Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SERAT SABUT KELAPA BERKARET (SEBUTRET) (Studi Kasus di Kabupaten Sambas) JUNARDI, JUNARDI; SUKARDI, SUKARDI; ARKEMAN, YANDRA; ANDIYONO, ANDIYONO
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Social Economic of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v6i1.21588

Abstract

The combination ofcoconutcoirandrubbercan produce rubberized coir products(sebutret). The sebutret is verypotential to be developedto gain value added and increase farmers and local government incomes. The research objectiveswere to assessinternal and external factorsthat affect theproduct development and the implicationofstrengths,weaknesses, opportunities, and threats. The data obtained were analyzed descriptively and quantitatively in the form of weighted average scores and analysis strategies with SWOT analysis matrix, IFE, EFE and IE. The studyshowsthat the main strength is the availability of sebutret product market and its main weakness is thelow competitiveness, limited scope of local villages and districts. Meanwhile the main opportunity is sebutret manufacturing technology already exists and the main threat is the absence of a strong business partnership. The analysisshows thedevelopment of sebutret agro industry can be managedwith market penetration strategy and product development. Implication of the analysis is formulated alternative strategy, namely: conduct accurate data collection, conduct a feasibility study, produce sebutret accordance with market demand, conduct the preparation of resources, establish processing industries, cooperate with the competent institutions, provide equipment and machinery, provide expert as facilitators, conduct promotion.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PROFIL UKM PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SAMBAS BERBASIS ANDROID Heldi Hastriyandi; Junardi Junardi
Just TI (Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi) Vol 11, No 1 (2019): JANUARI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.307 KB) | DOI: 10.46964/justti.v11i1.127

Abstract

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki andil yang sangat strategis dalam memajukan perekonomian di Indonesia.Oleh karena itu pelaku UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar untuk dapat mengembangkan usahanya. Faktor-faktor yang menjadi kendala adalah minimnya pemasaran hasil produk, pengembangan aneka produk yang belum memadai, serta kurangnya permodalan.Untuk mengatasinya diperlukan langkah-langkah yang strategis dalam mengembangkan UKM industri pengolahan hasil pertanian khususnya sektor pangan, perkebunan dan hortikultura. Salah satunya melalui penyediaan informasi berupa profil, jenis produk maupun sebarannya. Dengan harapan masyarakat luas dapat mengetahui dan mengakses informasi profil dan sebaran UKM dengan mudah serta dapat menarik minat investor. Untuk kemudahan akses tersebut maka diperlukan sebuah aplikasi dengan mengkombinasikan mobile internet dan GPS pada perangkat smartphone android untuk memberikan informasi lokasi dengan tampilan berupa Maps memamfaatkan teknologi google map platform. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data berupa data spasial (survey titik koordinat) serta data non spasial berupa data UKM serta data atributnya, Tahapan selanjutnya berupa desain aplikasi tampilan user interface berbasis android dan pembuatan database dengan menggunakan layanan google fusion. Tahapan akhir penelitian berupa validasi pengujian program dengan menggunakan metode blackbox. Pada penelitian ini akan dihasilkan sebuah aplikasi sistem informasi produk dan sebaran UKM pengolahan hasil pertanian Kabupaten Sambas berbasis Android.
Pengembangan Industri Rumah Tangga Berbasis Pengolahan Produk Pertanian Berkerarifan Lokal Junardi Junardi; Angga Tritisari; Daud Perdana
Vokasi Vol 12 No 1 (2017): Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.733 KB)

Abstract

Industri rumah tangga merupakan salah satu kegiatan pemengolahan hasil pertanian baik produk jadi maupun produk setengah jadi. Industri rumah tangga juga merupakan suatu solusi yang dapat diandalkan mengingat semakin sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan. Kabupaten Sambas yang berlokasi diperbatasan, jumlah penduduk tinggi dan mempunyai sumberdaya alam yang banyak berpotensi untuk pengembangannya. Tetapi, kenyataannya perkembangan tersebut masih belum maksimal. Oleh karena itu, sangat diperlukan strategi pengembangan dan implikasinya terhadap industri rumah tangga berbasis pengolahan produk pertanian. Proses perumusan strategi pengembangan ini akan dilakukan dengan metode SWOT, dan AHP. Hasil di lapangan didapatkan bahwa kekuatannya adalah memiliki jiwa wirausaha, bahan baku dan tenaga kerja tersedia. Kelemahannya adalah keterbatasan modal, rendah tingkat pendidikan dan penguasaan teknologi, minim sarana dan prasarana transportasi serta kurang informasi pasar, manajemen usaha, tidak ada pembukuan, belum memiliki kelembagaan dan musiman. Sedangkan faktor lingkungan eksternalnya adalah meningkatkan pendapatan dan perekonomian serta menciptakan lapangan usaha, jumlah penduduk, teknologi semakin modern, dan dukungan pemerintah sangat besar. Dari analisis SWOT menghasilkan: a) pelatihan wirausaha, b) pelatihan penggunaan teknologi tepat guna, c) pelatihan tata kelola keuangan dan manajemen usaha, d) memperkuat permodalan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing baik produk, e) pembangunan sarana dan prasarana transportasi, f) memperluas pasar, g) pelatihan diversifikasi produk (mengantisipasi perubahan harga bahan baku, cuaca, politik dan keamanan, g) efektivitas dan efisiensi waktu, h) kerjasama dengan lembaga lain. Dalam analisis AHP diperoleh prioritas untuk kriteria faktor adalah sumber daya manusia, aktor atau pelaku adalah pelaku usaha, kriteria tujuan adalah peningkatan SDM, dan prioritas alternatif strategi adalah pelatihan diversifikasi produk. Katakunci: industri rumah tangga, peningkatan nilai tambah produk, peningkatan pendapatan
Analisis Kadar Air, Abu, Serat dan Lemak Pada Minuman Sirop Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa) Kiki Kristiandi; Rozana Rozana; Junardi Junardi; Andi Maryam
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.07

Abstract

Kandungan vitamin C berperan sebagai zat antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas hasil oksidasi lemak. Olahan yang sering dibuat pada jeruk siam adalah berbagai jenis minuman, manisan dan produk lainnya. Produk minuman yang umum menjadi olahan berbahan baku jeruk siam diantaranya yaitu jus, sirop dan minuman lainnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar air, abu, serat dan lemak pada minuman sirop. Adapun pengujian dalam penelitian ini adalah dengan metode SNI 19-2891-1992. Pengambilan sampel jeruk siam berada di Kabupaten Sambas yang selanjutnya dilakukan penyaringan untuk mendapatkan sarinya. Dan pengujian bahan tersebut dilakukan di Sucofindo. Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan bahwa untuk kadar air untuk orang sebesar 46.04% dan kuning 43.98%, sedangkan untuk kadar abu sebesar 0.03% orange dan kuning 0.04% dan serat 0.39% orange dan kuning 0.30% serta lemak memiliki nilai yang sama yaitu 0.02%. Berdasarkan hasil data, minuman sirop jeruk siam dapat dikatakan sesuai dengan standar nasional Indonesia untuk minuman sirop, karena acuan ambang batas minuman adalah SNI 01-3544-1994.
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA DI KECAMATAN JAWAI Fitriani Fitriani; Andiyono Andiyono; Junardi Junardi; Tara Anantasya
Journal of Food Security and Agroindustry Vol. 1 No. 2 (2023): JUNE
Publisher : PAKIS JOURNAL INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.685 KB) | DOI: 10.58184/jfsa.v1i2.43

Abstract

Pengembangan Agroindustri perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan pendapatan dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, penyediaan lapangan kerja dan memberikan nilai tambah pada produk, sehingga perlu untuk dilakukan suatu strategi pengembangan industri pengolahan kelapa. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang serta strategi yang harus dilakukan. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan data yang diperoleh dilakukan analisis menggunakan analisis strategis menggunakan matriks kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Adapun Strategi pengembangan usaha pengolahan minyak kelapa yaitu: a) memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pendapatan, lapangan pekerjaan dan perekonomian; b) memanfaatkan ketersediaan dan harga bahan baku untuk merebut pasar dengan menciptakan produk bermutu; c) bimbingan keterampilan serta penggunaan alat/teknologi dalam pengolahan minyak kelapa; d) bimbingan kepemimpinan dan manajemen administrasi bisnis; e) mempermudah akses pendanaan untuk pengembangan industri minyak kelapa dan meningkatan sarana dan prasarana pendukungnya; f) meningkatkan kesadaran kepada petani dan pengusaha bahwa industri pengolahan minyak kelapa haruslah dikelola secara terpadu dan professional; g) massa menyebarkan informasi tentang manfaat turunan kelapa; dan h) memperluas kemitraan antara PEMDA, peneliti, petani dan swasta dalam menciptakan produk bermutu dan berdaya saing.
ANALISIS KADAR AIR TEH HERBAL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) MENGGUNAKAN VARIASI SUHU A’an Utbah Jumanio; Junardi Junardi; Hadi Darmansyah
Journal of Food Security and Agroindustry Vol. 1 No. 3 (2023): OCTOBER
Publisher : PAKIS JOURNAL INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/jfsa.v1i3.140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu dengan pendekatan pengeringan terhadap kadar air teh daun pandan. Daun pandan merupakan salah satu jenis daun yang memiliki aroma khas yang biasa dimanfaatkan sebagai zat pewarna atau sebagai pemberi aroma pada produk olahan pangan. Kecenderungan pengolahan dalam pembuatan teh yang dibuat adalah yang berasal dari tumbuhan teh itu sendiri sehingga dengan penelitian ini memberikan pengembangan pada jenis teh agar memiliki keragaman. Perlakuan penelitian ini adalah variasi suhu pengeringan pengolahan daun pandan wangi, yaitu suhu 50 °C, 60 °C, dan 70 °C dan lama pengeringan 150 menit. Teh daun pandan yang dihasilkan lalu dilakukan pengujian kadar air. Rancangan metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 kali pengulangan. Hasil data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk menentukan perlakuan yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan sampel terbaik adalah perlakuan suhu 70 °C sebesar 41,51%. Namun, perlakuan suhu 70 °C masih belum memenuhi standar kadar air teh kering maksimal sebesar 8% berdasarkan Standar Nasional Indonesia.
KARAKTERISTIK MUTU “NAYACO” BERDASARKAN VARIASI SUMBER NITROGEN Andi Maryam; Junardi
Sehati Abdimas Vol 4 No 1 (2021): Prosiding Sehati Abdimas 2021
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber nitrogen merupakan nutrien penting bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum dalam pembuatan nata. Penggunaan sumber nitrogen dalam pembuatan nata umumnya berupa pupuk urea, kontradiksi penggunaan urea pada produksi nata menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait keamanan konsumsi. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik mutu nata berdasarkan variasi sumber nitrogen antara lain urea, ZA, dan tauge. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen tiga perlakuan dengan tiga kali pengulangan. Substrat nata berupa campuran air kelapa dan limbah cair tahudengan perbandingan 1:1. Mutu yang diamati meliputi rendemen, ketebalan, warna, dan kadar serat. Hasil peneltiian menunjukkan bahwa penggunaan sari tauge dan ZA sebagai sumber nitrogen memiliki rendemen yang lebih tinggi dibanding urea.
DIVERSIFIKASI PRODUK BUAH RAMBUTAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN SAJAD Junardi, Junardi; Tritisari, Angga; Maryam, Andi
Sehati Abdimas Vol 6 No 1 (2023): Prosiding Sehati Abdimas 2023
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v6i1.634

Abstract

Desa Mekar Jaya merupakan salah satu desa penghasil buah rambutan di kecamatan Sajad Kabupaten Sambas. Dengan banyaknya hasil yang di dapatkan setiap tahunnya, perangkat Desa berinisiatif untuk menciptakan program-program yang berfokus pada peningkatan ekonomi melalui peningkatan nilai tambah pada hasil panen. Karena sampai saat ini, hasil panen khususnya komoditas rambutan yang melimpah berakibat pada murahnya harga ketika panen raya, bahkan sampai terjadi pembiaran buah sampai berguguran di pohonnya. Oleh karena itu, untuk lebih memaksimalkan lagi hasil panen yang sekaligus memberikan nilai tambah pada produk masyarakat sangat mengharapkan adanya mengharapkan upgrade skill dan ilmu pengetahuan untuk mengolah buah rambutan menjadi dodol, selai, keripik biji dan teh kulit dari rambutan.
Pengaruh Penggunaan Bahan Perekat Tepung Sagu, Tapioka, dan Beras Terhadap Daya Bakar Briket Tempurung Kelapa Junardi; Febrina, Asti; Kartika, Yuni
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL) Vol. 6 No. 1 (2024): JPPL, Maret 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/jppl.v6i1.1750

Abstract

The need for energy is increasing as the population grows. Efforts to produce alternative energy continue. One of them is by utilizing materials that are more environmentally friendly, more economical, and easily obtained. Therefore, the utilization of coconut sells in briquettes is one of the alternative fuels for energy fulfillment. The use of this material is also a form of handling coconut waste that has not been optimally utilized. The method used in making this briquette is by combining it with various types of adhesives such as sago flour, tapioca and rice with various variations in the on combustibility, moisture content, and shatter index. Variations in the amount of adhesive used were 6%, 8% and 10%. Drying of the briquettes was carried out in an oven with temperatures of 60°C. The results showed that the best briquettes in the 60°C drying temperature treatment had a combustibility value of 0.0300 gr/min with 10% sago adhesive. Moisture content is 3.8314% with 6% rice adhesive. Shatter index with a value of 0.0763% with 8% rice adhesive.
EFFECT OF EXTRACTION METHOD VARIATIONS ON THE QUALITY OF VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Pratama, Gusti Randy; Andiyono; Junardi; Hajijah; Narni
Agripreneur : Jurnal Pertanian Agribisnis Vol. 13 No. 2 (2024): December: Ilmu Pertanian dan Bidang Terkait
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) is an unrefined oil obtained by the extraction of coconut flesh. The extraction procedure influences the sustainability of VCO commercialization. The challenges posed by the agro-industry in extracting coconut oil using various extraction processes deserve additional investigation. This study aimed to identify the effect of different extraction methods on VCO quality and to select the optimal VCO extraction method. The study utilized a single factor Completely Randomized Design (CRD) with three replications. Natural fermentation, induction fermentation, enzymatic, freezing, and heating were among the extraction methods employed. The observed responses were moisture content, free fatty acid content, and peroxide value. The findings revealed that different extraction procedures did not affect VCO's moisture content. The free fatty acid content changed dramatically. The freezing approach was the most effective treatment for free fatty acid response, with a value of 0.058%. Variations in extraction procedures significantly influenced the peroxide value response. The enzymatic approach produced the best peroxide value response (0.12 mg ek/kg).