Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKESI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA PADA ORANGTUA DI POSYANDU MELATI LEDOK KOTA SALATIGA Sherkia Ichtiarsi Prakasiwi; Agustin Rahmawati; Siti Istiana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v2i2.5948

Abstract

 Periode emas manusia berawal dari janin dalam kandungan hingga usia 2 tahun, periode tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya. Presentase stunting di Indonesia pada tahun 2018 tercatat 30,8% kemudian pada 2019 sedikit menurun menjadi 27,67% (Riskesdas, 2019). Data dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga menunjukan 738 anak mengalami stunting atau 6,93% di tahun 2018. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan pendidikan kesehatan pada orangtua yang memiliki balita tentang mendeteksi secara dini tumbuh kembang dari balita di wilayah Posyandu Melati Ledok dalam upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Salatiga. Metode pengabdian ini menggunakan desain cross sectional, sasaran pengabdian masyarakat adalah orangtua balita di wilayah Posyandu Melati Ledok. Hasil pengabdian didapatkan adanya peningkatan pengetahuan orangtua tentang tumbuh kembang balita, yaitu kategori baik 31 orang (69%) , cukup 12 orang (27%), kurang 2 orang (4%). Diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, orangtua dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang balita secara mandiri guna mencegah timbulnya stunting pada anak.
Sistem Penyimpanan Vaksin Di 5 Puskesmas Kota Semarang Dian Nintyasari Mustika; Sherkia Ichtiarsi Prakasiwi
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tetapidilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yangtelah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akanmenimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Seluruh prosespenyimpanan dan distribusi vaksin dari pusat sampai ke tingkat pelayanan, harus mempertahankankualitas vaksin tetap tinggi agar mampu memberikan kekebalan yang optimal kepada sasaran.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran sistem penyimpanan vaksin di lima puskesmas diKota Semarang. Metode penelitian : penelitian deskriptif dengan tehnik sampling accidentalsampling dan pengamatan langsung pada objek yang dilaksanakan di lima Puskesmas di kotaSemarang. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Hasil penelitian :  diketahui sebanyak 80,0% tidaktersedia cold room/kamar dingin di puskesmas. Seluruh responden menyatakan bahwa di puskesmasmereka tidak tersedia freezer room/kamar beku. Sebanyak 40,0% menyatakan terdapat vaccinerefrigerator sesuai SNI dan PQS dari WHO. Sebanyak 80,0% menyatakan bahwa memiliki VaccineRefrigerator model buka atas, 1 responden memiliki model buka depan. Sebanyak 40,0%menggunakan sistem Absorbsi pada Vaccine Refrigerator, 40,0% sistem Kompresi. Hanya 1 respondenyang menyatakan terdapat vaccine frezeer sesuai SNI dan PQS dari WHO. Sebanyak 2 respondenmenyatakan memiliki Vaccine frezeer model buka atas dan 1 responden menggunakan sistemKompresi. Sebanyak 60,0% menyatakan bahwa selotip pada thermostat vaccine frerigerator/freezersudah terpasang. Kesimpulan : sistem penyimpanan vaksin di 5 Puskesmas Kota Semarangdidapatkan beberapa sudah tersedia vaccine refrigerator sesuai SNI dan PQS dari WHO, sudahmenggunakan system kompresi pada vaccine freezer, terpasang selotip pada thermostat vaccinerefrigerator/freezer. Kata Kunci : sistem penyimpanan vaksin.
Faktor Yang Mempegaruhi Persiapan Menyusui Pada Ibu Hamil Usia Remaja Dea Ayu Paradila; Indri Astuti Purwanti; Sherkia Ichtiarsi Prakasiwi; Umi Khasanah
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya angka insiden seks pranikah pada remaja bisa dipahami telah menjadi sesuatu perilakuyang merupakan bentuk dorongan guna melepaskan energi yang semakin tinggi seiring bertumbuhnya sekspada remaja. Insiden ini berhubungan erat dengan kehamilan di usia remaja. Persiapan menyusui selamaperiode kehamilan penting untuk keberhasilan menyusui dan kesehatan bayi. Penelitian ini merupakanjenis penelitian literature review yang mempunyai tujuan  untuk mengetahui persiapan menyusui pada ibuhamil usia remaja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literature faktor yangmempengaruhi persiapan menyusui ibu hamil usia remaja, sumber literature menggunakan mediaelektronika dengan berbagai macam jurnal di tahun 2017-2021 dari basis data google scholar. Artikeltersebut telah ditemukan sebanyak 4 jurnal yang terdiri dari jurnal internsional dan jurnal nasional. Hasiltersebut didapatkan bahwa adanya faktor yang mempengaruhi pentingnya persiapan menyusui pada ibuhamil usia remaja. Faktor yang mempengaruhi kesiapan menyusui diantaranya adalah ketidaktahuan danketidaksiapan ibu terkait proses menyusui dan dukungan suami / keluarga. Pengaruh ini sangatlah erathubungannya dengan proses menyusui, karena seseorang dengan pengetahuan yang baik dan dukungansekitar akan mempengaruhi kesiapan fisik maupun mental selama proses menyusui. Kata Kunci : Remaja, Menyusui, Kehamilan.
Pentingnya Gizi dan Pengelolaan Stres dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja Putri: Upaya Pencegahan Polimenorea Sherkia Ichtiarsi Prakasiwi; Aric Vranada
ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 4 (2025): November 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/abdikan.v4i4.6706

Abstract

Polymenorrhea is a menstrual cycle disorder characterized by an interval of less than 21 days, indicating an imbalance in reproductive hormones among adolescent girls. This condition not only causes physical discomfort such as fatigue, abdominal pain, and excessive bleeding but also affects psychological well-being, leading to stress, anxiety, and decreased learning concentration. One of the major contributing factors to polymenorrhea in adolescents is nutritional imbalance combined with poor stress management skills. Preliminary observations revealed that adolescent girls in RW 01, Mangunharjo Village, experienced a high prevalence of polymenorrhea, low knowledge of balanced nutrition, and high levels of academic and social stress. This community service program aims to improve adolescents’ knowledge and skills regarding reproductive health, balanced nutrition, and stress management as preventive measures against menstrual cycle disorders. The activities were conducted through interactive education sessions, personal mentoring, and regular monitoring of behavioral changes and menstrual patterns. The educational approach emphasized active participation and direct application in daily life. It is expected that this structured intervention will enhance adolescents’ awareness and adoption of healthy lifestyle behaviors, reduce the incidence of polymenorrhea, and promote sustainable physical and mental well-being. Furthermore, the outcomes of this program are expected to serve as a model for empowering adolescents to maintain reproductive health through simple, non-pharmacological, and community-based approaches.
Program Edukasi Kesehatan Mental untuk Remaja: Pengabdian Masyarakat dengan MINDSTEP (Media Inovatif Ular Tangga) Sherkia Ichtiarsi Prakasiwi; Ariyani Lutfitasari; Siti Ni'amah; Wella Anggraini; Selasih Putri Isnawati Hadi; Eka Vicky Yulivantina; Irwan Budiono
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i2.4493

Abstract

Adolescents are a group that is vulnerable to mental health problems due to biological, psychological, and social changes. Limited knowledge and existing stigma contribute to the low efforts in early detection and management of mental health issues. This community service program aimed to improve adolescents’ knowledge of mental health through educational activities using an innovative board game. The activity was conducted at SMK Bhakti Utama Pati on September 23, 2025, involving 32 students from grade XI as participants. The methods used included lectures, interactive discussions, and an educational board game. Evaluation was carried out through pre-test and post-test, as well as a satisfaction survey. Mental health problems among adolescents are increasing, as shown by the pre-test results, with an average score of 76.27, indicating that adolescents’ understanding of mental health is still relatively low. This condition highlights the importance of engaging and effective educational interventions to raise awareness and enhance stress management skills among adolescents. The community service activity aimed to increase adolescents’ knowledge and awareness of mental health through the innovative media “Mental Health Snake and Ladder” (MINDSTEP). The implementation methods included preparation, interactive education using the game, and evaluation through pre-test and post-test. The results showed a significant improvement in participants’ knowledge and understanding after the educational session. Participant satisfaction reached 93.75%, indicating that this game-based educational method was considered highly engaging and beneficial. The MINDSTEP program (“Mental Health Snake and Ladder”) proved to be an effective interactive educational tool in improving adolescents’ mental health literacy and can be replicated in various educational institutions as a promotive and preventive effort.   ABSTRAK Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah kesehatan mental akibat perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Minimnya pengetahuan dan stigma yang melekat menyebabkan rendahnya upaya deteksi dini dan penanganan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental melalui edukasi berbasis permainan edukatif ular tangga. Kegiatan dilaksanakan di SMK Bhakti Utama Pati pada 23 September 2025 dengan 32 siswa kelas XI sebagai peserta. Metode yang digunakan berupa ceramah, diskusi interaktif, dan permainan edukatif. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test serta survei kepuasan. Permasalahan kesehatan mental pada remaja semakin meningkat, ditunjukkan oleh hasil pre-test yang menunjukkan rata-rata pengetahuan hanya sebesar 76,27, yang mengindikasikan masih rendahnya pemahaman remaja terhadap kesehatan mental. Kondisi ini menunjukkan pentingnya intervensi edukatif yang menarik dan efektif untuk meningkatkan kesadaran serta keterampilan pengelolaan stres di kalangan remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai kesehatan mental melalui media inovatif “Ular Tangga Kesehatan Mental” (MINDSTEP). Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan edukasi interaktif dengan media permainan, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta secara signifikan setelah mengikuti edukasi. Tingkat kepuasan peserta terhadap kegiatan mencapai 93,75%, menunjukkan bahwa metode edukatif berbasis permainan ini dinilai sangat menarik dan bermanfaat. Program MINDSTEP (Ular Tangga Kesehatan Mental) terbukti efektif sebagai media edukasi interaktif dalam meningkatkan literasi kesehatan mental remaja dan dapat direplikasi di berbagai institusi pendidikan sebagai upaya promotif dan preventif.