Hartati Sulistyo Rini
Dosen Jurusan Sosiologi Dan Antropologi FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE

DILEMA KEBERADAAN SEKTOR INFORMAL Sulistyo Rini, Hartati
Jurnal Komunitas Vol 4, No 2 (2012): Tema Edisi: Kelompok-Kelompok Sosial Anak Tiri Modernitas
Publisher : Jurnal Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai sistem ekonomi alternatif, keberadaan sektor informal mengundang pro dan kontra. Peranannya yang signifikan sebagai katup pengaman ekonomi nasional belum diimbangi dengan proteksi atau perlindungan dari pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah membahas peran sektor informal dalam mengatasi masalah sosial ekonomi masyarakat dan dilema yang dialami oleh sektor informal dalam menjalankan perannya tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peran sektor informal pada bidang ketenagakerjaan dan penyerapan angka pengangguran. Sektor formal dianggap tidak mampu menyediakan kesempatan kerja untuk seluruh lapisan masyarakat, apalagi mereka yang ada pada posisi marjinal. Pada beberapa kasus-khususnya yang berhubungan dengan sektor informal perkotaan perlakuan dan kebijakan negara menjadi sangat diskriminatif karena seringkali berhadapan dengan kebijakan negara yang bahkan berakhir dengan kekerasan.  Perlindungan terhadap sektor informal salah satunya adalah pada pedagang kaki lima di Surakarta.  Kota ini menjadi contoh representatif dalam pengorganisasian kepentingan  pemerintah  dan pedagang kaki lima. Ini dapat menjadi inspirasi positif bagi penanganan sektor informal di tempat yang lain untuk memperluas lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial. As an alternative economic system, the existence of informal sector invites pros and cons. The significant role of informal sector as a safety valve of the national economy has not been matched by government with the protection or support The objective of this study is to discuss the role of the informal sector in addressing social and economic issues, and the dilemma faced by the informal sector in carrying out this role. The results of this study shows that there is an important role of the informal sector in the field of employment and unemployment absorption. The formal sector is not considered able to provide job opportunities to all levels of society, especially those in marginal positions. In some cases, particularly with regard to the urban informal sector-treatment and state policy became very discriminatory because often faced with state policies and even lead to violence. The protection of the informal sector one is on street vendors in Surakarta. The city is become representative example in organizing between the government’s interest and street vendors. It can be a positive inspiration for handling informal sector in other places to expand employment opportunities for the community and increase social welfare.
DILEMA KEBERADAAN SEKTOR INFORMAL Sulistyo Rini, Hartati
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 4, No 2 (2012): Tema Edisi: Kelompok-Kelompok Sosial Anak Tiri Modernitas
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v4i2.2415

Abstract

Sebagai sistem ekonomi alternatif, keberadaan sektor informal mengundang pro dan kontra. Peranannya yang signifikan sebagai katup pengaman ekonomi nasional belum diimbangi dengan proteksi atau perlindungan dari pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah membahas peran sektor informal dalam mengatasi masalah sosial ekonomi masyarakat dan dilema yang dialami oleh sektor informal dalam menjalankan perannya tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peran sektor informal pada bidang ketenagakerjaan dan penyerapan angka pengangguran. Sektor formal dianggap tidak mampu menyediakan kesempatan kerja untuk seluruh lapisan masyarakat, apalagi mereka yang ada pada posisi marjinal. Pada beberapa kasus-khususnya yang berhubungan dengan sektor informal perkotaan perlakuan dan kebijakan negara menjadi sangat diskriminatif karena seringkali berhadapan dengan kebijakan negara yang bahkan berakhir dengan kekerasan.  Perlindungan terhadap sektor informal salah satunya adalah pada pedagang kaki lima di Surakarta.  Kota ini menjadi contoh representatif dalam pengorganisasian kepentingan  pemerintah  dan pedagang kaki lima. Ini dapat menjadi inspirasi positif bagi penanganan sektor informal di tempat yang lain untuk memperluas lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial. As an alternative economic system, the existence of informal sector invites pros and cons. The significant role of informal sector as a safety valve of the national economy has not been matched by government with the protection or support The objective of this study is to discuss the role of the informal sector in addressing social and economic issues, and the dilemma faced by the informal sector in carrying out this role. The results of this study shows that there is an important role of the informal sector in the field of employment and unemployment absorption. The formal sector is not considered able to provide job opportunities to all levels of society, especially those in marginal positions. In some cases, particularly with regard to the urban informal sector-treatment and state policy became very discriminatory because often faced with state policies and even lead to violence. The protection of the informal sector one is on street vendors in Surakarta. The city is become representative example in organizing between the government’s interest and street vendors. It can be a positive inspiration for handling informal sector in other places to expand employment opportunities for the community and increase social welfare.
DILEMA KEBERADAAN SEKTOR INFORMAL Sulistyo Rini, Hartati
Komunitas Vol 4, No 2 (2012): September 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v4i2.2415

Abstract

Sebagai sistem ekonomi alternatif, keberadaan sektor informal mengundang pro dan kontra. Peranannya yang signifikan sebagai katup pengaman ekonomi nasional belum diimbangi dengan proteksi atau perlindungan dari pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah membahas peran sektor informal dalam mengatasi masalah sosial ekonomi masyarakat dan dilema yang dialami oleh sektor informal dalam menjalankan perannya tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peran sektor informal pada bidang ketenagakerjaan dan penyerapan angka pengangguran. Sektor formal dianggap tidak mampu menyediakan kesempatan kerja untuk seluruh lapisan masyarakat, apalagi mereka yang ada pada posisi marjinal. Pada beberapa kasus-khususnya yang berhubungan dengan sektor informal perkotaan perlakuan dan kebijakan negara menjadi sangat diskriminatif karena seringkali berhadapan dengan kebijakan negara yang bahkan berakhir dengan kekerasan.  Perlindungan terhadap sektor informal salah satunya adalah pada pedagang kaki lima di Surakarta.  Kota ini menjadi contoh representatif dalam pengorganisasian kepentingan  pemerintah  dan pedagang kaki lima. Ini dapat menjadi inspirasi positif bagi penanganan sektor informal di tempat yang lain untuk memperluas lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial. As an alternative economic system, the existence of informal sector invites pros and cons. The significant role of informal sector as a safety valve of the national economy has not been matched by government with the protection or support The objective of this study is to discuss the role of the informal sector in addressing social and economic issues, and the dilemma faced by the informal sector in carrying out this role. The results of this study shows that there is an important role of the informal sector in the field of employment and unemployment absorption. The formal sector is not considered able to provide job opportunities to all levels of society, especially those in marginal positions. In some cases, particularly with regard to the urban informal sector-treatment and state policy became very discriminatory because often faced with state policies and even lead to violence. The protection of the informal sector one is on street vendors in Surakarta. The city is become representative example in organizing between the government’s interest and street vendors. It can be a positive inspiration for handling informal sector in other places to expand employment opportunities for the community and increase social welfare.