Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN MASALAH TIDUR DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT Triwijayanti, Renny; Romiko, Romiko; Dewi, Selvia Siska
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.572

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Kinerja perawat adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang perawat dalam bentuk prestasi kerja, tanggung jawab, kejujuran dan ketaatan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perawat salah satunya adalah masalah tidur. Masalah Tidur adalah suatu kondisi menurunnya kualitas tidur seseorang yang dapat mengakibatkan gangguan pada pola tidur yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti insomnia, sleep apnea, narkolepsi, night teror, dan restless legs syndrome (RLS). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan masalah tidur dengan kinerja perawat di Rumah sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2018. Metode Penelitian : Desain penelitian deskriptif corelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 57 perawat pelaksana. Alat pengumpulan data berupa kuesioner pertanyaan masalah tidur dan pernyataan kinerja perawat. Hasil : Masalah tidur yang bermasalah sebanyak 35 responden (61,4%) dan yang tidak bermasalah sebanyak 22 responden (38,6%) sedangkan kinerja perawat yang baik sebanyak 25 responden (43,9%) dan kurang baik sebanyak 32 responden (56,1%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan masalah tidur dengan kinerja perawat (p value 0,035). Kesimpulan : Masalah tidur sangatlah berpengaruh terhadap kinerja seorang perawat, sehingga disarankan seorang perawat perlu memenejemen waktu yang baik yang kemudian dapat menyesuaikan diri terhadap jadwal kerja dan upaya peningkatan sistem reward seperti halnya perawat yang baik diumumkan setiap bulan/tahun yang diiringi dengan pembagian bonus dan hadiah penghargaan sehingga perawat yang lain akan termotivasi. Kata Kunci           : Masalah Tidur, Kinerja Perawat
HUBUNGAN KERJASAMA TIM DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2018 Arini, Tiara P; Yulia, Sri; Romiko, Romiko
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Budaya Keselamatan pasien merupakan fondasi keselamatan pasien. Membangun budaya keselamatan pasien merupakan kata kunci terwujudnya pelayanan yang bermutu dan aman, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan budaya keselamatan pasien yaitu salah satunya yaitu kerjasama tim. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan kerjasama tim dengan penerapan budaya keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2018. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah quantitative descriptive study dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 42 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner tentang kerjasama tim, dan penerapan budaya keselamatan pasien. Hasil : Kerjasama tim baik 30 responden (71,4%), dan penerapan budaya keselamatan pasien baik 28 responden (66,7%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan kerjasama tim dengan penerapan budaya keselamatan pasien (p value 0,009). Kesimpulan: Perlu diadakan evaluasi standar kriteria seorang leader tim dengan merumuskan niai-nilai professional perawat, perlu adanya seorang leader yang yang dapat mendrong anggota tim dalam membudayakan komunikasi yang terbuka, adanya evaluasi tim baik individu maupun kelompok melalui kegiatan informal ruang rawat, bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan menerapkan budaya keselamatan pasien di semua lini tatanan rumah sakit mulai dari perawat pelaksana sampai ke level manajer di semua ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Background: The culture of patient safety is the foundation of patient safety. Building a patient safety culture is the key word for creating good and safe service, there are several factors that influence the implementation of patient safety culture, one of them is team work. Research Objectives: To find out the correlation between teamwork and the implementation of patient safety culture hospitalization room of Bhayangkara Hospital Palembang 2018. Research Method: This study was quantitative descriptive study with cross sectional approach. The total sample that has been collected through total sampling were 42 respondents. The questionnaire used in this study consisted of 19 questions of team work, and 30 questions of patient safety culture implementation. Results: Good teamwork consisted of 30 respondents (71.4%), and patient safety culture implementation consisted 28 respondents (66.7%). The result of statistical test showed that there was a correlation between teamwork and patient safety culture implementation (ρ value 0,009). Conclusions and Suggestion: It is necessary to evaluate the criteria standards of a team leader by formulating the values of professional nurses, the need for a leader who can support team members in cultivating open communication, evaluating both individual and group teams through informal activities in the ward, building awareness of the value of safety patients by applying a culture of patient safety in all lines of the hospital setting from the nurse level to the manager level at all inpatient rooms of Bhayangkara Hospital Palembang.
ANALISIS KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Romiko, Romiko
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.396

Abstract

Latar Belakang: Infeksi nosokomial sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh dan dapat meningkatkan morbiditas serta mortalitas. Kejadian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang masih banyak ditemukan, kepatuhan perawat dalam mencegah dan mengendalikan infeksi merupakan faktor yang sangat penting dalam pencegahan terjadinya infeksi nosokomial. Tujuan Penelitian: untuk menganalisis kepatuhan perawat terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang serta determinanya. Metode Penelitian: Jenispenelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan interaktif. Sumber informan sebanyak tiga orang perawat pelaksana, tiga orang kepala ruang, dan satu orang perawat PPIRS. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi. Analisis diuraikan dalam bentuk deskriptif dan naratif. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan kemampuan perawat dalam melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial belum sesuai dengan aturan menurut WHO. Determinan dalam pelaksanaannya antara lain pendidikan perawat, lama bekerja, tempat tugas, kebutuhan SDM dan alat pendukung, kenyamanan terhadap fasilitas pendukung, pelatihan/sosialisasi, monitoring dan evaluasi serta koordinasi antar unit. Kesimpulan: kemampuan perawat dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di RSMP masih belum optimal dan banyak hambatan dalam pelaksanaannya. Manajemen rumah sakit dan Tim PPI disarankan melakukan penyegaran kembali materi tentang PPI dan melakukan monitoring terhadap penerapan SPO PPI. Background: Nosocomial infection is very influential on a patient's overall health condition and can increase morbidity and mortality. The incidence of nosocomial infections in Muhammadiyah Hospital Palembang is still widely found, nurses' adherence in preventing and controlling infections is a very important factor in preventing nosocomial infections. Research Objectives: to analyze nurses' adherence to infection prevention and control at Palembang Muhammadiyah Hospital and its determinants. Research Methods: This type of research is a qualitative research with an interactive approach. Informants were as many as three associate nurses, three head nurses, and one Infection Prevention Control Nurse (IPCN). Data collection through in-depth interviews, documentation studies and observations. The analysis is described in descriptive and narrative form. Results: The results showed that eight nurses' ability to prevent and control nosocomial infections was not in accordance with WHO regulations. Determinants in its implementation include nurse education, length of work, place of assignment, human resource needs and supporting tools, comfort of supporting facilities, training, monitoring and evaluation as well as coordination among units. Conclusion: the ability of nurses in the prevention and control of nosocomial infections in RSMP is still not optimal and there are many obstacles in their implementation. Hospital management and the IPC Team are advised to re-refresh the material on IPC and to monitor the implementation of IPC standard operational procedures.
PENGARUH PELATIHAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN METODE AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN CUCI TANGAN DI SD NEGERI 95 PALEMBANG Tita Fadiah; Sri Tirtayanti; Romiko Romiko
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v6i1.800

Abstract

Latar Belakang: Cuci tangan dengan sabun adalah tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun cair dan yang kemudian dibilas dengan air mengalir oleh manusia untuk menjadikan tangan yang bersih dan memutus rantai kuman. Ini dilakukan karena tangan sering menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik melalui kontak langsung atau kontak tidak langsung. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pelatihan cuci tangan dengan sabun menggunakan metode audiovisual pada pengetahuan dan kemampuan mencuci tangan di SD Negeri 95 Palembang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen menggunakan post-test dengan desain kelompok kontrol dengan menggunakan pendekatan pendekatan kuantitatif. Teknik sampel adalah total sampling pada siswa kelas 3 di Sekolah Dasar (SD) 95 Palembang yang berjumlah 84 orang. Hasil: Studi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata pada kelompok kontrol 50.00 dan kelompok intervensi 80.00 untuk kemampuan mencuci tangan rata-rata kelompok kontrol 3 dan kelompok intervensi 6. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi setelah diberi pelatihan cuci tangan dengan sabun. Kesimpulan: Pelatihan cuci tangan menggunakan metode audiovisual memiliki pengaruh terhadap pengetahuan dan kemampuan mencuci tangan dengan sabun pada siswa Sekolah Dasar.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TUNGGU PASIEN DI IGD RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Romiko Romiko
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 2: Agustus 2018 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.423 KB) | DOI: 10.36729/jam.v2i1.199

Abstract

Latar belakang: Waktu tunggu merupakan unsur yang penting dalam membangun kualitas pelayanan yang baik. Penumpukan pasien (overcrowded) merupakan masalah yang sering terjadi di IGD yang dapat menyebabkan waktu tunggu yang lama. Waktu tunggu yang baik dapat meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan yang lebih kepada pasien. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tunggu pasien di IGD RS Muhammadiyah Palembang. Metode penelitian: penelitian Kuantitatif dengan desain deskriptif corelatif dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang masuk IGD RS Muhammadiyah Palembang selama 09 - 21 April 2018. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling sebanyak 54 responden. Hasil penelitian: terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan laboratorium dengan lama waktu tunggu pasien IGD (p = 0,001), pemeriksaan radiologi dengan lama waktu tunggu pasien IGD (p=0,011), dan lama administrasi dengan lama waktu tunggu pasien IGD (p=0,001). Kesimpulan: terdapat tiga faktor yang berhubungan dengan lama waktu tunggu pasien di IGD RS Muhammadiyah Palembang yaitu faktor lama pemeriksaan laboratorium, lama pemeriksaan radiologi, dan lama penyelesaian kelengkapan administrasi. Diharapkan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang untuk terus mengontrol performa pelayanan pada tiga jenis layanan tersebut agar tidak melebihi standar yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.Kata Kunci : Waktu Tunggu, Pasien, IGD
HUBUNGAN MASALAH TIDUR DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT Renny Triwijayanti; Romiko Romiko; Selvia Siska Dewi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.572

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Kinerja perawat adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang perawat dalam bentuk prestasi kerja, tanggung jawab, kejujuran dan ketaatan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perawat salah satunya adalah masalah tidur. Masalah Tidur adalah suatu kondisi menurunnya kualitas tidur seseorang yang dapat mengakibatkan gangguan pada pola tidur yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti insomnia, sleep apnea, narkolepsi, night teror, dan restless legs syndrome (RLS). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan masalah tidur dengan kinerja perawat di Rumah sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2018. Metode Penelitian : Desain penelitian deskriptif corelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 57 perawat pelaksana. Alat pengumpulan data berupa kuesioner pertanyaan masalah tidur dan pernyataan kinerja perawat. Hasil : Masalah tidur yang bermasalah sebanyak 35 responden (61,4%) dan yang tidak bermasalah sebanyak 22 responden (38,6%) sedangkan kinerja perawat yang baik sebanyak 25 responden (43,9%) dan kurang baik sebanyak 32 responden (56,1%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan masalah tidur dengan kinerja perawat (p value 0,035). Kesimpulan : Masalah tidur sangatlah berpengaruh terhadap kinerja seorang perawat, sehingga disarankan seorang perawat perlu memenejemen waktu yang baik yang kemudian dapat menyesuaikan diri terhadap jadwal kerja dan upaya peningkatan sistem reward seperti halnya perawat yang baik diumumkan setiap bulan/tahun yang diiringi dengan pembagian bonus dan hadiah penghargaan sehingga perawat yang lain akan termotivasi. Kata Kunci           : Masalah Tidur, Kinerja Perawat
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA PERAWAT DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DI RUANG RAWAT INAP Renny Triwijayanti; Romiko Romiko; Mukti Muda
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.885 KB)

Abstract

Komitmen organsasi merupakan keingian atau loyalitas seseorang untuk menetap dalam suatu organisasi yang tercermin dalam sikap dan perilaku baik secara afektif, normatif maupun continuance. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi yaitu kepuasan kerja. Kepuasan kerja terjadi ketika sesuatu yang diharapkan individu sesuai dengan kenyataan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Pusri Palembang tahun 2017. Penelitian ini dilakukan dengan desain Survey Analitik Cross Sectional. Teknik sampling dengan cara total samping. Sampel penelitian ini berjumah 44 orang perawat yang bekerja di ruang rawat inap rumah sakit Pusri palembang. Hasil uji statistik didapatkan hasil, untuk variabel kepuasan kerja perawat, terdapat 59,1 % yang puas dengan pekerjaannya dan 40,9% yang tidak puas dengan pekerjaannya dan untuk variabel komitmen organisasi, terdapat 45,5% yang berkomitmen terhadap organisasi dan 44,5% yang tidak berkomitmen terhadap organisasi. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan p-value = 1,000 sehingga Ho diterima. Tidak ada hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan komitmen organisasi perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Pusri Palembang tahun 2017. Saran penelitian ini adalah menyelaraskan peran individu dengan keterampilan mereka, menciptakan kepercayaan bahwa setiap perawat memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan dari rumah sakit. Selain itu, Rumah sakit harus dapat memberikan nilai lebih bagi perawat dalam bentuk penghargaan, baik dalam bentuk berupa piagam dan sejumlah uang dari rumah sakit dengan tujuan dapat menjadi teladan bagi perawat lainnya agar termotivasi, bergairah dan meningkatnya loyalitas perawat terhadap rumah sakit.
HUBUNGAN KERJASAMA TIM DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2018 Tiara P Arini; Sri Yulia; Romiko Romiko
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Budaya Keselamatan pasien merupakan fondasi keselamatan pasien. Membangun budaya keselamatan pasien merupakan kata kunci terwujudnya pelayanan yang bermutu dan aman, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan budaya keselamatan pasien yaitu salah satunya yaitu kerjasama tim. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan kerjasama tim dengan penerapan budaya keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2018. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah quantitative descriptive study dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 42 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner tentang kerjasama tim, dan penerapan budaya keselamatan pasien. Hasil : Kerjasama tim baik 30 responden (71,4%), dan penerapan budaya keselamatan pasien baik 28 responden (66,7%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan kerjasama tim dengan penerapan budaya keselamatan pasien (p value 0,009). Kesimpulan: Perlu diadakan evaluasi standar kriteria seorang leader tim dengan merumuskan niai-nilai professional perawat, perlu adanya seorang leader yang yang dapat mendrong anggota tim dalam membudayakan komunikasi yang terbuka, adanya evaluasi tim baik individu maupun kelompok melalui kegiatan informal ruang rawat, bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan menerapkan budaya keselamatan pasien di semua lini tatanan rumah sakit mulai dari perawat pelaksana sampai ke level manajer di semua ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Background: The culture of patient safety is the foundation of patient safety. Building a patient safety culture is the key word for creating good and safe service, there are several factors that influence the implementation of patient safety culture, one of them is team work. Research Objectives: To find out the correlation between teamwork and the implementation of patient safety culture hospitalization room of Bhayangkara Hospital Palembang 2018. Research Method: This study was quantitative descriptive study with cross sectional approach. The total sample that has been collected through total sampling were 42 respondents. The questionnaire used in this study consisted of 19 questions of team work, and 30 questions of patient safety culture implementation. Results: Good teamwork consisted of 30 respondents (71.4%), and patient safety culture implementation consisted 28 respondents (66.7%). The result of statistical test showed that there was a correlation between teamwork and patient safety culture implementation (ρ value 0,009). Conclusions and Suggestion: It is necessary to evaluate the criteria standards of a team leader by formulating the values of professional nurses, the need for a leader who can support team members in cultivating open communication, evaluating both individual and group teams through informal activities in the ward, building awareness of the value of safety patients by applying a culture of patient safety in all lines of the hospital setting from the nurse level to the manager level at all inpatient rooms of Bhayangkara Hospital Palembang.
ANALISIS KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Romiko Romiko
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.396

Abstract

Latar Belakang: Infeksi nosokomial sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh dan dapat meningkatkan morbiditas serta mortalitas. Kejadian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang masih banyak ditemukan, kepatuhan perawat dalam mencegah dan mengendalikan infeksi merupakan faktor yang sangat penting dalam pencegahan terjadinya infeksi nosokomial. Tujuan Penelitian: untuk menganalisis kepatuhan perawat terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang serta determinanya. Metode Penelitian: Jenispenelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan interaktif. Sumber informan sebanyak tiga orang perawat pelaksana, tiga orang kepala ruang, dan satu orang perawat PPIRS. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi. Analisis diuraikan dalam bentuk deskriptif dan naratif. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan kemampuan perawat dalam melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial belum sesuai dengan aturan menurut WHO. Determinan dalam pelaksanaannya antara lain pendidikan perawat, lama bekerja, tempat tugas, kebutuhan SDM dan alat pendukung, kenyamanan terhadap fasilitas pendukung, pelatihan/sosialisasi, monitoring dan evaluasi serta koordinasi antar unit. Kesimpulan: kemampuan perawat dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di RSMP masih belum optimal dan banyak hambatan dalam pelaksanaannya. Manajemen rumah sakit dan Tim PPI disarankan melakukan penyegaran kembali materi tentang PPI dan melakukan monitoring terhadap penerapan SPO PPI. Background: Nosocomial infection is very influential on a patient's overall health condition and can increase morbidity and mortality. The incidence of nosocomial infections in Muhammadiyah Hospital Palembang is still widely found, nurses' adherence in preventing and controlling infections is a very important factor in preventing nosocomial infections. Research Objectives: to analyze nurses' adherence to infection prevention and control at Palembang Muhammadiyah Hospital and its determinants. Research Methods: This type of research is a qualitative research with an interactive approach. Informants were as many as three associate nurses, three head nurses, and one Infection Prevention Control Nurse (IPCN). Data collection through in-depth interviews, documentation studies and observations. The analysis is described in descriptive and narrative form. Results: The results showed that eight nurses' ability to prevent and control nosocomial infections was not in accordance with WHO regulations. Determinants in its implementation include nurse education, length of work, place of assignment, human resource needs and supporting tools, comfort of supporting facilities, training, monitoring and evaluation as well as coordination among units. Conclusion: the ability of nurses in the prevention and control of nosocomial infections in RSMP is still not optimal and there are many obstacles in their implementation. Hospital management and the IPC Team are advised to re-refresh the material on IPC and to monitor the implementation of IPC standard operational procedures.
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH TAHUN 2019 Tri Utami; Romiko Romiko; Sri Yulia
HealthCare Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (2020): Healtcare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.629 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v2i2.844

Abstract

Budaya Organisasi merupakan aspek penting dalam terciptanya sistem kinerja perawat yang baik, Budaya organisasi yang baik diruang rawat inap akan mempengaruhi kinerja perawat menjadi lebih baik dan dapat menciptakan pelayanan yang bermutu. Mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling pada penelitian ini menggunakan dua yaitu kuesioner budaya organisasi dan kinerja perawat dengan menggunakan uji statistik Chi Square dan analisa univariat memiliki 27 responden (54%) perawat yang mempersepsikan budaya organisasi tinggi dan kinerja perawat yang memiliki berkinerja baik terdapat 28 responden (56%) Ada hubungan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan (p value =0,000) Budaya organisasi adalah aspek yang berhubungan pada kinerja perawat sehingga diharapkan rumah sakit harus dapat memperhatikan indikator kinerja perawat dalam menciptakan pelayanan keperawatan yang bermutu.