Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Caring Dimensions Inventory Dalam Tatanan Pelayanan Keperawatan Triwijayanti, Renny
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh pengembangan teori-teori keperawatan, salah satunya adalah teori Caring. Menurut Jean Watson meyakini bahwa praktik caring adalah inti dari keperawatan, hal ini merupakan fokus pemersatu dalam keperawatan. Intervensi keperawatan yang terkait dengan perawatan manusia disebut sebagai carrative factors, yakni panduan yang disebut Watson sebagai “Inti Keperawatan”. Perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbanyak di rumah sakit dan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan dapat terwujud dengan asuhan keperawatan yang professional meliputi intelektual, tehnikal, dan interpersonal yang mencerminkan perilaku caring. Sebagai pembeda antara perawat dengan profesi lain adalah dalam hal kemampuan caring, sehingga mengubah keperawatan menjadi profesi yang lebih terhormat. Perilaku caring perawat dapat dilihat melalui dimensi caring yang dikembangkan oleh Watson & Lea, dimensi caring yang dikembangkan ini terdiri dari 25 dimensi yang dapat menumbuhkan perilaku caring perawat sehingga meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berorientasi kepada pasien. pencapain pelayanan keperawatan yang profesional mutu dari tenaga perawat lebih diperhatikan sehingga akan mencapai suatu standar dalam pelayanan keperawatan melalui caring. Caring dimensi inventori dapat diterapkan dalam pelayanan keperawatan dan sebagai salah satu indicator dalam pencapain kepuasan pasien dan dapat dipakai sebagai standar recruitment pegawai dimana dalam standar profesi perawat dapat dilaksanakan menggunakan dimensi caring. Sehingga didapatkan perawat professional dalam tatanan pelayanan keperawatan.
HUBUNGAN MASALAH TIDUR DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT Triwijayanti, Renny; Romiko, Romiko; Dewi, Selvia Siska
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.572

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Kinerja perawat adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang perawat dalam bentuk prestasi kerja, tanggung jawab, kejujuran dan ketaatan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perawat salah satunya adalah masalah tidur. Masalah Tidur adalah suatu kondisi menurunnya kualitas tidur seseorang yang dapat mengakibatkan gangguan pada pola tidur yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti insomnia, sleep apnea, narkolepsi, night teror, dan restless legs syndrome (RLS). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan masalah tidur dengan kinerja perawat di Rumah sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2018. Metode Penelitian : Desain penelitian deskriptif corelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 57 perawat pelaksana. Alat pengumpulan data berupa kuesioner pertanyaan masalah tidur dan pernyataan kinerja perawat. Hasil : Masalah tidur yang bermasalah sebanyak 35 responden (61,4%) dan yang tidak bermasalah sebanyak 22 responden (38,6%) sedangkan kinerja perawat yang baik sebanyak 25 responden (43,9%) dan kurang baik sebanyak 32 responden (56,1%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan masalah tidur dengan kinerja perawat (p value 0,035). Kesimpulan : Masalah tidur sangatlah berpengaruh terhadap kinerja seorang perawat, sehingga disarankan seorang perawat perlu memenejemen waktu yang baik yang kemudian dapat menyesuaikan diri terhadap jadwal kerja dan upaya peningkatan sistem reward seperti halnya perawat yang baik diumumkan setiap bulan/tahun yang diiringi dengan pembagian bonus dan hadiah penghargaan sehingga perawat yang lain akan termotivasi. Kata Kunci           : Masalah Tidur, Kinerja Perawat
PERSEPSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS Triwijayanti, Renny
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 9, No 3 (2018): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v9i3.149

Abstract

Latar belakang: Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan mengemban misi untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam hal hidup sehat melalui pemberdayaan masyarakat. Wujud nyata dari upaya pemberdayaan masyarakat adalah hadirnya berbagai bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di setiap wilayah kerja Puskesmas. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran   mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Metode: Rancangan penelitian berdasarkan tujuan penelitiannya adalah penelitian deskriptif untuk melihat gambaran mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, penelitian ini tidak melakukan perlakuan, tetapi meneliti keadaan yang sudah ada. Hasil: Persepsi terhadap mutu pelayanan administrasi dalam kategori baik sebanyak 79.6% sedangkan persepsi mutu pelayanan dokter, keperawatan, obat dan sarana sebanyak 100% mengatakan persepsinya baik. Saran: Meningkatkan kinerja tenaga sumber daya manusia yang ada di puskesmas agar tetap selalu menjaga mutu dari pelayanan, salah satunya melalui peningkatan pendidikan tenaga kesehatan yang ada dipuskesmas serta update dari keilmuannya. Kata Kunci: Mutu Pelayanan Kesehatan, Puskesamas
EFEKTIVITAS METODE ONE MINUTE PRECEPTOR TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTIK MAHASISWA D III KEPERAWATAN Triwijayanti, Renny
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran klinik terkait erat dengan peran dosen/pembimbing klinik pada lingkungan klinik yang bertujuan mendorong kemandirian dan kepercayaan diri mahasiswa. Kemampuan mahasiswa selama pembelajaran di klinik sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman preceptor. Salah satu pembelajaran yang efektif dengan metode preceptor. Adapun metode yang dapat digunakan adalah one minute preceptor. Systematic review dilaksanakan dengan penelusuran artikel terhadap populasi yaitu mahasiswa praktik klinik, menggunakan intervensi Metode one minute preceptor dengan pembanding metode konvensional dan mengukur dampak dari metode terhadap kepuasan mengajar dan umpan balik dari mahasiswa. Penelusuran dilakukan menggunakan MEDLINE, Googlesearch, dan EBSCO dengan kata kunci yang dipilih dan dibatasi pada artikel terbitan 2000-2014 yang dapat diakses fulltext dalam format pdf. Artikel yang sesuai dianalisis menggunakan critical appraisal tool yang sesuai dengan hasil penelitian RCT dan eksperimen untuk menilai kualitas penelitian. Data diekstraksi dari artikel yang berkualitas kemudian dikelompokkan, dibahas dan ditarik kesimpulan. Hasil : Temuan berupa 4 buah artikel dengan rincian 2 baik dan sisanya sedang. Hasil pembahasan menunjukan bahwa metode one minute preceptor ini efektif untuk meningkatkan kepuasan guru/dosen pengajar. Metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa penalaran klinis dalam melakukan praktik klinik. Kesimpulan : metode one minute preceptor baik digunakan pada pendidikan klinik mahasiswa kesehatan. Dengan metode ini dapat meningkatkan penalaran klinis pada mahasiswa.
PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) DENGAN APLIKASI MODUL TERHADAP BURNOUT PERAWAT Triwijayanti, Renny; Ningrum, Windy Astuti
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat yang bertugas di rumah sakit memiliki peranan cukup penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang datang. Semakin banyak tuntutan terhadap perawat membuat beban kerja perawat menjadi lebih tinggi yang dapat menyebabkan perawat mengalami Burnout (kejenuhan kerja), burnout dapat mengakibatkan lebih tinggi pergantian staf, cuti sakit yang berlebihan, mengurangi produktivitas dan efisiensi yang berdampak pada memburuknya kualitas pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengatasi kejenuhan kerja dengan isi pikiran yang positif yang akan mempengaruhi perasaan dan perilaku yang positif (normal) dimana salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan terapi berupa Cognitive Behavior Therapy (CBT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cognitive Behavior Therapy dengan aplikasi modul terhadap burnout perawat di ruang rawat inap. Penelitian ini juga merupakan penelitian Quasy-Experiment dengan rancangan One-Group Pre-Post test Design dengan pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling: proportionate stratified random (teknik proporsional berlapis), sampel penelititan ini berjumlah 30 remponden. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pelaksanaan CBT pada perawat menunjukkan nilai rata-rata burnout sebelum intervensi sebesar 64,33 dan setelah diberikan intervensi sebesar 58,30 dengan nilai p value 0,007 (p value < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa terapi CBT yang diberikan kepada perawat secara signifikan mampu menurunkan nilai rata-rata burnout. Intervensi ini dapat dilakukan secara berkala kepada perawat dan seluruh pegawai yang ada di lingkungan rumah sakit guna meningkatkan mutu layanan rumah sakit Nurses who serve in hospitals have an important role in providing health services to patients who come. The more demands on nurses make the workload of nurses to be higher which can cause nurses to experience Burnout (burnout), burnout can lead to higher staff turnover, excessive sick leave, reduced productivity and efficiency which results in deteriorating quality of health care efforts to overcome the saturation of work with positive content that will affect positive (normal) feelings and behavior where one of the interventions that can be done is to provide Cognitive Behavior Therapy (CBT) therapy. This study aims to determine the effect of Cognitive Behavior Therapy with application modules on burnout nurses in inpatient rooms. This research is also a Quasy-Experiment study with the design of One-Group Pre-Post test Design with sampling using probability sampling method: proportionate stratified random (proportional layered technique), this research sample amounted to 30 districts. This study found that the implementation of CBT on nurses showed that the average value of burnout before intervention was 64.33 and after intervention was 58.30 with a p value of 0.007 (p value <0.05). Based on the results of the study it can be said that CBT therapy given to nurses was significantly able to reduce the average burnout value. This intervention can be done regularly to nurses and all employees in the hospital to improve the quality of hospital services.
GAMBARAN BEBAN KERJA PERAWAT DAN WAKTU TANGGAP PELAYANAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKI TMUHAMMADIYAH PALEMBANG Triwijayanti, Renny
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Peningkatan kualitas pelayanan tentu akan mempengaruhi kerja dari tiap pemberijasa pelayanan. Umpan balik dan informasi merupakan elemen yang penting dalam membangunsistem pemberian pelayanan yang efektif, termasuk kualitas pelayanan. Semakin tinggi kualitaspelayanan yang ingin diberikan kepada pelanggan maka semakin besar pula waktu kerja yang harus disediakan oleh pemberi pelayanan agar dapat meninjau harapan dari pelanggan. Hal initentu dapat menambah beban kerja yang harus ditanggung oleh pemberi pelayanan. Tujuan :untuk mengetahui gambaran beban kerja perawat dan waktu tanggap pelayanan keperawatangawat darurat menurut persepsi pasien di IGD Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang .Metode : Penelitian ini dilakukan di ruang IGD Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional sertamenggunakan instrument kuesioner untuk beban kerja dan observasi untuk waktu tanggap,dengan jumlah sampel sebanyak 18 responden perawat dengan menggunakan teknik samplingjenuh dan 50 responden pasien menggunakan teknik purposive sampling. Hasil :Gambaran bebankerja perawat di IGD Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yaitu berat dengan prosentase66.6 % (12 responden). Gambaran waktu tanggap pelayanan keperawatan gawat darurat menurutpersepsi pasien di IGD Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yaitu baik dengan prosentase84 % (42 responden). Saran :dapat disarankan kepada kepala ruangan untuk menghitung kembalikebutuhan tenaga perawat di Unit IGD agar sesuai dengan beban kerja untuk setiap shift nya demimeningkatkan kinerja perawat tersebut. Background:P quality of service will certainly affect the work of each service provider. Feedbackand information are important elements in establishing an effective service delivery system,including quality of service. The higher the quality of service that wants to be given to thecustomer, the greater the working time should be provided by the service provider in order toreview expectations from customers. This can certainly add to the workload that must be borne bythe service provider. Objectives: To know the overview of nurse's workload and time of nursingcare service according to patient's perception in IGD hospital Muhammadiyah Palembang.Method: This research is conducted in the IGD room of Muhammadiyah hospital Palembang.This research uses a descriptive survey method with a cross sectional approach as well as usinginstrument questionnaires for workload and observation for response time, with a number of.
ANALISIS KEPUASAN STAKEHOLDER TERHADAP KINERJA PERAWAT LULUSAN PRODI D III KEPERAWATAN Triwijayanti, Renny; Rahmania, Annisa
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Persepsi user terhadap kinerja lulusan merupakan tolak ukur untuk meningkatkan kualitan pendidikan, yang pada akhirnya akan membentuk kepuasan user. Tujuan penelitian: Untuk Mengetahui Analisis Kepuasan Stakeholder terhadap kinerja lulusan Prodi D III Keperawatan. Metode Penelitian: Rancangan penelitian berdasarkan tujuan penelitiannya adalah dekriptif untuk melihat evaluasi studi. Penelitian ini dengan pendekatan cross sectional berdasarkan cara pengumpulan data penelitian ini merupakan penelitian survei karena pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, penelitian ini tidak melakukan perlakuan, tetapi meneliti keadaan yang sudah ada. Hasil Penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepuasan stakeholder terhadap kinerja lulusan Prodi D III Keperawatan yang dibuktikan dengan nilai p value 0,025 yang memiliki nilai sig < 0,05. Kesimpulan: Persepsi stakeholder terhadap kinerja perawat lulusan Prodi D III Keperawatan dalam kategori yang sangat baik. Background: User perceptions of graduate performance is a benchmark to improve the quality of education, which in turn will shape user satisfaction. Research Objectives: The aim of this study is to know stakeholder satisfaction analysis of the d nursing study program diploma graduates. Research Methods: The research design based on the research objectives is descriptive to see the evaluation of the study. This study with a cross sectional approach based on the way the data was collected was a survey research because the data collection used a questionnaire, this study did not conduct treatment, but examined the existing conditions. Research Results: the results showed that there was a relationship between stakeholder satisfaction with the performance of Nursing Study Program D III graduates as evidenced by the p value of 0.007 which had a sig value < 0.05. Conclusion: Stakeholders' perceptions of the performance of nurses graduating from D III Nursing Program in the excellent category.
Analisis Karakteristik Individu Terhadap Kejenuhan Perawat Triwijayanti, Renny; Dwiantoro, Luky; Warsito, Bambang Edi
Journal of Nursing and Health Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v1i1.35

Abstract

Latar belakang : Kejenuhan kerja prevalensi sangat tinggi dalam perawatan, terutama tenaga kesehatan dan perawat, karena mereka selalu mengalami situasi kerja yang memacu stres, bekerja dengan kontak langsung pada pasien yang memiliki tingkat penyakit yang berbeda. Perawat mengalami burnout lebih tinggi dibandingkan dengan profesi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perawat terhadap kejenuhan kerja perawat. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional terhadap 85 perawat di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kejenuhan kerja dengan skala Maslach Burnout Inventory. Hasil : Dari hipotesis yang ada didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan masa kerja dengan burnout perawat. Berkenaan dengan kejenuhan menyimpulkan bahwa perawat muda cendrung mengalami burnout lebih tinggi dari perawat tua. Perawat dengan masa kerja lebih lama cendrung mengalami burnout lebih rendah. Kesimpulan : Untuk meningkatkan program yang dapat menurunkan kecendrungan burnout dengan memberikan kesempatan kepada perawat yang lebih muda untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan perawat. Kata kunci : Kontrol Diri Dan Kejenuhan Kerja, Usia Perawat.
PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENERAPAN EARLY WARNING SYSTEM (EWS) DI RUANG RAWAT INAP Renny Triwijayanti; Annisa Rahmania
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.887

Abstract

ABSTRAK  Latar Belakang: Early Warning System (EWS) merupakan sistem untuk mendeteksi secara dini kondisi fisiologis berdasarkan respon klinis, yang biasanya digunakan di unit bedah medis sebelum pasien mengalami kondisi darurat[1]. Perawat perlu dilatih untuk dapat mendeteksi atau mengenali perubahan kondisi pasien yang memburuk, serta mampu melakukan tindakan perawatan yang tepat1.Pengetahuan dan pemahaman terhadap pasien yang beresiko mengalami perburukan kondisi dapat membantu mengurangi masalah potensial yang akan muncul[2]. Tujuan penelitian: untuk menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi perawat dalam menerapkan Early Warning System (EWS). Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif untuk melihat hubungan antar variabel yaitu karakteristik individu dan pengetahuan menggunakan tabulasi silang. Penelitian ini dengan pendekatan cross sectional berdasarkan cara pengumpulan data penelitian ini merupakan penelitian survei karena pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, penelitian ini tidak melakukan perlakuan, tetapi meneliti keadaan yang sudah ada. Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penerapan Early Warning System (EWS) di ruang rawat inap bedah dan penyakit dalam RS Muhammadiyah Palembang. Perawat yang patuh menerapkan EWS ada 17 orang (53,1%) dari 32 orang perawat yang menjadi responden. Saran: Diharapkan perlu adanya sosialisai kembali mengenai Early Warning System (EWS) kepada perawat terutama di ruang rawat inap. Kata Kunci: Penerapan EWS, perawat
HUBUNGAN MASALAH TIDUR DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT Renny Triwijayanti; Romiko Romiko; Selvia Siska Dewi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.572

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Kinerja perawat adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang perawat dalam bentuk prestasi kerja, tanggung jawab, kejujuran dan ketaatan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perawat salah satunya adalah masalah tidur. Masalah Tidur adalah suatu kondisi menurunnya kualitas tidur seseorang yang dapat mengakibatkan gangguan pada pola tidur yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti insomnia, sleep apnea, narkolepsi, night teror, dan restless legs syndrome (RLS). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan masalah tidur dengan kinerja perawat di Rumah sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2018. Metode Penelitian : Desain penelitian deskriptif corelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 57 perawat pelaksana. Alat pengumpulan data berupa kuesioner pertanyaan masalah tidur dan pernyataan kinerja perawat. Hasil : Masalah tidur yang bermasalah sebanyak 35 responden (61,4%) dan yang tidak bermasalah sebanyak 22 responden (38,6%) sedangkan kinerja perawat yang baik sebanyak 25 responden (43,9%) dan kurang baik sebanyak 32 responden (56,1%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan masalah tidur dengan kinerja perawat (p value 0,035). Kesimpulan : Masalah tidur sangatlah berpengaruh terhadap kinerja seorang perawat, sehingga disarankan seorang perawat perlu memenejemen waktu yang baik yang kemudian dapat menyesuaikan diri terhadap jadwal kerja dan upaya peningkatan sistem reward seperti halnya perawat yang baik diumumkan setiap bulan/tahun yang diiringi dengan pembagian bonus dan hadiah penghargaan sehingga perawat yang lain akan termotivasi. Kata Kunci           : Masalah Tidur, Kinerja Perawat