Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

LITERASI DIGITAL: PENGIMPLEMENTASIAN GOOGLE CLASSROOM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENAGA PENDIDIK #NGAJARDARIRUMAH [DIGITAL LITERACY: IMPLEMENTATION OF GOOGLE CLASSROOM TO IMPROVE THE ABILITY OF EDUCATORS #NGAJARDARIRUMAH] Pierre Mauritz Sundah; Herman Purba
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 4, No 3 (2020): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v4i3.2829

Abstract

The Covid-19 pandemic that has occurred in Indonesia since March 2020 indirectly forced educators to switch from face-to-face teaching activities to online activities. Seeing the unrest experienced by educators, especially teachers and lecturers, who are not familiar with online teaching activities, the Online Learning Communication Science study program from Universitas Pelita Harapan held community service activities with the theme of digital literacy that can be followed by educators throughout Indonesia. Google Classroom is a medium that is raised in this activity because of the ease provided through its features even though Google Classroom cannot yet be categorized as a Learning Management System. Moreover, Google Classroom can be obtained for free and can be used through smart devices or computers that have an internet connection. With large-scale social restrictions (PSBB), this activity was held online using the digital platform Zoom Meeting. The result of this activity is that educators experience improved ability and understanding to carry out online teaching activities using Google Classroom such as creating classes, assignments, and quizzes, sharing teaching materials to conduct evaluations in the hope that educators are ready to do #ngajardarirumah.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 secara tidak langsung memaksa para tenaga pendidik untuk beralih dari kegiatan belajar mengajar secara tatap muka menjadi kegiatan secara dalam jaringan (daring). Melihat keresahan yang dialami oleh para tenaga pendidik, khususnya guru dan dosen, yang belum terbiasa dengan kegiatan pengajaran secara daring maka program studi pendidikan jarak jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan mengadakan kegiatan PkM dengan tema literasi digital yang dapat diikuti oleh tenaga pendidik di seluruh Indonesia. Google Classroom menjadi media yang diangkat dalam kegiatan ini karena kemudahan yang diberikan melalui fitur-fitur yang dimilikinya meskipun Google Classroom belum dapat dikategorikan sebagai sebuah Learning Management System. Selain itu Google Classroom dapat diperoleh secara gratis dan dapat digunakan melalui gawai pintar ataupun komputer yang memiliki koneksi internet. Dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka kegiatan ini diselenggarakan secara daring dengan menggunakan platform digital Zoom Meeting. Hasil dari kegiatan ini adalah tenaga pendidik mengalami peningkatan kemampuan dan pemahaman untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring menggunakan Google Classroom seperti membuat kelas, tugas dan kuis, membagikan materi ajar hingga melakukan evaluasi dengan harapan para tenaga pendidik siap untuk melakukan #ngajardarirumah. 
E-SAFETY: KEAMANAN DI DUNIA MAYA BAGI PENDIDIK DAN ANAK DIDIK Niyu Niyu; Herman Purba
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.839 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1184

Abstract

Based on data from the Child Online Safety Index (COSI), Indonesia occupies the lowest position for online guidance and education related to online activity. This places children and adolescents in a very vulnerable position when interacting in the digital world. With the shift from the learning process to online platforms during the COVID-19 pandemic in 2020, the provision of functions and security in cyberspace (E-Safety) is an important key in maintaining children's interactions when interacting in the digital world. The implementation of E-Safety is in line with the government's program to support the National Digital Literacy Movement (GNLD) and the use of technology in particular to accelerate the transformation of education. This activity was carried out in the form of webinars and workshops for educators as part of digital literacy regarding E-Safety education related to knowledge, skills, and prevention of threats in the digital world. Emphasis on the role of educators as Learner, Advisor, Teacher, and An Identifier is a major part of protecting children and adolescents from dealing with situations and problems mediated by digital media and the internet. Socialization about E-Safety for educators is also equipped with various reference sources that can be used for making E-Safety teaching materials. The result of this activity is an understanding of the importance of E-Safety and its implementation in supporting the resilience of students when interacting in the digital world.
Digitalisasi UMKM sebagai Langkah Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Pelaku Usaha di Masa Pandemi Pierre Mauritz Sundah; Clarissa Adeline; Herman Purba
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.798 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1228

Abstract

Digitalisasi UMKM sebagai Langkah Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Pelaku Usaha di Masa Pandemi Abstrak Adanya pandemi Covid-19 menciptakan tantangan baru bagi para pelaku UMKM dari segi pemasukan, keuntungan, hingga cashflow. Data Bank Indonesia menunjukan, sebanyak 87,5% UMKM Indonesia terdampak akibat adanya pandemi Covid-19. UMKM pada akhirnya harus membuat strategi baru sebagai amunisi untuk bertahan, salah satunya dengan melakukan digitalisasi. Namun pada praktiknya, digitalisasi tidak semudah yang dibayangkan. Kurangnya kompetensi literasi digital menjadi salah satu faktor penyebabnya. Berangkat dari hal tersebut, Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) bersama dengan mahasiswa mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui projek Digitalks Room dan Keluarga UMKM sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM. Kegiatan PkM ini berfokus pada kompetensi UMKM dalam digital marketing. Dalam pelaksanaannya, kegiatan PkM ini berhasil memfasilitasi lebih dari 400 peserta dalam 2 kegiatan utama. Secara paralel, kegiatan yang pertama berbentuk webinar mengenai pemanfaatan Facebook Ads. Kegiatan kedua juga berbentuk webinar sekaligus workshop mengenai branding dalam menggunakan media sosial. Kegiatan PkM ini berlangsung secara interaktif dan mendapat antusiasme yang tinggi dari peserta. Pada akhirnya, kegiatan ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM dalam menerapkan digital marketing dan branding sebagai bagian dari inovasi di masa pandemi. Untuk jangka panjang, peserta pun mengharapkan adanya workshop serupa di kemudian hari secara berkala. Kata kunci: UMKM, branding, digital marketing, literasi digital
User Generated Content dan Pemanfaatan Media Sosial Dalam Perkembangan Industri Pariwisata: Literature Review Herman Purba; Irwansyah Irwansyah
Professional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/professional.v9i2.3065

Abstract

The development of social media today can be used to maximize every potential of the tourism industry in the community. User Generated Content (UGC) is one of the strengths of social media because users can produce their own content and attract other consumers. UGC has an important role to create creation and interaction in the form of digital content, helping tourists to express, interact and collect or disseminate information as part of tourism communication. The method used in this research is literature review. The results of this study show that UGC is also a positive breakthrough and has a significant influence in building a destination image to influence the loyalty of a tourist through the use of social media, interesting visual content, and supported by persuasive captions by involving the audience to get involved in it.
The communication strategy of the government procurement of goods and services agency (LKPP) in socializing the use of e-catalogue to promote the transparency Herman Purba; Rizaldi Parani; Reni Sara Indrawati; Edo Rinaldo
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 9 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/sosio.v9i1.14071

Abstract

The Government Procurement of Goods and Services Agency (LKPP) has presented the E-Catalogue service, which is aimed at creating transparent governance of government procurement of goods and services, involving community participation in monitoring, as well as being a provider that markets goods and services. To achieve these goals, LKPP needs to implement an appropriate communication strategy in disseminating the use of the E-Catalogue. The approach in this study is qualitative and is supported by the use of the case study method. The data in this study were collected through in-depth interviews, observation, and literature review. The data were then processed through coding techniques to draw conclusions. The study found several communication strategies that have been implemented by LKPP, including setting rules and distributing circulars, creating content on websites and social media, publishing articles in mass media, using social media, forming working groups, providing assistance to regional governments, providing consulting services, and also providing routine training for government institutions and service providers. The authors also found that the communication strategy implemented by LKPP has been well implemented. This can be seen from the increase in the number of products listed in the E-Catalogue and the goods and service providers involved. However, several obstacles such as infrastructure, human resources, understanding and ease of use of the E-Catalogue continue to remain, which must be addressed by LKPP.
Strategi Komunikasi Pemasaran Digital dalam Membangun Customer Trust @Ricellystore Via Instagram Muhammad Ilyas; Niyu Niyu; Herman Purba
Jurnal Komunikasi dan Bisnis Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jikb.v8i2.898

Abstract

Apart from being used to socialize, Instagram social media is also used as a medium for promotions, buying and selling transactions. The occurrence of various frauds in online transactions sets a precedent that can be detrimental to these online business actors. In online transactions, building trust is an important step that must be taken by business actors, especially for business actors who are just starting their business. @Ricellystore is a new online business actor engaged in the used gadget sector, but they are able to build trust in a relatively short time with sales figures increasing significantly every month. This study aims to find out how the digital marketing communication strategy carried out by @Ricellystore on Instagram builds customer trust. This study uses a descriptive qualitative approach, where data is obtained through interviews, observation, and documentation. The results of the research show that the @Ricellystore digital marketing communication strategy starts with strengthening Perceived web vendor reputation and Perceived web quality, making their store reachable and available, having added value, and maximizing unpaid promotion with the power of word of mouth (WOM) and resellers from their customers. Abstrak Selain digunakan untuk bersosialisasi saat ini media sosial Instagram juga digunakan sebagai media untuk promosi dan transaksi jual beli. Terjadinya berbagai penipuan dalam transaksi online menjadikan preseden yang dapat merugikan para pelaku usaha online tersebut. Dalam bertransaksi online membangun trust menjadi salah satu langkah penting yang harus dilakukan oleh pelaku usaha, terlebih bagi pelaku usaha yang baru merintis usahanya. @Ricellystore merupakan pelaku usaha online baru yang bergerak pada sektor gawai bekas, namun mereka mampu membangun kepercayaan dalam waktu relatif singkat dengan angka penjualan yang meningkat signifikan setiap bulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran digital yang dilakukan @Ricellystore di Instagram dalam membangun customer trust. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana data diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Strategi komunikasi @Ricellystore dimulai dengan memperkuat Perceived web vendor reputation dan Perceived web quality, menjadikan toko mereka reachable and available, mempunyai adding value, dan memaksimalkan unpaid promotion dengan kekuatan word of mouth (WOM) dan reseller dari customer mereka.
MEMBANGUN KEPERCAYAAN MELALUI LITERASI DIGITAL PADA PENGGUNAAN TELEMEDICINE Rizaldi Parani; Herman Purba
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1529

Abstract

Pandemi Covid-19 memunculkan berbagai macam kebijakan yang tujuannya adalah untuk membatasi kegiatan masyarakat agar Covid-19 tidak cepat menyebar. Adanya pembatasan ini menyebabkan masyarakat bukan hanya terbatas dalam melakukan aktivitasnya saja melainkan juga kesulitan untuk berobat bagi mereka yang terpapar. Oleh sebab itu Pemerintah memperkenalkan telemedicine yaitu: layanan medis online/virtual yang memungkinkan tenaga medis untuk memberikan layanan konsultasi kesehatan yang mana termasuk upaya pengobatan Covid-19. Layanan telemedicine memungkinkan pengguna untuk memilih berbagai macam aplikasi yang ada didalamnya. Namun demikian penggunaan layanan telemedicine ini tidak sepenuhnya bisa dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu hambatan yang banyak dijumpai adalah: perlunya melakukan literasi digital bagi masyarakat dan menanamkan kepercayaan untuk mau menggunakannya layanan telemedicine mengingat pada layanan ini bersifat daring dan tidak bersifat tatap muka. Oleh karenanya dibutuhkan kegiatan sosialisasi yang tujuannya untuk menanamkan kepercayaan serta memberdayakan masyarakat agar bisa dan mau untuk menggunakan layanan telemedicine. Pendekatan yang digunakan dalam program pemberdayaan ini adalah kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dan juga pelatihan dalam penggunaan layanan telemedicine. Adapun yang menjadi target adalah jemaat gereja Bunda Hati Kudus yang berusia antara 40-65 tahun. Alasan dari pemilihan target ini adalah didasarkan atas pengamatan yang menunjukkan bahwa kebanyakan anggota masyarakat pada rentang usia ini memiliki literasi digital yang rendah dan kerap terpapar Covid-19. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan bahwa masih perlunya upaya untuk terus menanamkan kepercayaan pada masyarakat agar tetap untuk mau menggunakan layanan telemedicine dalam upaya konsultasi penanganan Covid-19 meskipun bersifat virtual. Salah satu upaya untuk menanamkan kepercayaan itu adalah dengan memberikan informasi yang lengkap kepada pengguna terutama menyangkut keterangan tentang profil dokter, reviews dan rating dari dokter serta media yang digunakan dalam berkonsultasi.
Truth, Post Truth, dan Dinamikanya di Indonesia: Sebuah Kajian Literatur Herman Purba; Fitzerald Kennedy Sitorus
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 10, No 1 (2023): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v10i1.5001

Abstract

Kriteria kebenaran dalam era modernism merupakan kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan fakta atau realitas yang ada di lapangan. Kriteria kebenaran ini kemudian beralih seiring dengan perkembangan teknologi dan kehadiran internet. Kehadiran media sosial menghasilkan fenomena post-truth yang mana kebenaran saat ini dilihat dari sisi viral atau tidaknya informasi yang disampaikan, bukan merujuk pada fakta. Kualitatif menjadi pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dan didukung dengan metode literature review. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana fenomena post-truth dapat dilihat dan telah berkembang di berbagai bidang kehidupan manusia mulai dari politik, kesehatan, kehidupan sosial dan beragama. Peran dari media massa sangat dibutuhkan untuk mengontrol derasnya informasi yang menyesatkan. Pemerintah juga aktif dalam meningkatkan literasi media dari masyarakat dan menyiapkan layanan dan kerja sama dengan komunitas untuk menekan laju penyebaran post-truth.
The dynamics of transactional communication in contract marriages within Cipanas community Rizaldi Parani; Dinara Hizkiarin Verga; Herman Purba
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v8i2.7323

Abstract

The phenomenon of contract marriages often found in Cipanas Village, Bogor is interesting because it is one of the ways chosen by people to quickly improve their welfare. It’s considered to have an impact on welfare improvement and poverty alleviation in rural communities. Therefore, this study aims to describe how the dynamics of contract marriages based on transactional communication can provide a sense of what is welfare for the people of Cipanas Village. This study applies a qualitative approach supported by the use of the phenomenological method. Data collection was carried out using semi-structured interviews and observations carried out in the field. Data validity is carried out through internal validity and as a measuring tool by checking the consistency of answers given through the same question to ther informants. The results of this study indicate that transactional communication becomes a tool in the verbal negotiation process until an agreement is formed between the parties involved in the practice of contract marriages. This agreement on exchange values that has been approved is considered a safety valve in the economic dimension, especially in creating improvements in people's living standards. The society views the practice of contract marriages as legal and not in violation of religious regulations. The contribution of this research is expected to be a reference for the government and further researchers who will be conducting further studies related to the phenomenon of contract marriages.