Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KONSEP SABAR DALAM ALQURAN Raihanah, Raihanah
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol. 6 No. 1 (2016): June
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v6i1.1809

Abstract

Bersabar adalah untuk menahan diri dari keinginan berpaling dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab-nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT. Dalam Alquran banyak sekali ayat yang menyatakan tentang sabar, begitu pula dalam hadis, Nabi Muhammad Saw sangat menganjurkan kepada setiap muslim untuk bersabar.Ulama membagi kesabaran pada tiga hal, yakni sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam meninggalkan kemaksiatan kepada Allah, dan sabar dalam menerima cobaan dan ujian dari Allah. Sabar yang tertinggi adalah sabar dalam meninggalkan maksiat kepada Allah. Kata kunci: konsep, sabar, Alquran
ISRAILIYYAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP TAFSIR ALQURAN Raihanah, Raihanah
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol. 5 No. 1 (2015): June
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v5i1.1827

Abstract

Orang Yahudi memiliki pengetahuan keagamaan yang bersumber dari Taurat dan orang Nasrani dari Injil, keduanya disebut Ahli Kitab. Sementara Alquran banyak mencakup hal-hal yang terdapat dalam Taurat dan Injil, khususnya yang berhubungan dengan kisah para Nabi dan umat terdahulu. Berita-berita yang diceritakan oleh Ahli Kitab yang masuk Islam disebut Israiliyat. Berita tersebut ada yang sesuai dengan Islam, ada yang batil, ada juga yang harus disikapi dengan mauquf. Penyusupan Israiliyyat ke dalam tafsir melalui periodesasi periwayatan dan pengkodifikasiannya. Tanpa disadari Israiliyyat masuk ke dalam ranah Tafsir Alquran dan hadis sampai tercampur aduk dan tidak diketahui lagi otentitas riwayat, mana yang dari Nabi dan mana yang datang dari Ahli Kitab. Kajian mendalam diperlukan untuk bisa mensikapi maraknya Israiliyyat untuk bisa mengambil intisari kebenaran kisah-kisah dalam Alquran.Kata Kunci: Israiliyyat, tafsir, Alquran, Ahli Kitab
KONSEP PESERTA DIDIK DALAM TEORI PENDIDIKAN ISLAM DAN BARAT Raihanah, Raihanah
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol. 5 No. 2 (2015): December
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v5i2.1834

Abstract

Dalam paradigma pendidikan Islam, manusia sebagai peserta didik pada hakikatnya dalam proses pendidikannya bisa dilihat dari kajian perkembangan kepribadiannya, baik yang bersifat biologis, didaktis, maupun psikologis. Baik pendidikan Barat maupun pendidikan Islam sepakat terhadap pembagian perkembangan itu. Ketika di Barat hanya terbatas pada pertumbuhan dan perkembangan yang dapat terlihat maka disitulah titik tekan pendidikannya sehingga hasilnya terkesan hampa nilai. Namun dalam Islam, semua fase perkembangan itu senantiasa diwarnai dengan pemaknaan norma-norma keagamaan sehingga sarat dengan nuansa nilai-nilai. Long life education teori Barat diperkuat dalam Islam dengan teori minal mahdi ila llahdi merupakan jawaban atas pertanyaan tentang batas awal dan akhir pendidikan bagi setiap peserta didik.Kata Kunci: Peserta Didik, Pertumbuhan, Perkembangan, Islam, Barat
Pengembangan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan di Sekolah (Studi Pada SMA di Kota Banjarmasin) tarwilah, Tarwilah; raihanah, Raihanah; siti Aisyah, Siti Aisyah
TASHWIR Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jt.v3i5.584

Abstract

Characters are the values of human behavior associated with the One Almighty God, ourselves, our fellow human beings, our environment and nation which are embodied in our mind, attitudes, feelings, words and actions based on legal norms, manners, culture and customs. Extracurricular activities are one of the parts of the student development program as an effort in improving the quality of education. In the 2013 curriculum, extracurricular activities are positioned as curriculum operational devices (supplements and complements) which include the religious extracurricular activities.Among the character values that can be developed through religious extracurricular activities are: religious values, honesty, tolerance, discipline, perseverance, creativity, independence, democratic, curiosity, the spirit of nationalism and patriotism, and responsibility.Keywords: Characters, extracurricular, religiousKarakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari program pembinaan kesiswaan, termasuk kelompok bidang peningkatan mutu pendidikan. Dalam kurikulum 2013, kegiatan ekstrakurikuler diposisikan sebagai perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, termasuk di dalamnya adalah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Semua nilai-nilai karakter dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, di antaranya: nilai religius, karakter kejujuran, karakter toleransi, karakter disiplin, karakter kerja keras, karakter kreatif, karakter mandiri, karakter demokratis, karakter rasa ingin tahu, karakter semangat kebangsaan dan cinta tanah air, dan karakter tanggung jawab. Kata kunci: Karakter, ektrakurikuler, keagamaan
Pembinaan Profesionalisme Guru Madrasah Ibtidaiyah Se Kalimantan Selatan Husaini, Rusdiana; Raihanah, Raihanah
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 9, No. 4 (Oktober 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v9i4.5593

Abstract

Guru merupakan pendidik yang professional yang memilikir kewajiban dasar mengajar, mendidik, mengelola, mengkoordinasikan, mempersiapkan, mensurvei, dan mengukur kemampuan peserta didik melalui sekolah yang tepat, sekolah esensial dan instruksi opsional. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembinaan profesionalisme guru Madrasah Ibtidaiyah se Kalimantan Selatan dalam diskursus Penelitian Berbasis Masyarakat dan Apa saja kendala pembinaan profesionalisme guru Madrasah Ibtidaiyah Se Kalimantan Selatan dalam diskursus Penelitian Berbasis Masyarakat. Riset ini adalah penelitian berbasis lapangan (Field Research). Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif-kualitatif. Teknik yang digunakan adalah wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Pembinaan profesionalisme guru menjadi tugass kepala madrasah sebagai bagian dari tugas supervisi guru dan tendik. Kepala madrasah belum melaksanakan tugas pembinaan dengan memadai karena lebih fokus ke tugas manajerial, dan juga sebagian guru tidak kooperatif dan bearanggapan bahwa supervisi kepala madrasah itu untuk mencari kesalahan guru. Pengawas madrasah tidak banyak terlibat secara langsung dalam membina guru karena banyaknya madrasah binaan dan kondisi geografis desa paminggir. Pembinaan yang pernah dilakukan oleh kepala Madrasah terkait dengan sosialisasi kurikulum 2013 saja. Kepala Madrasah jarang melakukan supervisi atau kunjungan kelas, tetapi hanya memberikan bimbingan secara umum.