Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Pengelolaan Perikanan Udang Pasca Moratorium Perikanan Di Provinsi Papua Barat Zulkifli Henan; Selvi Tebay; Roni Bawole; Ridwan Sala; Paulus Boli; Gandi Y.S. Purba
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 5 No 2 (2021): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.Vol.5.No.2.149

Abstract

The implementation of the fisheries moratorium has an impact on the shrimp industry, namely the cessation of shrimp fishing operations and termination of employees of some shrimp companies in the West Papua Province. The aim of this research is develop a shrimp fisheries management strategy at West papua Province after the end of the moratorium on fisheries so that the shrimp industry can contribute to job creation and increase local revenue. SWOT analysis is used to identify internal and external factors as the basis for the shrimp fisheries policy direction. Recommended strategies for managing Shrimp fisheries; 1) Increasing awareness of coastal communities towards environmental sustainability. 2) Optimizing the productivity of small-scale capture fisheries through improving the quality of fishermen's human resources. 3) Strict law enforcement and improvement of community based fish resource utilization monitoring systems, including improving the quality of HR supervisors. 4) Development of capture fisheries infrastructure, including fuel supply logistics systems. 5) Increased cooperation in fishing business through partnership programs, to ensure the sustainability of operational costs, and the development of business investment. 6) Development of value-added capture fisheries for the welfare of fishermen's income.
Economic Prospect Of Fishing Egg Flying for Coastal Communities in Fak Fak District, West Papua Province Selvi Tebaiy; Paulus Boli; Fanny Simatauw; Simon Leatemia; Dedi Parenden; Andra Ananta
Musamus Fisheries and Marine Journal Volume 2 Number 1, October 2019
Publisher : Faculty of Agriculture Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mfmj.v2i1.2273

Abstract

The economic value of the activity of catching eggs in the waters of the Fak Fak Regency of West Papua not only provides income for migrant fishermen from South Sulawesi but also for the people in the Fak Fak Regency who live in coastal areas. This study aims to provide an overview of the economic impact of flying egg fishing and the marketing channels of these flying fish eggs. Data collection was carried out in August and September 2017 in the coastal areas of Fak Fak and the Fak Fak Fishing Base and several other landing areas. Interview and questionnaire techniques used for data collection also used secondary data from various sources and previous research. The data collected was analyzed descriptively and displayed in graphical form and percentage to reveal facts based on field information. The results showed that in 2017 the production of flying fish eggs per ship ranged from 270 - 1,575 kg, with an average value of IDR 307,446,154. The fish egg marketing channel in Fakfak Regency has 3 main actors namely: producers (fishermen), collecting traders (Papalele) and inter-island traders (Makassar, Takalar). The percentage of costs provided by fly fishing include: (1) fuel and oil 28 %, (2) food supply 26 %, (3) coconut leaves (24 %), and (4) fishing permit (22 %). The economic benefits as an added value from the activity of catching flying fish eggs for the Fak Fak coastal community are the opening of other business opportunities such as coconut leaf providers, fuel and food ingredients providers, boarding or lodging owners, and grater eggs.
Identifikasi Hasil Tangkapan Nelayan Udang Di Kampung Bakoi Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat Sampari Suruan; Semuel Kondjol; Muhammad Toha; Paulus Boli
Jurnal Riset Perikanan dan Kelautan Vol 2 No 2 (2020): JURNAL RISET PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.158 KB)

Abstract

Udang merupakan komoditas perikanan yang paling penting dan menjadi tangkapan andalan bagi masyarakat nelayan di Desa Bakoi, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasil tangkapan nelayan udang, baik jenis-jenis udang yang tertangkap, ukuran udang yang tertangkap, serta hasil tangkapan sampingan nelayan udang, sehingga dapat memberikan gambaran dasar terkait aspek pengelolaan udang secara berkelanjutan di Desa Bakoi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan teknik survei langsung terhadap objek yang diteliti dan wawancara terhadap informan kunci yaitu nelayan. Data yang terkumpul di analisis secara deskriptif.Penangkapan udang dilakukan tidak begitu jauh dari daratan Desa, hanya berkisar 1 sampai 2 Mil dari daratan jika kondisi air surut, sedangkan jika air pasang nelayan menangkap udang di sekitar depan Desa yang hanya berjarak sekitar 500-700 meter dari daratan. Terdapat 3 jenis udang yang biasanya di tangkap oleh nelayan udang, yaitu Penaeus merguiensis (Udang Jerbung), Metapenaeus ensis (Udang Dogol) dan Penaeus monodon (Udang Windu). Udang jerbung memiliki panjang berkisar antara 5.4-21 cm, udang Windu memiliki panjang berkisar antara 18.4-19.1 cm, dan udang dogol memiliki panjang berkisar antara 11-14 cm. Ukuran panjang hasil tangkapan nelayan udang di Desa Bakoi masuk kategori ukuran udang dewasa
POTENSI SUMBERDAYA KAMPUNG AIPIRI DISTRIK MANOKWARI TIMUR KABUPATEN MANOKWARI: Potential Resources of Aipiri Village District East Manokwari Manokwari Regency Andoyo Supriyantono; Barahima Abbas; Rein M. R. Ruimassa; Yolanda Holle; Amestina Matualage; Nouke L. Mawikere; Alce I. Noya; Ishak Musaad; Febriza Dwiranti; Rina A. Mogea; Soetjipto Moeljono; Roni Bawole; Syafrudin Raharjo; Yuanike Kaber; Hendri Hendri; Martha Kayadoe; Paulus Boli; Gandi Y. S. Purba; Yafed Syufi
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v3i2.286

Abstract

ABSTRACT  Community service activities have been carried out by a team of lecturers from the Postgraduate Program in Aipiri to identify regional potential and human resource potential. The activity was carried out at the village hall which was followed by field visits to both residents' houses and agricultural land, forestry and the sea.  Sampling of respondents was carried out randomly by considering the ownership of the resources owned. The results show that there are two existing agricultural conditions, namely 1) Agricultural Conditions at an Altitude > 10 m with green bean plants dominant; 2). The altitude of the place is 6 m above sea level (residential settlement) with flower plants, vegetables and plant sources of carbohydrates, areca nut and betel. The forest area is included in the tropical forest, 75% is natural forest and 25% is artificial forest. Livestock developed by the community in Aipiri are pigs with more males than females. Fisheries activities in Aipiri are still in the form of traditional activities. The fishing grounds for fishermen only reach the waters in front of the village, using rowboats without motors. The people who inhabit Aipiri are grouped into heterogeneous communities because there has been an assimilation of various ethnicities, including the Biak, Serui, MPur, Javanese, Wandamen and Meyah ethnic groups. The social interaction that exists between community members is manifested through government, spiritual, economic, and educational activities. Aipiri is located on the northern coast of Bird's Head which is directly adjacent to the Pacific Ocean.  Keywords: Aipiri; Human resources; Potential; Natural resources   ABSTRAK  Kegiatan pengabdian pada masyarakat telah dilakukan oleh tim dosen Program Pascasarjana di kampung Aipiri untuk mengidentifikasi potensi wilayah dan potensi sumberdaya manusia. Kegiatan dilaksanakan di balai Desa yang dilanjutkan dengan kunjungan lapang baik di rumah-rumah warga maupun lahan pertanian, Kehutanan maupun laut.  Pengambilan sampel responden dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan kepemilikan sumberdaya yang dimiliki. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat dua kondisi existing pertanian yaitu 1) Kondisi Pertanian pada Ketinggian Tempat > 10 m dengan dominan tanaman kacang hijau; 2). Ketinggian tempat 6 m dpl (pemukiman penduduk) dengan tanaman bunga, sayuran dan tanaman sumber karbohidrat, pinang dan sirih. Kawasan hutan termasuk dalam hutan tropis yaitu  75 % merupakan hutan alam dan 25% merupakan hutan buatan. Ternak yang dikembangkan oleh masyarakat di Kampung Aipiri adalah ternak babi dengan jenis kelamin jantan lebih banyak dari pada betina. Kegiatan perikanan di Desa Aipiri masih berupa kegiatan tradisional. Daerah penangkapan nelayan hanya sampai di perairan depan desa, dengan menggunakan perahu dayung tanpa motor. Masyarakat yang mendiami Kampung Aipiri dikelompokan ke dalam masyarakat heterogen karena sudah terjadi pembauran berbagai etnis antara lain etnis Biak, serui, Mpur, Jawa, Wandamen dan Meyah.  Interaksi sosial yang terjalin antar warga masyarakat diwujudkan melalui aktifitas pemerintahan, kerohaniaan, perekonomian, dan pendidikan. Kampung Aipiri berada di pinggiran pantai utara di Kepala Burung yang berbatasan langsung dengan Laut Pasifik. Bagian utara Kepala Burung Papua telah mengkondisikan wilayah pesisir dan perikanan menjadi rentan terhadap dampak ekor dari siklon tropis dan topan yang berasal dari Samudera Pasifik yang berkaitan erat dengan gelombang badai dan hujan deras. Kata kunci: Aipiri; Potensi; Sumberdaya alam; Sumberdaya manusia
Peran mitra dalam pemberdayaan kelompok nelayan di Kampung Aipiri: The role of partners in empowering fishermen's groups in Aipiri Village Andoyo Supriyantono; Barahima Abbas; Rein M. R. Ruimassa; Yafed Syufi; Trisiwi W. Widayati; Martha Kayadoe; Nouke L. Mawikere; Alce I. Noya; Rina A. Mogea; Rawati Panjaitan; Soetjipto Moeljono; Roni Bawole; Syafrudin Raharjo; Yuanike Kaber; Hendri; Paulus Boli; Gandi Y. S. Purba; George Yarangga; Zarima Wibawati; Frengky Krey; Sonya F. Nauw; Daud Bano; Nuryanti Rumalolas
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v3i3.326

Abstract

ABSTRACT  Fisheries activities in Aipiri Village are traditional activities. Using rowboats, the fishing grounds for fishermen are around the beach in front of the village. Some fishermen use motorboats with a wider range of fish catches. Repairing motorboat damage is usually done by calling a trained repairman because fishermen do not yet have adequate equipment to repair them. Community service activities aim to carry out counseling and provide workshop equipment and coolboxes to groups of fishermen in Aipiri village. The activity began with the Unipa Postgraduate team receiving workshop equipment from the Dinas Perindustrian dan Perdagangan of West Papua Province which was symbolically handed over to the Postgraduate Director. Furthermore, the team distributed to groups of fishermen in Aipiri village and conducted counseling for 5 groups of fishermen. Cooperation with partners has succeeded in distributing assistance in the form of workshop tools and coolboxes. It is hoped that the workshop equipment can improve the economy of the fishing community in Aipiri village. Keywords: Aipiri; Fisherman; Workshop tools   ABSTRAK  Kegiatan perikanan di Kampung Aipiri berupa kegiatan tradisional dengan menggunakan perahu dayung. Beberapa nelayan menggunakan perahu motor dengan jangkauan tangkapan ikan yang lebih luas.  Perbaikan kerusakan pada perahu motor biasanya dilakukan dengan memanggil orang bengkel yang terlatih karena para nelayan belum memiliki peralatan yang memadai.  Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan bantuan peralatan bengkel dan coolbox kepada kelompok nelayan di Kampung Aipiri. Kegiatan diawali dengan tim Pascasarjana Unipa menerima bantuan berupa peralatan perbengkelan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat yang diserahkan kepada Direktur Pascasarjana secara simbolis.  Selanjutnya tim mendistribusikan ke kelompok nelayan kampung Aipiri sekaligus melaksanakan penyuluhan tentang pemeliharaan perahu motor kepada 5 kelompok nelayan. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa tingkat pemahaman kelompok nelayan terhadap pemeliharaan perahu motor meningkat. Kelompok nelayan memahami bagian-bagian motor yang perlu dilakukan pemeliharaan dan perbaikan. Kerjasama dengan mitra telah berhasil menyalurkan bantuan berupa alat perbengkelan dan coolbox. Diharapkan bantuan peralatan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di kampung Aipiri. Kata kunci: Aipiri; Alat perbengkelan; Nelayan