Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Sains Medisina

Pengaruh Daya Terima Biskuit Ikan Gabus Dan Biji Wijen Ermina Syainah; Nurhamidi Nurhamidi; Rijanti Abdurrachim
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.665 KB)

Abstract

Masalah gizi mikronutrien pada remaja sampai saat ini masih ditemukan di Indonesia yakni sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia. Zat gizi mikro diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan harus didapatkan dari makanan dan minuman. Fortifikasi pangan yang lazim dikonsumsi dengan zat gizi mikro adalah salah satu strategi utama yang dapat digunakan untuk meningkatkan status mikronutrian pangan. Sumber bahan pangan yang terbukti kaya akan nilai gizi adalah ikan gabus dan biji wijen. Salah satu bentuk olahan yang disukai remaja adalah biskuit. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan fortifikan dengan kandungan Gizi Biskuit Ikan Gabus dengan Biji Wijen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok fortifikasi ikan gabus dan biji wijen 80:20, 75:25, dan 70:30. Penilaian pada produk biskuit ikan gabus dan biji wijen terhadap 30 orang panelis. Hasil uji organoleptik aroma dan rasa yang memberikan hasil terbaik adalah P3 karena timbul aroma gurih, tekstur tidak berbeda antar perlakuan, warna yang terbaik penerimaan panelis pada P2. Simpulan dari penelitian ada perbedaan dari setiap mutu organoleptik biskuit ikan gabus dan biji wijen yaitu dari segi warna  nilai rata – rata (3.55), rasa nilai rata – rata (3.40), tekstur nilai rata – rata (3.48), aroma nilai rata – rata (2.80).
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, Dan Pola Konsumsi Pangan Dengan Status Gizi Pada Pekerja (Studi di Pabrik Tahu Sumber Makmur Banjarbaru) Aulia Rostia Rini; Ermina Syainah; Rusmini Yanti; Nurhamidi Nurhamidi
Sains Medisina Vol 1 No 5 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Riskesdas 2018 in South Kalimantan showed the prevalence of nutritional status in the underweight category was 10.72%, the normal category was 56.34%, the overweight category was 13.42%, and the obesity category was 18.63%. Meanwhile, in Banjarbaru, the prevalence of underweight nutrition in the 19-65 year age group was 13.40%, the normal category was 59.57%, overweight was 13.95%, and the prevalence of obesity was 20.04%. Undernutrition, overnutrition, and obesity in Banjarbaru are above the provincial prevalence. This shows that the nutritional status of adults aged 19-65 years is still a problem in Banjarbaru. The nutritional problem for workers at the Sumber Makmur Tofu Factory Banjarbaru is malnutrition, which is 86.7%. Objective: To determine the relationship between the level of nutritional knowledge, physical activity, and food consumption patterns with the nutritional status of the workers of the Sumber Makmur Tofu Factory Banjarbaru. Method: Analytical observation with Cross Sectional design. A sample of 15 people was taken by means of saturated sampling. The research data was taken using a questionnaire. Data analysis used Spearman Rank correlation test =0.05. Results: Shows the level of knowledge of malnutrition (93.3%) with a significant (p value) 0.012, high physical activity (93.3%) with a significant (p value) 0.711, a pattern of poor food consumption (93.3%%) with a significant (p value) 0.012, and more workers have underweight nutritional status (86.7%). Conclusion: There was a significant relationship between the level of nutritional knowledge and nutritional status, there was no relationship between physical activity and nutritional status, and there was a significant relationship between food consumption patterns and nutritional status.