Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI, REMAJA DESA LION KECAMATAN POSIGADAN KEBUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Asmun W Wantu; Nopiana Mozin; Yuli Adhani
Jurnal Abdimas Terapan Vol 1, No 2 (2022): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Jurnal Abdimas Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.515 KB)

Abstract

Secara keseluruan, Indonesia menduduki urutan tertinggi kedua pernikahan dini di Asia Tenggara setelah Kamboja. Ditingkat Nasional, Provinsi Sulawesi Utara peringkat ke 11 dari 34 Provinsi. Sementara itu, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan angka pernikahan dini pada bulan Juli 2021 sebanyak 121 kasus. Lebih khusus untuk Desa Lion tercatat dari tahun 2019 sampai dengan Agustus 2021 terdapat 11 kasus pernikahan dini. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam fenomena sosialnya, diantaranya pergaulan bebas, kurang kontrol dari orang tua, pengaruh lingkungan dan teman sebaya serta kemajuan informasi dan teknologi. Atas dasar inilah, tujuan pelaksanaan pengabdian diantaranya memberikan penguatan dan solusi kepada remaja agar membumbuhkan kesadaran remaja dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan pada tujuan tersebut, métode yang digunakan dalam kegiatan adalah sosialisasi pencegahan pernikahan dini di Desa Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Menumbuhkan Siswa Sebagai Warga Global Melalui Media Interaktif Di Sekolah Dasar Yuli Adhani; Candra Cuga; Pratiwi Pratiwi
Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36412/ce.v5i2.3031

Abstract

The development of civic education content and learning processes in elementary schools is significant to proportionally accommodate global issues so that students can play a role as citizens and like global citizens. Various approaches and media are being developed. One of them is gamification-based interactive thematic learning media. In previous studies, an analysis of Civics learning at SDN 38 Hulonthalangi was carried out as a vehicle for the formation of students as citizens of the world. The research found a picture of the learning that was not optimal in developing student competencies as global citizens. So that the author conducts collaborative research with students in developing interactive learning media and produces interactive multimedia designs in the form of an Android-based application to know the world. This study aims to develop media and content-oriented to the Basic Competencies of Civics in the Globalization Theme in Class VI, by adopting and modifying Thiagarajan's research methods, namely define, design, develop, and dissimination. The results of this study are to test the feasibility of the application, namely by validating the application to a team of experts and has obtained an average percentage value of 93.05% for media and 93.75% for the material. Based on the results of this study, an Android-based application to know the world is very suitable to be used in the process of learning the theme of globalization for class VI and is believed to be part of the process of preparing students as global citizens in elementary schools.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PERGURUAN TINGGI Rasid Yunus; Zulaecha Ngiu; Yuli Adhani
Jambura Journal Civic Education Vol 2, No 1 (2022): Vol. 2 NO. 1 MEI 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.108 KB) | DOI: 10.37905/jacedu.v2i1.14506

Abstract

Pembelajaran daring merupakan satu keharusan di era pandemi Covid-19. Pembelajaran daring adalah penggunaan multimedia dengan berbagai aplikasi software dan hardware dan sudah berlangsung sekitar 9 bulan. Banyak permasalahan yang dihadapi di lapangan mulai dari jaringan internet, fasilitas computer, laptop, handphone biaya pulsa sampai dengan kompetensi pengajar terkait penguasaan IT. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei pada mahasiswa Prodi PPKn FIS-UNG, Jurusan  MPI FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo dan Institut Agama Kristen Negeri Palangkaraya. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive random sampling. Jumlah sampel dari ke tiga perguruan tinggi tersebut sebanyak 650 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan aplikasi google form dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran daring, dosen sering menggunakan berbagai macam model pembelajaran seperti inquiry, penugasan dan pembelajaran pemcahan masalah. Motivasi belajar mahasiswa berada pada level sedang. Permasalahan pembelajaran daring dominan pada ketersediaan jaringan internet. Kelebihan pembelajaran daring dapat mencegah penularan Covid-19 dan banyaknya waktu bersama keluarga. Jenis aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran daring yaitu WA group, zoom, google meet/class room dan e-learning. Berdasarkan hasil yang diperoleh, perlu pengembangan fasilitas yang merata ke seluruh wilayah Indonesia.
PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANGGULANGI MASALAH KENAKALAN REMAJA DI SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 BOKAT KACAMATAN BOKAT KABUPATEN BUOL SULAWESI TENGAH Sartika U Agel; Zulaecha Ngiu; Rasid Yunus; Yuli Adhani
Jambura Journal Civic Education VOL 1. NO.2 DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.592 KB) | DOI: 10.37905/jacedu.v1i2.12799

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menanggulangi Masalah Kenakalan Remaja di Sekolah SMA negeri 1 Bokat Kecamatan Bokat kabupaten Buol dan Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang Melatar Belakangi Masalah kenakalan Remaja di Sekolah SMA Negeri 1 Bokat Kecamatan Bokat Kabupaten. Penelitian ini menggunakan metode Pendekatan Kualitatif yaitu dengan mendekripsikan data penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat berupa keterangan dan pernyataan-pernyataan dari informan sesuai dengan realita dilapangan. Buol melalui hasil observasi, wawancara dan dokmentasi. Hasil penelitian ini menunjuk bagaimana Peran guru PPKn dalam Menanggulangi Masalah Kenakalan Remaja di Sekolah SMA Negeri 1 Bokat, Guru PPKn sudah melakukan perannya bahwa sebagai pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar sangat di perlukan, selain melaksanakan tugas mengajar, mendidik perilaku peserta didik supaya tidak melakukan kenakalan atau tingkah lakunya melanggar norma di sekolah serta peraturan-peraturan tata tertib yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi masalah kenakalan remaja di sekolah SMA N 1 Bokat yaitu adalah a) Lingkungan masyarakat yang negatif; b) Broken home; c) Pergaulan teman sebaya; d) Kurangnya perhatian orang tua. Dari keempat faktor tersebut yang mempengaruhi perilaku remaja dalam lingkungan sekolah dan luar sekolah.
PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK DIBAWAH UMUR PADA REMAJA DESA LION KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Asmun W Wantu; Nopiana Mozin; Yuli Adhani; Siti Indra Monoarfa
Jurnal Abdimas Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.859 KB) | DOI: 10.56190/jat.v1i2.8

Abstract

Indonesia merupakan negara tertinggi kedua dalam kasus pernikahan dibawah umur dikawasan asia khususnya Kawasan asia tenggara setelah negara cambodia. Dalam tataran nasional, Provinsi Sulawesi Utara berada diuturan ke 11 dari 34 Provinsi. Kabupaten Bolaang Mongondow selatan yang berada dibawah provinsi Sulawesi selatan memiliki tingkat pernikahan dini yang cukup tinggi pada bulan Juli 2021 sebanyak 121 kasus. Lebih khusus untuk Desa Lion tercatat dari tahun 2019 sampai dengan Agustus 2021 terdapat 11 kasus pernikahan kasus perkawinan anak dibawah umur. Dari perkawinan dibawah umur ini terdapat beberapa masalah sosial yang dihadapi antara lain pergaulan bebas akibat kurangnya control dan komunikasi yang efektif dari orang tua, pengaruh lingkungan sosial masyarakat dan teman sebaya serta arus globalisasi yang beriringan dengan kemajuan informasi dan teknologi. Berdasarkan deskripsi tersebut pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan edukasi tentang bahya melakukan perkawinan dibawah umur dan motivasi agar menata masa depan yang lebih terarah, berdasarkan pada tujuan tersebut, métode yang digunakan dalam kegiatan adalah sosialisasi pencegahan pernikahan dibawah umur di Desa Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
MITIGASI BENCANA BERBASIS MODA MEDIA INTERAKTF (MMI) PADA MASYARAKAT DESA TUPA,KABUPATEN BONE BOLANGO Candra Cuga; Yuli Adhani; Pupung Puspa Ardini
Jurnal Abdimas Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.761 KB) | DOI: 10.56190/jat.v1i2.12

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana alam sangat tinggi, khususnya untuk bencana gempa bumi, longsor, banjir, letusan gunung berapi, dan tsunami, karena posisi geografis negara ini terletak di pertemuan tiga lempeng/kerak bumi aktif. Edukasi bencana kepada anak-anak maupun masyarakat sejak dini merupakan salah satu langkah awal dalam membangun masyarakat sadar bencana, sehingga saat peristiwa alam tersebut terjadi, mereka tidak panik dan bingung karena sudah memiliki bekal dalam menghadapi bencana. Daerah Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo khususnya Desa Tupa Kecamatan Bulango Utara merupakan contoh dari banyak daerah di Provinsi Gorontalo yang rawan terhadap bencana banjir dan longsor. Kondisi topografi dan demografi Desa Tupa yang lebih rendah dari daerah sekitar kerap membuat air dari desa sebelah menggenang di desa Tupa. Sungai besar dengan tanggul yang rendah juga menyebabkan air dengan cepatnya menggenangi daerah permukiman hal tersebut membutuhkan solusi yang bersifat aktif dan partisipatif. Metode Pelaksanaan kegiatan ini adalah berupa program mitigasi bencana alam melalui media edukatif interaktif terhadap masyarakat terutama pada lingkungan keluarga (anak-anak dan orang tua). Urgensi program mitigasi dilakukan agar masyarakat terhidar dan sigap terhadap bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Kegiatan ini bertujuan mengurangi resiko dan dampak dari bahaya bencana. Kegiatan tersebut akan dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan yang meliputi 4 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap publikasi. Kegiatan pengabdian masyakarat yang dilaksanakan di desa Tupa Kecamatan Bulango Utara Kab. Bone Bolango berjalan dengan lancar dan sukses. Kerjasama antara tim kolaboratif dosen dan mahasiswa serta pemerintah Desa menjadi kunci keberhasilan program. Alhasil program ini memberikan dampak terhadap pemahaman dan sikap siswa serta masyakarat dalam mencegah terjadinya bencana alam serta cara yang dapat dilakukan saat terjadinya bencana tersebut. Melalui mode media interaktif yang dipadu dengan media role playing sangat sesuai dengam sasaran program yakni anak-anak bersama keluarga di rumah merupakan bagian dari keunggulan program ini. Metode role playing agar kelompok sasaran dapat memahami dengan baik materi dalam permainan. Moda interaktif dapat memberi pengalaman belajar, seperti kemampuan kerja sama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian. Selain itu moda belajar tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta sikap kelompok sasaran dalam kehidupan sosial serta interaksi dengan alam semesta.
Learning Pancasila Through Garuda AR Media Candra Cuga; Ni Nyoman Nofi Dwi Astuti; Yuli Adhani
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol. 7 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v7i2.84656

Abstract

The lack of digital media has an impact on low student learning outcomes. This study aims to develop augmented reality-based civics learning media on the Garuda Pancasila material for grade IV in elementary schools. This study uses a mixed method, namely a quantitative and qualitative approach with quasi-experimental and descriptive techniques. The study subjects were media experts, material experts, and user experts. The subjects of the trial were grade IV elementary school students. The data collection techniques used in this study were observation, questionnaires, and documentation. The data collection instrument used a questionnaire sheet. The data analysis technique used qualitative and quantitative descriptive analysis. The study results, namely the validation results obtained from material, media, and user experts (users) with consecutive percentages included in the very feasible category. The trial results were limited to students, and a questionnaire was provided that obtained a percentage of the very good category. Thus, it can be concluded that the developed learning media is feasible for elementary school civics learning. The developed learning media can stimulate students' mindsets in thinking critically and independently and increase students' motivation and interest in learning. This research implies that its results can significantly contribute to developing technology-based interactive learning methods, significantly augmented reality (AR), which can enrich the Pancasila teaching process in schools.
Peran Guru PPKn Dalam Mencegah Perilaku Perundungan Di SMP Negeri 1 Randangan Nirmawati Nasir; Asmun Wantu; Yuli Adhani
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i4.10111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang peran guru PPKn dalam mencegah perilaku bullying di SMP Negeri 1 Randangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dimana data diperoleh melalui tahapan observasi, wawancara dan dokumentasi sehingga data yang diperoleh sesuai dengan kondisi lapangan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa peran guru PPKn dalam meminimalisir segala bentuk bullying yang dilakukan oleh siswa di SMP Negeri 1 Randangan adalah berperan sebagai motivator dan fasilitator serta mediator. Dimana hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan motivasi kepada siswa agar selalu berperilaku baik dan tidak melakukan bullying, serta melaksanakan penyuluhan tentang dampak negatif perilaku bullying dengan isi penyuluhan yaitu nilai dan norma kehidupan, dampak bullying terhadap kesehatan dan sosial serta dampak bullying terhadap prestasi belajar. Faktor penghambat yang dialami guru dalam membimbing siswa agar terhindar dari perilaku bullying yaitu kondisi siswa yang masih kurang patuh dan menaati serta mengindahkan arahan yang diberikan oleh guru. Hal tersebut menjadi faktor penghambat utama bagi guru.
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Kelas X ATPH di Sekolah SMK Negeri 1 Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango Cindra Maulana; Sukarman Kamuli; Yuli Adhani
JISPENDIORA Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan Dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora (JISPENDIORA)
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/jispendiora.v4i2.2194

Abstract

This study aims to discuss the implementation of the Independent Learning Curriculum in improving PPKn learning outcomes for Class X ATPH at SMK Negeri 1 Bulango Utara. The study used qualitative research with a descriptive approach with data obtained through observation, interviews and documentation for the validity of the data obtained. While primary data comes from teachers and students, and secondary data through school archives. The results of the study show that the implementation of the Independent Learning Curriculum in improving PPKn learning outcomes in schools can be from the application of the Pancasila Student Profile Project which consists of four dimensions, namely, faith, devotion to God Almighty, mutual cooperation, independence and creativity. Meanwhile, the obstacles faced in its implementation are the readiness of teachers and limited learning facilities so that they affect the learning process.
IMPLEMENTASI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 GORONTALO Madina, Abdul Haris; Rasid Yunus; Yuli Adhani
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol. 12 No. 3 (2025): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi, dan Pelayanan Publ
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v12i3.1969

Abstract

This study aims to determine how the implementation of the Merdeka Mengajar Platform (PMM) affects student learning outcomes at SMP Negeri 16 Gorontalo, as well as to identify the challenges faced by teachers in utilizing the platform. This research employs a descriptive qualitative method. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The findings indicate that although PMM offers various supporting features such as teaching materials, self-paced training, and diagnostic assessments, its utilization by teachers remains suboptimal. The main challenges include limited technological infrastructure, low digital literacy among teachers, and a lack of intensive training. As a result, the implementation of PMM has not had a significant impact on improving student learning outcomes. The study concludes that optimizing the use of PMM requires more targeted mentoring strategies, teacher capacity development, and strengthened infrastructure so that the platform can function effectively in supporting the Merdeka Curriculum.