Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        PELATIHAN PERCAKAPAN BAHASA JEPANG DASAR UNTUK PELAJAR SMA 
                    
                    Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini; 
Yuliani Rahmah                    
                     Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2021): HARMONI 
                    
                    Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/hm.5.3.26-30                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Jepang bagi siswa SMA sebagai pembekalan menghadapi era globalisasi. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan berbahasa asing dalam menghadapi era globalisasi. Negara Jepang sebagai negara dengan perkembangan ekonomi terkuat ke 3 di dunia telah mempengaruhi dunia melalui budaya, teknologi, ekonomi dan pariwisata. Memiliki keterampilan berbahasa Jepang yang baik menjadi hal utama yang dibutuhkan oleh sumber daya manusia Indonesia yang ingin menjadikan Jepang sebagai tempat meningkatkan kualitas diri dan memperkaya wawasan. Dengan keterampilan berbahasa yang baik, kepercayaan diri siswa akan meningkat diikuti  dengan kemampuan beradaptasi yang cukup untuk meningkatkan daya saing dengan sumber daya manusia dari negara lain. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pelatihan langsung yang di selenggarakan secara daring. Responden dalam kegiatan pelatihan percakapan dasar bahasa Jepang ini diikuti oleh 30 orang siswa kelas X SMA Kesatrian 1 Semarang. Hasil pelatihan percakapan dasar bahasa Jepang ini menunjukkan bahwa siswa masih membutuhkan banyak pelatihan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Sekolah mempunyai tugas dan peran untuk menyediakan sarana dan pra sarana untuk memfasilitasi dengan memperbanyak proses pelatihan bahasa Jepang.Kata kunci: pelatihan, bahasa Jepang, globalisasi, sumber daya manusia ABSTRACTThis community service activity aims to improve Japanese language skills for high school students as a debriefing to face the era of globalization. This activity is motivated by the increasing need for human resources who have foreign language skills in facing the era of globalization. Japan as a country with the 3rd strongest economic development in the world has influenced the world through culture, technology, economy and tourism. Having good Japanese language skills is the main thing needed by Indonesian human resources who want to make Japan a place to improve their quality and enrich their knowledge. With good language skills, students' self-confidence will increase followed by sufficient adaptability to increase competitiveness with human resources from other countries. This community service uses direct training methods that are held online. The respondents in this basic Japanese conversation training activity were attended by 30 students of class X SMA Kesatrian 1 Semarang. The results of this basic Japanese conversation training show that students still need a lot of training to increase self-confidence. Schools have the duty and role to provide facilities and infrastructure to facilitate the expansion of the Japanese language training process.Keywords: training, Japanese, globalization, human resources
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENANAMAN POHON MANGROVE DI DESA MANGUNHARJO TUGU SEMARANG SEBAGAI BENTUK KEPEDULIAN LINGKUNGAN 
                    
                    Yuliani Rahmah                    
                     Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019) 
                    
                    Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (604.041 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/hm.3.2.1-5                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
(Title    : Mangrove Tree Planting As Environmental Awareness Activity). This activities goal is to open up insights on the importance of the natural preservation of the coastal environment, how to maintain the balance of the ecosystem in it and hone awareness of the coastal areas of Semarang environment. Through this community service activity (Pengabdian Kepada Masyarakat), the participants are encouraged to make improvements and maintain the environment around the coast. With the enviromental activist explanation and the practice of planting directly on the abrasion site, it is hoped that it can foster self-confidence, environment awareness, and stimulan the ability to work well together in supporting environmental care programs.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Image of Women Character in Diddo Gaaru Short Story 
                    
                    Yuliani Rahmah; 
Nur Sawiji                    
                     IZUMI Vol 11, No 1 (2022) 
                    
                    Publisher : Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/izumi.11.1.11-19                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This research is conducted to grasp the image of women and gender inequality experienced by female characters in the Diddo Gaaru short story. The method used in this research is a literature study in which primary data obtained from the short story Diddo Gaaru are then analyzed using feminist literary criticism theory and presented descriptively. It is concluded that there are four forms of gender inequality in this short story: marginalization, subordination, stereotype, and violence as for the image of women in this short story, including ten images that, as a whole, describe the image of oppressed women.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PELATIHAN RAGAM JIKOSHOUKAI BAGI PESERTA DIDIK LEMBAGA PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN (LPK) MARTANI SEMARANG 
                    
                    Yuliani Rahmah; 
Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini                    
                     Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): HARMONI 
                    
                    Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/hm.6.1.7-15                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan berkelanjutan dan kerjasama program studi dengan lembaga-lembaga pelatihan yang terdapat di kota Semarang dan sekitarnya. Tujuan dari kegiatan lanjutan ini adalah untuk dapat memberikan ilmu pengetahuan.khususnya mengenai ragam bahasa dan budaya Jepang yang lebih efektif  kepada para siswa pembelajar bahasa Jepang di lembaga pelatihan. Kegiatan pengabdian yang berkelanjutan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan bahasa dan budaya para pesertanya secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan para pembelajar bahasa Jepang tersebut. Sesuai dengan tujuan utamanya, maka melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini, para peserta yang sudah memiliki kemampuan bahasa Jepang dasar tingkat 2 dapat mengenal ragam perkenalan dan dapat menggunakannya untuk berbagai situasi, khususnya saat bertemu pertama kali dengan masyarakat Jepang. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya yang diawali dengan pemaparan materi, kegiatan ini lebih menitikberatkan pada latihan dan praktek percakapan langsung sehingga para peserta dapat memahami perbedaan makna dan  ungkapan yang dapat digunakan dalam berbagai macam situasi komunikasi lisan.Kata kunci:  Bahasa Jepang Lisan, Jikoshoukai, Lingkungan Kerja JepangThis activity is a continuation activities and collaboration of study programs with training institutions in Semarang. The purpose of the activities based on main purpose which is provide knowledge, especially regarding the variety of Japanese language and culture more effectively to Japanese students in training institutions. Continuous activities are expected to fill the language and cultural knowledge of the participants gradually and according to the specific needs of these Japanese learners. In accordance with its main objective, through this activity, participants who already have basic Japanese language skills can recognize various Jikoshoukai form and can use them for various situations, especially when meeting Japanese people for the first time. In contrast to the previous activity, which began with the presentation of the material, this activity focuses more on exercises and direct conversation practice so that the participants can understand the different meanings and expressions in various communication situations.Keywords: Japanese communication, Jikoshoukai, Japan work environment
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENDAMPINGAN PENERJEMAHAN PANDUAN SINGKAT WISATA SEMARANG 
                    
                    Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini; 
Yuliani Rahmah; 
D. Krisna Putra                    
                     Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): HARMONI 
                    
                    Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/hm.6.1.33-38                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada dinas pariwisata Semarang dalam upaya meningkatkan pelayanan bagi wisatawan. Dinas pariwisata Semarang menyediakan panduan wisata Semarang dalam beberapa bahasa, salah satunya dalam bahasa Jepang. Untuk itu dukungan yang diberikan berupa penerjemahan panduan singkat wisata Semarang ke dalam bahasa Jepang. Penerjemahan disusun dalam bentuk paparan yang informatif, komunikatif dan menarik. Dengan panduan wisata yang lengkap wisatawan yang berasal dari Jepang dapat dengan mudah membuat rencana kunjungan dan memilih objek wisata yang akan dikunjungi selama berada di Semarang. Selain itu kegiatan penerjemahan panduan singkat wisata Semarang ke dalam bahasa Jepang ini juga memperkenalkan gambaran proses yang harus dilalui dalam proses penerjemahan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga memberi kesempatan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini untuk mengaplikasikan kemampuan bahasa Jepang khususnya dalam bidang penerjemahan.Kata Kunci: penerjemahan, bahasa Jepang, panduan wisataThis community service activity aims to provide support to the Semarang tourism office in an effort to improve services for tourists. The Semarang tourism office provides Semarang tourism guidebooks in several languages, one of which is in Japanese. For this reason, the support provided is in the form of translation of a short guide to Semarang tourism into Japanese. Translation is structured in the form of informative, communicative and interesting exposure. With a complete travel guide, tourists from Japan can easily make visit plans and choose the attractions to visit while in Semarang. In addition, this short travel guide translation activity into Japanese also introduces an overview of the process that must be passed in the translation process. This community service activity also provides opportunities for students to apply their Japanese language skills, especially in the field of translation.Keywords: translation, Japanese, travel guide
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGENALAN PLATFORM MINATO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN HURUF DAN KOSAKATA BAHASA JEPANG 
                    
                    Yuliani Rahmah; 
Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini                    
                     Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): HARMONI 
                    
                    Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/hm.6.2.253-259                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKArtikel ini memaparkan mengenai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan sebagai hasil kerjasama program studi dengan Himawari (himpunan mahasiswa S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang). Tujuan dari kegiatan pengabdian kali ini adalah untuk  memperkenalkan dan berbagi ilmu pengetahuan mengenai bahasa dan kebudayaan Jepang kepada para siswa  pembelajar bahasa Jepang di sekolah menengah atas. Kegiatan pengabdian dengan tema berkolaborasi dan berbagi pengetahuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan bahasa dan budaya para pembelajar pemula sesuai dengan minat dan kebutuhan para pembelajar tersebut. Sesuai dengan tujuan utamanya, maka melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini, para peserta yang mempunyai minat dan ketertarikan pada bahasa dan budaya Jepang  dapat mengenal aturan penulisan huruf Jepang, penggunaan hiragana dalam ragam persalaman dan pengenalan media belajar. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, pada kegiatan ini para peserta diperkenalkan pada media belajar online Minato yang dapat dipergunakan untuk belajar secara mandiri dan disesuaikan dengan minat pembelajar.Kata kunci: huruf dan kosakata bahasa Jepang; hiragana; Platform MinatoABSTRACTThis article describes the results of community service activities carried out as a collaboratively teachers of Japanese Language and Culture study program with Himawari (Japanese Language and Culture student association). The purpose of this service activity is to introduce and share knowledge about Japanese language and culture to students studying Japanese in high schools in Semarang, especially students of SMAN 12 Semarang. This service activity with the theme of collaborating and sharing knowledge is expected to be able to meet the language and cultural knowledge needs of novice learners in accordance with the interests and needs of these learners. In accordance with its main objective, through this community service activity, participants who have interest in Japanese language and culture can get to know the rules for writing Japanese characters, the use of hiragana in a variety of Japanese vocabulary  and an introduction to learning media. In this activity the participants were introduced to Minato's online learning media which can be used for independent study and adapted to the interests of the learner.Keywords: Japanese letters and vocabulary; hiragana; E-learning Minato
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA JEPANG DALAM DUNIA KERJA 
                    
                    Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini; 
Yuliani Rahmah                    
                     Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2023): HARMONI 
                    
                    Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/hm.7.1.26-31                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengasah kemampuan berkomunikasi para calon tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di Jepang melalui pelatihan penggunaan bahasa Jepang yang umum digunakan dalam dunia kerja dan bisnis. Pelatihan ini dilaksanakan di Lembaga Pelatihan Kerja Cahaya Mandiri Indonesia Karanganyar Jawa Tengah. Pelatihan ini menggunakan metode tatap muka secara langsung dalam penyampaian materi dan praktek. Dengan kegiatan pengabdian kepada masyarkat ini, diharapkan tenaga kerja Indonesia yang berangkat ke Jepang memiliki nilai lebih dengan kemampuan berbahasa Jepang yang baik saat bekerja di Jepang. Dalam pelaksanaanya, peserta dapat mengasah kemampuan bahasa Jepang dengan pelatihan yang interaktif dan praktis serta mendapat bimbingan dari pemateri. Kemampuan berkomunikasi yang baik diharapkan juga mampu meningkatkan kepercayaan diri tenaga kerja.Kata kunci: Jepang, komunikasi, bisnisABSTRACTCommunity service aims to improve the communication skills in Japanese of Indonesian prospective workers who will work in Japan through training in the use of Japanese language commonly used in the workplace and business. This training is conducted at the Lembaga Pelatihan Kerja Cahaya Mandiri Indonesia in Karanganyar, Central Java. The training employs face-to-face methods in both theoretical and practical forms. Through this community service, it is expected that Indonesian workers going to Japan will have an added value with good Japanese language skills while working in Japan. During the implementation, participants can hone their Japanese language skills through interactive and practical training, as well as receive guidance from mentors. Potential challenges may arise in introducing Japanese culture and language. Effective communication skills can also enhance the self-confidence of the workers.Keywords: Japan, communication, business
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Kondisi Psikologis Tokoh Miyaichi Kazuki dalam Kehidupan Remajanya (Kajian Psikologi Sastra pada Film Hotto Roodo) 
                    
                    Rahmah, Yuliani; 
Masitoh, Masitoh                    
                     KIRYOKU Vol 8, No 2 (2024): Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan 
                    
                    Publisher : Vocational College of Diponegoro University 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/kiryoku.v8i2.519-531                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This research aims to describe the impact of inner pressure experienced by the main character Miyaichi Kazuki on his teenage life in the Hotto Roodo movie in terms of Abraham Maslow's hierarchy of needs theory. This research is included in the literature study. The method used in this research is literary sociology. The method used in this research is literary sociology because the formal object in this research is related to the psychological aspects of the character. The theory used in this research are narrative structure theory and Abraham Maslow's hierarchy of needs theory to analyze the impact of inner pressure experienced by the main character Miyaichi Kazuki on her teenage life in the Hotto Roodo movie by director Takahiro Miki. Based on the analysis of the process of fulfilling basic human needs in Kazuki's teenage life, the author finds that there is one basic human need that has been relatively fulfilled in Kazuki's life, namely physiological needs. Then the other four levels of needs appear to be unfulfilled in Kazuki's life. The unfulfillment of basic human needs in Kazuki's life led to various feelings that eventually caused mental distress for Kazuki's character. The effects of inner pressure experienced by the main character Miyaichi Kazuki in his teenage life in the film Hotto Roodo by director Takahiro Miki include fear, easily offended, insecure, depression, and physical and mental exhaustion. 
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ETIKA BERKOMUNIKASI BAGI PENGEMUDI BECAK SEBAGAI PELAKU PARIWISATA DI YOGYAKARTA 
                    
                    Sudarsih, Sri; 
Widisuseno, Iriyanto; 
Wiyatasari, Reny; 
Mulyadi, Budi; 
Rahmah, Yuliani                    
                     Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2017) 
                    
                    Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (82.388 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/nmjn.v%vi%i.17205                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Yogyakarta merupakan kota pariwisata dengan kekayaan budayanya. Pariwisata dikembangkan secara meneyeluruh dengan berbasis pada budaya. Artinya pengembangan pariwisata yang tetap didasarkan pada nilai-nilai budaya Yogyakarta. Becak sebagai alat transportasi tradisional merupakan salah satu icon pariwisata di Yogyakarta. Desain becak dengan pengemudinya turut serta menentukan perkembangan pariwisata di Yogyakarta. Salah satu hal terpenting adalah etika berkomunikasi dengan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Etika komunikasi harus dikedepankan karena menentukan makna pariwisata secara keseluruhan. Komunikasi yang mengedepankan etika akan menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan damai sehingga para wisatawan merasa ingin berlama-lama berwisata di Yogyakarta. Harapan ke depannya adalah wisatawan yang datang ke Yogyakarta akan meningkat dari tahun ke tahun.Kata kunci : etika, komukasi, pengemudi becak, icon pariwisata, budaya, pariwisataYogyakarta is a tourism city with riches culture.Tourism developed thoroughly withbased on culture.It means the development of tourism continue to be based on culture value ofYogyakarta.Pedicabs as a traditional transportation is one of tourism icon in Yogyakarta.Design of pedicabs with the driver also as well as to determine improving tourism inYogyakarta. One of the things it is all about ethics communicate with tourists both domestic andforeign.Ethics communication should be put forward because determine the meaning oftourism as a whole. Communication that puts forward standard ethics going to create a moodthat safe comfortable and peaceful so that the tourists felt like linger traveled in Yogyakarta.Hope in the future is tourists who come to Yogyakarta will increase from year to year.Keywords : Ethics, communication, the pedicab driver, a tourism icon, culture, tourism
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PELATIHAN CHANOYU UPACARA MINUM TEH JEPANG UNTUK MENGGALI NILAI-NILAI BUDAYA SERTA MANFAAT YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA 
                    
                    Rahmah, Yuliani; 
Widisuseno, Iriyanto; 
Wiyatasary, Reny; 
Mulyadi, Budi                    
                     Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2017) 
                    
                    Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (224.931 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/hm.1.1.%p                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Chanoyu is one of the most famous Japanese culture. Chanoyu is a traditional Japanese tea ceremony to honor the guests. This tea ceremony began in Japan in the Edo period. The most of  Japanese learners knew that Chanoyu was just a tea ceremony which held to honor guests. They do not know about the culture values as well as the benefits and purposes of that tea ceremony.To know the cultural values, benefits and objectives of chanoyu ceremony, on October 14, 2017  Japanese Language Diploma Faculty of Humanities of Diponegoro University held a Community Service activity by inviting expert from The Japan Foundatioan Jakarta to practice and explain about the Chanoyu.The purpose of the Community Service devotion with the theme of chanoyu is that the Japanese language learners and the general public know more about the cultural values, benefits and objectives of the chanoyu ceremony.The result of this activity attains the knowledge of chanoyu which is not understood by Japanese language learners but by the public who interest of Japanese culture in general. With the knowledge of Chanoyu,we can understand about the philosophy in a cultural activity and the cultural values .