Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POTENSI SUMBERDAYA KAMPUNG AIPIRI DISTRIK MANOKWARI TIMUR KABUPATEN MANOKWARI: Potential Resources of Aipiri Village District East Manokwari Manokwari Regency Andoyo Supriyantono; Barahima Abbas; Rein M. R. Ruimassa; Yolanda Holle; Amestina Matualage; Nouke L. Mawikere; Alce I. Noya; Ishak Musaad; Febriza Dwiranti; Rina A. Mogea; Soetjipto Moeljono; Roni Bawole; Syafrudin Raharjo; Yuanike Kaber; Hendri Hendri; Martha Kayadoe; Paulus Boli; Gandi Y. S. Purba; Yafed Syufi
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v3i2.286

Abstract

ABSTRACT  Community service activities have been carried out by a team of lecturers from the Postgraduate Program in Aipiri to identify regional potential and human resource potential. The activity was carried out at the village hall which was followed by field visits to both residents' houses and agricultural land, forestry and the sea.  Sampling of respondents was carried out randomly by considering the ownership of the resources owned. The results show that there are two existing agricultural conditions, namely 1) Agricultural Conditions at an Altitude > 10 m with green bean plants dominant; 2). The altitude of the place is 6 m above sea level (residential settlement) with flower plants, vegetables and plant sources of carbohydrates, areca nut and betel. The forest area is included in the tropical forest, 75% is natural forest and 25% is artificial forest. Livestock developed by the community in Aipiri are pigs with more males than females. Fisheries activities in Aipiri are still in the form of traditional activities. The fishing grounds for fishermen only reach the waters in front of the village, using rowboats without motors. The people who inhabit Aipiri are grouped into heterogeneous communities because there has been an assimilation of various ethnicities, including the Biak, Serui, MPur, Javanese, Wandamen and Meyah ethnic groups. The social interaction that exists between community members is manifested through government, spiritual, economic, and educational activities. Aipiri is located on the northern coast of Bird's Head which is directly adjacent to the Pacific Ocean.  Keywords: Aipiri; Human resources; Potential; Natural resources   ABSTRAK  Kegiatan pengabdian pada masyarakat telah dilakukan oleh tim dosen Program Pascasarjana di kampung Aipiri untuk mengidentifikasi potensi wilayah dan potensi sumberdaya manusia. Kegiatan dilaksanakan di balai Desa yang dilanjutkan dengan kunjungan lapang baik di rumah-rumah warga maupun lahan pertanian, Kehutanan maupun laut.  Pengambilan sampel responden dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan kepemilikan sumberdaya yang dimiliki. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat dua kondisi existing pertanian yaitu 1) Kondisi Pertanian pada Ketinggian Tempat > 10 m dengan dominan tanaman kacang hijau; 2). Ketinggian tempat 6 m dpl (pemukiman penduduk) dengan tanaman bunga, sayuran dan tanaman sumber karbohidrat, pinang dan sirih. Kawasan hutan termasuk dalam hutan tropis yaitu  75 % merupakan hutan alam dan 25% merupakan hutan buatan. Ternak yang dikembangkan oleh masyarakat di Kampung Aipiri adalah ternak babi dengan jenis kelamin jantan lebih banyak dari pada betina. Kegiatan perikanan di Desa Aipiri masih berupa kegiatan tradisional. Daerah penangkapan nelayan hanya sampai di perairan depan desa, dengan menggunakan perahu dayung tanpa motor. Masyarakat yang mendiami Kampung Aipiri dikelompokan ke dalam masyarakat heterogen karena sudah terjadi pembauran berbagai etnis antara lain etnis Biak, serui, Mpur, Jawa, Wandamen dan Meyah.  Interaksi sosial yang terjalin antar warga masyarakat diwujudkan melalui aktifitas pemerintahan, kerohaniaan, perekonomian, dan pendidikan. Kampung Aipiri berada di pinggiran pantai utara di Kepala Burung yang berbatasan langsung dengan Laut Pasifik. Bagian utara Kepala Burung Papua telah mengkondisikan wilayah pesisir dan perikanan menjadi rentan terhadap dampak ekor dari siklon tropis dan topan yang berasal dari Samudera Pasifik yang berkaitan erat dengan gelombang badai dan hujan deras. Kata kunci: Aipiri; Potensi; Sumberdaya alam; Sumberdaya manusia
Peran mitra dalam pemberdayaan kelompok nelayan di Kampung Aipiri: The role of partners in empowering fishermen's groups in Aipiri Village Andoyo Supriyantono; Barahima Abbas; Rein M. R. Ruimassa; Yafed Syufi; Trisiwi W. Widayati; Martha Kayadoe; Nouke L. Mawikere; Alce I. Noya; Rina A. Mogea; Rawati Panjaitan; Soetjipto Moeljono; Roni Bawole; Syafrudin Raharjo; Yuanike Kaber; Hendri; Paulus Boli; Gandi Y. S. Purba; George Yarangga; Zarima Wibawati; Frengky Krey; Sonya F. Nauw; Daud Bano; Nuryanti Rumalolas
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v3i3.326

Abstract

ABSTRACT  Fisheries activities in Aipiri Village are traditional activities. Using rowboats, the fishing grounds for fishermen are around the beach in front of the village. Some fishermen use motorboats with a wider range of fish catches. Repairing motorboat damage is usually done by calling a trained repairman because fishermen do not yet have adequate equipment to repair them. Community service activities aim to carry out counseling and provide workshop equipment and coolboxes to groups of fishermen in Aipiri village. The activity began with the Unipa Postgraduate team receiving workshop equipment from the Dinas Perindustrian dan Perdagangan of West Papua Province which was symbolically handed over to the Postgraduate Director. Furthermore, the team distributed to groups of fishermen in Aipiri village and conducted counseling for 5 groups of fishermen. Cooperation with partners has succeeded in distributing assistance in the form of workshop tools and coolboxes. It is hoped that the workshop equipment can improve the economy of the fishing community in Aipiri village. Keywords: Aipiri; Fisherman; Workshop tools   ABSTRAK  Kegiatan perikanan di Kampung Aipiri berupa kegiatan tradisional dengan menggunakan perahu dayung. Beberapa nelayan menggunakan perahu motor dengan jangkauan tangkapan ikan yang lebih luas.  Perbaikan kerusakan pada perahu motor biasanya dilakukan dengan memanggil orang bengkel yang terlatih karena para nelayan belum memiliki peralatan yang memadai.  Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan bantuan peralatan bengkel dan coolbox kepada kelompok nelayan di Kampung Aipiri. Kegiatan diawali dengan tim Pascasarjana Unipa menerima bantuan berupa peralatan perbengkelan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat yang diserahkan kepada Direktur Pascasarjana secara simbolis.  Selanjutnya tim mendistribusikan ke kelompok nelayan kampung Aipiri sekaligus melaksanakan penyuluhan tentang pemeliharaan perahu motor kepada 5 kelompok nelayan. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa tingkat pemahaman kelompok nelayan terhadap pemeliharaan perahu motor meningkat. Kelompok nelayan memahami bagian-bagian motor yang perlu dilakukan pemeliharaan dan perbaikan. Kerjasama dengan mitra telah berhasil menyalurkan bantuan berupa alat perbengkelan dan coolbox. Diharapkan bantuan peralatan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di kampung Aipiri. Kata kunci: Aipiri; Alat perbengkelan; Nelayan
Profil darah ayam broiler fase finisher yang diberi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dalam air minum: Blood profile of finisher phase broiler chickens given moringa leaf extract (Moringa oleifera) in drinking water Sri Hartini; Martha Kayadoe; Dwi D. Rahardjo; Dwi Nurhayati
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v13i2.375

Abstract

Abstract The aim of the study was to determine the effect of Moringa oleifera (MO) leaf extract in drinking water on the blood profile of finisher broilers. A total of 140 broiler chickens at 21 days old were randomly allocated to 28 cages. Body weight per cage was 4433 ± 242.8 g (CV 5.48%). The experimental design was a completely randomized design with 4 (four) treatments and 7 replications. The four treatments were: P1 (1 L drinking water + 0 g MO leaves), P2 (1 L drinking water + 25 g MO leaves), P3 (1 L drinking water + 50 g MO leaves), and P4 (1 L drinking water + 75 g MO leaves). Moringa oleifera water was given with the patron of 3 days "on" and 2 days "off". Commercial feed was given ad libitum during the study. The variables measured were total erythrocytes, leukocytes, heterophils, eosinophils, lymphocytes, monocytes, Packed Cell Volume (PCV), Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), and Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC). The results showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on all the variables measured. In conclusion, administration of Moringa oleifera leaf up to 75 grams in drinking water did not affect the blood profile of finisher broilers. Key word: Drinking water; Moringa oleifera; Blood profile; Erythrocytes total Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh daripada pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dalam air minum terhadap profil darah ayam broiler fase finisher. Total 140 ekor ayam broiler umur 21 hari dialokasikan secara acak pada 28 unit kandang. Berat badan ayam per unit kandang adalah 4433 ± 242,8 g (CV 5,48%). Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 (empat) perlakuan dan 7 ulangan. Empat perlakuan yang diberikan yaitu: P1 (1 L air minum + 0 g daun kelor), P2 (1 L air minum + 25 g daun kelor), P3 (1 L air minum + 50 g daun kelor), dan P4 (1 L air minum + 75 g daun kelor). Air minum perlakuan diberikan dengan patron 3 hari “on” dan 2 hari “off”. Pakan komersial diberikan ad libitum selama penelitian. Variabel yang diukur adalah total eritrosit, leukosit, heterofil, eosinofil, limfosit, monosit, Packed Cell Volume (PCV), Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap semua variabel yang diukur. Kesimpulan, pemberian ekstrak daun kelor sampai dengan 75 gram dalam air minum tidak mempengaruhi profil darah ayam broiler fase finisher. Kata kunci: Air minum; Moringa oleifera; Profil darah; Total eritrosit