Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGUNAAN REALIA LABEL HARGA ZEIKOMI (税込) DAN ZEINUKI (税抜) DALAM PEMAHAMAN LINTAS BUDAYA JEPANG-INDONESIA Bertha Nursari
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 15 No 1 (2019): Lingua : Jurnal Ilmiah
Publisher : STBA LIA - Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v15i1.3

Abstract

In Japanese language teaching, either in Japan and outside Japan, the teachers are faced learners who have different cultures both in terms of mieru bunka (見える文化visible culture) and mienai bunka (見えない文化 invisible culture). As teachers who teach foreign languages ​​and learners who study foreign languages, both parties should not ignore culture that also appears in the learning process of foreign languages ​​(Yashiro, K & Sera, T., 2010). This paper will examine the use of zeikomi (税込 price include tax) and zeinuki (税抜price exclude tax) price label realia in terms Japanese-Indonesian intercultural understanding. The method which used in this paper is literary research. Some terms that appear in everyday life such as zeikomi (税込)、zeinuki (税抜き), B hin (B 品, B quality)、wake ari shouhin (分けあり商品 imperfect product) are used as vocabulary inputs in class activities. The term zeikomi, zeinuki, B hin and wake ari shouhin are examples of mienai bunka will provide intracutural understanding to learners. This paper shows that using realia can make classroom’s activities more interesting.
PERBANDINGAN UPACARA SEIJIN SHIKI DI JEPANG DAN UPACARA METATAH DI BALI Bertha Nursari; Ayu Andriani; Herlina Sunarti; Zainur Fitri
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah: Lingua
Publisher : STBA LIA - Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v17i2.81

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan upacara ketika memasuki usia dewasa pada dua jenis upacara yaitu seijin shiki di Jepang dan upacara metatah (upacara potong gigi) di Bali, Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode analisis deskriptif, yaitu membandingkan referensi dari suatu sumber dengan referensi sumber lainnya menggunakan data jurnal kebudayaan, buku kesenian Bali, dan situs web kebudayaan Jepang. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa antara seijin shiki dan metatah memiliki persamaan dan perbedaan. Perbedaan yang paling terlihat ada pada tata cara pelaksanaan, syarat usia, dan pakaian yang dikenakan saat mengikuti masing-masing upacara. Walaupun terdapat perbedaan yang sangat kontras, kedua upacara kedewasaan memiliki persamaan adanya makna filosofis yang berkaitan dengan meninggalkan usia anak-anak dan memasuki usia dewasa sebagai salah satu tahapan kehidupan. Kata Kunci: upacara kedewasaan, seijin shiki, Bali, upacara metatah
Potret Keluarga Kecil Indonesia - Jepang dalam Keluarga Somat dan Crayon Shinchan Bertha Nursari; Zainur Fitri; Herlina Sunarti; Renata Dosi Agustin
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 9, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.9.1.459-472.2023

Abstract

Keluarga Somat dan Crayon Shinchan menampilkan potret keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak. Kedua keluarga kecil ini memiliki kesamaan dalam bentuk nuclear family, di mana mereka merupakan keluarga inti yang hidup bersama. Penelitian ini akan membahas tentang potret kehidupan kedua keluarga dalam dua animasi ini. Selain membahas mengenai persamaan dan perbedaan antar kedua keluarga ini, penelitian ini juga akan membahas mengenai fungsi keluarga yang tergambar di dalamnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan literature research. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Keluarga Somat dan Crayon Shinchan adalah gambaran keluarga kelas menengah dengan problematikanya masing-masing, tetapi memiliki kesamaan dengan adanya anak pertama laki-laki yang sering kali menimbulkan masalah bagi kedua orangtuanya.
Kuil Fushimi Inari sebagai Tempat Penyembahan Dewa Inari Yunika Rahmawati; Indun Roosiani; Bertha Nursari
IDEA : Jurnal Studi Jepang Vol 5, No 1 (2023): Idea : Jurnal Studi Jepang
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/idea.v5i1.7892

Abstract

Dalam penelitian ini, masalah yang dibahas adalah mengenai kepercayaan Shinto yang dianut oleh masyarakat Jepang yaitu penyembahan kepada Dewa Inari di Kuil Fushimi Inari di Kyoto, Jepang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Dewa Inari sebagai pelindung Kuil Fushimi Inari bagi masyarakat Jepang, serta hubungan antara Dewa Inari dan Inari Kitsune dalam mengabulkan harapan masyarakat Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang relevan, kemudian dianalisis satu per satu. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa banyaknya keyakinan masyarakat Jepang terhadap Dewa Inari, menjadikan banyak varian kisah, penamaan, dan penggambaran sosok Dewa Inari. Varian tersebut menyebabkan banyak sekali ritual, festival, dan situs-situs keramat yang dipercaya sebagai tempat penyembahan kepada Dewa Inari, sehingga hal ini juga berpengaruh pada banyaknya jumlah kuil Inari di Jepang. Namun demikian, banyaknya varian nama dan penggambaran sosok Dewa Inari tidak menggoyahkan keyakinan masyarakat Jepang terhadap Dewa Inari dan Inari Kitsune yang menjadi utusannya
Kegiatan Webinar Soft Skill Meningkatkan Kompetensi Personal Dalam Pandemi Covid-19 Bertha Nursari; Tia Martia; Rima Novita Sari; Zainur Fitri; Metty Suwandany; Hermansyah Djaya
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 2 (2023): June
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.2.245-252.2023

Abstract

Pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah webinar soft skill bertema meningkatkan daya saing kompetensi personal dalam masa pandemi covid-19. Kondisi pandemi virus Covid-19 mengakibatkan institusi pendidikan diberikan tantangan untuk beradaptasi agar dapat mengembangkan potensi dalam menghasilkan pengetahuan komprehensif sesuai bidang keilmuan. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Jepang memang dibutuhkan oleh perusahaan yang memiliki keterkaitan dan kerjasama dengan Jepang, namun ketika di lapangan, kemampuan ini harus didukung dengan kompetensi-kompetensi lain, baik berupa hard skill, maupun soft skill agar seorang staf mampu berkontribusi secara optimal. Kemampuan bahasa Jepang dan penguasaan hard skill lain pada umumnya menjadi modal awal untuk dapat memenuhi persyaratan agar dapat bergabung di suatu perusahaan. Namun, pada saat menjalankan aktivitas di perusahaan, penguasaan soft skill pendukung ternyata sangat berperan dan menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas dan kelancaran pengembangan karier selanjutnya. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk webinar yang mengundang narasumber yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi personal terutama soft skill berupa kemampuan menerjemahkan, kemampuan melakukan presentasi dalam bahasa Jepang, dan hal-hal apa saja yang harus dan perlu disiapkan agar menjadi tenaga kerja yang siap pakai baik di perusahaan Jepang yang berdomisili di Indonesia maupun di Jepang.
Pembuatan Modul Pembelajaran Japanese Language Proficiency Test N4 Tia Martia; Bertha Nursari; Zainur Fitri; Metty Suwandany; Rima Novita Sari; Hermansyah Djaya
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 2 (2023): June
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.2.305-310.2023

Abstract

Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran guna meningkatkan kemampuan yang sesuai kebutuhan peserta didik. Salah satu bahan ajar yang sering digunakan adalah buku cetak dan modul, keduanya mempunyai tujuan yang sama yakni mempermudah pengajar dan peserta didik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Buku cetak identik dengan buku ajar sedangkan modul adalah satu kesatuan bahan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri maupun dengan tutor/pendamping. Dalam pengabdian masyarakat Tahun Ajaran 2022-2023 ini, dilakukan kegiatan pembuatan modul JLPT N4 yang membahas moji goi (huruf dan kosakata) dan bunpou (tata bahasa). Modul ini disusun berdasarkan metode pendidikan berbasis kompetensi (competency-based education) dengan didukung metode Research and Development (RD).