Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

A Communication Strategy of Support Providers in Providing Supports For Sexual Violence Victims Dwihadiah, Desideria Lumongga; Stephanie, Alya Hadijah
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol. 11, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sexual violence is a big problem in society, because the negative impact on the victim causes prolonged suffering. Assistance for victims is carried out at the individual, group and institutional levels, both formal and informal. They act as support providers for sexual violence victims. Support providers often experience difficulties because victims find it difficult to open up due to the trauma they have experienced. A strategy to communicate is necessary, so the providers can well provide supports and assistances to victims. This study wanted to explore communication strategies used by support providers in dealing with and helping sexual violence victims. This study used a qualitative approach with descriptive analysis method. Data were collected through in-depth interviews. Informants from this study were support providers that deal with sexual violence victims. The key informants consisted of three people, namely a police officer for the women and children protection (PPA), psychologist who was a victim of sexual violence, and clergyman (church worker). The study results indicated that the support providers implemented a communication strategy by applying the principles of empathy, support and equality, so the victims were willing to open up and get help. They applied rapport techniques in building relationships, practiced active listening skills, and did self-disclosure to be on par with the victim, so the victims can be more open. Kekerasan seksual adalah masalah besar di masyarakat, karena dampak negatif pada korban menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan. Pendampingan bagi korban dilakukan di tingkat individu, kelompok dan kelembagaan, baik formal maupun informal. Para pendamping bertindak sebagai penyedia dukungan bagi korban kekerasan seksual. Pendamping sering mengalami kesulitan karena korban merasa sulit untuk membuka diri karena trauma yang mereka alami. Strategi untuk berkomunikasi diperlukan, sehingga pendamping dapat memberikan dukungan dan bantuan dengan baik kepada korban. Penelitian ini ingin mengeksplorasi strategi komunikasi yang digunakan oleh pendamping dalam menangani dan membantu korban kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Informan dari penelitian ini adalah pendamping yang menangani korban kekerasan seksual. Informan kunci terdiri dari tiga orang, yaitu seorang polisi untuk perlindungan perempuan dan anak (PPA), psikolog yang menjadi korban kekerasan seksual, dan pendeta (relawan gereja). Hasil studi menunjukkan bahwa pendamping menerapkan strategi komunikasi dengan menerapkan prinsip empati, dukungan dan kesetaraan, sehingga para korban bersedia untuk membuka diri dan mendapatkan bantuan. Mereka menerapkan teknik hubungan baik dalam membangun hubungan, melatih keterampilan mendengarkan aktif, dan melakukan pengungkapan diri agar setara dengan korban, sehingga korban bisa lebih terbuka.
Kapita Selekta Media, Budaya dan Masyarakat di Era Digital: Algoritma Penyaring Berita pada Narasi Pertikaian Israel-Palestina di Media Sosial Sarina, Angelita; Pontoh, Frily Cristy; ., Ronal; Humaira, Talitha Oktavia; Dwihadiah, Desideria Lumongga
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS) Vol. 3 No. 3 (2023): September - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jkomdis.v3i3.1376

Abstract

This article aims to assess the use of news filtering algorithms in presenting narratives of the Israel-Palestine conflict on social media. Employing a communication science approach, the research will delve into how these algorithms influence news consumption patterns, shape opinions, and impact user satisfaction with the information they receive. By gaining a comprehensive understanding of these dynamics, the article seeks to provide valuable insights into the role of technology in shaping publicperspectives on sensitive geopolitical conflicts.
PELATIHAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DI PERUSAHAAN OTOMOTIF MULTINASIONAL INDIA DI INDONESIA Dwihadiah, Desideria Lumongga
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1980

Abstract

Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi, telah berhasil membangun kerjasama global di berbagai bidang, baik ekonomi, politik maupun sosial budaya. Kerjasama global tersebut mendorong terciptanya kerjasama dagang dan perjanjian bisnis di sector ekonomi. Untuk itu kemampuan untuk berkomunikasi lintas budaya sangat mutlak untuk dikuasai oleh semua pihak. Komunikasi lintas budaya tidak semudah yang dibayangkan, karena perbedaan budaya menyebabkan perbedaan cara berkomunikasi, nilai yang dianut maupun prinsip dan aturan yang ditaati. Karena itu kemauan semua pihak yang terlibat untuk saling memahami dan belajar tentang nilai budaya dan cara berkomunikasi beda budaya, amatlah penting. Para staf dan jajaran manajemen perusahaan multinasional tidak terkecuali, seperti yang dilakukan di PT TVS Motor Company Indonesia. Sebagai bagian dari TVS Motor India yang merupakan salah satu dari sepuluh besar perusahaan manufaktor roda dua terbesar di dunia, di Indonesia perusahaan mempekerjakan banyak tenaga local di berbagai lini. Para manajer tingkat madya yang acap berhubungan dengan tenaga asing yang berasal dari India, butuh untuk dilatih cara berkomunikasi termasuk nilai dan aturan budaya yang berbeda Pelatihan dilakukan untuk mengkaji perbedaan, lalu mempraktekkan strategi yang memungkinkan komunikasi lebih lancar dengan para ekspatriat serta membuka komunikasi lebih intensif lintas departemen dan lintas jenjang.
The Communication Strategies of Children with Autism Spectrum Disorders' Companions in Teaching Sexual Education Suhanto , Anastasia; Dwihadiah, Desideria Lumongga
Jurnal InterAct Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal InterAct
Publisher : School of Communication - Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/interact.v12i2.4636

Abstract

Peran pendamping bagi individu berkebutuhan khusus penyandang autisme sangatlah penting. Kesulitan berinteraksi dengan lingkungan sosial di sekitarnya yang dialami para penyandang autisme, harus dapat dijembatani dengan bantuan pendamping. Autisme memiliki spektrum yang sangat luas dengan ciri yang berbeda pada setiap individu. Dalam memasuki masa pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik dan masalah seksualitas, kesulitan yang dialami individu penyandang autisme bertambah sehingga pendamping perlu memberikan edukasi tentang seksualitas yang tepat. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan para pendamping dalam memberikan pendidikan seksual bagi individu penyandang autisme yang memasuki masa pubertas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dengan 7 informan yang terdiri dari guru siswa autis dan orang tua yang diwawancarai. Selain itu dilakukan observasi non partisipan melalui zoom saat guru memberikan pelajaran yang terkait dengan seksualitas dan pubertas kepada siswa dan saat orang tua berkomunikasi dengan anaknya. Hasil menunjukkan bahwa guru dan orang tua menggunakan strategi komunikasi yang sama dalam membantu menjelaskan tentang seksualitas dan pubertas, yaitu dengan cerita sosial. Cara berkomunikasi mereka juga sangat bervariasi. Cara yang bervariasi ini bergantung pada tingkat kemampuan anak dalam komunikasi dan pemahaman serta kebiasaan komunikasinya serta kemampuan dan kecepatan anak menyerap informasi, termasuk dinamika emosi pada anak.
PENGENALAN PENGGUNAAN CHATGPT di KALANGAN GURU SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH LINGKUNGAN SEKOLAH PENABUR Dwihadiah, Desideria Lumongga
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2407

Abstract

Kecerdasan buatan atau yang dikenal dengan istilah Artificial Intelligence merupakan inovasi teknologi yang terus menerus dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan utamanya sesungguhnya untuk memudahkan kehidupan manusia, termasuk dalam pekerjaan. Akan tetapi masih banyak pihak yang belum mengetahui sejauh mana mereka dapat memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membantu pekerjaan mereka, termasuk di antaranya adalah para guru di sekolah dasar dan menengah. Dalam rangka memperkenalkan penggunaan kecerdasan buatan yang dapat membantu para guru dalam kegiatan belajar mengajar, maka Sekolah Penabur mengadakan sebuah diskusi gelar wicara tentang penggunaan chatGPT. Peserta terdiri dari para guru SD hingga SMA di kalangan Sekolah Penaburi dari beberapa kota. Tujuan diadakannya gelar wicara selain memperkenalkan ChatGPT, juga memberikan pemahaman tentang batasan penggunaan dari kecerdasan buatan ini yang memenuhi kaidah etika akademik. Pelaksanaan dilakukan secara daring selama satu hari di bulan April 2024 dan diikuti oleh 30 orang guru di lingkungan sekolah BPK Penabur
LIVE STREAMERS SOCIAL SELLING STRATEGIES IN ONLINE SALES ON TIKTOK LIVE Tandrian, Vincent; Dwihadiah, Desideria Lumongga
Jurnal Lectura Vol. 1 No. 2 (2025): February
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/lectura.v1i2.9471

Abstract

Budaya berbelanja saat ini telah mengalami pergeseran seiring majunya teknologi. Berbelanja online lebih sering dilakukan oleh para konsumen saat ini. Namun, adanya masalah dimana produk yang dibeli tidak sesuai dengan deskripsi. Fitur live streaming diciptakan untuk pemecahan permasalahan tersebut, sehingga ramainya orang yang berjualan secara online melalui live streaming di TikTok Live. Hal ini mempermudah penjual dikarenakan live streaming penjualan secara langsung yang dilakukan secara online sehingga penjual dan pembeli dapat berinteraksi secara langsung seolah-olah seperti berjualan secara konvensional. Peneliti berfokus kepada strategi pemasaran komunikasi dengan konsep social selling. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Upaya untuk mendapatkan data melalui wawancara secara teknik semi structured interview dan konsep utama social selling. Dalam menentukan narasumber, penelitian ini melibatkan para live streamer yang aktif dan konsisten dalam berjualan melalui TikTok Live. Oleh karena itu, wawancara dilakukan kepada para live streamer yang berjualan secara live streaming di TikTok Live. Temuan penilitian ini menunjukkan bahwa para live streamer melakukan penjualan dengan menggunakan teknik utama yang interaktif untuk mendapatkan perhatian dari penonton, cara berjualan secara tradisional yang diterapkan pada media sosial, strategi promosi, penentuan harga, display produk, beserta dengan raut wajah atau ekspresi penjual.
The Dynamics Of Cultural Communication Through Acculturation In The Context Of Chinese-Dayak-Malay (Tidayu) Inter-Ethnic Marriage In Singkawang – Indonesia Parani, Rizaldi; Niyu, Niyu; Dwihadiah, Desideria Lumongga; Purba, Herman
INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : FAKULTAS DAKWAH UIN SALATIGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/inject.v10i1.4425

Abstract

Singkawang, known as the “Hong Kong of Borneo,” is one of the most tolerant cities in Indonesia, where the Chinese ethnic group, with its distinctive cultural values, is the dominant cultural group in the city. With a population originating from diverse cultural backgrounds, interactions through inter-ethnic marriages, especially between Chinese, Dayak, and Malay ethnic groups, produce various dynamics of acculturation. This study aims to analyze the communication dynamics of cultural value acculturation in inter-ethnic marriages involving Chinese, Dayak, or Malay (Tidayu) ethnic groups in Singkawang. Using a phenomenological approach, this study explores the experiences of married Tidayu couples to understand how cultural differences are harmonized, shared identities are built, and family and social traditions are integrated. Data were obtained through interviews, observations, and literature review. The results of the study show that through inter-ethnic marriages Tidayu, Singkawang society has developed to be more inclusive by accepting each other. In the established dynamics of communication, it is important to maintain customs as part of efforts to adapt and acculturate culture. Communication dynamics cannot be separated from the worldview of the individuals involved. The results of this study are expected to have practical benefits in strengthening unity in the multicultural landscape of Singkawang, especially when facing the challenges of ethnic diversity.
IDENTIFIKASI STRATEGI DESTINATION BRANDING KEPULAUAN SERIBU BERBASISKAN WISATA BAHARI: IDENTIFIKASI STRATEGI DESTINATION BRANDING KEPULAUAN SERIBU BERBASISKAN WISATA BAHARI Rinaldo, Edo; Dwihadiah, Desideria Lumongga
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol 6 No 1 (2024): Edisi 10
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v6i1.3770

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasikan strategi destination branding Kepulauan Seribu berbasiskan wisata bahari. Strategi destination branding menjadi kunci dalam memperkuat citra destinasi, melibatkan identitas dan keunikan Kepulauan Seribu. Penelitian ini menggunakan konsepsi teori dari identifikasi Kenneth Burke menyoroti peran kunci identitas dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap potensi pariwisata. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Informan penelitian terdiri dari pemerintah yaitu pihak Dinas Pariwisata DKI Jakarta, pelaku usaha yang mengoperasikan jasa pariwisata di Kepulauan Seribu, masyarakat sekaligus penggiat pariwisata di Kepulauan Seribu. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, implementasi strategi destination branding Kepulauan Seribu berbasiskan wisata bahari didukung adanya program pariwisata, kearifan lokal, penggunaan media, dan infrastruktur. Hambatan dalam mewujudkan strategi destination branding Kepulauan Seribu berbasiskan wisata bahari terdapat 3 aspek yaitu (1) komunikasi primer (ketidakseimbangan informasi dan keterbatasan akses informasi); (2) komunikasi sekunder (respon negatif dan ketidakjelasan diferensiasi; dan (3) komunikasi tersier (ketidaksesuaian pesan dan medium komunikasi). Peran aktor pariwisata, seperti pemerintah daerah dan pengelola objek wisata, penting dalam menciptakan dan memelihara identitas brand destinasi. Destination marketing organization menjadi upaya pengoordinasian pemangku kepentingan, memastikan kolaborasi harmonis. Konsep identifikasi Kenneth Burke relevan dalam membentuk identitas dan komunikasi dalam konteks destination branding. Dengan keterlibatan terkoordinasi, Kepulauan Seribu dapat membangun citra yang kuat, meningkatkan dampak ekonomi lokal, dan mempromosikan keberlanjutan pariwisata  Kata Kunci: Branding, Kepulauan Seribu, Strategi Destinasi, Wisata bahari