of the surrounding skin, more quickly reduce the degree of injury in pressure ulcerss 1 degree, and more quickly reduce the degree of pressure ulcers on the heel. It was concluded that repositioning and massage are effective in reducing pressure ulcers 1 and 2 in immobilized patients with neurological disorders in the Lontara 3 room Neuro Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. So that nurses should do dekubituss and if there are signs of pressure ulcers 1 and 2 should be a combination of repositioning every 2 hours and massage twice a day for at least 7 days.
Gambaran Gejala Pada Pasien COVID-19 Dengan Komorbid, Di RSUD Labuang Baji Makassar Ferly Yacoline Pailungan; Halbina Famung Halmar; Maria Kurnyata Rante Kada; Rasdin Rasdin; Fransiska Febriana
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober: Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.644 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v8i02.203

Abstract

Background: Corona virus disease 2019 is a disease caused by infection with the SARS-CoV-2 virus, which generally attacks the respiratory system in humans, Corona Virus disease can cause different symptoms, be it mild, moderate to severe symptoms. The level of symptoms in Corona Virus disease patients is influenced by various factors, both internal and external, and one of the influencing factors is the presence of comorbidities or comorbidities. The purpose of this study was to find out the description of symptoms in Corona Virus disease patients with comorbidities at Labuang Baji Hospital, Makassar City Method The research design used is descriptive analytic through a cross-sectional approach. The total population in this study was 129 people. The sampling technique used was total sampling.. Results: In this study, the results showed that of 129 Corona virus disease patients, most of them had comorbid cardiovascular disorders (hypertensive heart disease) and of all patients who had comorbidities, most of the respondents (48.1%) experienced severe symptoms. Conclusion: From this study it can be concluded that patients who have comorbid cardiovascular disease are more likely to experience severe symptoms when exposed to the corona virus.
Reposisi dan Massage Menurunkan Derajat Dekubitus pada Pasien Immobilisasi dengan Gangguan Neurologis: Case Report Najihah; Ita Sulistiani; Ferly Yacoline Pailungan; Musdalifah; I Kade Wijaya; Abdul Thalib; Alfian Mas’ud; Takdir Tahir; Titi Iswanty Afelya
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v1i1.245

Abstract

Stroke dan penyakit gangguan fungsi neurologis lainnya akan mengakibatkan berbagai macam gangguan fungsi tubuh seperti gangguan fungsi kognitif, sirkulasi, kekuatan otot, fungsi perifer, fisiologis yang akan berpengaruh pada sistem sensorik dan motorik penderitanya. Hal ini membuat pasien mengalami immobilisasi. Immobilisasi yang lama akan menimbulkan resiko kerusakan pada permukaan tubuh yang tertekan yang disebut dengan dekubitus terutama pada daerah-daerah yang menonjol. Oleh karena dilakukan pemberian tindakan reposisi dan massage untuk menurunkan derajat dekubitus pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis. Penelitian ini merupakan penerapan Evidence Based Nursing Practice (EBNP) dengan pendekatan studi kasus yang melihat perubahan pada luka dekubitus yang terjadi setiap hari. Populasi dalam penerapan EBNP ini adalah seluruh pasien yang dirawat di Ruang perawatan Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, sampel ditentukan berdasarkan Number Needed to Treat (NNT) dari jurnal utama yang digunakan sebagai pedoman penerapan EBNP. Hasil implementasi EBNP ditemukan bahwa pemberian reposisi dan massage selama 7 hari dapat menurunkan ukuran diameter luka, memberikan perubahan warna mendekati warna kulit di sekitar, lebih cepat menurunkan derajat luka pada dekubitus derajat 1, dan lebih cepat menurunkan derajat dekubitus pada bagian Heel. Disimpulkan bahwa reposisi dan massage efektif dalam menurunkan dekubitus derajat 1 dan 2 pada pasien imobilisasi dengan gangguan neurologis di Ruang Lontara 3 Neuro RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sehingga perawat sebaiknya melakukan screening dekubitus dan jika ditemukan tanda-tanda dekubitus derajat 1 dan 2 sebaiknya dilakukan kombinasi reposisi tiap 2 jam dan massage 2 kali sehari minimal selama 7 hari.
LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN LANSIA HIPERTENSI DALAM MENJALANI PENGOBATAN Gusni Fitri; Andi yuniarsy Hartika; Ferly Yacoline Pailungan
Journal of Borneo Holistic Health Vol 5, No 2 (2022): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v5i2.3184

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Ketidakpatuhan pasien  menjadi permasalahan tidak hanya di negara maju namun juga di Negara - negara berkembang termasuk Indonesia. Beberapa temuan  hasil penelitian mengenai pengetahuan pasien tentang hipertensi disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang hipertensi dapat berhubungan dan bisa juga tidak berhubungan sehingga membuat peneliti tertarik untuk mengidentifikasi faktor pengetahuan yang mempengaruhi kepatuhan pasien  hipertensi  dalam  menjalani  pengobatan. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan lansia hipertensi dalam menjalani pengobatan Metode Penelitian: Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan literatur (literature review). Jangka waktu jurnal yang dipilih adalah jurnal yang dipublish mulai dari 2015-2020. Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Subjek jurnal adalah pasien lansia hipertensi, jenis jurnal adalah Orginal artikel penelitian (bukan review penelitian) tersedia full text. Tema isi adalah kepatuhan pengobatan hipertensi pada pasien lansia hipertensi. Topik jurnal adalah pengetahuan tentang hipertensi dan kepatuhan pengobatan hipertensi. Berdasarkan hasil screening didapatkan 10 jurnal yang memenuhi syarat inklusi dimana terbagi 4 jurnal nasional dan 6 jurnal internasional. Hasil: Dari kesepuluh jurnal yang ditelaah, 9 jurnal menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan pasien lansia hipertensi dengan kepatuhan melakukan pengobatan. Kesembilan jurnal tersebut dengan metode penelitian yang berbeda baik dari segi desain penelitian yang digunakan maupun instrumen kuesioner menunjukkan bagaimanapun metode yang digunakan pengetahuan pasien tentang hipertensi atau tentang penyakit yang diderita menunjukkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan pada pasien lansia. Kesimpulan: pengetahuan pasien tentang  penyakit yang diderita mempunyai hubungan dan juga  pengaruh  terhadap  kepatuhan  untuk  melakukan kontrol pengobatan pada penderita lanjut usia  ABSTRACTBackground: Disobedient is a problem not only in developed countries but also in developing countries also Indonesia. Several research findings regarding patient knowledge about hypertension concluded that the level of knowledge about hypertension could be related or unrelated, thus making researchers interested in identifying knowledge factors that influence hypertensive patients' adherence to treatment. Objective: To determine the relationship between knowledge and adherence to treatment hypertension in elderly patients. Research Methods: The study using a literature review method. The selected journal period is a published journal starting from 2015-2020. The languages used are Indonesian and English. The subject is an elderly patient with hypertension, the type of journal is Original research (not research reviews) which is available in full text. The content theme is hypertension medication adherence in hypertensive elderly patients. The topic of the journal is knowledge about hypertension and hypertension medication adherence. Based on screening literatures, there were 10 journals as a require, which divided into 4 national journals and 6 international journals. Results: Of the ten journals reviewed, 9 journals showed that there was a significant relationship between knowledge of elderly patients with hypertension and adherence to treatment. The nine journals with different research methods, both in terms of the research design used and the questionnaire instrument, show that the method is the patient's knowledge about hypertension or about the disease being suffered shows as one of the factors that affect medication adherence in elderly patients. Conclusion: The disease suffered has a relationship and also an influence on adherence to control treatment in elderly patients.
Senam sebagai Upaya Pencegahan Insomnia pada Lansia Najihah; Pailungan, Ferly Yacoline; Iskandar, Ayuk Cucuk; Wijayanti, Dewi; Ose, Maria Imaculata
Window of Community Dedication Journal Vol. 4 No. 2 (Desember, 2023)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.v4i2.1726

Abstract

Sleep disturbance is something that is very disturbing for health. Sleep disorders are most common in the elderly, this happens because there are many physiological changes in the elderly that can make the elderly more vulnerable to several diseases. These changes will occur continuously as we age. In overcoming insomnia, exercising regularly is one of the efforts that can be done. One of the exercises that can be done is Elderly Gymnastics. One review explained that elderly gymnastics has several benefits, including psychological benefits, namely improving sleep quality and reducing insomnia levels. The method used in this activity is a demonstration of the implementation of elderly gymnastics as an effort to prevent insomnia whose target is a group of elderly people at the Almarhama Social Home in Tarakan City. The results of this activity show the enthusiasm of the elderly to do elderly gymnastic activities to improve their sleep quality. So, it is hoped that the social institution will carry out elderly gymnastic activities regularly once a week. The output of this activity is the publication of articles on the results of activities in indexed / reputable national journals, and become study material in related courses.
Edukasi Pencegahan Penyakit Kulit Tropik Infeksi untuk Menguatkan Kemandirian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Remaja Cucuk Iskandar, Ayuk; Najihah; Yulis, Rahma; Yacoline Pailungan, Ferly; Aji Nugroho, Bimo; Edwin, Awalinda; Abel Aisyah, Nur; Ariani, Maya; Maria Uran, Putri; Ayu Winarti, Wina; Resky Pareraka, Oktavina; Asnur, Rifkyansyah
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.426

Abstract

Penyakit kulit meskipun dianggap tidak serius dapat dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya seperti diabetes dalam hal dampaknya terhadap kualitas hidup. Infeksi jamur merupakan kontributor utama penyakit kulit dan subkutan di seluruh dunia. Penyakit kulit akibat infeksi jamur dapat dipengaruhi oleh personal hygiene dan sanitasi lingkungan. Sehingga diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit kulit dengan cara meningkatkan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat berupa kegiatan edukasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat untuk menguatkan kemandirian remaja dalam mengetahui dan mencegah penyakit infeksi kulit. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penyuluhan berupa Pencegahan Penyakit Kulit Tropik Infeksi untuk Menguatkan Kemandirian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri Kota Tarakan. Jumlah siswa yang terlibat sebanyak 28 remaja. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan remaja berdasar rata-rata nilai pre-test 52,5 dan post- test 83. Dampak edukasi pengabdian ini juga merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran, sehingga remaja dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik di lingkungannya agar terhindar dari penyakit dan dapat terjadi peningkatan kualitas dan kesejahteraan kesehatan bagi remaja, keluarga, dan masyarakat yang berada pada lingkungan yang sama. Kata kunci: Pengabdian Masyarakat; Edukasi; Pencegahan; Penyakit Kulit Tropik Infeksi; Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Penerapan Spirometri Insentif Pada Pasien Efusi Pleura: Studi Kasus Hamidah, Siti; Wijayanti, Dewi; Pujianto, Ahmat; Pailungan, Ferly Yacoline; Tukan, Ramdya Akbar; Lesmana, Hendy
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 3 (2025): Volume 12 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i3.16776

Abstract

Penyakit efusi pleura merupakan penyakit yang disebabkan oleh faktor infeksi maupun faktor non infeksi yang menduduki urutan ketiga setelah kanker paru yang insidennya semakin meningkat setiap tahunnya. Pasien yang mengalami efusi pleura mengalami gejala sesak nafas, batuk, nyeri pleuritik, saturasi oksigen menurun yang diakibatkan oleh gangguan pada pengembangan paru yang berdampak pada beberapa alveoli yang mengalami kolaps, guna menghindari permasalahan pada pola nafas pasien berbagai pendekatan intervensi keperawatan di terapkan salah satunya melalui latihan nafas dalam dengan spirometri. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis asuhan keperawatan klien dengan efusi pleura dengan masalah keperawatan gangguan pola nafas melalui penerapan latihan nafas dalam dengan penggunaan spirometri terhadap keberhasilan pengembangan paru. Metode penelitian merupakan studi kasus dengan jumlah partisipan dua orang dengan diagnosis efusi pleura. Penerapan latihan nafas dalam dengan spirometri dilakukan selama 5 hari, dengan frekuensi latihan 4 kali/hari untuk setiap sesi latihan 5-15 kali inspirasi dalam. Hasil karya ilmiah ini terjadi peningkatan volume inspirasi pada kedua partisipan pada awal latihan volume inspirasi dari 600 ml menjadi 1100 ml dan partisipan kedua dari 600 ml menjadi 1200 ml pada hari kelima. Saran: latihan nafas dalam dengan spirometri sebaiknya diterapkan minimal 4 kali sehari dengan 5-15 kali inspirasi untuk setiap sesi latihannya dan latihan sebaiknya dilaksanakan setiap hari guna memaksimalkan ekspansi paru.
The Correlation of Family Support with Anxiety Level in Chronic Kidney Disease (CKD) Patient Undergoing Hemodialysis During the Covid-19 Pandemic Pailungan, Ferly Yacoline; Kada, Maria Kurnyata Rante
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 1 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i1.5569

Abstract

During the COVID-19 pandemic, major changes occurred in all aspects of life, requiring every individual to adapt to new situations and this led to various psychological problems, one of which was increased anxiety. This also has an impact on patients with chronic renal failure or chronic kidney disease (CKD) who have to undergo hemodialysis in the hospital, so to overcome anxiety, the role or support of the family is needed. This study was to determine the correlation between family support and anxiety in CKD patients undergoing hemodialysis during the COVID-19 pandemic. Design was correlation research with cross sectional design. The population is CKD patients undergoing hemodialysis at Bhayangkara Hospital and Labuang Baji Hospital Makassar, totaling 51 people. Sampling was done by consecutive sampling. The number of samples is 45 respondents. Data collection was carried out using a questionnaire which was an adaptation of the Zung Self-Rating Anxiety Scale instrument and a family support questionnaire developed by Nursalam. Validity and reliability tests were carried out on 30 respondents and obtained the results of the questionnaire r value on all statement items ranging from 0.397 - 0.924, (r count> r table) and Cronbach alpha value of 0.903, it was concluded that all statement items on the anxiety level questionnaire were valid and reliable to use. For the family support questionnaire, the r value on 20 statement items ranged from 0.619 - 0.927 with a Cronbach alpha of 0.961 so it was concluded that the questionnaire was valid and reliable to use. The data in this study were analysed using SPSS Version 22 software. Statistical tests using the Gamma correlation test showed a p value = 0.001 and an α = 0.05 (p < α) and a correlation value of 0.752. Based on the results of statistical tests, it can be concluded that there is a significant correlation between family support and anxiety in patients with chronic renal failure undergoing haemodialysis during the COVID-19 pandemic and shows a strong correlation.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Stroke Hemoragik di RSU Kota Tarakan Pailungan, Ferly Yacoline; Kada, Maria Kurnyata Rante
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 6 (2025): Volume 7 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i6.20378

Abstract

ABSTRACT This risk factor is sleep quality. Poor sleep quality can provide a greater likelihood of hypertension and ischaemic brain tissue. People who have poor sleep quality have a higher average systolic blood pressure than people with good sleep quality, based on existing theories that increased blood pressure or hypertension is the cause of haemorrhagic stroke. This study aims to analyse the correlation between sleep quality and the incidence of hemorrhagic stroke in patients at RSU Kota Tarakan. This study used. Quantitative Research with an analytic observational approach, the research design was Case Control. The population was stroke patients at RSU Kota Tarakan. Sampling was done by purposive sampling. The number of samples was 45 people, with a ratio of case groups to control groups 1: 4, namely 9 people in the case group (haemorrhagic stroke patients) and 36 people in the control group (ischaemic stroke/NHS patients). Data were collected using the PSQI (Piitsburgh Sleep Quality Index) questionnaire and medical records.  This study was conducted in July - August 2023. Based on statistical tests using the alternative chi-square test, namely Fisher Exact, the results obtained p value = 0.239 then p>α (0.05). Based on the results of statistical analysis conducted, it can be concluded that there is no significant correlation between sleep quality and the incidence of haemorrhagic stroke in patients. Keywords: Sleep Pattern, Piitsburgh Sleep Quality Index, Haemorrhagic Stroke  ABSTRAK Namun ada  satu faktor yang  kurang menjadi perhatian oleh masyarakat  padahal  saat ini faktor resiko tersebut telah  dianggap  menjadi faktor resiko yang potensial menyebabkan stroke. Faktor resiko tersebut adalah kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk  dapat memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya hipertensi serta iskemik jaringan otak . Orang yang memiliki kualitas tidur yang buruk memiliki tekanan darah sistolik rata-rata lebih tinggi dari pada orang dengan kualitas tidur baik, berdasarkan teori yang ada peningkatan tekanan darah atau hipertensi merupakan penyebab terjadinya stroke hemoragik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kualitas tidur dengan kejadian stroke hemoragik pada pasien di RSU Kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan. Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik,  desain penelitian adalah Case Control. Populasi merupakan pasien stroke di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 45 orang, dengan perbandingan kelompok kasus dengan kontrol 1:4  yaitu 9 orang kelompok kasus (pasien stroke hemoragik) dan 36 orang kelompok kontrol (pasien Stroke iskemik/NHS). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner  PSQI (Piitsburgh  Sleep Quality Index) dan Rekam medik.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus tahun 2023. Berdasarkan uji statistik menggunakan uji alternatif chi-square yaitu  Fisher Exact, diperoleh hasil nilai p = 0,239 maka p >α (0.05). Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kualitas tidur dengan kejadian stroke hemoragik pada pasien.  Kata Kunci: Pola Tidur, Piitsburgh Sleep Quality Index, Stroke Hemoragik