Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN MESIN PEMECAH BUAH KAKAO DI DESA BUBAA, KECAMATAN PAGUYAMAN PANTAI Romi Djafar; Siradjuddin Haluti; Yunita Djamalu; Sjahril Botutihe
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2019
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v2i1.349

Abstract

Masyarakat desa bubaa masih menggunakan cara-cara tradisional padahal teknik pengolahan buah kakao harus diperhatikan karena sangat menentukan mutu akhir produk kakao, hal itu berkaitan dengan proses pembentukan cita rasa khas kakao dan pengurangan cita rasa kakao yang tidak dikehendaki seperti rasa pahit dan sepet. Melalui teknologi pengolahan buah kakao masyarakat dapat memperoleh buah kakao yang lebih berkualitas dengan proses pengolahan yang lebih mudah dan relatif cepat yakni dengan mesin pemecah buah kakao. Luaran dan target capaian yang diharapkan adalah adanya draft buku ajar, menjadi rekomendasi untuk menggunakan dan memanfaatkan alat TTG Pemecah buah kakao dan diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat Desa Bubaa. Adapun metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan dan pelatihan guna memberikan informasi kepada masyarakat tentang alat dan bahan, cara kerja alat dan fungsi dari setiap komponen alat kemudian dilakukan pelatihan sekaligus demonstrasi alat dengan menggunakan 3 karung buah kakao dan melihat kinerja serta proses kerja alat pemecah buah kakao.
WASTAFEL INJEKTUR SEBAGAI SOLUSI CUCI TANGAN DI TEMPAT UMUM UNTUK MEMBANTU PENCEGAHAN VIRUS CORONA DI KOTA GORONTALO Yunita Djamalu; Siradjuddin Haluti; Burhan Liputo
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), November 2020
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v3i2.647

Abstract

Corona Virus Disease 19 (Covid19) atau lebih dikenal dengan sebutan virus Corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan dan bisa mengakibatkan kematian. Bahkan organisasi kesehatan dunia, WHO, menghimbau seluruh dunia untuk mengutamakan perilaku hidup sehat dan pembiasaan mencuci tangan. Di Indonesia, pencegahan penyebaran virus ini mulai disosialisaikan di masyarakat terutama di tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, sekolah-sekolah, pasar ataupun di suatu instansi, untuk itu pada pengabdian masyarakat yang akan dilakukan oleh tim Dosen dan Teknisi dari Prodi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo, sosialisasi tindakan preventif tersebut akan dilaksanakan untuk membantu pemerintah dalam menyediakan tempat cuci tangan berupa wastafel injektur yang aman untuk beberapa tempat umum di Kota Gorontalo
Analisis Kualitas Air Sawah Di Kota Gorontalo Secara Spasial Menggunakan ArcGIS Awen Dino Aryo; Siradjuddin Haluti; Iqrima Staddal
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.873

Abstract

Kualitas air adalah tingkat kondisi kualitas air yang menunjukan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air. Kualitas air di Kota Gorontalo khususnya pada lahan sawah dapat terlihat melalui kualitas pH, TDS, Suhu, EC, dan salinitas. Untuk mengetahui lokasi kualitas air sawah di Kota Gorontalo dapat dilakukan melalui pemetaan. Penelitian ini bertujuan menguji dan memetakan kualitas air persawahan pada daerah perumahan di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, mengambil sampel air kemudian diolah dan ditampilkan lokasi pengambilan sampel dalam bentuk peta. Penampilan dalam bentuk peta dilakukan menggunakan software ArcGIS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa daerah di Kota Gorontalo yang kualitas air persawahannya memenuhi dan tidak memenuhi syarat air irigasi. Beberapa lokasi yang tidak memenuhi standar air irigasi antara lain Desa Dembe II Kecamatan Kota Utara, Desa Libuo Kecamatan Dungingi dan Desa Molosipat Kecamatan Kota Barat. Parameter yang tidak memenuhi syarat kualitas air irigasi adalah pH. Selain itu, kualitas air irigasi terpenuhi.
Rancang Bangun Instalasi Biogas Menggunakan Reaktor Fiber Agung Prayetno Ismail; Siradjuddin Haluti; Hariadi Hariadi
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i2.958

Abstract

Biogas is one of the energy sources that can be utilized by the community, especially for cooking. Biogas is more environmentally friendly than LPG gas that is generally used. This is because the source of biogas comes from animal manure or the like. This animal feces if not used will pollute the environment because of the unpleasant smell. Biogas is generally made from animal dung through an anaerobic fermentation process in a closed container at a certain time. In this study, biogas is made from cow dung and uses fiber as a fermentation container. In this study, biogas is made from cow dung and uses fiber as a fermentation container. The purpose of this study is to design biogas installations using fiber-type reactors. This research is based on the ease of raw materials, installation processes, and operation. The study was conducted through several stages, namely the design and making of installation drawings, preparation of the required tools and materials, design and fabrication, testing, data collection, and data analysis. Data was taken in this study in the form of pressure, flame tests, and its use to boil water. Testing and fermentation process of cow dung is carried out for 3 days. Based on the test results it is known that there was an increase in pressure during the fermentation process. During 3 days the fermentation process increased pressure to 11.5 cmHG, where the highest pressure on the third day was 15 cmHg. The results of the flame test at the final pressure show that the flame is blue for 27 minutes and 57 seconds. At a pressure of 11 cmHg, the flame began to dim. As for the 1L heating testing, water takes approximately 20 minutes and 3 seconds until the water boils.
Rancang Bangun Mesin Pencetak Biopelet dari Sekam Padi Supriandi Monoarfa; Romi Djafar; Syamsu Akuba; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i2.959

Abstract

Energy is one of the most important community needs in supporting everyday life such as cooking. The energy in question can come from fossil fuels or wood. However, its availability will decrease over time, especially fossil fuels. Therefore, it is necessary to have other alternatives as a substitute for fuel. One of the materials that can be used as an energy source is biopellet. This study aims to design a machine used to make biopellets. The biopellet in this study was made from rice husk as raw material. This research was conducted through several stages, namely design and design, manufacture and fabrication, and testing. The biopellet printing machine has a tube-like shape with an outer diameter of 300 mm, whereas on the inside there is a mold with a hole with a diameter of 15 mm. The biopellet printing machine is also equipped with a roller that functions to press the dough to pass through the mold. Tests for making biopellets were carried out three times with different compositions of raw materials. The first test consisted of adhesive and rice husk with a ratio of 0.50:1. The second and third tests have adhesive and rice husk ratios of 0.75:1 and 1:1, respectively. 0.50 liters of water was added to each mixture to form a dough. The test results show that biopellets have different structures and characteristics. The third test had a dense biopellet structure, a smooth and uniform surface, and fewer fractures and cracks. In addition, the productivity is also higher than the first and second tests. This difference is of course many factors that influence, such as emphasis, the main composition of the material, and the size of the main material.
Rancang Bangun Mesin Pembuat Pakan Ternak Mustofa Mustofa; Wahyudin Sudai; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1165

Abstract

Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan, bahkan dapat dikatakan keberhasilan suatu usaha peternakan tergantung pada manajemen pakan. Sebagian peternak, pemberian pakan masih mengandalkan pakan siap saji yang banyak di pasaran. Kondisi ini tentu akan menyulitkan para peternak dari sisi biaya. Oleh karena itu, para peternak harus memanfaatkan sumber daya yang ada dengan bantuan teknologi. Beberapa peternak dijumpai melakukan metode pencampuran konsentrat dan hijauan sebagai pakan, dimana proses tersebut masih dilakukan secara tradisional/manual. Untuk memudahkan peternak, diperlukan suatu mesin yang dapat membantu dalam proses pembuatan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang mesin pembuat pakan dan menguji kinerjanya. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu desain rancang bangun, perancangan mesin, pengujian, dan pengambilan data. Mesin pembuat pakan ini memiliki dua komponen utama yaitu pencacah dan pengaduk. Bagian pencacah memiliki volume 18,840 cm3 yang dilengkapi dengan dua jenis mata pisau. Mata pisau pertama berjumlah satu buah yang berfungsi sebagai dengan ukuran 36,4 cm x 4,1 cm dan ketebalan 3 mm. Adapun mata pisau kedua berjumlah empat buah mata yang berfungsi sebagai pencacah dengan ukuran 36,4 cm x 1,5 cm dan ketebalan 3 mm. Bagian pengaduk memiliki ukuran 98,5 cm x 48 cm yang dilengkapi dengan pengaduk tipe spiral dengan lebar 5,5 cm. Motor penggerak yang digunakan pada mesin ini adalah motor bakar dengan daya 5,5 HP. Pengujian mesin ini diaplikasikan pada dua jenis hijauan, yaitu kangkung dan rumput gajah. Mesin pembuat pakan ini memiliki kapasitas kerja yang bergantung pada jenis hijauan sebagai bahan baku pakan. Berdasarkan hasil pengujian, kapasitas kerja total mesin pembuat pakan dengan bahan baku kangkung dan rumput gajah masing-masing adalah 123,3 kg/jam dan 170 kg/jam.