Muhammad Rosiawan
Department Of Industrial Engineering, Universitas Surabaya

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGENDALIAN DAN PERBAIKAN KUALITAS DI CV. SUMBER UNTUNG JAYA SEJAHTERA, SIDOARJO Himawan, Trio Setya; Rosiawan, Muhammad; Hadiyat, Mochammad Arbi
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Sumber Untung Jaya Sejahtera adalah sebuah industri pembuatanplastik kemasan. Sebagian besar produk yang dihasilkan merupakan produkberdimensi kecil (tutup botol dan lem), sehingga untuk proses produksimenggunakan injeksi dengan hasil capability produk tiap injeksi. Saat ini untukmelakukan seting mesin injek, operator menggunakan catatan yang dibuat olehteknisi berdasarkan catatan data masa lalu dan untuk menyeting ulang hanyameng”kira-kira” seting agar sesuai. Pengambilan data menggunakan 7 tools untukmendapatkan data cacat visual dan total berat yang ada. Setelah didapatkan datacacat maka melakukan perbaikan dengan menerapkan standardisasi instruksi kerjatertulis untuk meminimalkan penyebab cacat dari operator dan metode kerjasedangkan untuk mesin menggunakan metode Taguchi. Parameter utama produksitutup lem POVINAL adalah A:Nozzle Temp, B:tekanan injek, C:injection timer,dan D:cooling timer. Selanjutnya, dihitung nilai Grey Relational Analysis untuktiap hasil pengambilan data. Dengan Taguchi didapatkan seting optimum adalahA1, B1, C2, dan D1 dan nilai μpredicted(optimum) =0,8295. Pada eksperimenkonfirmasi didapat nilai μconfirmation(optimum) = 0,567 dengan seting optimum. Darihasil μpredicted(optimum) dan μconfirmation(optimum) didapatkan bahwa keduanya salingberpotongan yang berarti eksperimen layak untuk skala produksi. Hasileksperimen konfirmasi menunjukan penurunan cacat sebesar 3,06% dari kondisiawal menggunakan setingan perusahaan dan berdasarkan teori GRA didapatkankenaikan nilai GR Grade sebesar 10,53.
PERANCANGAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) DAN BUDAYA KERJA 5S DI PT. INDO TATA ABADI PANDAAN Surya, Ellyana; Rosiawan, Muhammad; Hadiyat, Mochammad Arbi
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata kelola produksi dengan caramendesain sistem manajemen sesuai standar GMP dan Budaya Kerja 5S agarproses produksi menjadi lebih efisien, serta mendokumentasikan agar perbaikandapat dilakukan secara berkesinambungan. Hasil dari penelitian ini mengurangiketidaksesuaian proses produksi dari 31 kriteria (37,35%) yang tidak terpenuhi(dari 81 kriteria) menjadi 9 kriteria (10,84%) yang tidak terpenuhi berdasarkankriteria GMP. Total perbaikan yang dilakukan dalam perusahaan berdasarkanstandar sistem manajemen GMP dan 5S sebanyak 20 perbaikan, dimana sebanyak9 perbaikan dari standar sistem manajemen GMP dan 14 perbaikan dari standarbudaya kerja 5S. Untuk sifat perbaikan yang dilakukan, 6 perbaikan dilakukanterkait perbaikan fisik dan 14 perbaikan terkait perbaikan dokumen. Dari hasilevaluasi perbaikan sistem manajemen dengan menyebarkan kuesioner kepadakaryawan, didapatkan hasil bahwa mereka puas dan setuju terhadap perbaikansistem manajemen (4,33).
PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES DAN 5S UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI PT. CATUR PILAR SEJAHTERA, SURABAYA Dewi, Melina Puspa; Rosiawan, Muhammad; Sari, Yenny
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Catur Pilar Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidangpembuatan tas spunbond. Perusahaan ini memiliki dua lokasi pabrik yaitu pabrikSepanjang dan pabrik Wonosari, namun penelitian ini hanya dilakukan di pabrikWonosari. Kondisi fisik perusahaan yang tidak tertata dengan baik, kotor, banyakhama yang berkeliaran di lantai produksi, dan sebagainya. Penelitian diawalidengan scanning gap, maka didapatkan % ketidaksesuaian terhadap persyaratanGood Manufacturing Practices (GMP) sebesar 34.88%. Setelah dilakukanscanning gap persyaratan GMP maka dilakukan penurunan kriteria produktivitasberdasarkan persyaratan GMP namun kriteria produktivitas yang diukur adalahkriteria berdasarkan persyaratan GMP yang tidak sesuai. Kriteria yang dipilihadalah % produk cacat, % produk rusak, efisiensi tenaga kerja, efisiensi waktudan efisiensi energi. Pengukuran produktivitas awal dihitung denganmenggunakan OMAX. Perbaikan yang dilakukan antara lain adalah denganmerapikan dan menata gudang produk jadi dan rak pelipit berdasarkan prinsip 5S,melakukan prinsip 5S di lantai produksi, membuat Standard Operating Procedure(SOP), serta melakukan pembasmian terhadap hama. Setelah dilakukan perbaikandi atas maka dilakukan perhitungan produktivitas dengan menggunakan OMAX.Hasil perbandingan menunjukkan rata-rata produktivitas awal sebesar 2.93meningkat menjadi 6.35 (dari nilai maksimal 10). Dengan melakukanperbandingan nilai rata-rata yang didapatkan maka terjadi kenaikan produktivitassebesar 117%.
PENINGKATAN KUALITAS PROSES PRODUKSI DI PT. INDAL ALUMUNIUM INDUSTRY TBK., SIDOARJO Hanliang, Njoo; Rosiawan, Muhammad; Sari, Yenny
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Indal Aluminium Industry Tbk. merupakan perusahaan manufaktur yangbergerak di bidang alumunium dengan berbagai macam bentuk dan desain sesuaidengan permintaan konsumen. Fokus perbaikan yang dituju pada penelitian iniadalah menurunkan persentase kecacatan produk jenis precision part profilesyang selama ini menjadi permasalahan besar. Persentase produk baik jenisprecision part profiles pada kondisi awal adalah sebesar 51,38%.Analisis akar masalah dengan menggunakan fishbone diagram untukmenentukan masalah yang menyebabkan cacat, yang kemudian dilanjutkandengan analisis FMEA (Failure Mode & Effect Analysis). Melalui analisis FMEA,penentuan jenis kecacatan tertinggi dilakukan dengan menentukan ranking nilaiRPN (Risk Priority Number) untuk setiap jenis cacat yang dilakukan analisis, dariranking nilai RPN digunakan pareto chart untuk mengetahui jenis cacat dominanyang penting untuk dilakukan perbaikan, Berdasarkan hasil pareto chartdidapatkan 6 jenis cacat yang menjadi prioritas perbaikan, yaitu Scratch 2, Blister3, Corosion 2, Scratch 1, Scratch 3 dan Dent 2.Implementasi perbaikan yang telah berhasil meningkatkan total persentaseproduk baik sebesar 9,44% (dari 51,38% menjadi 60,82%). Untuk proses cutting Imeningkat sebesar 4,12%, proses machining meningkat sebesar 4,23% dan prosespackaging sebesar 5,6%. Sedangkan besar penurunan biaya kualitas yang terjadiakibat implementasi usulan perbaikan adalah Rp1.211.825/ 2 minggu (dariRp12.689.306 menjadi Rp11.477.481) atau penurunan sebesar 9,54%.
PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PT. WELLING JAYA SEJATI INDUSTRIAL, GRESIK Soegiono, Mieke Rosalina; Rosiawan, Muhammad; Sari, Yenny
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Welling Jaya Sejati Industrial yang terletak di Raya Wringin Anom KM 32,Desa Lebani Waras, Kabupaten Gresik ini merupakan perusahaan pembuatankomponen sepeda yang berdiri sejak tahun 1990. Melihat peluang usaha bisnissepeda yang maju maka pendiri memutuskan untuk mendirikan pabrik pembuatankomponen sepeda. PT. Welling Jaya Sejati Industrial ingin mencoba menerapkanstandar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, guna memiliki manajemen mutukualitas yang baik dalam upaya optimalisasi fungsi organisasi. Berdasarkan hasilpengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwaperusahaan belum memiliki sistem dokumentasi manajemen mutu yang optimalsehingga perlu dilakukan perancangan sistem manajemen mutu secarakeseluruhan. Pada proses bisnis perusahaan dilakukan perubahan denganpenambahan sistem manajemen mutu, proses inti, pendukung 1, pendukung 2 daneksternal. Perbaikan struktur organisasi dilakukan dengan melakukan penambahanposisi Mangement Representative yang bertanggung jawab penuh terhadapkeberlangsungan sistem manajemen mutu pada perusahaan. Sasaran mutu yangdimiliki perusahaan belum lengkap, sehingga dilakukan perombakan ulangsasaran mutu di tiap prosedur yang dirancang, dengan demikian proses peninjauansasaran mutu akan lebih detail. Berdasarkan hasil pembagian kuisioner kepada 28anggota perusahaan, didapatkan bahwa perancangan sistem manajemen mutuberdasarkan ISO 9001:2008 mengalami dampak positif bagi perusahaan.
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN TRAVEL PT. YOLA LANCAR JAYA KEDIRI DENGAN METODE INTEGRASI SERVICE QUALITY DAN KANO KE DALAM QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Ahimsa, Yustian Duta; Rosiawan, Muhammad; Hadiyat, Mochammad Arbi
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Yola Lancar Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia layanantransportasi antar kota. Persaingan yang semakin ketat dan kompetitif menuntut PT. Yola Lancar Jayauntuk meningkatkan kualitas layanannya, sehingga perlu dilakukan suatu pengukuran kualitas layananagar dapat mengetahui bentuk pelayanan yang diinginkan konsumen. Metode pengukuran yangdigunakan adalah metode integrasi Kano, Service Quality kesenjangan persepsi dan harapankonsumen dengan Quality Function Deployment berdasarkan dimensi tangibles, reliability,responsiveness, assurance, empathy. Berdasarkan analisis kesenjangan persepsi dengan harapankonsumen didapatkan bahwa ke-18 variabel mengalami kesenjangan, dengan 5 variabel dengan meankesenjangan terbesar adalah pemberian informasi layanan (-1,77), ketepatan waktu penjemputanpenumpang (-1,68), penerima order melayani permintaan konsumen (-1,30), driver menyetir denganhati – hati dan mematuhi rambu lalu lintas (-1,28), karyawan cepat dan tanggap dalam melayanikomplain (-1,23). Selanjutnya pada tahap rancangan usulan perbaikan dengan metode QualityFunction Deployment yaitu membuat standar pelayanan konsumen, memberikan informasi layanankepada konsumen saat pengorderan dan membuat iklan di media cetak maupun internet, driverberangkat lebih awal dalam menjemput konsumen, membuat standar dalam menerima orderkonsumen, melakukan maintenance secara berkala, memberikan pelatihan safety driving kepadadriver, menyediakan snack dan air minum serta mengadakan promo layanan, membuat standar dalammenerima komplain konsumen, membuat standar kerapian karyawan.
PENINGKATAN BERKELANJUTAN KINERJA DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU DAN AUDIT INTERNAL UNIVERSITAS SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9004:2009 Hana, Sifra; Rosiawan, Muhammad; Sari, Yenny
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia pendidikan, perguruan tinggi bersaing dalammempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan serta sarana danprasarananya. Diperlukan sistem manajemen mutu yang menjamin efektifitas danefisiensi dari proses kerjanya. Apabila Universitas telah memiliki sistemmanajemen mutu (seperti ISO 9001:2008), perlu adanya pengintegrasian denganstandar untuk peningkatan kinerja organisasi seperti sistem manajemen mutu ISO9004:2009. Latar belakang masalah penelitian ini adalah kebutuhan untukperbaikan berkelanjutan serta peningkatan standar kualitas yang merupakan misiDirektorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal (DPMAI) Universitas Surabaya.DPMAI bertanggungjawab atas pengelolaan sistem manajemen mutu diUniversitas Surabaya. Perbaikan dan peningkatan dilakukan dengan pendekatanISO 9004:2009. Langkah pertama adalah mengukur kinerja sistem manajemenmutu dengan identifikasi menggunakan metode scanning gap dan scoring Self-Assessment Tool (SAT). Kemudian menganalisis gap yang didapatkan sertamencari akar permasalahannya. Dari hasil scanning gap didapat 213 pertanyaanyang sesuai dan 15 pertanyaan yang tidak sesuai antara kondisi sistem manajemendengan persyaratan ISO 9004:2009. Untuk identifikasi level kinerja denganscoring SAT, level kinerja yang masih rendah terkait peningkatan, inovasi danpembelajaran. Terakhir adalah melakukan tindakan perbaikan. Tindakanperbaikannya yaitu rancangan prosedur pengolahan dan efisiensi limbah cair,prosedur terkait pertimbangan panas, kelembaban, cahaya dan aliran udara,prosedur evaluasi diri, prosedur Benchmarking atau pembandingan sertarancangan tindakan inovasi.
ANALISIS BUDAYA MUTU UNIVERSITAS SURABAYA DALAM RANGKA PENGUKURAN EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 Swaputri, Naya Adi; Rosiawan, Muhammad; Hadiyat, M. Arbi
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 3, No 1 (2014): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

University of Surabaya is a college that implement ISO 9001. However, theapplication of ISO 9001 will be successful if supported by organizational culturechange in a positive direction. Total Quality Management or the development ofquality culture requires line managers to change the style, way of working andeven behavior as far as possible in order to get out of traditional organizationalstructures. It is necessary for testing to determine the extent of the influence ofISO 9001 at the University of Surabaya against existing quality culture in theorganization by the method of Structural Equation Modeling (SEM). The purposeof this study was to measure the quality culture, knowing the relationship ofcultural change with the implementation of ISO 9001 quality, and providesuggestions for improvement in organizational performance UBAYA thus beeffectively and efficiently and to create a cultural change that brings qualityUBAYA towards positive direction. Results obtained from this research is theapplication of ISO 9001:2008 proven direct impact positively on the quality ofcultural change in UBAYA of 50.04 % . The results of the questionnaire and thegreat close relationship models that will be used as a reference in determining therepair using the method of Quality Function Deployment . Variable ISO 9001 thatmust be fixed first is the management system approach with a weight of 0.341 ,the second is the process approach with a weight of 0,332 and the latter isemployee engagement with a weight of 0.326 . From the results obtained QualityFunction Deployment major repairs done by looking at the importance of how thevalue of more than 636.19875 . The improvement of priority is establishingquality objectives in accordance with the vision and mission UBAYA , distributetasks employees are multitasking in a single unit of work , and make theeffectiveness of the program with clear criteria and involving all employees.
PERANCANGAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) DAN BUDAYA KERJA 5S DI PT. INDO TATA ABADI, PANDAAN Ellyana Surya; Muhammad Rosiawan; Mochammad Arbi Hadiyat
CALYPTRA Vol. 2 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.992 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata kelola produksi dengan cara mendesain sistem manajemen sesuai standar GMP dan Budaya Kerja 5S agar proses produksi menjadi lebih efisien, serta mendokumentasikan agar perbaikan dapat dilakukan secara berkesinambungan. Hasil dari penelitian ini mengurangi ketidaksesuaian proses produksi dari 31 kriteria (37,35%) yang tidak terpenuhi (dari 81 kriteria) menjadi 9 kriteria (10,84%) yang tidak terpenuhi berdasarkan kriteria GMP. Total perbaikan yang dilakukan dalam perusahaan berdasarkan standar sistem manajemen GMP dan 5S sebanyak 20 perbaikan, dimana sebanyak 9 perbaikan dari standar sistem manajemen GMP dan 14 perbaikan dari standar budaya kerja 5S. Untuk sifat perbaikan yang dilakukan, 6 perbaikan dilakukan terkait perbaikan fisik dan 14 perbaikan terkait perbaikan dokumen. Dari hasil evaluasi perbaikan sistem manajemen dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan, didapatkan hasil bahwa mereka puas dan setuju terhadap perbaikan sistem manajemen (4,33).
PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES DAN 5S UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI PT. CATUR PILAR SEJAHTERA, SURABAYA Melina Puspa Dewi; Muhammad Rosiawan; Yenny Sari
CALYPTRA Vol. 2 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.862 KB)

Abstract

PT. Catur Pilar Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan tas spunbond. Perusahaan ini memiliki dua lokasi pabrik yaitu pabrik Sepanjang dan pabrik Wonosari, namun penelitian ini hanya dilakukan di pabrik Wonosari. Kondisi fisik perusahaan yang tidak tertata dengan baik, kotor, banyak hama yang berkeliaran di lantai produksi, dan sebagainya. Penelitian diawali dengan scanning gap, maka didapatkan % ketidaksesuaian terhadap persyaratan Good Manufacturing Practices (GMP) sebesar 34.88%. Setelah dilakukan scanning gap persyaratan GMP maka dilakukan penurunan kriteria produktivitas berdasarkan persyaratan GMP namun kriteria produktivitas yang diukur adalah kriteria berdasarkan persyaratan GMP yang tidak sesuai. Kriteria yang dipilih adalah % produk cacat, % produk rusak, efisiensi tenaga kerja, efisiensi waktu dan efisiensi energi. Pengukuran produktivitas awal dihitung dengan menggunakan OMAX. Perbaikan yang dilakukan antara lain adalah dengan merapikan dan menata gudang produk jadi dan rak pelipit berdasarkan prinsip 5S, melakukan prinsip 5S di lantai produksi, membuat Standard Operating Procedure (SOP), serta melakukan pembasmian terhadap hama. Setelah dilakukan perbaikan di atas maka dilakukan perhitungan produktivitas dengan menggunakan OMAX. Hasil perbandingan menunjukkan rata-rata produktivitas awal sebesar 2.93 meningkat menjadi 6.35 (dari nilai maksimal 10). Dengan melakukan perbandingan nilai rata-rata yang didapatkan maka terjadi kenaikan produktivitas sebesar 117%.