This Author published in this journals
All Journal Jurnal Biomedika
Ratno Agung Samsumaharto
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi Surakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksan, Kloroform dan Air dari Ekstrak Etanolik Daun Zodia (Evodia sauveolens, Scheff.) terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 Ismi Rahmawati; Ratno Agung Samsumaharto; Edi Zunaidi Iryanto W
Biomedika Vol 8 No 2 (2015): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.302 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v8i2.199

Abstract

Daun zodia (Evodia sauveolens, Scheff) adalah tanaman yang secara empiris berkhasiat sebagai obat luka, sakit gigi demam dan nyeri perut. Kandungan kimia daun zodia adalah minyak atsiri, flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui aktivitas fraksi n-heksan, kloroform, air dan ekstrak etanolik daun zodia (Evodia sauveolens, Scheff) sebagai antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dilanjutkan dengan pelarut n-heksan, kloroform dan air. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode dilusi. Konsentrasi ekstrak etanolik dan fraksi yang digunakan 50,0%; 25%; 12,5%; 6,2%; 3,1%; 1,5%; 0,7%; 0,3%; 0,1%; 0,09%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik dan fraksi air memiliki konsentrasi bunuh minimum sebesar 50% terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Fraksi air dari ekstrak etanolik dari daun zodia memiliki aktivitas antibakteri paling aktif dibandingkan dengan fraksi n-heksan dan fraksi kloroform. Hal ini dapat disebabkan karena pada fraksi air dari ekstrak etanolik daun zodia mengandung senyawa saponin dan tanin yang dapat berguna sebagai antibakteri.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-heksana, Etil Asetat, dan Air dari Daun Turi (Sesbania grandiflora Pers) terhadap Bakteri Shigella dysenteriae ATCC 9361 Benedikta Coo Mogi; Reslely Harjanti; Ratno Agung Samsumaharto
Biomedika Vol 9 No 2 (2016): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.878 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v9i2.212

Abstract

Daun turi (Sesbania grandiflora Pers) merupakan tanaman suku Fabaceae yang dapat ditanam di perkarangan sebagai pagar hidup atau tanaman obat. Kandungan kimia daun turi adalah flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol, fraksi n-heksana, etil asetat dan air dari daun turi (Sesbania grandiflora Pers) sebagai antibakteri terhadap Shigella dysenteriae ATCC 9361.Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air terhadap Shigella dysenteriae ATCC 9361 menggunakan metode dilusi dan difusi. Konsentrasi fraksi yang digunakan untuk metode dilusi adalah 50%; 25%; 12,5%; 6,25%; 3,12%; 1,56%; 0,78%; 0,39%; 0,19%; 0,09%. Konsentrasi fraksi yang digunakan untuk metode difusi adalah 6,25%; 4,68% dan 3,12%. Fraksi paling aktif diuji kandungan kimia secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air terhadap Shigella dysenteriae ATCC 9361 berturut-turut adalah 0,78%, 12,5%, 6,25% dan 50%. Diameter zona hambat fraksi teraktif etil asetat terhadap Shigella dysenteriae ATCC 9361 adalah 18,17 mm pada konsentrasi 6,25%. Hasil identifikasi KLT menunjukkan fraksi etil asetat mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI n-HEKSANA, ETER DAN AIR DARI EKSTRAK ETANOLIK DAUN JAMBU MEDE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP BAKTERI Shigella dysentariae ATCC 9361 DENGAN METODE DIFUSI Dewi Putri Meirastuti; Fransiska Leviana; Ratno Agung Samsumaharto
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.067 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.242

Abstract

Anacardium occidentale L. merupakan tanaman suku Anacardiaceae yang ditemukan secara luas di daerah tropik dan dapat tumbuh di segala macam tanah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas fraksi n-heksana, eter dan air dari ekstrak etanolik daun jambu mede sebagai antibakteri terhadap Shigella dysenteriae ATCC 9361. Penyarian daun jambu mede dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dilanjutkan fraksinasi dengan pelarut n-heksana, eter dan air. Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi. Metode difusi untuk mengukur diameter zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi yang digunakan adalah 50%, 25% dan 12,5%. Fraksi paling aktif diuji kandungan kimianya secara KLT. Berdasarkan hasil penelitian, metode difusi fraksi n-heksana memiliki diameter zona hambat rata-rata 16,7 mm pada konsentrasi 50%, 15,3 mm pada konsentrasi 25% dan 14,3 mm pada konsentrasi 12,5%. Fraksi eter memiliki diameter zona hambat rata-rata 21,7 mm pada konsentrasi 50%, 20,3 mm pada konsentrasi 25% dan 19,0 mm pada konsentrasi 12,5%. Fraksi air memiliki diameter zona hambat rata-rata 15,3 mm pada konsentrasi 50%, 14,3 mm pada konsentrasi 25% dan 13,3 mm pada konsentrasi 12,5%. Fraksi paling aktif eter diuji kandungan kimia secara KLT. Hasil identifikasi menunjukkan fraksi eter positif mengandung senyawa polifenol, flavonoid dan alkaloid.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK MASERASI DAUN KELOR (Moringa oleifera, Lamk) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Agida Widya Die Agustie; Ratno Agung Samsumaharto
Biomedika Vol 6 No 2 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.632 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i2.249

Abstract

Penggunaan bahan-bahan alami asal tumbuhan (herbal) untuk mengobati berbagai penyakit kembali menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia. Kelor (Moringa oleifera, Lamk) adalah salah satu tanaman memiliki manfaat sebagai antibakteri. Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri yang menyebabkan berbagai infeksi piogenik dan infeksi kulit, suporasi, pembentukan abses serta septikemia yang fatal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri daun Kelor terhadap Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan dalam ekstraksi daun Kelor ini yaitu maserasi dengan menggunakan pelarut etanol. Sedangkan untuk pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi. Ekstrak dibuat dalam berbagai konsentrasi 25%, 50%, 75%. Kontrol positif yang digunakan adalah kotrimoksazol. Hasil dari penelitian ini yaitu rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun Kelor terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah 15,5 mm pada konsentrasi 25%, 18,5 mm pada konsentrasi 50%, 23 mm pada konsentrasi 75%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun Kelor mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Pada konsentrasi ekstrak daun Kelor 75% mempunyai daya hambat paling besar terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus daripada konsentrasi 25% dan 50% dimana semakin besar konsentrasi ekstrak daun Kelor maka bertambah besar pula aktivitas hambatannya.
Uji Aktivitas Antijamur Fraksi n-Heksana, Kloroform dan Air dari Ekstrak Etanolik Daun Zodia (Evodia sauveolens, Scheff) terhadap Candida albicans ATCC 10231 Ismi Rahmawati; Ratno Agung Samsumaharto; Patricius Prima Dimas Putranto
Biomedika Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.78 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v9i1.260

Abstract

Daun zodia (Evodia sauveolens, Scheff) adalah tanaman yang secara empiris berkhasiat sebagai antimikroba. Kandungan kimia daun zodia adalah minyak atsiri, flavonoid, alkaloid, saponin dan zodia. Penelitian ini dilakukan untuk untukmengetahuiaktivitasfraksin-heksan,kloroform, air dari ekstraketanolikdaun zodia (Evodia sauveolens, Scheff) sebagai antijamur terhadap Candida albicans ATCC 10231. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dilanjutkan dengan pelarut n-heksan, kloroform dan air. Uji aktivitas antijamur dilakukan dengan metode dilusi. Konsentrasi ekstrak etanolik dan fraksi yang digunakan 50%; 25%; 12,5%; 6,2%; 3,1%; 1,5%; 0,7%; 0,3%; 0,1%; 0,09%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik dan fraksi air memiliki konsentrasi bunuh minimum sebesar 25% terhadapCandida albicans ATCC 10231. Fraksi air dari ekstrak etanolik dari daun zodia memiliki aktivitas antijamur paling aktif dibandingkan dengan fraksi n-heksan dan fraksi kloroform.
Pemanfaatan Pseudomonas flourescens untuk Meminimalisir Logam Berat Cr pada Limbah Cair Industri Elektroplating Mardiyono Mardiyono; Ratno Agung Samsumaharto
Biomedika Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.938 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v9i1.263

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan atau menghilangkan logam berat Cr pada limbah cair industri elektroplating dengan mengolahnya menggunakan mikroba jenis bakteri Pseudomonas fluorescens, sebelum limbah cair industri elektroplating tersebut dibuang ke perairan bebas, agar perairan kita terbebas dari pencemaran logam berat, yang berasal dari limbah cair industri elektr oplating. Pada awalnya dilakukan penelitian analisis kualitatif untuk memastikan adanya logam-logam berat, termasuk Cr yang terdapat pada limbah cair industri elektroplating dengan metode reaksi kimia maupun dengan spektrofotometri serapan atom (SSA). Dugaan adanya logam-logam berat ada pada limbah cair industri elektroplating adalah dengan mencermati proses pelapisan logam yang menggunakan zat-zat kimia yang mengandung logam-logam berat. Penurunan atau penghilangan logam berat Cr pada limbah cair industri elektroplating dilakukan di IPAL miniatur dengan volume limbah 2 liter. Penurunan atau penghilangan logam berat pada limbah cair industri elektroplating tersebut dengan menambahkan mikroba jenis bakteri Pseudomonas fluorescens. Kadar logam berat Cr sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan penambahan mikroba Pseudomonas fluorescens tersebut ditetapkan dengan metodespektrofotometri serapan atom (SSA). Setelah penambahan bakteri Pseudomonas fluorescens, dengan variasi volume dan waktu pemeraman 48 jam (2 hari), maka diperoleh persentase penurunan kadar Cr paling besar pada penambahan 200 ml, yakni penurunannya sebesar 54,77 %.