Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengenalan Program Parent-Child Games (Bermain Pappercraft) dalam Mencegah Kegawatan Gadget Addictive Sensussiana, Titis; Susilaningsih, Endang Zulaicha; Rizqiea, Noerma Shovie
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2127

Abstract

Anak usia prasekolah merupakan tahap anak mulai mengamati perilaku dan akan meniru perilaku tersebut. Penggunaan gadget pada anak, meningkat sejak adanya pandemic, sehingga meningkatkan resiko gadget addictive. Tindakan yang dapat meminimalisir penggunaan gadget adalah dengan memberikan aktivitas lain . Program Parent-Child Games (Bermain Pappercraft) merupakan program yang menuntut peran orangtua dalam keterlibatan bermain dengan anak, dengan meningkatkan pengetahuan orangtua dengan memberikan pendidikan kesehatan. Dengan program tersebut diharapkan anak menggunakan gadget sesuai batasan waktu yang direkomendasikan dan anak dapat terpenuhi kebutuhan lainnya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mencegah terjadinya kegawatan gadget addictive pada anak usia 3-5 tahun melalui program Parent-Child Games (Bermain Pappercraft) di Desa Sumberbulu Kecamatan Mojogedang. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode yaitu ceramah. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di pada tanggal 23 Desember 2022. Dari hasil pelaksanaan kegiatan masyarakat ini, diikuti sebanyak 15 orangtua siswa dengan adanya peningkatan program parent-child games pada minggu minggu kedua sebanyak 5 orangtua. Respon dari kegiatan ini sangat bagus, karena orangtua dapat mengetahui tentang permainan dan pentingnya permainan yang didampingi dan orangtua terlibat dalam permainan tersebut serta bagaimana menerapkan manajemen gadget pada anak usia 3-5 tahun. Hal ini dapat diketahui dari hasil feedback menunjukkan jadwal kegiatan anak menjadi lebih tertata dan waktu anak dalam mengakses gadget lebih dibatasi oleh orangtua.
Health education using the video based learning (VBL) method on the knowledge level of scabies prevention in adolescents Azizah, Alicia Syafa; Rizqiea, Noerma Shovie; Utami, Ratih Dwilestari Puji
Media Keperawatan Indonesia Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.7.1.2024.16-21

Abstract

Scabies is a contagious skin disease characterized by itching at night. Scabies prevention started from the knowledge level of scabies prevention. Health education using the Video Based Learning (VBL) method is an effort to increase scabies prevention knowledge. The study aimed to determine the effect of health education using the Video Based Learning (VBL) method on the knowledge level of scabies prevention in adolescents at the Al Ibanah Islamic Boarding School of Wonogiri. The research adopted a quantitative using a quasi-experiment method with pre and post-tests without a control group. The research population was 188 respondents with a total sampling technique. The research instrument used a questionnaire on the knowledge level of scabies prevention and tested for validity and reliability. The results presented that the average age of the respondents was 14.15 years, and they were female. The knowledge level in pre-health education using the Video Based Learning (VBL) method was good for 102 (54.3%) respondents. Post-health education with the Video Based Learning (VBL) method was good for 171 (91%) respondents. The results of the Wilcoxon test show a P-value of 0.000 (P-value <0.05). There was an effect of health education using the Video Based Learning (VBL) method on the knowledge level of scabies prevention.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Kontak Serumah TB Terhadap Penerimaan Dan Kepatuhan Menjalankan Terapi Pencegahan Tuberkulosis Susanti, Ida; Rizqiea, Noerma Shovie; Azali, Lalu M.Panji
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 14 No 1 (2025): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v14i1.1450

Abstract

Background: Indonesia ranks second globally in tuberculosis (TB) burden, with 1,060,000 cases reported in the 2023 Global TB Report. Household contact coverage for Tuberculosis Preventive Therapy (TPT), a key program indicator, remains below target, primarily due to limited knowledge among household contacts regarding TPT.Objective: This study aims to examine the relationship between the level of knowledge of household contacts of TB patients and their acceptance and adherence to the TPT program in the working area of Klego Community Health Center.Methods: The research utilized an analytic observational quantitative study with a cross-sectional design. Purposive sampling was employed to select 49 respondent’s household contacts of TB.Results: The Gamma test results revealed a significance value of p-value = 0.003. The correlation coefficient Gamma (r) = 0.582Conclusion: There is a significant relationship between the level of knowledge of household contacts of TB patients and their acceptance and adherence to the TPT program in the working area of Klego Community Health Center. The correlation is of moderate strength and positive in nature, indicating that higher levels of knowledge among household contacts are associated with greater acceptance and adherence to the TPT program
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Damayanti, Nadia Avria; Hapsari, Happy Indri; Rizqiea, Noerma Shovie
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v16i2.517

Abstract

Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah Kesehatan hingga status gizi, salah satunya adalah malnutrisi, karena percepatan pertumbuhan dan perkembangan fisik mereka yang cepat. Hal ini disebabkan oleh perilaku nutrisi yang tidak tepat, yang memicu persepsi diri mengenai perubahan bentuk tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara status gizi dan konsep diri pada remaja di SMAN 5 Surakarta. Studi ini merupakan studi kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Tehnik pengambilan sampel startified random sampling yang berjumlah 88 responden. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja berusia 16-18 tahun. Instrumen penelitian ini timbangan digital, microtoise, dan kuesioner konsep diri (SPPSC).Uji analisis menggunakan uji spearman’s rho dan regresi linier berganda untuk menganalisis faktor yang paling mempengaruhi konsep diri remaja. Hasil analisis bivariat menunjukkan p value .004 (p < 0,05) dengan coeff correlation .303** dan .306**, menunjukkan hubungan antara status gizi dengan konsep diri aspek physical appearance dan aspek global self-worth, dengan arah positif dan tingkat korelasi yang lemah. Analisa multivariat menunjukkan bahwa terdapat usia, jenis kelamin, dan status gizi secara simultan mempengaruhi konsep diri aspek physical appearance pada remaja, dengan nilai p value .022 (p < 0,05) dan R Square .108 (10,8 %). Remaja yang memiliki status gizi normal lebih rentan mengalami persepsi konsep diri physical appearance dan global self-worth. Dalam penelitian ini didapatkan rerata konsep diri physical appearance sebanyak 2,43 dengan status gizi yang mendominasi.
GAMBARAN KETAKUTAN ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI Vanny, Tivanny Natalia Putri; Agustin, Wahyu Rima; Rizqiea, Noerma Shovie
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.671 KB) | DOI: 10.33867/jka.v7i2.209

Abstract

Hospitalisasi adalah keadaan ketika anak menjalani perawatan dan prosedur di rumahsakit. Perasaan takut pada anak usia prasekolah terhadap hospitalisasi disebabkan olehkegelapan, hantu, dan pengalaman yang menyakitkan. Saat dirawat di rumah sakit anakmenghadapi lingkungan yang asing dan pemberi asuhan yang tidak mereka kenal, baikitu para medis maupun perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaranketakutan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. Penelitian ini menggunakanMetode Observasional dengan Desain Deskriptif. Teknik sampel dalam penelitian inimenggunakan Teknik Total Sampling dengan jumlah 19 responden, anak usia 3-6 tahundi Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Penelitian ini menggunakan kuesioner CMFS-R(Child Medical Fear Scale Revised). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah anakyang mengalami ketakutan dengan tingkat sangat takut sebanyak 14 responden (73,7%)dan tidak takut sama sekali terdapat 5 responden (26,3%). Karakteristik respondenberdasarkan usia yaitu rata-rata 4,37 tahun dan karakteristik berdasarkan jenis kelaminyaitu anak berjenis kelamin perempuan 11 responden (57,9%). Reaksi ketakutan padaanak antara lain menolak prosedur rumah sakit, menjerit keras, menangis dan menyerangorang lain. Penelitian disimpulkan bahwa ketakutan anak akibat hospitalisasi di ruangBakung Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta terbanyak dalam kategori sangat takut.Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dandapat ditambahkan intervensi sebagai terapi ketakutan pada anak