Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

TRADISI MAKKATTE’ DITINJAU DARI ASPEK GENDER DAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA ETNIS BUGIS SULAWESI SELATAN Subriah Subriah; Andi Syintha Ida
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.463 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.230

Abstract

Khitan pada wanita sampai saat ini tetap menimbulkan kontroversi, termasuk di Indonesia, walaupun banyak khitan pada muslimah anak-anak Indonesia, dilakukan secara simbolis saja, tetapi masih banyak yang melakukannya secara ekstrim/berlebihan yang mana hal ini adalah pelaksanaan tradisi budaya mereka dan tentunya berisiko.Rumusan masalah penelitian adalah praktik khitan perempuan pada daerah etnis Bugis, Alasan-alasan apa sajakah yang mendorong masyarakat etnik Bugis melaksanakan Khitan perempuan, dan implikasi khitan perempuan terhadap kesehatan reproduksi.Jenis penelitian adalah kualitatif, yang bersifat natural setting berupa penekanan pada sifat kealamian sumber data yang menggambarkan hasil temuan di lapangan secara utuh menggunakan dasar-dasar teori yang ada, desain penelitian menggunakan grounded research dimana peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya setelah mengetahui permasalahan dan data dilapangan.Subjek penelitian adalah masyarakat etnis Bugis yang dijadikan sebagai informan inti, jumlah informan inti tergantung dari tingkat kejenuhan informasi yang dibutuhkan atau menggunakan tehnik snowball dalam memperoleh data dan informasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder melalui kajian literatur, telaah dokumen, penelusuran internet serta penelusuran data lontara Bugis.Instrumen utama adalah penulis sendiri, didukung pedoman wawancara yang disusun dengan mengacu pada operasionalisme indikator-indikator fokus penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan logika induktif, data disusun/digolongkan dalam pola, tema atau kategori yang diinterpretasikan dengan memberikan makna, menjelaskan pola, kategori dan mencari keterkaitannya antara satu dengan yang lainnya. Dengan cara ini didapatkan suatu fenomena yang bersifat khusus yang dideskripsikan pada suatu kesimpulan dalam konsep pengetahuan baru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu dilaksanakannya makatte adalah kepercayaan dalam konsep agama yang mewajibkan makkatte bagi anak perempuan dan budaya atau tradisi turun temurun dari nenek moyang orang Bugis, sedangkan implikasi khitan perempuan terhadap gender dan kesehatan reproduksi tidak menimbulkan efek negatif bila praktik makkatte dilakukan secara steril dan tanpa tindakan yang berlebihan ataupun melukai alat genitalia externa dan interna.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI SMK KOMPUTER MUTIARA ILMU MAKASSARTHE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON YOUTH KNOWLEDGE ABOUT PREVENTION OF HIV/AIDS IN COMPUTER VOCATIONAL SCHOOL, MUTIARA ILMU MAKASSAR Djuhadiah Saadong; Subriah Subriah; Syarah Wahyuni Syamsir
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 2 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.684 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i2.607

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan negara dengan angka kejadian HIV/AIDS yang cukup tinggi. Pada tahun 2015, penderita HIV sebanyak 30.935 kasus dan AIDS  7.185 kasus. Sedangkan penderita HIV  pada usia remaja sebanyak 1.458 kasus, dan penderita AIDS sebanyak 218 kasus.   tahun 2016 penderita HIV sebanyak 41.250 kasus dan AIDS 7.491 kasus.  Sedangkan penderita HIV pada usia remaja sebanyak 1.916 kasus dan AIDS sebanyak 220 kasus. maka dapat dikatakan adanya peningkatan kasus HIV sebesar 33% dan kasus AIDS  sebesar 4%. Sedangkan kasus HIV pada remaja mengalami peningkatan sebesar 31% dan AIDS sebesar 1%.Penelitian ini adalah jenis Kuantitatif, menggunakan rancangan  Pra eksperimen one group pretest posttest design rancangan menggunakan satu kelompok subjek, pengukuran dilakukan  sebelum dan setelah perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Komputer Mutiara Ilmu Makassar pada bulan Juli 2018.Populasi adalah siswa kelas X berjumlah 178 siswa adapun Sampel sebanyak 33 orang  kelas X. Penelitian ini menggunakan teknik cluster. penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon.Hasil penelitian disimpulkan pengetahuan remaja tentang pencegahan HIV/AIDS  sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu 69.7% dan setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan meningkat menjadi 93.9%, terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 24.2%. ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja didukung dengan hasil uji statistik Wilcoxon  dengan nilai ρ = 0.021. Kata Kunci : Remaja, Pendidikan Kesehatan,  HIV/AIDSTHE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON YOUTH KNOWLEDGE ABOUT PREVENTION OF HIV/AIDS IN COMPUTER VOCATIONAL SCHOOL, MUTIARA ILMU MAKASSARDjuhadiah Saadong1], Subriah2], SyarahWahyuni Syamsir3]Midwaifery Department of Health Poltytechnic MakassarMidwaifery Department of Health Poltytechnic MakassarMakassar Nursing Academy Makassar Indonesia is a contry with a high incidence of HIV/AIDS. In 201, there were 30.935 HIV cases and 7.185 AIDS cases. Some HIV sufferers in adolescence are 1.458 cases, and suffer from AIDS in 218 cases. In 2016 there were 41.250 HIV sufferers and 7491 cases of AIDS were as there were 1916 cases of HIV and teenagers with 220 cases of AIDS, so there could be an increase in HIV cases by 33% and AIDS cases by 4%. Where as HIV cases in adolescents have increased by 31% and AIDS by 1%. This study was a quantitative type, using a Pre-experimental design of one group pretest posttest design using a group of subject, measurements were made before and after treatment. This research was conducted at Mutiara Ilmu Makassar Computer Vocational School in July 2018.The population was students of class X totaling 178 students to samples of 33 class X students. This study used cluster techniques. This study used the Wilcoxon test. The results before the health education were given were the findings of a conclusion on the prevalence of HIV infection and 69,7%  and after being given knowledge health education increased to 93,9%, there was an increase in knowledge by 24,2%. There is the influence of health education on adolescent assesment supported by Wilcoxon statistical test result with a value of p- 0,021. Keywords: Teenagers, Health Education, HIV/AIDS
STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR Subriah Subriah; Hidayati Hidayati; Zulaeha A Amdadi
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 1 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.969 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v15i1.697

Abstract

STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSARStatus of Trimester III Pregnant Women at Public Health Centre Mangasa Makassar CitySubriah 1)Hidayati 2) Zulaeha A.Amdadi3)  Prodi D IV Kebidanan Makassar, Poltekkes Kemenkes Makassar ABSTRAKMasalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi multifaktor. Oleh karena itu pendekatan pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR). Disamping itu akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir ,bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagainya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional yang pengukurannya atau pengamatannya dilakukan secara simultan /sekali waktu, Lokasi Penelitian di Puskesmas Mangasa Kota Makassar yang akan dilakukan pada bulan Juli s/d Nopember 2018, Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) di Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa lembar kuisioner yang merupakan suatu daftar yang mengandung hubungan yang akan di teliti, mencakup pengetahuan ibu dan status gizi yang dipakai dengan menggunakan alat berupa pengukur tinggi badan, timbangan berat badan, dan pita LILA. Data diolah dan disajikan dalam bentuk table frekuensi dan narasi dan Analisis data yang akan digunakan untuk mencari hubungan antara variable independen dengan variable dependen, dengan menggunakan uji chi-Square dengan CI 95%.Hasil penelitian menunjukkan Ha diterima dimana nilai p-value (0,00)<α-value (0,05) dengan nilai phi (µ) =0,658 (66%) sehingga dapat diasumsikan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Mangasa Kota Makassar Kata Kunci :Ibu hamil Trimester III, Status Gizi Ibu hamil ABSTRACT Nutritional problems ae essentially a public health problem, but the response cannot be done with a medical approach and health service alone. The cause of the multifactor nutritional problem is that the approach to mitigation must involve various related sector that are related. The nutritional status of pregnant women greatly affects the growth of the fetus in the womb. Ifthe mother’s nutritional status is bad, both before pregnancy and during pregnancy will cause low birth weight (LBW). Besides that it will result in inhibition of Fetal brain growth, anemia in newborns, newborns easily infected, abortion and so on. The type of research used is an analytical survey with a Cross Sectional approach whose meansurements or observations are carried out simultaneously/once at a time. Research sites at the Mangasa Health Center in Makassar City which will be conducted from July to November 2018. The research population is trimester III pregnant women do antenatal care (ANC) at Mangasa Health Center, Makassar City. The data collection tool used in the form of a questionnaire sheet which is a list containing the relationship that will be examined, including maternal knowledge and nutritional status used by using a tool in the form of height, weight scales, and LILA tape. Data is processed and presented in the form of frequency tables and narratives and data analysis will be used to find the relationship between the independent variables and the dependent variable, using the chi-square test with 95% CI. The results showed that Ha was accepted where the p-value (0,00) < α-value (0,05) with the value of phi (µ) =0,658 (66%) so that it can be assumed that there is a relationship between knowledge with nutritional status of pregnant women at the Mangasa Health Center of Makassar City.  Keywords : Pregnant Women Trimester III, Nutritional Status Pregnant Women
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR PERIODE JANUARI-JUNI 2017 hidayati hidayati; Subriah Subriah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2017): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.519 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v12i1.130

Abstract

Dukungan  keluarga  terhadap  pasien  kanker  sangat  dibutuhkan  untuk  meningkatkan mental dan semangat hidup pasien kanker, juga sangat diperlukan dalam hal psikologis kaitannya dengan penurunan kecemasan sehingga berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien. Setiap perempuan beresiko terkena kanker serviks tanpa memandang usia dan latar belakang. Kanker serviks dan kanker payudara yang menempati urutan tertinggi di Indonesia. Kemoterapi  merupakan  cara  pengobatan  kanker  yang  paling  banyak  dilakukan (Azwar  2007), namun  dapat  menimbulkan  ketidaknyamanan, meningkatkan stres dan  mempengaruhi kualitas  hidup klien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker serviks di rumah sakit ibnu sina makassar.Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi dengan determinan analitik yang menggunakan pendekatan Cross – Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran sesaat untuk mengambil hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker serviks.Hasil penelitian menggunakan korelasi Pearson Product Moment diketahui bahwa nilai korelasi hitung sebesar 0,413 dengan nilai probabilitas 0,023 (ρ value <0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker serviks.Kata kunci                 :     Kanker Serviks, Kualitas hidup. Dukungan keluarga
Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Perilaku Pemeriksaan Deteksi Dini Menggunakan IVA Sitti Mukarramah; Subriah Subriah; Wirawati Amin; Humrah Humrah
Madu : Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/mjk.9.2.21-27.2020

Abstract

Cervical cancer is the number one killer of women in the world caused by the Human Papilomma Virus. One of the early detection of cervical cancer by checking Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) is a simple way to detect cervical abnormalities. Knowledge of cervical cancer is one of the factors influencing WCBA behavior in conducting VIA examinations. This study aims to determine the relationship between WUS knowledge on cervical cancer with early detection examination behavior using VIA in Maradekaya Village. The research sample was 59 respondents with random sampling technique and a cross-sectional research design. The results showed that the respondents' knowledge about cervical cancer was included in the "tofu" category as many as 55 respondents (93.2%) and "do not know" category were 4 respondents (6.8%), respondents who did VIA examination were 22 respondents (37.3%) and those who did not perform VIA examination were 37 respondents (62.7%). Chi-square test with 95% CI showed a p-value of 0.521 (P> 0.05). These results indicate that there is no relationship between WCBA knowledge about cervical cancer with early detection using VIA in Maradekaya Village. Additional conclusions that can influence behavior it is culture.Kanker serviks adalah pembunuh wanita nomor satu di dunia yang disebabkan oleh Human Papilomma Virus. Salah satu deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kelainan serviks. Pengetahuan tentang kanker serviks merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku WCBA dalam melakukan pemeriksaan VIA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan WUS tentang kanker serviks dengan perilaku pemeriksaan deteksi dini menggunakan VIA di Desa Maradekaya. Sampel penelitian sebanyak 59 responden dengan teknik random sampling dan desain penelitian cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang kanker serviks termasuk dalam kategori “tahu” sebanyak 55 responden (93,2%) dan kategori “tidak tahu” sebanyak 4 responden (6,8%), responden yang melakukan pemeriksaan VIA sebanyak 22 responden. responden (37,3%) dan yang tidak melakukan pemeriksaan VIA sebanyak 37 responden (62,7%). Uji Chi-square dengan 95% CI menunjukkan nilai p 0,521 (P> 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan WCBA tentang kanker serviks dengan deteksi dini menggunakan VIA di Desa Maradekaya. Kesimpulan tambahan yang dapat mempengaruhi perilaku itu adalah budaya.
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TERHADAP PELEKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI PUSTU KOMODO NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Nuraini Nuraini; Subriah Subriah; Indriani Indriani; Wirawati Amin
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 1: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i1.3503

Abstract

Upaya pemerintah dalam menurunkan Angkan kematian Bayi (AKB) adalah merupakan salah satu cara yang adakan dengan ada Program Insiasi Menyusu Dini (IMD). Program Insiasi Menyusu Dini adalah suatu program pemberian ASI Eksklusif yang diberikan secara langsung kepada bayi guna mendapatkan asupan gizi dan ASI. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan dan Sikap ibu nifas terhadap peleksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) di Pustu Pulau Komodo. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan metode pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 36 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah disiapkan kemudian data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa dari 36 sampel, ibu yang melakukan IMD sebanyak 23 orang (63,9%), ibu yang tidak melakukan IMD sebanyak 13 orang (36,1%), ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 7 orang (19,4%), ibu dengan pengetahuan tidak baik sebanyak 29 orang (80,6%), dan ibu yang bersikap baik sebanyak 20 orang (55,6%), ibu yang kurang bersikap baik sebanyak 16 orang (44,4%). Hasil analisis bivariat menunjukan tingkat pengetahuan dengan IMD diperoleh (P_value=0,027), dan sikap ibu dengan IMD diperoleh (P_value =0,000). Kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan Inisiasi menyusu dini (IMD). Disarankan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi kepada ibu mengenai pentingnya melakukan inisiasi menyusu dini (IMD).
THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE AND ECONOMIC STATUS ON STUNTING INCIDENTS IN MAPPAKALOMPO VILLAGE, KABUPATEN TAKALAR Indahwati Indahwati; Subriah Subriah; Wirawati Amin; Nurjaya Nurjaya; Indriani Indriani
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 1: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i1.3505

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan lebih rendah/pendek (kerdil) dari standar usianya.Tujuan penelitian diketahuinya pengaruh pengetahuan dan status ekonomi terhadap kejadian stunting di desa Mappakalompo Kab. Takalar.Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah survey analitik melalui pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Dengan pengolaan data dengan menggunakan komputer program SPSS dan uji statistik yang digunakan yaitu Chi-Square. Hasil penelitian dari analisis Chi-Square bahwa nilai pengetahuan P value = 0,000 α (0,05) dan status ekonomi P value = 0,000 α (0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan dan status ekonomi terhadap kejadian stunting di desa Mappakalompo Kab. Takalar. Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dan kader posyandu agar selalu memberi informasi, pendidikan kesehatan, pengetahuan/edukasi tentang kejadian stunting pada anak.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PENDERITA HALUSINASI PENDENGARAN Maryati Tombokan; Rahman Rahman; Muhammad Nur; Sri Angriani; Faridah Fitri; Subriah Subriah
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 1: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i1.3520

Abstract

Halusinasi pendengaran merupakan salah satu gangguan jiwa yang rentan mengalami kekambuhan. Penderita halusinasi pendengaran yang mudah mengalami kekambuhan salah satunya karena kurangnya dukungan dari keluarga. Salah satu permasalahan gangguan jiwa yang sering ditemui yaitu mengalami kekambuhan, sehingga dapat berdampak juga pada keluarga dan di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan penderita halusinasi pendengaran melalui penelitian studi literatur. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan studi literatur pada jurnal-jurnal yang membahas tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan penderita halusinasi pendengaran. Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa jurnal menunjukkan penderita halusinansi pendengaran yang mengalami kekambuhan dipengaruhi karena kurangnya dukungan dari keluarga. Karakteristik umur penderita halusinansi pendengaran yang mengalami kekambuhan sebagian besar berusia dewasa antara 31– 60 tahun, gender lebih dominan laki-laki, pekerjaan sebagian besar tidak bekerja, status perkawinan lebih dominan sudah menikah dan pendidikan terakhir paling banyak adalah SMA yang mengalami kekambuhan penderita halusinasi pendengaran. Ada hubungan yang signifikan dukungan keluarga dengan kekambuhan penderita halusinasi pendengaran. Hal ini di memengaruhi kurangnya pengetahuan kemampuan keluarga dalam menjalankan peran dalam perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut. Diharapkan dapat menurunkan kekambuhan harus memperhatikan aspek dukungan keluarga, memberikan informasi-informasi penting tentang dukungan keluarga kepada penderita. Karakteristik penderita menjadi bagian dari faktor penyebab kekambuhan namun, kepatuhan minum obat dukungan keluarga baik dapat meminimalisir kejadian kekambuhan meningkatkan kualitas hidup
HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES INVOLUSIO PADA IBU POST PARTUM DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR Maria Sonda; Anastasya Ponny Marampa; Ros Rahmawati; Subriah Subriah; Marhaeni Marhaeni
Jurnal Midwifery Vol 4 No 2 (2022): AUGUST
Publisher : Prodi Kebidanan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jmw.v4i2.26664

Abstract

Introduction Early Mobilization is the movement that is done as early as possible by training the body parts to stretch or learn to walk. Early mobilization can be done 2 hours after the mother gives birth by learning to tilt left and right. the mother learns to sit in bed, the mother learns to stand next to the bed and follow the walking. This study aims to determine the relationship of Early Mobilization with Involutiono process in post partum mother in RSKD mother and child Siti Fatimah Makassar. Method This research use analytic survey with research design is cross sectional study. research conducted in february-april 2018, with a sample of 55 respondents were taken using the formula lameshow. data collected by using observation sheet. data processing is done by computerized with SPSS. data analysis with chi-squre statistical test. Result of 55 respondents who did early mobilization with 38 people experienced Involutiono process with normal. based on statistical test using chi-square in get that there is 1 cell which have value expected less than 5, it does not fulfill requirement of chi-square usage. therefore researchers use fisher's exact test test that shows probability value (0,000) <a value 0.05 (0.000 <0.05), then H1 is received and Ho is rejected. Conclusion That there is an early mobilization relationship with involutiono process in post partum mother. expected in health service institutions, in order to implement early mobilization in postpartum at least 2 hours after delivery because it is very good for the process of involutiono running normally.
TRAINING AND ASSISTANCE FOR MENTAL HEALTH CADRES IN IMPROVING KNOWLEDGE AND SKILLS OF FAMILY OF ODGJ PATIENTS IN THE MANGASA COMMUNITY HEALTH CENTER, MAKASSAR CITY Maryati Tombokan; Sri Angriani; Naharia Laubo; Subriah Subriah
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 11: November 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puskesmas as a first-level service facility that can provide mental health services for the community is very important, especially in monitoring families in increasing the coverage of mental treatment for patients with schizophrenia in their work area where data is found for relapses of schizophrenia patients because the coverage of mental patients who do not seek treatment regularly is found to be 51.1% do not seek treatment regularly (Riskesdas 2018). The limited ability of families and the community, especially in understanding the care of patients with ODGJ (People With Mental Disorders), this is due to the diversity of population characteristics based on demographics, both in terms of education, age, gender, culture and occupation, which can affect different knowledge and perceptions about patients. with mental disorders. Purpose: The purpose of community service activities is to improve the skills of family members, mental health cadres in identifying and recognizing signs and symptoms of mental disorders in people with mental disorders in the community and how to provide care and treatment as well as follow-up in terms of providing health services. referral through the mangasa health center and then forwarded to a mental hospital as the right hospital in handling mental patients, especially for ODGJ patients. Methods: consisting of a pre test, providing training materials and followed by a post test to identify the level of knowledge and skills of cadres in early detection of family members identified as ODMK or ODGJ by using the mentoring process in using the cadre pocket book that has been given. Results: After being given training and the process of mentoring and guidance, most of the respondents' knowledge and skills are getting better, especially in increasing their ability to carry out early detection to identify family members who are at risk of suffering from mental disorders (ODMK) and recognize the signs and symptoms of family members who suffer from mental disorders. soul (ODGJ) using the format provided. Conclusion: With training and mentoring mental health cadres can improve the knowledge and skills of families in caring for ODGJ patients in the Mangasa Health Center area of ​​Makassar City. Suggestion: For mental health cadres who have been trained, it is hoped that they can disseminate information, knowledge and skills about early detection of family members who are at risk of mental health problems (ODMK) and can identify signs and symptoms of ODGJ patients in the community.