Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pola Interaksi Antar-lembaga dan Reformasi Tata Kelola Keamanan Maritim Indonesia: Bakamla RI Adi Wibawa; Muhammad Ridha Iswardhana; Hidayat Chusnul Chotimah
Ministrate: Jurnal Birokrasi dan Pemerintahan Daerah Vol 3, No 3 (2021): Birokrasi & Pemerintahan Daerah 6
Publisher : Jurusan Administrasi Publik FISIP UIN SGD Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jbpd.v3i3.14582

Abstract

Maritime security is an essential aspect for an archipelagic country like Indonesia. In addition, as stated by President Joko Widodo, maritime defense forces are also one of the five pillars in realizing Indonesia as the "World Maritime Axis." However, unfortunately, there are still many problems that we can identify in the management of Indonesian maritime security and defense. One of the most fundamental problems is many authorized ministries/agencies, causing overlapping authorities in our territorial waters. This study aims to determine the pattern of interaction between ministries/agencies and how the government should carry out the government towards the ministry/institution in question. The researcher uses qualitative methods, and the data used are secondary data obtained from books, journal articles, and other sources that can be accessed online. In analyzing the interaction pattern between ministries/agencies, the researcher uses the theory of inter-agency working. As a result, the interaction between the competent ministries/agencies has not shown good synergy in maintaining maritime security in Indonesian waters. Furthermore, the era of technological disruption has demanded bureaucratic reform 4.0 by emphasizing three (3) things, including innovation, collaboration, and maximizing the use of information and communication technology. The researcher concludes that there is a need to reform Indonesia's maritime security governance by strengthening the synergy between ministries/agencies or even simplifying the number of authorized ministries/agencies based on the single agency multi-task system. In addition, it is necessary to use quality technology to support effectiveness and efficiency in protecting the security of marine waters in Indonesia.
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DI MEDIA SOSIAL (STUDI DESKRIPTIF TINGKAT DAN POLA POLITIK PARTISIPATIF GEN-Z KOTA YOGYAKARTA MELALUI PEMANFAATAN APLIKASI INSTAGRAM TAHUN 2019) Al Musa Karim; Adi Wibawa; Puguh Toko Arisanto
Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 3 No 2 (2020): Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/paradigmapolistaat.v3i2.3093

Abstract

Abstract Gen-Z that can hardly be separated from social media in their daily activities is categorized as a group of beginner voters and has the potential to be exposed to political content on social media in the midst of the Indonesia election 2019. In the context of Indonesia election 2019, Gen-Z in the province of Yogyakarta faces long-running currents of local political culture and national political culture. The local political culture tends to be calmer in the context of the political situation and on the other hand, a national political culture seems boisterous, especially in the online world that is abundant on political content flows on social media, both positive and negative. This research seeks to see how the level and pattern of participatory politics of Gen-Z confronted with flows of local and national political culture through Instagram in the city of Yogyakarta. This research uses a case study method applying two stages of data collection and analysis. The first stage uses the survey method to 160 respondents and the second stage uses the interview method to 10 respondents selected from the results of the first stage. The results showed that Gen-Z's level of participatory politics was still low which was marked by forms of responses that tended to be passive towards political content and voluntary awareness to follow political content but had yet to reach the stage of sharing political content. Keywords: Gen-Z, Political Culture, Participatory Politics, Beginner Voters, Yogyakarta. Abstrak Gen-Z sebagai generasi yang tidak bisa dipisahkan dari media sosial dikategorikan sebagai kelompok pemilih pemula dan sangat berpotensi terpapar konten-konten politik di media sosial di tengah kontestasi pemilu 2019. Dalam konteks pemilu 2019, Gen-Z di wilayah provinsi Yogyakarta dihadapkan pada arus budaya politik lokal yang telah lama berkembang dan budaya politik nasional. Budaya politik lokal yang cenderung lebih tenang dalam konteks situasi politik dan di sisi lain, budaya politik nasional yang riuh terutama di ranah online serta penuh dengan arus konten-konten politik di media sosial, baik bernada positif maupun yang bernada negatif. Penelitian ini berupaya untuk melihat bagaimana tingkat dan pola politik partisipatif Gen-Z dihadapkan pada arus budaya politik lokal dan nasional melalui aplikasi Instagram di lingkungan Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan dua tahapan pengumpulan dan analisis data. Tahapan pertama menggunakan metode survei kepada 160 responden dan tahapan kedua menggunakan metode wawancara kepada 10 responden yang dipilih dari hasil tahap pertama. Hasil penelitian menunjukkan tingkat politik partisipatif Gen-Z yang masih rendah yang ditandai dengan bentuk-bentuk respon yang cenderung pasif terhadap konten-konten politik serta kesadaran yang bersifat voluntary untuk mengikuti konten-konten politik namun belum sampai pada tahap berbagi konten politik. Kata Kunci: Gen-Z, Budaya Politik, Politik Partisipatif, Pemilih Pemula, Yogyakarta.
PERANG DAGANG ERA DONALD TRUMP SEBAGAI KEBIJAKAN LUAR NEGERI ADAPTIF CONVULSIVE AMERIKA SERIKAT Puguh Toko Arisanto; Adi Wibawa
Indonesian Journal of International Relations Vol 5 No 2 (2021): INDONESIAN JOURNAL OF INTERNATIONAL RELATIONS
Publisher : Indonesian Association for International Relations

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32787/ijir.v5i2.222

Abstract

Abstract: The U.S-China trade war began after U.S under Donald Trump era raised import tariffs on thousands of China’s products. The policy was retaliated by China with a similar policy. The trade war took place in three rounds starting from July 2018 to September 2019. This paper seeks to analyze factors that influence U.S to issue such a policy triggering the trade war. The article adopted theory of adaptive foreign policy model. Following this theory, authors argued that U.S policy of raising import tariffs that triggered the trade war was a convulsively adaptive foreign policy reflecting significant changes in both external and internal environment. First, it can be seen from External Change Variable, namely, the emergence of China as a new superpower. Second, Structural Change variable showed U.S political structure change from Democrats to Republicans along with Trump's victory in the 2016 Presidential Election. Finally, the leadership factor was Trump's negative perception of China before serving as president. Keywords: trade war, convulsively adaptive, external change, structural change, leadership factor. Abstrak: Perang dagang AS dan Tiongkok diawali dengan kebijakan AS di era Donald Trump yang menaikkan tarif impor atas ribuan produk asal Tiongkok. Kebijakan tersebut dibalas oleh Tiongkok dengan kebijakan yang serupa. Perang dagang tersebut berlangsung dalam tiga ronde dari Juli 2018 hingga September 2019. Tulisan ini mencoba menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi AS mengeluarkan kebijakan tersebut sehingga memicu perang dagang. Penulis menggunakan teori model kebijakan luar negeri adaptif. Berdasarkan teori tersebut, penulis menemukan bahwa kebijakan AS menaikkan tarif impor yang memicu perang dagang merupakan kebijakan luar negeri adaptif convulsive yang berarti terdapat perubahan signifikan baik di lingkungan ekstenal maupun internal. Pertama, dilihat dari variabel External Change yaitu kemunculan Tiongkok sebagai negara adidaya baru. Kedua, dilihat dari variabel Structural Change yaitu perubahan struktur politik AS dari Partai Demokrat ke Partai Republik seiring dengan kemenangan Trump pada Pilpres 2016. Terakhir, yakni leadership factor berupa persepsi negatif Trump terhadap Tiongkok sebelum menjadi presiden. Kata Kunci: perang dagang, adaptif convulsive, external change, structural change, leadership factor.
STRATEGI KEAMANAN LAUT PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MENJAGA KEAMANAN MARITIM Muhammad Ridha Iswardhana; Wibawa Adi; Hidayat Chusnul Chotimah
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 6 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i6.2021.1406-1428

Abstract

Keamanan maritim merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi negara Indonesia sebagai negara kepulauan. Namun selama berpuluh-puluh tahun, Pemerintah Indonesia belum memperhatikan wilayah laut secara serius sehingga menyebabkan timbulnya berbagai macam tantangan dan ancaman yang harus diatasi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari bagaimana format tata kelola yang tepat yang perlu diterapkan oleh pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan laut. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang diambil dari data primer berupa hasil wawancara dengan Ditpolairud Polda DIY dan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), serta pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari studi dokumen yang berkaitan dengan isu-isu mengenai keamanan laut di Indonesia dan kelembagaannya. Analisis data dilakukan dengan mengaplikasikan Konsep Keamanan Maritim, Teori Kelembagaan, dan Teori Single Agency Multi Task VS Multi Agency Single Task.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola kelembagaan laut di Indonesia masih mengalami kendala. Hal tersebut direspon dengan mengeluarkan Strategi Poros Maritim Dunia oleh Presiden Ir. Joko Widodo dan dengan membentuk BAKAMLA. Namun, strategi pemerintah Indonesia tersebut justru menimbulkan adanya tumpang tindih dan kendala koordinasi lintas institusi negara sehingga kemudian dikeluarkan Perpres No. 115 Tahun 2015 tentang pembentukan Satgas 115. Peneliti menyimpulkan bahwa Satgas 115 merupakan contoh keberhasilan tata kelola dan koordinasi antar lembaga penegak hukum laut yang ideal.
Budidaya Jamur pada Ibu-Ibu Rumah Tanga di Dusun Kruwet untuk Mewujudkan SDGs 2030 Lucitania Rizky; Tiffany Setyo Pratiwi; Hidayat Chusnul Chotimah; Muhammad Ridha Iswardhana; Adi Wibawa; Puguh Toko Arisanto
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2021): Juli 2021 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5487.66 KB) | DOI: 10.25008/altifani.v1i3.155

Abstract

Budidaya jamur di Dusun Kruwet sebelumnya pernah diperkenalkan tetapi untuk produktivitas dan keberlanjutannya sempat terhenti karena permasalahan mengenai ketidakpahaman masyarakat dalam manajemen pengelolaan keuangan dan tidak adanya pelatihan dan pendampingan dalam budidaya jamur tersebut. Hal ini menjadikan kelompok ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya menjadi target pembinaan budidaya jamur pada awalnya hanya memanen jamur dari hasil hibah pembibitan saja tanpa mengetahui teknik untuk membuat bibit atau menyiapkan peralatan dan bahan untuk pembudidayaan jamur tersebut. Masyarakat setempat juga tidak paham mengenai agenda sustainable development goals (SDGs) 2030 yang merupakan tanggung jawab bersama dalam mewujudkannya. Dengan adanya permasalahan tersebut, Tim pengabdian masyarakat prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta menawarkan pendampingan dengan mensosialisasikan agenda SDGs, pengenalan, pelatihan pembuatan media untuk penanaman jamur sampai pada tahap pemasaran hasil budidaya jamur sehingga kelompok ibu-ibu rumah tangga di Dusun Kruwet mampu menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu upaya peningkatan ekonomi keluarga dan mewujudkan agenda SDGs 2030.
ANALYSIS OF THE VISION OF YOGYAKARTA GOVERNOR ABOUT THE INDIAN OCEAN CENTURY: THE REALITY AND NEEDED Adi Wibawa; Ahmed Varrel Alkahfi Mauza; Resitaka Aulia Nurmamurti; Pramestia Sekar Salsabilla
T JDP (JURNAL DINAMIKA PEMERINTAHAN) Vol 6 No 2 (2023): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jdp.v6i2.3456

Abstract

Indonesia, as a maritime country, has many opportunities and threats. It requires greater attention to the sea area. Meanwhile, the Yogyakarta Province which is trying to develop its coastal areas also needs to be implemented in the development of marine infrastructure. This research uses qualitative methods. This article used Geopolitical Theory and Sea Power Theory to conduct the analysis. The data used is primary data in the form of interviews and secondary data obtained from books, journal articles, and online publications. As a result, the Government of Indonesia has issued a policy in the form of a World Maritime Axis. This policy can be the basis for the development of marine management in Indonesia. Meanwhile, the Vision of the Governor of Yogyakarta regarding the Indian Ocean Century must be realized in constructing a new TPI and developing TPI into PPN and PPS to increase productivity and people's welfare. Meanwhile, the collaboration between the community and law enforcement needs to be continued with the support of technology.
Meningkatkan Kesadaran Mahasiswa Di Daerah Istimewa Yogyakarta Melalui Sosialisasi Pendidikan Politik Menjelang Pemilu 2024 Tiffany Setyo Pratiwi; Puguh Toko Arisanto; Muhammad Ridha Iswardhana; , Lucitania Rizky; Adi Wibawa; Hidayat Chusnul Chotimah
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v4i1.1134

Abstract

Peran pemuda dalam menggunakan hak pilihnya menjadi sangat penting untuk kemajuan bangsa Indonesia, terutama kalangan mahasiswa. Potensi generasi muda sebagai  sangat besar di Indonesia sehingga penting untuk generasi muda melek politik sebagai dasar Pemilu 2024 mendatang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkirakan 60% pemilih adalah dari kelompok pemuda atau sekitar 110 juta orang. Pengabdian ini diselenggarakan dalam bentuk penyampaian materi dan diskusi dengan tujuan meningkatkan melek politik di kalangan mahasiswa. Sosialisasi pendidikan politik dihadiri 40 orang terdiri dari Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas AMIKOM Yogyakarta, dan Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta. Materi yang disampaikan terkait teknis tentang pengecekan data calon pemilih di masalah , ujaran kebencian, politik identitas, dan oleh media massa.  
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Kampanye Lindungi Bumi: Berhenti Membuang Sampah Sembarangan Dan Mulailah Mendaur Ulang Adi Wibawa; Muhammad Ridha Iswardhana; Maria Stephanie Olivia Jawa; Faisal Hasibuan; Annisa Rahmatin; Jescinka Priendisaputri; Dian Inda Yani
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v4i3.1588

Abstract

The waste problem is a reality that often occurs in big cities, such as Yogyakarta. Even though the Special Region of Yogyakarta is a world tourism destination. One tourist attraction that has a waste challenge is Alun-Alun Kidul Yogyakarta. This is because many people do not yet have an understanding of proper waste management. Many visitors to Alun-Alun Kidul Yogyakarta throw rubbish carelessly. Meanwhile, the available trash bins are limited and uneven. This service aims to provide an invitation to the wider community about the dangers and management of waste. Campaign activities were carried out on Friday, April 19 2024 at Alun-alun Kidul Yogyakarta. Based on the implementation of this service, not all visitors and sellers in the area understand about disposing of waste properly. However, the majority of the audience already knows, it just requires more humanistic education. This reality shows that tourists and residents can be agents of change in protecting the environment from waste.
SOSIALISASI PENDIDIKAN POLITIK MENYONGSONG PEMILU 2024 TERHADAP GENERASI Z DI SMAN 4 YOGYAKARTA Iswardhana, Muhammad Ridha; Arisanto, Puguh Toko; Chusnul Chotimah, Hidayat; Wibawa, Adi; Risky, Lucitania; Setyo Pratiwi, Tiffany
 Jurnal Abdi Masyarakat Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2023): April: JURNAL ABDI MASYARAKAT MULTIDISIPLIN
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jammu.v2i1.574

Abstract

Abstract Political participation in democratic countries, such as Indonesia, is still not considered high during general election. Influenced by various factors, many people choose not to vote “golput” during election. One way to reduce the number of golput is to provide political education to the public. Generation Z, as first-time voters in the 2024 election in Indonesia, should be given political education to reduce the golput-rate during the democratic process. Generation Z is expected to become politically aware of the political situation, the consequences of golput, and the importance of participation in the 2024 election. At the same time, strengthening political education aims to ensure that Generation Z not only becomes political objects but also political subjects. Therefore, the International Relations Program at Universitas Teknologi Yogyakarta carried out a project to provide political education in preparation for the 2024 election at a senior high school, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Yogyakarta.   Keywords: Political Participation, Election, Political Education, Golput, Generation Z.   Abstrak   Partisipasi politik pada waktu pemilihan umum di negara demokrasi yakni Indonesia masih belum bisa dikatakan tinggi. Dipengaruhi oleh beberapa faktor, banyak masyarakat yang memilih golongan putih (golput) pada waktu pemilu. Salah satunya upaya menguranginya adalah dengan diadakannya pendidikan politik kepada masyarakat. Generasi Z sebagai calon pemilih pemula untuk pemilu 2024 adalah generasi yang patut diberikan pendidikan politik guna mengurangi tingkat golput pesta demokrasi tersebut. Generasi Z diharapkan menjadi generasi yang melek politik terhadap situasi politik, sanksi atas golput, dan pemahaman mengenai pentingnya partisipasi dalam Pemilu 2024. Di sisi yang sama, penguatan pendidikan politik juga dimaksudkan agar generasi Z tidak hanya menjadi objek politik tetapi juga berperan sebagai subjek politik.  Oleh sebab itu, prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta melakukan pengabdian mengenai pendidikan politik menyongsong pemilu 2024 di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Yogyakarta.