Sri Hastuti
Aquaculture Department, Faculty Of Fisheries And Marine Science, Universitas Diponegoro

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch, 1790) YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA) Seto Windarto; Sri Hastuti; Subandiyono Subandiyono; Ristiawan Agung Nugroho; Sarjito Sarjito
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.798 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.4195

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu komoditas budidaya laut unggulan di Indonesia, karena memiliki pertumbuhan yang relatif cepat, kelangsungan hidup dapat mencapai 86%, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan budidaya. Kegiatan budidaya kakap putih di Indonesia saat ini masih belum banyak berkembang, salah satu faktor yang menghambat kegiatan pembesaran kakap putih di Indonesia adalah masih sulitnya pengadaan pakan rucah secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Salah satu upaya kegiatan pembesaran ikan kakap putih yang dapat dilakukan adalah dengan media keramba jaring apung (KJA) dan penggunaan pellet sebagai ganti pakan rucah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer) yang dibudidayakan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Hasil dari pengamatan performa pertumbuhan ikan kakap putih yang dibudidayakan dengan sistem KJA adalah nilai SGR 0,28%/hari, nilai pertumbuhan bobot mutlak 47 g, dan nilai kelulushidupan 82,5%. Hasil pengukuran parameter kualitas air meliputi salinitas berkisar 30–33‰, DO antara 4,89 hingga 5,89 mg/L, suhu antara 29 hingga 29,9ºC, pH antara 7 hingga7,8, kecerahan antara 9 hingga 9,5 m.
PENGARUH TRIPTOFAN DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP TINGKAT KANIBALISME DAN PERTUMBUHAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus). Vania Trisnasari; .Subandiyono Subandiyono; Sri Hastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 4, No 1 (2020): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.022 KB) | DOI: 10.14710/sat.v4i1.6064

Abstract

Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu udang air tawar yang sudah dikembangkan sejak tahun 2000. Karakteristik yang signifikan terkait kelangkaan stok benih adalah sifat kanibalisme. Sifat kanibal biasanya muncul pada stadia benih terutama saat moulting. Upaya yang dapat dilakukan dengan penambahan triptofan dalam pakan. Triptofan merupakan asam amino esensial yang diduga dapat berperan sebagai pengendali kanibal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penambahan triptofan dalam pakan buatan terhadap tingkat kanibalisme dan pertumbuhan lobster air tawar. Udang uji yang digunakan adalah lobster air tawar dengan bobot 1,47±0,16 g/ekor. Pakan diberikan dengan metode relative feeding rate yaitu 3%. Benih dipelihara pada ember padat tebar 1 ekor/L. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan A, B, C, dan D adalah pakan buatan dengan dosis triptofan masing-masing sebesar 0, 1, 2, dan 3%. Variabel yang diamati meliputi total konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi rasio (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR) dan tingkat kanibalisme (TK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa triptofan pada pakan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, RGR, SR, dan TK. Perlakuan B (1%) menghasilkan nilai tertinggi pada TKP yaitu sebesar 16,54±0,91g, EPP 74,54±3,77%, PER 2,12±0,11%, RGR 1,99±0,16%, dan SR 82±8,37%, TK 10,00±7,07%. Dosis optimum untuk menekan tingkat kanibalisme dan meningkatkan pertumbuhan berkisar antara 1,55-1,61%. Parameter kualitas air selama penelitian berada pada kisaran yang layak untuk kehidupan benih lobster air tawar. Disimpulkan bahwa penambahan dosis triptofan dalam pakan buatan mampu menekan tingkat kanibalisme dan meningkatkan pertumbuhan benih lobster air tawar secara maksimal.
The Effects of Stocking Density on Growth and Survival rate of Beong (Hemibagrus nemurus) Wildah Faizati; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho; Tristiana Yuniarti; Fajar Basuki; Dewi Nurhayati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.3561

Abstract

Beong are one of endogenous fish in Indonesia and still rely on catches from nature. The level of growth and survival rate in culture of beong is still low, so it is necessary to do cultivation efforts for conservation of beong, so that the beong can be cultivated intensively. One effort that can be do is biological manipulation in the form of stocking density. This study aims to determine the effect of shocking density on growth and survival rate and find out the best amount too. The study was conducted in April-May 2018 at UPT BBI Sawangan, Magelang, Central Java. The method used in this study was experiment method and Completely Randomized Design (CRD) for 4 treatments, 3 replicates with stocking dencities of A (10 fish/m2), B (30 fish/m2), C (50 fish/m2)and D (70 fish/m2). The results showed that different stocking densities gave a significant effect (Sig.> 0.05) on TKP, FCR, SGR and SR. This is allegedly due to feed competition, space competition and cannibalism in Beong fish. Treatment B gave the best results at TKP, FCR, SGR and SR with a value of 1.36 ± 0.01 gr / individual, 1.15 ± 0.11, 4.58 ± 0.22% / day and 83.33 ± 3,34%.
EFEKTIVITAS PERENDAMAN INDUK IKAN RAINBOW BOESEMANI (MELANOTAENIA BOESEMANI) DALAM MEDIA PEMIJAHAN YANG MENGANDUNG EKSTRAK TEPUNG TESTIS SAPI TERHADAP JANTANISASI BENIH Fitriyatus Shoimah; Sri Hastuti; Tristiana Yuniarti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 4, No 2 (2020): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v4i2.4565

Abstract

Ikan rainbow boesemani (Melanotaenia boesemani) merupakan salah satu ikan hias endemik asal Papua. Ikan ini banyak digemari oleh pembudidaya ikan hias, terutama untuk jenis rainbow jantan. Ikan rainbow jantan memiliki warna yang lebih menarik daripada ikan rainbow betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas perendaman induk ikan rainbow boesemani (M. boesemani) dalam media pemijahan yang mengandung ekstrak tepung testis sapi terhadap jantanisasi benih.  Metode eksperimen yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 10 kali ulangan. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah induk ikan rainbow boesemani jantan dan betina yang berumur 7 bulan. Induk ikan tersebut dipijahkan dalam wadah pemijahan yang telah berisi ekstrak tepung testis sapi dengan perbandingan rasio jantan betina yaitu 1:2, kemudian larva yang menetas dipindahkan kedalam akuarium pemeliharaan dengan kepadatan 50 ekor/wadah dengan waktu pemeliharaan 60 hari. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak tepung testis sapi pada media pemijahan induk dengan dosis A (TTS 0 mg/L) dan dosis B (TTS 80 mg/L). Hasil penelitian menunjukan bahwa derajat penetasan telur ikan rainbow pada perlakuan A yaitu 90,09±1,80% dan perlakuan B 90,21±2,35%. Pertumbuhan panjang mutlak pada perlakuan A adalah 2,52±0,23cm dan bobot mutlaknya 0,350±0,07g, sedangkan panjang mutlak pada perlakuan B yaitu 2,68±0,14cm dan bobot mutlaknya 0,395±0,03g. Prosentase kelamin jantan pada perlakuan B yaitu 79,37±2,27% dan prosentase kelamin betina 20,63±2,27%, sedangkan pada perlakuan A prosentase kelamin jantan yaitu 34,29±2,11% dan prosentase kelamin betina 65,71±2,11%. Kelulushidupan ikan rainbow pada perlakuan A yaitu 88,6±2,12% dan pada perlakuan B adalah 89,2±3,29%. Kualitas air pada media pemeliharaan layak untuk budidaya ikan rainbow (M. boesemani) yaitu suhu 25 - 290C; pH 7,3 - 8,4; dan DO 5,1 - 6,4 mg/L. Kesimpulan penelitian ini yaitu perendaman induk ikan rainbow boesemani (M. boesemani) dalam media pemijahan yang mengandung tepung testis sapi efektif dalam meningkatkan prosentase kelamin jantan sebesar 79,37±2,27%.
PENGARUH ENZIM PAPAIN DAN PROBIOTIK PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PEMANFAATAN PROTEIN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) Sulasi Sulasi; Sri Hastuti; Subandiyono Subandiyono
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 1 (2018): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.146 KB) | DOI: 10.14710/sat.v2i1.2448

Abstract

Ikan mas (C. carpio) merupakan ikan air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat karena beberapa keunggulan, diantaranya kandungan protein yang cukup tinggi dan harganya yang terjangkau. Budidaya ikan mas (C. carpio) memerlukan pakan buatan sebagai nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya. Salah satu aspek terhambatnya pertumbuhan adalah pemanfaatan pakan yang masih rendah, hal ini terkait dengan kecernaan protein pakan yang belum optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan daya cerna pakan adalah dengan penambahan enzim papain dan probiotik. Kedua bahan tersebut mampu menguraikan ikatan peptida dalam protein sehingga protein terurai menjadi ikatan peptida yang lebih sederhana sehingga protein pakan dapat diserap dengan optimal dan digunakan sebagai deposit untuk pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penambahan enzim papain dan probiotik pada pakan buatan terhadap pemanfaatan protein pakan dan pertumbuhan ikan mas (C. carpio).Ikan uji yang digunakan adalah ikan mas dengan bobot rata-rata 2,88+0,51 g/ekor. Ikan mas dibudidayakan selama 40 hari dengan padat tebar 1 ekor/L. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 2 faktor, yaitu enzim papain (A1 = 0,25 g; A2 = 0,50 g/kg pakan) dan probiotik (B1= 10 ml; B2 = 15 ml/kg pakan) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A1B1 (enzim papain 0,25 g dan probiotik 10 ml/kg pakan), A1B2 (enzim papain 0,25 g dan probiotik 15 ml/kg pakan), A2B1 (enzim papain 0,50 g dan probiotik 10 ml/kg pakan) dan A2B2 (enzim papain 0,50 g dan probiotik 15 ml/kg pakan). Data yang diamati meliputi tingkat konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi rasio (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR) dan kualitas air meliputi suhu, DO, pH dan ammonia.Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim papain berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap EPP dan PER. Probiotik berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap EPP dan PER, serta terdapat interaksi antara kedua faktor pada variabel PER. Kualitas air pada media pemeliharaan dipertahankan pada kisaran yang layak untuk budidaya ikan mas (C. carpio).
Effect of Cinnamon Leaves (Cinnamomun burmannii) Extract in the Diet on Growth Performances and Survival Rate of Milkfiish (Chanos chanos) Juveniles Marelin Kusumastuti; Subandiyono Subandiyono; Sri Hastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 1 (2021): SAT Edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i1.9845

Abstract

One of the problems that often occur in milkfish farmers is the inadequate use of diet protein for growth. Due tu a larger proportion of diet protein is utilized as energy by fish. Cinnamomun leaves extract (C. burmannii) contains the active ingredients of polyphenol and synnamaldehyde compounds which are thought to threaten body contents from diet fats and carbohydrates. So that diet fats and carbohydrates are expected to be used more efficiently as a substitute for diet protein energy. The purpose of this study was to examine the role of polyphenol and synnamaldehyde compounds in cinnamomun (C. burmannii) leaves extract to increase the growth and survival of milkfish (C. chanos). The study consisted of four treatments, namely A (0 g/kg diet), B (0.5 g/kg diet), C (1 g / kg diet), and D (2 g/kg diet) the treatment was repeated three times. The results showed that the additions of cinnamomun leaves extract in the diet at different doses had a significant effect (P <0,05) on the level of diet consumption, efisiency diet utilizen, protein efficiency ratio, and relative growth rate, but the same (P >0,05) for the survival rate. Treatment B (0.5 g/kg diet) gave the highest results for level of diet consumption, efisiency diet utilizen, protein efficiency ratio, and relative growth rate, wich are 77.18 ± 1.41 g, 47.32 ± 10.32%, 1.18 ± 0.26%, and 0.95 ± 0.26%. Based on the results obtained, the best dose of cinnamomun leaves extract (C. burmannii) is 0.5 g/kg diet. Keyword: Cinnamomun Leaves, Extract, Growth., Survival Rate, Milkfish, Juvenille  
Pengaruh tepung bunga marigold (Tagetes erecta) pada pakan buatan terhadap kecerahan warna benih ikan guppy (Poecillia reticulata) Cut Qanita Hidayah; Sri Hastuti; Diana Rachmawati; Subandiyono Subandiyono; Dewi Nurhayati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 1 (2022): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i1.5644

Abstract

ABSTRAK Ikan guppy (P. reticulata) merupakan salah satu ikan hias air tawar yang banyak diminati karena variasi warna dan corak siripnya yang beragam. Warna ikan hias dipengaruhi oleh sel pigmen pada tubuh. Pigmen tersebut dihasilkan dari penambahan karotenoid pada pakan. Salah satu bahan penghasil karotenoid adalah tepung bunga marigold. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dan mengetahui dosis terbaik tepung bunga marigold dalam pakan buatan terhadap peningkatan kecerahan warna ikan guppy. Variabel yang diamati antara lain bobot mutlak, rasio konversi pakan, laju pertumbuhan spesifik dan kelulushidupan. Ikan guppy dengan bobot 0,19 ± 0,03 g diperoleh dari pembudidaya ikan hias guppy Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan di Galaksi Akuatik Indonesia, Semarang pada bulan Desember 2018-Januari 2019. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah penambahan tepung bunga marigold dalam pakan buatan dengan dosis A (0 mg/kg), B (25 mg/kg), C (50 mg/kg) dan D (75 mg/kg). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tepung bunga marigold berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tingkat kecerahan warna ikan guppy, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot mutlak, rasio konversi pakan (FCR), laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan kelulushidupan (SR). Perlakuan C (50 mg/kg) memberikan nilai tertinggi pada peningkatan kecerahan warna ikan guppy (P. reticulata) yaitu 4,05. Kesimpulan yang diperoleh adalah dosis tepung bunga marigold 50 mg/kg memberikan hasil tertinggi pada kecerahan warna ikan guppy (P. reticulata).                                                                                                                                                                                                Kata Kunci :  Guppy; Marigold; Pakan; Kecerahan Warna. ABSTRACT    Guppy (P. reticulata) is one of the freshwater fish that has various colour with many type of fin pattern. The colour of  ornamental fish is depend of the pigment cell. This pigment is produced by the carotenoid in diet fish. One of the carotenoid producing ingredients is marigold flour. This research is used to review and find out the best dose of marigold flour in artificial feed to increase he pigmentation of guppy fish. The parameters are the absolute weight, feed conversion rasio, specific growth rate and survival rate. Guppy fish with weight 0,19 ± 0,03 g were from ornamental guppy fish farmer Sleman, Yogyakarta. The experiment was conducted at Galaksi Akuatik Indonesia, Semarang in December 2018 till January 2019. This research used an experimental method with a complete randomized design (RAL) that consisting of 4 treatments and 3 replications respectively. The treatments are the addition of marigold flour in artificial feed with dose A (0 mg/kg), B (25 mg/kg), C (50 mg/kg) and D (75 mg/kg). The results of this research are indicate that marigold flour has a significant effect on the pigmentation of guppy fish, but does not has significant affect to absolute weight, feed conversion ratio, specific growth rate and survival rate. Treatments C (50 mg/kg) gave the highest value for increasing the pigmentation of guppy fish (P. reticulata) which is 4,05. The conclusion is the dosage of marigold flour 50 mg/kg gave the highest value for pigmentation of guppy. Keywords : Guppy, Marigold, Feed, Colour Intensity
Performa Reproduksi Induk Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) yang Disuntik Hormon Sintetis sGnRH-a dan Anti Dopamin dengan Dosis Berbeda Ana Rosyida; Fajar Basuki; Ristiawan Agung Nugroho; Tristiana Yuniarti; Sri Hastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.7505

Abstract

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) memiliki nilai ekonomis tinggi dan potensi besar untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan. Ikan nilem termasuk ikan yang memijah hanya pada saat musim penghujan yang mengakibatkan benih tidak tersedia secara kontinyu. Musim penghujan dan kemarau memiliki kondisi lingkungan yang berbeda. Hal ini mengakibatkan ikan-ikan yang memijah pada saat musim penghujan akan mengalami kondisi kurang optimal pada saat sedang berlangsungnya musim kemarau sehingga ikan tidak mampu memproduksi hormon reproduksi secara optimal. sGnRH-a dan anti dopamin dapat merangsang hormon gonadotropin meningkat sehingga pemijahan dapat dilakukan diluar musim pemijahan ikan nilem. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sGnRH-a dan anti dopamin terhadap performa reproduksi ikan nilem dan mengetahui dosis terbaiknya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni di LPKIL Muntilan, Magelang-Jawa Tengah. Hewan uji yang digunakan yaitu induk ikan nilem dengan bobot ikan betina ± 250 gr dan jantan ± 200 gr. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni Perlakuan A (NaCl fisiologis 0,2 ml/kg induk), Perlakuan B (0,3 ml/kg nduk), Perlakuan C (0,4 ml/kg induk), dan Perlakuan D (0,5 ml/kg induk). Data yang diamati meliputi waktu laten, derajat pembuahan, derajat penetasan, derajat kelulushidupan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B menghasilkan performa reproduksi yang lebih baik dengan nilai waktu laten yaitu 9 jam, derajat pembuahan (FR) sebesar 88.50±5.29%, derajat penetasan (HR) 84.67±4.65% dan derajat kelulushidupan (SR) 68.54±5.90%. Hasil pengukuran kualitas air variabel suhu adalah 22,6ºC – 27,7ºC, DO 4,7 – 5,8 ppm dan pH 7 – 7,9. Disimpulkan bahwa penyuntikan sGnRH-a dan anti dopamin dengan dosis 0.3 ml/kg dapat meningkatkan performa reproduksi induk ikan nilem. Kata kunci: sGnRH-a dan anti dopamin, performa reproduksi, induk, Ikan nilem
Pengaruh Kadar Protein Pakan yang Berbeda Berbasis Rasio E/P 8,5 Kkal/G Protein Terhadap Tingkat Konsumsi Pakan dan Pertumbuhan Udang Jerbung (Fenneropenaeus merguiensis) Tyas Hertanti; Subandiyono Subandiyono; Sri Hastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 4, No 1 (2020): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.35 KB) | DOI: 10.14710/sat.v4i1.5649

Abstract

Udang Jerbung (Fenneropenaeus merguiensis) membutuhkan protein sebesar 36-45%. Kebutuhan gross energy (GE) dan digestibility energy (DE) yaitu, 350-450 kkal 100g-1 dan 250-350 kkal 100g-1, sedangkan rasio E/P sebesar 7,98-9,56 kkal/g protein. Namun, informasi mengenai komposisi nutrisi pakan terutama keseimbangan antara protein, energi, dan E/P yang tepat untuk pertumbuhan udang jerbung masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh kadar protein pakan yang berbeda berbasis rasio E/P 8,5 kkal/g protein terhadap tingkat konsumsi pakan dan pertumbuhan udang jerbung (F. merguiensis). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kadar protein pakan yang berbeda berbasis rasio E/P 8,5 kkal/g protein terhadap tingkat konsumsi pakan (TKP), efesiensi pemanfaatan pakan (EPP), kecernaan protein, rasio efesiensi protein (REP), laju pertumbuhan relatif (RGR), dan kelulushidupan (SR) udang jerbung (F. merguiensis). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2019 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah. Udang uji yang digunakan, memiliki bobot individu rata-rata 0,54±0,02 g/ekor. Udang uji dipelihara selama 40 hari dengan kepadatan 150 ekor/m2 dalam kontainer plastik dengan dimensi (p x l) sebesar (0,4 x 0,25) m2. Udang uji diberi pakan setiap hari sebanyak tiga kali secara fix feeding rate. Metode penelitian ini, yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan masing-masing 6 pengulangan. Tiga perlakuan tersebut meliputi A (30%), B (35%), dan C (40%). Masing-masing dengan rasio E/P 8,5 kkal/g protein. Data yang diamati meliputi TKP, EPP, kecernaan protein, REP, RGR, SR, biomassa udang jerbung dan data penunjang yaitu kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari TKP diperoleh pada perlakuan A, yaitu 82,31±0,56 g, sedangkan nilai tertinggi dari EPP, kecernaan protein, REP, RGR, SR, dan biomassa diperoleh pada perlakuan C, yaitu 17,09±0,82%, 98,02%, 0,55±0,03%, 3,91±0,29%, 88,89±5,44%, dan 20,93±0,61 g. Nilai kualitas air pada media pemeliharaan dalam kisaran yang optimal untuk kehidupan udang uji. Kesimpulannya, kadar protein pakan yang berbeda berbasis rasio E/P 8,5 kkal/g protein berpengaruh nyata (P0,05) terhadap SR. Pakan terbaik diperoleh pada perlakuan C, dimana menghasilkan performa petumbuhan yang tebaik.
Performa Reproduksi Ikan Koi (Cyprinus Carpio) dengan Strain Berbeda Dewi Nurhayati; Sri Hastuti; Siti Afia Dwiastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 1 (2022): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i1.13009

Abstract

Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang favorit dan banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Teknik Pembenihan menjadi salah satu hal penting dalam kegiatan usaha budidaya. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Ikan koi dengan strain berbeda memiliki warna corak, kontras warna, permintaan dan harga yang berbeda.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui performa reproduksi ikan koi dengan strain berbeda. Variabel yang diukur yaitu tingkat fekunditas, derajat pembuahan (FR), dan derajat penetasan telur pada ikan koi (HR).  Pembenihan ikan koi dilakukan  di Balai Benih Ikan (BBI) Air Tawar, Solo, Jawa Tengah dilakukan dengan pemijahan secara alami.  Proses pembenihan yang dilakukan meliputi persiapan kolam, pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva dan pengelolaan kualitas air.  Nilai Fekunditas Sanke, Benikiko, dan Kohaku masing-masing 10.000, 5000, dan 10.000 butir telur. Nilai derajat pembuahan (FR) yang didapatkan yaitu 91% dan derajat penetasan telur (HR) 86%. kisaran suhu pada wadah pemeliharaan induk yaitu 27-29 °C. Nilai pH pada kolam seleksi induk yaitu berkisar 7,6-8,3. Sementara nilai pH pada kolam pemijahan berkisar antara 8,1-8,3.