Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan

KARYA TARI “FAKE SMILE” BERBASIS RISET Rahmat Elfi Julianto; Wardi Metro; Idun Ariastuti
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 7, No 2 (2021): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v7i2.2075

Abstract

The dance work "Fake Smile" was inspired by personality disorders that exist around society, namely psychopaths. Psychopath, which is a condition in which a person cannot feel empathy and tends to commit violence to other humans without being followed by feelings of guilt for his own satisfaction. In working on this concept, the writer has an idea that is to use facial and body expressions as a medium of expression and communication as well as the property of a pyramid-shaped frame covered with cloth as an expression of the mood of a psychopath. In addition, the exploration of motion is developed from the behavior of people with psychopathic disorders which are visualized with the character of the writer. The methods used in this work include observation, data processing, literature study, selection of supporting works, exploration, motion arrangement, improvisation, and evaluation. This work consists of three parts, the first part describes the anti-social pressure, the second part describes the emotional sufferer, and the third part describes the uncontrolled body of the psychopath sufferer.
TANAH LIAT SEBAGAI INSPIRASI DALAM MENCIPTAKAN KARYA TARI “TUBUH YANG MENGGELIAT” Anisa Rabdina; Yan Stevenson; Wardi Metro
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 8, No 2 (2022): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v8i2.3111

Abstract

ABSTRAK  Karya tari Tubuh Yang Menggeliat berangkat dari sifat tanah liat yang memiliki sifat mudah dibentuk ketika basah seperti gerakan mengalir dan bersifat keras ketika kering seperti gerakan stakato atau sentakan-sentakan. Fokus pengkarya ialah mentransformasikan sifat tanah liat itu ke dalam tubuh penari. Dimana disampaikan dalam respons tubuh penari terhadap sifat tanah liat tersebut pada setiap bagian dalam karya ini. Divisualkan oleh lima orang penari serta diperkuat dengan musik tekno live serta elemen komposisi lainnya. Metode yang digunakan dalam penggarapan karya ini adalah metode eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan. Karya ini digarap dengan tema kehidupan dan menggunakan tipe abstrak yang terdiri dari tiga alur garapan dan ditampilkan di Auditorium Boestanoel Arifin Adam Institut Seni Indonesia Padang Panjang.Kata Kunci : Sifat, Tubuh, dan Tanah Liat ABSTRAK  The Body Wriggling dance work departs from the nature of clay, which is easy to shape when wet like a flowing movement and hard when dry like a staccato movement or jerks. The focus of the artist is to transform the nature of the clay into the dancer's body. Which is conveyed in the response of the dancer's body to the nature of the clay in every part of this work. Visualized by five dancers and reinforced by live techno music and other compositional elements. The methods used in this work are exploration, improvisation, and shaping methods. This work is done with the theme of life and uses an abstract type consisting of three plots and is displayed at the Boestanoel Arifin Adam Auditorium, the Indonesian Art Institute, Padang Panjang.  Keywords: Nature, Body, and Clay
Interpretasi Ritual Kabaji Dalam Penciptaan Karya Tari Babaleh Tikam Rahmah Nadiati Nami; Wardi Metro; Riswani Riswani
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 9, No 1 (2023): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v9i1.1086

Abstract

 Karya yang berjudul “Babaleh Tikam” ini terinspirasi dari salah satu praktek gaib dan ilmu hitam yang ada di daerah MinangKabau khususnya di Kabupaten Pasaman Barat. Kabaji adalah guna-guna untuk membuat hubungan suami istri, usaha, atau persahabatan hancur dan rusak sehingga saling membenci, biasanya dengan menggunakan ramuan dan mantra. Biasanya  faktor penyebab kabaji adalah dendam, iri, dengki. Ramuan yang biasa digunakan seperti kain putih (kafan), benang tiga warna (merah, kuning,hitam), tanah orang mati kecelakaan, air mayat, jarum, rambut mayat. Dalam kehidupan ini ada hukum yang berlaku seperti pribahasa “apa yang kamu tanam, itu yang akan kamu tuai” yang artinya apa yang kita perbuat itu yang akan kita dapatkan. Jika kita ­berbuat baik, maka akan mendapatkan kebaikan, begitu juga sebaliknya,  jika kita  berbuat jahat maka akan mendapatkan kejahatan pula, secara umum yang kita kenal sebagai Karma. Pengkarya tertarik dari pengertian kabaji yang diinterpretasikan kepada pelaku atau pengirim yang mendapatkan balasan atas apa yang telah di perbuat (karma). Pada karya ini menggunakan tema non literer dan tipe abstrak. Metode yang digunakan pada karya ini adalah observasi, ekplorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi. Karya ini terdiri tiga bagian, bagian pertama menggambarkan pelaku yang mulai  menunjukan sikap iri, dengki, dan dendam dan memilih praktek ilmu hitam sebagai tindakannya, bagian dua menggambarkan bagaimana orang yang dikendalikan oleh kabaji, bagian tiga menggambarkan bagaimana perbuatan yang telah dilakukan akan berbalik kepada dirinya sendiri.Kata Kunci: Kabaji; Babaleh Tikam; Ritual; Karya Tari