Articles
STUDI KUALITATIF TENTANG PERILAKU PACARAN SISWI SMA PASCA TINDAKAN ABORSI DI KECAMATAN BELIK
Restia Zulfawati;
Fitriani Nur Damayanti;
Indri Astuti Purwanti
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): August 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (53.752 KB)
|
DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.93-97
Latar Belakang : Setiap tahun tercatat 2,6 juta kasus aborsi. Sebanyak 700.000 pelaku aborsi adalah remaja atau perempuan yang berusia di bawah 20 tahun, dimana 11,13% dari semua kasus aborsi yang dilakukan karena kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy). Terdapat 3 orang siswi SMA di Kecamatan Belik yang pernah melakukan tindakan aborsi. Mereka adalah RM (17), NK (17) dan AP (16). Keterangan dari mereka menyatakan melakukan tindakan aborsi karena rasa takut apabila orang tua tahu, perasaan malu kepada teman-teman atau akan mendapatkan sanksi dari pihak sekolah apabila mereka diketahui sedang hamil. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti perilaku pacaran pasca tindakan aborsi yang dilakukan oleh siswi SMA. Tujuan :Mendeskripsikan gaya berpacaran, faktor pemungkin perilaku pacaran dan faktor yang menguatkan perilaku pacaran pasca tindakan aborsi Metode :Jenis penelitian kualitatif dengan teknik snowball sampling. Peneliti mendapatkan tiga informan utama dan tiga informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in depth interview). Data dianalisis dengan analisis taksonomi, uji kredibilitas data dengan triangulasi dan perpanjangan pengamatan.Hasil :Hasil penelitian menunjukan dua informan memilih untuk tetap berpacaran sampai tahap intercoursedengan alasan akan dinikahi serta setiap berhubungan selalu memakai kondom, sedangkan satu informan memilih tidak berpacaran dengan alasan dilarang orang tua. Tempat berpacaran kedua informan memilih di villa atau hotel. Faktor penguat perilaku pacaran yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah pacar, meskipun ada salah satu teman dekat/sahabat yang tidak mendukung berpacaran lagi.Simpulan :Dua informan melakukan pacaran sampai tahap intercourse sedangkan satu informan tidak melakukan pacaran pasca tindakan aborsi. Tempat pacaran adalah di villa atau hotel. Pacar dan teman dekat adalah penguat.
HUBUNGAN USIA DENGAN CERVICAL INFLAMMATION PADA WANITA USIA SUBUR
Nuke Devi Indrawati;
Dewi Puspitaningrum;
Indri Astuti Purwanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (350.549 KB)
Background: Cervical inflammation is an early stage of cervical cancer, the most cancer that attacks the female reproductive organs in Indonesia. If cervical inflammation can be prevented earlier, the chances of cervical cancer can be significantly reduced (long-term). Research Objectives: This study analyzed the age relationship with cervical inflammation in Kelurahan Kedungmundu Semarang City. Type of research with analytical research. Methods: Univariate analysis with frequency distribution, bivariate analysis with chi square. The number of samples of 40 women participants screening IVA test screening. Result of the research: Total of 40 respondents majority of middle adult age that is 22 woman (55%), majority did not have cervical inflammation and healthy reproductive health equal to 33 woman ((82,5%), no significant relation between age with cervical inflammation (p value = 0,505) Conclusion: there is no significant correlation between age with incidence rate of cervical inflammation.Keywords: age, cervical inflammation
POLA DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA DI MAN 1 SEMARANG
Ulfatul Mardhiyah;
Ali Rosidi;
Indri Astuti Purwanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (243.87 KB)
Menstruation is a sign of a primary sex for women. The most common menstrual disorders is dysmenorrhea. The average incidence of dysmenorrhea in Indonesia is about 55% of which consists of a primary dysmenorrhea (54.89%) and secondary dysmenorrhea (9.36%). Primary dysmenorrhea happened in MAN 1 Semarang as much as 27%. This research objects to describe the patterns of the primary dysmenorrhea in MAN 1 Semarang. The study was conducted by survey method and approach of cross-sectional. Respondents were selected X-grader is experiencing Dysmenorrhea. Sampling technique is simple random sampling and numbers of sample are 46 respondents. The results showed that most respondents always experiencing dysmenorrhea (65.2%), while respondents perceived dysmenorrhea symptoms are pain in the lower abdomen that extends to the back and leg (91.3%), sore on the leg (73.9 %), and sore at the waist (76.1%). Dysmenorrhea interval that occurred more than 3 years after menarche (47.8%) more than 2-3 years (39.1%) and less than 2 years (13%).Keywords: primary dysmenorrhea, menstrual disorder, teenager.
TANDA BAHAYA KEHAMILAN YANG BELUM DIKETAHUI MASYARAKAT
Indri Astuti Purwanti;
Nurina Dyah Larasaty
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (244.166 KB)
Latar Belakang. Kasus kematian ibu di Kota Semarang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyebabnya masih didominasi oleh pereeklampsia/eklampsia dan perdarahan. Kedua hal tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba melainkan didahului tanda-tanda awal penyakit yang dikenal dengan tanda bahaya kehamilan. Tanda-tanda tersebut telah tercantum dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA). Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa buku KIA kurang berfungsi sebagai sarana edukasi. Akibatnya, tanda bahaya kehamilan belum banyak diketahui oleh masyarakat. Penelitian diwilayah Kota Semarang yang mempunyai kasus kematian ibu tertinggi membuktikan bahwa masyarakat di sana belum mengetahui tanda bahaya kehamilan dengan baik. Adapun penelitian di wilayah Kota Semarang yang tidak ada kasus kematian ibu belum pernah dilakukan. Salah satu wilayah KotaSemarang yang tidak pernah terjadi kematian ibu adalah wilayah kerja Puskesmas Srondol. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan di wilayah tersebut.Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tanda bahaya kehamilan yang belum diketahui masyarakat. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah explanatory research.Populasinya adalah ibu hamil. Jumlah sampel 26 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner terbuka. Analisis univariat dengan analisis konten. Hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanda bahayakehamilan yang belum diketahui masyarakat adalah tanda preeclampsia, tanda infeksi dan tanda bahaya janin. Adapun tanda perdarahan sudah diketahui sebagian besar responden.Kata kunci: kematian ibu, tanda bahaya kehamilan.
PENDAMPINGAN KELAS IBU HAMIL DI KELURAHAN BANDARHARJO DAN KELURAHAN DADAPSARI, SEMARANG
Indri Astuti Purwanti;
Nuke Devi Indrawati;
Arief Tajally Adhiatma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (323.1 KB)
Background. The city of Semarang was ranked third highest in terms of the number of maternal mortality cases in 2015. The work area of Bandarharjo Puskesmas has the highest number of deaths among other areas in Semarang City and all pregnant women in this region were classified as high risk during the year. The cause is indifference to pregnancy examination. This is indicated by the low attendance of pregnant class. Objective. The purpose of this activity is to increase the presence of pregnant classes and to increase awareness of pregnancy and high risk pregnancy outcomes. Method. The method used is the empowerment and mentoring of partners, as well as health education for pregnant women (target). Results. The attendance and care of the pregnant class of Bandarharjo Urban Village is still ongoing while the Dadapsari Village has increased.Keywords: class of pregnant women, concern for pregnancy examination.
The Urgency of Pregnancy Risk Factors Booklet
Indri Astuti Purwanti;
Nuke Devi Indrawati;
Arief Tajally Adhiatma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Proceeding 3rd ISET 2017 | International Seminar on Educational Technology 3rd 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (447.68 KB)
Maternal mortality cases in Semarang city were still high in 2015. Among all district in Semarang city, work area of Puskesmas Bandarharjo had the most maternal mortality cases. All pregnant women there had not beenrealized their risk pregnancy factors. Hence, they need health education about pregnancy risk factors to changetheir mindset. The right media in health education is booklet because it is written, can be colorful, can containpictures to explain the information and not limited by pages. It also can influence behavior intention of thepregnant woman, her husband, her parents, her parents in law and other people who read the book to detect earlypregnancy risk factors.Keywords: maternal mortality, pregnancy risk factors, media health education.
PENINGKATAN PEMAHAMAN BIDAN KOORDINATOR TENTANG STANDAR OPERATING PROSEDUR PREMARITAL SKRINING DI PUSKESMAS SEKOTA SEMARANG
Dewi Puspitaningrum;
Nuke Devi Indrawati;
Indri Astuti Purwanti;
Hidayatul Maghfiroh;
Alifta Alifta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jpmk.v2i1.5371
Salah satu indikator kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, dimana menurut SDKI 2012 mengalami peningkatan AKI menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup namun menurut hasil SUPAS 2015 AKI mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Banyak upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan seperti program EMAS tahun 2012 yang dimana melakukan peningkatan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang lebih baik. Pada program EMAS pemerintah ada 6 yang diprogramkan yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi TT, pelayanan kesehatan ibu bersalin, nifas, penanganan komplikasi kebidanan dan pelayanan KB.. Dari program pemerintah tersebut belum ada program pelayanan bagi calon pengantin atau pelayanan pranikah yang bisa menjadi pencegahan adanya angka kematian ibu.Dengan begitu perlu adanya SOP premarital skrining, namun sebelum lebih lanjut program ini dilanjutkan perlu diberikan adanya pemahaman SOP. Tujuan adalah mengetahui karakteristik responden dalamĀ pemahaman akan SOP premarital. Hasil Mayoritas bidan koordinator setelah dilakukan sosialisasi tentang pemahaman SOP premarital mayoritas Bidan mempunyai respon yang baikpada setiap item pernyataan tentang SOP premarital skrining. Kesimpulan dengan adanya pemahaman SOP ini diharapkan bidan dapat meningkatkan edukasi bagi premarital dan menjadi program preventif nantinya dalam penurunan Angka Kematian Ibu.
PENURUNAN TINGKAT KESUBURAN AKIBAT ALAT KONTRASEPSI
Nuke Devi Indrawati;
Dewi Puspitaningrum;
Indri Astuti Purwanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 1 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26751/jikk.v9i1.393
Servicitis Cronica is an early stage of cervical cancer, which is a cancer that is developing organ in Indonesia. If Servicitis Cronica can be prevented earlier, the likelihood of cervical cancer incidence can be reduced significantly (long term).The type of analytic study with a total sample of 116 women of childbearing age.Parity variables, family planning and education are the only two variables, namely parity (0,012) and KB (0,035) because its significance is less than <0,05. The most influential variable is the parity variable because the smallest signification is 0.012.Keywords: servicitis cronica, IVA test, Female Age Fertile
Faktor Yang Mempegaruhi Persiapan Menyusui Pada Ibu Hamil Usia Remaja
Dea Ayu Paradila;
Indri Astuti Purwanti;
Sherkia Ichtiarsi Prakasiwi;
Umi Khasanah
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Meningkatnya angka insiden seks pranikah pada remaja bisa dipahami telah menjadi sesuatu perilakuyang merupakan bentuk dorongan guna melepaskan energi yang semakin tinggi seiring bertumbuhnya sekspada remaja. Insiden ini berhubungan erat dengan kehamilan di usia remaja. Persiapan menyusui selamaperiode kehamilan penting untuk keberhasilan menyusui dan kesehatan bayi. Penelitian ini merupakanjenis penelitian literature review yang mempunyai tujuanĀ untuk mengetahui persiapan menyusui pada ibuhamil usia remaja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literature faktor yangmempengaruhi persiapan menyusui ibu hamil usia remaja, sumber literature menggunakan mediaelektronika dengan berbagai macam jurnal di tahun 2017-2021 dari basis data google scholar. Artikeltersebut telah ditemukan sebanyak 4 jurnal yang terdiri dari jurnal internsional dan jurnal nasional. Hasiltersebut didapatkan bahwa adanya faktor yang mempengaruhi pentingnya persiapan menyusui pada ibuhamil usia remaja. Faktor yang mempengaruhi kesiapan menyusui diantaranya adalah ketidaktahuan danketidaksiapan ibu terkait proses menyusui dan dukungan suami / keluarga. Pengaruh ini sangatlah erathubungannya dengan proses menyusui, karena seseorang dengan pengetahuan yang baik dan dukungansekitar akan mempengaruhi kesiapan fisik maupun mental selama proses menyusui. Kata Kunci : Remaja, Menyusui, Kehamilan.
PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN SEBAGAI EVALUASI HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN
Purwanti, Indri Astuti;
Larasaty, Nurina Dyah
Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2016): August 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (134.656 KB)
|
DOI: 10.26714/jk.5.2.2016.121-126
Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Semarang mengalami peningkatan pada tahun 2014 sampai 2015. AKI Kota Semarang tahun 2014 menduduki peringkat 7 sedangkan tahun 2015 menduduki peringkat 5 se-Jawa Tengah. Penyebab utama kematian ibu yang berupa preeclampsia, perdarahan dan infeksi dapat dicegah jika tanda-tandanya diketahui sejak dini. Tanda-tanda tersebut dikenal dengan tanda-tanda bahaya kehamilan. Berhubung wilayah kerja Puskesmas Srondol Semarang yang tidak mempunyai kasus kematian ibu selama dua tahun, maka penelitian dilakukan di wilayah ini. Tujuan: mendeskripsikan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Srondol Kota Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Srondol. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 26 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terbuka. Hasil: sebagian besar responden termasuk usia reproduksi sehat (usia 20 35 tahun), tingkat pendidikan responden dalam kategori menengah lebih banyak daripada kategori dasar maupun kategori tinggi, sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga, semua suami responden bekerja dengan jenis pekerjaan terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan, sebagian besar responden merupakan multigravida, sebagian besar pengetahuan responden tentang tanda-tanda bahaya kehamilan termasuk kategori cukup, dan tanda bahaya yang diketahui oleh sebagian besar responden adalah perdarahan.