Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Kondisi Jalan Rel Kereta Api Pada Lintas Sragen-Solo Berdasarkan Nilai Track Quality Indeks (TQI) Zaini Muhtarom; Silvia Yulita Ratih
Jurnal Teknik Sipil Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v17i1.3440

Abstract

One way to keep the train service flow runs safely, maintenance of railroad geometry is required. Maintenance of railroad tracks uses the Track Quality Index assessment to determine which railroad compartments or corridors are prioritized for repair. The research method used is a quantitative research method. The calculation of the TQI of railroad tracks includes force, height, spoor width and lining. The results of the calculation of the TQI value (manual) give the cumulative total number of standard deviation index is 21.6. While the TQI calculation (mechanical) total cumulative number index standard deviation is 21.2. Based on the results of the TQI calculation, the condition of the railroad tracks can be classified into the criteria for the TQI level II (standard deviation of 20 - 35), namely that the railroad can be passed by trains at speeds of 80-100 km/hour. The railroad maintenance based on the TQI is the repairs to rail compartments or corridors that experience leveling damage in segment 9, lining damage in segment 7, wide damage spoor (gauge) in segments 5,7 and 10 and elevation damage (cant) in segment 3.
EVALUASI SISTEM DRAINASE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS Wisnu Danar Pradana; Tri Prandono; Luky Primantari; Silvia Yulita Ratih
Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v18i2.4539

Abstract

Salah satu daerah di kabupaten Banyumas setiap tahunnya ada yang mengalami permasalahan genangan dan banjir saat musim penghujan. Akibatnya genangan menyebabkan rusaknya jalan, terganggunya lalu lintas dan aktivitas masyarakat serta menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat di daerah genangan. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan metode deskriptif kuantitatif, dimana penelitian lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebenarnya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada. Pemilihan metode simulasi dengan menggunakan software SWMM 5.1. Berdasarkan hasil simulasi dengan software SWMM 5.1 dapat diketahui kapasitas air saluran drainase eksisting yaitu dengan Kala Ulang 10 Tahun terdiri dari 170 saluran, terdapat 85 saluran yang meluap dan 85 saluran tidak meluap, maka termasuk kategori kurang baik. Untuk menangani saluran yang meluap tersebut perlu dilakukan desain ulang untuk menambah kapasitas saluran. Dimensi saluran yang memadai adalah jika kapasitas air yang didapat kurang dari 1% sehingga saluran tidak meluap.
Analisis Perbandingan Tingkat Kerusakan Jalan pada Perkerasan Lentur dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) dan SDI (Surface Distress Index) di Jalan Dr. Sutomo STA 0+000 – 0+990 Kabupaten Sragen Meida Bangun Budiyarti; Silvia Yulita Ratih; F.A Luky Primantari
Surakarta Civil Engineering Review Vol 4 No 2 (2024): Surakarta Civil Engineering Review (SCER)
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Berdasar UU No.38 tahun 2004 tentang peranan jalan yang sangat pentingsebagai bagian sarana transportasi. Kerusakan pada ruas jalan dapat menghambatakses dari suatu wilayah ke wilayah lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuijenis kerusakan perkerasan lentur jalan pada ruas Dr. Sutomo, berdasarkan metodePavement Condition Index (PCI) dan SDI (Surface Distress Index) serta untukmengetahui perbandingan dan tingkat akurasi pada metode Pavement ConditionIndex (PCI) dan SDI (Surface Distress Index) Metode SDI mempertimbangkanjumlah kerusakan dan tipe kerusakan terbatas pada 4 tipe kerusakan. Sedangkanmetode PCI mempertimbangkan 19 kategori tipe kerusakan.Metode penelitian dengan metode quantitative. Data primer diantaranyaadalah panjang jalan, panjang dan lebar kerusakan, jenis kerusakan jalan. Datasekunder berupa peta jaringan jalan. Dari data tersebut dianalisis dengan MetodeSDI dan PCI.Hasil analisis disimpulkan bahwa jenis kerusakan yang terjadi retak kulitbuaya (alligator cracking), retak pinggir (edge cracking), lubang (potholes), amblas(depression), tambalan (patching and utility cut pacthing), benjol dan turun (bumpsand sags), pengausan agregat (polished aggregate). Pada metode PCI rata-ratanilainya 49,4 termasuk kondisi sedang (fair) dan metode SDI rata-rata nilainya 101termasuk kondisi rusak ringan.Kata kunci: Kerusakan jalan, Pavement Condition Index (PCI), Surface DistressIndex (SDI)
Analisis Potensi Pemanenan Air Hujan Untuk Kebutuhan Domestik (Studi Kasus Pemukiman Di Desa Tlogowatu, Kemalang, Klaten) Maria Sekar Wijayaningtyas; Nina Pebriana; Silvia Yulita Ratih
Surakarta Civil Engineering Review Vol 4 No 2 (2024): Surakarta Civil Engineering Review (SCER)
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Krisis air bersih di berbagai wilayah Indonesia menjadi permasalahan serius, terutama di daerah dataran tinggi seperti pegunungan. Salah satu daerah yang sering mengalami krisis air bersih adalah Desa Tlogowatu, Kemalang, Klaten. Desa ini terletak di lereng Gunung Merapi dengan ketinggian 700-1300Mdpl. Agar kebutuhan air tetap tercukupi, warga dan pemerintah membeli air dengan biaya operasional Rp. 85.000 per 5000 Liter. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan data primer yang digunakan adalah data curah hujan, luas tangkapan air hujan, data kependudukan, dan data kebutuhan air. Hasil penelitian menunjukkan dengan memanen air hujan, volume air yang dapat ditampung sebanyak 388.167,4 m3/tahun. Dengan kebutuhan air domestik sebanyak 165.826.800liter/tahun, air hujan dapat memenuhi 234,08% kebutuhan penduduk Desa Tlogowatu. Penghematan yang bisa didapatkan dengan menerapkan sistem memanen air hujan dibanding dengan membeli air adalah sebesar Rp. 869.208.810/tahun.Kata Kunci: pememanen air hujan, penghematan air, kebutuhan air ABSTRACT The water crisis in many regions of Indonesia is a serious problem, especially in highland areas such as the mountains. One area that often have water crises problem is Tlogowatu Village, Kemalang, Klaten. This village is located on the slopes of Mount Merapi with an rise of 700-1300 meters above sea level. To ensure that water needs are met, residents and the government buy water at an operational cost of IDR. 85,000 per 5000 liters. This research method uses quantitative descriptive with the primary data usedbeing rainfall, rainwater catchment area, population, and water demand. The research results show that by harvesting rainwater, the volume of water that can be stored is 388,167.4 m3/year. With domestic water needs of 165,826,800 liters/year, rainwater can meet 234.08% of the needs of the Tlogowatu Village population. The savings that can be obtained by implementing a rainwaterharvesting system compared to buying water is IDR. 869,208,810/year.Key Words: rainwater harvesting, water saving.
Analisis Koefisien Debit Bangunan Ukur Daerah Irigasi Kalibawang Ratih, Silvia Yulita; Prandono, Tri; Putra, Khoiru Badri Misbakhu
Jurnal Teknik Sipil Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v21i1.7504

Abstract

. Based on the field observation at discharge measuring buildings, sometimes there are differences in the results of the distribution of discharge on land that is irrigated with the discharge channeled by officers. From this phenomenon, it is necessary to check whether there are any irregularities in the discharge measuring building. This research aims to calibrate the discharge measuring building in Kalibawang primary canal. The existing type of measuring building is a wide threshold measuring building. The principle of discharge measurement is to measure flow velocity, wet cross-sectional area, and depth. The measurement of the flow velocity in the channel using a calibrated current meter at various variations in door opening height. The current meter was chosen because it has good accuracy for measuring flow velocity. The data from this research was collected by dividing the channel width into several piece at various water depths, wet cross-sectional widths, and flow speeds. From the analysis results, there are differences between the theoretical discharge and the measured discharge. For example, the discharge formula coefficient for the first location is 1.67 b.h1.5, the formula correction is 1.78 b.h1.5. The positive or negative deviations from the comparison results between theoretical discharge and measurement discharge are caused by differences in the results of measurements on the current meter. The cause of this difference is damage to the body of the measuring building, such as cavities or holes and sedimentation
3. Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan dengan Metode AHP Aji Jaya Kusuma; Nina Pebriana; Ratih, Silvia Yulita
Surakarta Civil Engineering Review Vol 3 No 1 (2023): Surakarta Civil Engineering Review
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang seringkali terjadi pada pekerjaan suatu proyek adalah sering terjadinya keterlambatan proyek. Oleh karena itu menganalisis faktor penyebab keterlambatan merupakan bagian dari pengendalian proyek dimana hal tersebut merupakan langkah awal untuk menunjang kesuksesan proyek itu sendiri. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap faktor penyebab keterlambatan proyek menggunakan metode AHP (analytic Hierarchy Process) dengan cara melakukan wawancara terhadap pihak yang terkait dan memberikan kuesioner penilaian faktor keterlambatan, membuat diagram sebab-akibat (fishbone), menguji validitas data, menentukan bobot prioritas dengan AHP, dan menganalisa data tersebut. Hasil dari penelitian ini berupa faktor utama yang menyebabkan keterlambatan proyek pembangunan, terdapat tiga faktor utama penyebab keterlambatan proyek tersebut yaitu sub-kriteria kurangnya material dengan nilai bobot 0,1422, produktifitas tenaga kerja rendah dengan bobot 0,1328, kerusakan mesin dan peralatan dengan bobot 0,1229. Kata kunci : Faktor Keterlambatan, Proyek Pembangunan, Analytical Hiearachy
Analisis Hambatan Samping Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Edi Susilo Wibowo; Silvia Yulita Ratih
Surakarta Civil Engineering Review Vol 5 No 1 (2025): Surakarta Civil Engineering Review (SCER)
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepanjang jalan Veteran terdapat alun-alun, perkantoran, pertokoan, sekolah, rumah sakit, masjid dan GOR. Selain itu terdapat perempatan, pertigaan dan persimpangan sebidang dengan relkereta api yang menambah permasalahan pada kelancaran lalu lintas yang lewat sepanjang jalantersebut. Jalur pedestrian yang ada belum dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Akibatnya banyakterdapat hambatan samping di sepanjang jalan tersebut yang pasti akan mempengaruhi kinerja jalan.Metode yang dipakai untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pengumpulan datadilakukan dengan memanfaatkan instrument penelitian yang dipakai. Analisis data yang digunakanbersifat kuantitatif atau bisa di ukur. Pengambilan data dilakukan dengan survey langsungdilapangan.Hambatan samping pada ruas Jalan Veteran Sragen yang tertinggi dengan nilai total kejadian mencapai 600. Hambatan samping terendah yaitu 281. Derajat kejenuhan adalah 0,796dan tingkat pelayanan jalan pada ruas Jalan Veteran Sragen adalah C yaitu arus stabil, kecepatandipengaruhi oleh lalu lintas, volume sesuai untuk jalan kota. Hambatan samping yang terjadi cukuptinggi sehingga mempengaruhi kinerja jalan yaitu Tingkat Pelayanan Jalan C. Untuk mengatasisupaya Tingkat Pelayanan Jalan tidak semakin turun dengan melakukan rekayasa lalu lintas danmenegakkan peraturan setiap bagian jalan digunakan sebagaimana mestinya sesuai peruntukannya. Kata Kunci : Hambatan Samping, Kinerja Jalan
Analisis Proyeksi Jadwal Dan Biaya Akhir Dengan Konsep Nilai Hasil Pada Proyek Konstruksi Ratih, Silvia Yulita; Irnawan, Dody
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/jrkms.v3i2.856

Abstract

Perencanaan jadwal dan biaya pada proyek konstruksi disusun agar dalam pelaksanaan berjalan dengan lancar. Pengendalian jadwal dan biaya senantiasa dilakukan supaya proyek tidak terjadi penyimpangan. Metode untuk pengendalian biaya dan waktu sekaligus memperlihatkan prestasi kegiatan digunakan Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept). Dengan menggunakan metode konsep nilai hasil maka dapat dikembangkan untuk membuat perkiraan atau proyeksi keadaan proyek pada masa depan yang merupakan masukan yang sangat berguna bagi pengelola hingga minggu ke-10 Schedule Varians hasilnya positif artinya proyek berjalan lebih cepat dari rencana dan Cost Varians hasilnya negatif artinya biaya proyek lebih besar dari rencana. Pada saat proyek ditinjau, biaya yang digunakan adalah Rp10.565.790.975,- dari yang seharusnya hanya Rp9.563.051.476,-. Hasil perkiraan estimasi waktu untuk penyelesaian proyek atau Estimated At Completion Date (ECD) adalah 35 minggu dan perkiraan kebutuhan biaya untuk menyelesaikan proyek atau Estimate At Completion (EAC) sebesar Rp41.645.151.595,- dibandingkan anggaran rencana hanya sebesar Rp37.689.873.000,00.