Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Cemaran Bakteri pada Bakso yang Beredar di Kota Makassar Hartono Hartono; Alimuddin Ali; Irma Suryani Idris; Hikmanul Irfiany Daud
Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.4 KB) | DOI: 10.26858/ijfs.v7i2.26154

Abstract

Daging dan produk olahannya merupakan sumber kebutuhan protein asal hewan yang dibutuhkan dan banyak diminati oleh masyarakat, khususnya di Kota Makassar. Mikroba patogen seringkali mencemari daging dan produk olahannya seperti bakso. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Oleh karena itu peningkatan keamanan pangan terhadap makanan asal hewan dan olahannya mutlak dilakukan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi food borne pathogens. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan total bakteri pada sampel daging bakso yang dijual di Kota Makassar. Sampel penelitian berupa daging bakso yang diambil dari delapan lokasi yang berbeda di kota Makassar. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 2897:2008 dengan menggunakan metode pengujian total plate count (TPC). Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan membandingkan data tersebut dengan standar tingkat cemaran bakteri berdasarkan peraturan BPOM No HK.00.06.1.52.4011 dan SNI 7388:2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan total bakteri pada 8 sampel bakso yang beredar di Kota Makassar berkisar antara 3,25 x 103 cfu.g-1 sampai 3,09 x 105 cfu.g-1. Kandungan total bakteri tertinggi ditemukan pada sampel BKS-A yaitu 3,09 x 105 cfu.g-1 dan kandungan total bakteri terendah ditemukan pada sampel BKS-D yaitu 3,25 x 103 cfu.g-1. Ada 2 sampel bakso yang yang mengandung jumlah total bakteri diatas batas maksimum cemaran bakteri pada produk olahan daging (1 x 105 cfu.g-1) berdasarkan peraturan BPOM No HK.00.06.1.52.4011 dan SNI 7388:2009 yaitu sampel BKS-A dan sampel BKS-G sedangkan kandungan total bakteri pada sampel BKS-B, BKS-C, BKS-D, BKS-E, dan BKS-F dan masih memenuhi standar tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa keenam sampel tersebut masih layak untuk dikonsumsi.
Characterization and Identification of Chemical Fungtional Groups in Oyster Mushroom (Pleurotus Ostreatus) Broth with edded Vegetables and Spices Siti Maulyda Ayu MZ; Halifah Pagarra; Irma Suryani Idris; Oslan Jumadi; Hartati Hartati
bionature Vol 24, No 1 (2023): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v24i1.44964

Abstract

Adding the nutritional content of broth powder without destroying the distinctive taste of the broth can be done using pure mushroom extract and additional vegetables and spices. This study aims to determine the organoleptic characteristics and identify the chemical functional groups of glutamic acid in the best samples of oyster mushroom broth powder added with vegetables and spices. The results of the organoleptic test were tabulated in a table and then analyzed using a descriptive test. The organoleptic characteristics of the best color parameters were in treatment B1 which had a pale white color . The best treatment of aroma, texture, and taste parameters were found in the B2 treatment with a characteristic aroma of typical broth, fine powder texture, and has a distinctive taste of broth. The identification of the functional groups of secondary metabolites using the Fourier Transform Infrared (FTIR) instrumentation. Identification results with FTIR showed absorption at wave number (cm-1): 3419.74, 2934.62, 1639.56, 1409.70, 1055.55. There is N-H, O-H, C-H, C=O carbonyl group and carboxylic C-O, which identify the presence of amide compound, phenol acid, alkane, aldehydes, amid I and carboxylic acid, which are known as glutamic acid in this sample. Keywords: Organoleptic, Functional Groups Identification, Oyster Mushroom Broth Powder Why only B1 that you mentioned in color parameters?
Karakteristik Morfologi Kambing Marica yang Dipelihara di Luar Habitatnya Rosdiana Ngitung; Mushawwir Tayyeb; Irma Suryani Idris
Seminar Nasional LP2M UNM SEMNAS 2019 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.103 KB)

Abstract

Abstract. This research is a descriptive study that aims to determine the morphological characteristics of Marica goats. That are kept outside the habitat. Observation of morphological characteristics, using 2 goats (1 male and 1 female). This research was conducted at the Biology Experiment Garden in Makassar State University, which lasted for 8 months. The results obtained by Marica Goat have a relatively small body dimensions, upright ears and relatively small short, short and small horns and look agile and aggressive Keywords: Marica Goat, morphological characteristics
Pemberdayaan Siswa SMP 3 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar melalui Pembuatan Pupuk Kompos Takakura Evi Ristiana; Adnan M.S.; Irma Suryani Idris; Hamka Lodang; Andi Mifta Farid Panggeleng
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan istilah yang sudah tidak asing di telinga kita. Dalam UU No. 18 tahun 2008 pasal 12 disebutkan bahwa pengelolaan sampah harus berwawasan lingkungan. Kebijakan dari pemerintah saja tidak cukup, yang lebih penting adalah kesadaran dan aksi nyata terutama dari masyarakat demi suksesnya upaya pengelolaan sampah berwawasan lingkungan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam Pengelolaan Sampah adalah dengan mengolah sampah organik menjadi kompos takakura. Berdasarkan observasi yang kami lakukan di SMP 3 Campalagian kami mendapati bahwa kesadaran warga sekolah dalam pengelolaan sampah khususnya sampah organik masih sangat rendah. Oleh karena itu, kami berencana mengadakan Pelatihan Pupuk Kompos Takakura Atasi Sampah Organik), yaitu pembuatan pupuk kompos takakura, demi terwujudnya warga sekolah yang mandiri dan produktif melalui Pengelolaan Sampah Organik. Dalam proses pelaksanaan, dimulai dari tahap: 1) Pengumpulan sampah, 2) Pemilahan sampah, 3) Persiapan pelaksanaan, berupa persiapan alat dan bahan pendukung, 3) Pembuatan kompos takakura, dan 4) Uji coba. Terakhir adalah evaluasi kegiatan yang bertujuan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan pembuatan kompos takakura di sekolah SMP 3 Campalagian
Peningkatan Produktivitas Tambak Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Melalui Pengelolan Kualitas Air Muhammad Junda; Rosdiana Ngintung; Muhammad Wiharto; Irma Suryani Idris; A.Bida Purnamasari
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan utama yang selalu dihadapi oleh petani tambak ikan nila (O. niloticus) secara intensif adalah rendahnya kualitas air. Pemberian pakan buatan yang berkualitas tinggi dalam jumlah besar diikuti penurunan kualitas air sebagai dampak dari akumulasi limbah organik dan senyawa nitrogen anorganik pada badan air dan sedimen sistem budidaya ikan nila. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan kualitas air pada sistem budidaya ikan nila secara intensif. Metode pengabdian yang digunakan adalah pelatihan dan penyuluhan pengelolaan kualitas air pada anggota kelompok tani petambak Pokdakan, Kec. Segeri, Kabupaten Pangkep. Kelompok Pokdakan ini mengelola sistem budidaya ikan nila secara intensif dan juga sebagian anggota menerapkan sistem budidaya polikultur antara budidaya ikan nila dan udang Vanname (Litopenaeus vannamei). Pelatihan ini dibagi atas dua tahap yaitu penyampaian materi pelatihan pengelolaan kualitas air yang meliputi: pemilihan air sebagai media tumbuh, sterilisasi air tambak, pemupukan, penebaran bibit, manajemen pemberian pakan buatan dan pengontrolan kualitas air selama proses budidaya ikan nila. Dalam pengelolaan kualitas air dilakukan dengan sistem pergantian air seminimal mungkin atau tanpa pergantian air selama siklus pembesaran ikan nila (rata-rata 110 hari). Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa semua anggota kelompok Pokdakan Ulubaleng aktif dan penuh antusias mengikuti dengan cermat pelatihan ini ditandai dengan aktifnya peserta bertanya, berkomentar dan saling berbagi pengalaman selama menjadi petani tambak ikan nila. Dalam pelatihan ini mereka sangat aktif berdiskusi dan bisa menjawab dengan tepat pertanyaan yang diberikan oleh instruktur. Pada tahap kedua adalah dilakukan demostrasi tentang proses sterilisasi tambak, pemupukan dan penumbuhan pakan alami berupakan pupuk sintetik. Semua peserta aktif untuk mencoba mempraktekkan cara sterilisasi langsung, penumbuhan pakan alami serta menganalisis kondisi lingkungan perairan sitem budidaya berdasarkan warna air dan tingkat kecerahan air. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah anggota kelompok petambak Pokdakan ikan nila telah mengetahui dan terampil dalam pengelolaan kualitas air melalui sitem sterilasi air sistem budaya, penumbuhan pakan alami seperti fitoplankton dan sistem pergatian air seminal mungkin serta penggunaan bakteri probiotik. Diharapkan mereka yang telah mengikuti pelatihan ini bisa menularkan ilmu dan keterampilan mereka kepada sesama petambak ikan nila disekitar lingkungan tambak mereka masing-masing.
Pendampingan Calon Guru Biologi dalam Merancang Penelitian Tindakan Kelas Faisal Faisal; Sitti Saenab; Hartono Hartono; Irma Suryani Idris; Andi Rahmat Saleh
JKM: Jurnal Kemitraan Masyarakat Volume 2 Number 1 Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jkm.v2i1.47233

Abstract

The curriculum of the pre-service Teacher Professional Education program requires prospective teachers to implement Classroom Action Research during the Field Experience Program. The implementation of Classroom Action Research is expected to improve the quality of teaching and learning practices in schools by developing teachers' reflective attitude towards student learning. This Community Partnership Program aims to improve the understanding of Biology teacher candidates who are members of the Pre-service Teacher Professional Education program, Makassar State University, regarding the principles and methodology of Classroom Action Research. This program was carried out face-to-face and online (Zoom meeting) in March 2023 with 35 participants. Service activities are divided into three stages, namely program planning, implementation, and evaluation of achievement targets. The survey results at the beginning of the activity showed that most prospective Biology teachers still had limited experience with the implementation of Classroom Action Research. However, during the activity, participants were actively involved in discussing the topic of problems and solutions to learning problems at school, determining the learning cycle, and assessing student learning outcomes. At the end of the activity, prospective teachers were also able to make a Classroom Action Research plan.