Seiring berkembang pesatnya industri skincare di Indonesia, muncul fenomena Homophily, yaitu kecenderunganindividu untuk lebih percaya, mengikuti, dan terhubung dengan orang-orang yang memiliki kesamaan karakteristikseperti nilai, minat, penampilan, dan latar belakang sosial. Skintific, sebagai salah satu brand skincare denganpenjualan tertinggi pada tahun 2024, berhasil memanfaatkan fenomena ini melalui platform TikTok. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Homophily terhadap Purchase intention konsumen Skintificmelalui Customer participation behaviour di TikTok, khususnya di kalangan pengguna berusia 18–34 tahun diKota Jakarta. Penelitian ini juga bertujuan mengidentifikasi sejauh mana konsumen terlibat dalam aktivitaspartisipatif seperti memberi like, komentar, membagikan konten, hingga membuat konten terkait Skintific. Dengandemikian, penelitian ini mengevaluasi apakah kemiripan antara konsumen dan beauty Influencer berdampakterhadap perilaku partisipatif yang berujung pada niat membeli produk. Metode penelitian yang digunakan adalahkuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna TikTok di KotaJakarta yang mengenal produk Skintific, dengan sampel sebanyak 384 responden yang dipilih menggunakan teknikpurposive sampling. Data dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Squares(SEM-PLS) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Homophilyberpengaruh positif dan signifikan terhadap Customer participation behaviour, dan Customer participationbehaviour berpengaruh positif terhadap Purchase intention. Selain itu, Homophily juga berpengaruh tidaklangsung terhadap Purchase intention melalui Customer participation behaviour. Kesimpulan dari penelitian iniadalah bahwa Homophily memiliki peran penting dalam membentuk Customer participation behaviour danmeningkatkan Purchase intention melalui interaksi yang terbangun di platform media sosial seperti TikTok.Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi brand skincare dalam merancang strategi pemasaran digital yangberbasis pada kesamaan karakteristik audiens. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah memperluas cakupanwilayah dan mempertimbangkan variabel tambahan seperti kepercayaan terhadap merek atau persepsi risikokonsumen untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensifKata kunci – Homophily, Customer participation behaviour, Purchase intention, Skintific, TikTok.