Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pengukuran Kinerja Desa Tanjungan Gresik Dengan Pendekatan Balanced Score Card Dini Retnowati; Gusti Adriansyah; Moch. Anshori; Ahmad Fatih Fudhla; Ika Widya Ardhyani; Asri Dwi Puspita; Gempur Santoso
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Among Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v4i1.1777

Abstract

Metode Balanced Score Card merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam proses pengukuran kinerja. Salah satu obyek yang dapat diukur adalah kinerja desa. Saat ini, desa Tanjungan yang terletak di kabupaten Gresik masih belum menjalankan seluruh program utama kementerian, hanya menjalankan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Di sisi lain, sumber daya desa masih terbatas dan belum dikelola seluruhnya. Sumber daya aparat desa juga masih minim pengalaman serta belum memiliki kemampuan manajerial yang memadai. Peran serta Perguruan Tinggi sebagai mitra pengabdian masyarakat sangat dibutuhkan dalam memberikan gambaran kinerja desa, utamanya dengan pendekatan metode Balanced Score Card. Dari hasil pengukuran kinerja desa Tanjungan dengan metode ini memberikan gambaran bahwa desa Tanjungan masih menjalankan program desa dengan hasil yang masih belum optimal dikarenakan masih terdapat kelemahan kinerja desa pada aspek-aspek tertentu, yaitu aspek pertumbuhan dan pembelajaran serta aspek masyarakat yang masih kurang. Ini berarti program desa yang ada harus lebih ditingkatkan baik dari sisi kualitas program maupun dari sisi kuantitas program. Ke depannya, program desa Tanjungan diarahkan pada program desa menuju desa unggulan, Dengan proses pendampingan diharapkan desa dan aparatnya dapat menyusun dan mengevaluasi program-program utama kementerian menuju desa Tanjungan yang sejahtera dan mandiri.
Pemodelan Systems Dynamics pada Penanganan Sampah di Desa Penambangan Kabupaten Sidoarjo Dini Retnowati; Ahmad Fatih Fudhla; Ahmad Yani
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 11 No. 3 (2021): VOLUME 11 NO 3 NOVEMBER 2021
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.141 KB) | DOI: 10.25105/jti.v11i3.13076

Abstract

Intisari— Emisi karbon terbesar berasal dari residu yang ditinggalkan dari aktivitas manusia. Pada volume besar dan tak terkendali, emisi ini menjadi penyebab utama pemanasan global. Sumbangsih emisi gas buang juga bersumber dari aktivitas sehari-hari masyarakat. Di negara Indonesia, yang termasuk dalam kategori negara berkembang, aktivitas masyarakat lebih banyak terakumulasi di tingkat desa. Desa Penambangan merupakan desa yang terletak di kabupaten Sidoarjo provinsi Jawa timur yang memiliki luas wilayah kurang lebih 150 Ha dengan jumlah penduduk 5.816 jiwa. Pada penelitian ini dilakukan kajian dengan pendekatan system dynamics bagaimana penanganan sampah di desa tersebut. Model system dynamics yang dihasilkan bisa digunakan untuk bahan pertimbangan pemerintah desa Penambangan dalam menangani sampah. Berdasarkan simulasi model, seiring berjalannya waktu, total tingkat emisi karbon dari sampah desa meningkat rata-rata 10.8% tiap bulan. Dengan melakukan penanganan sampah organing yang lebih komprehensif, emisi karbon berkurang hingga 90.4% dibandingkan kondisi awal di level model. Abstract— The largest carbon emissions come from residues of human activities. In large and uncontrolled volumes, these cause global warming. As an accumulation, The emissions also come from the daily activities of the community. In developing countries such as Indonesia, community activities are mostly accumulated at the village level. “Penambangan” is one of villages located in Sidoarjo, East Java, which has an area of approximately 150 hectares with a population of 5,816 people. In this study, a system dynamics approach was carried out on how to handle waste in the village. The resulting model can be used by local government for consideration in handling them. Based on the model simulation, the total level of carbon emissions of the community increased by an average of 10.8% per month. By carrying out more comprehensive handling of waste, carbon emissions are reduced by 90.4% compared to the initial conditions at the model level.
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERCETAKAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD Agus Wahyu Santoso; Dini Retnowati
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v5i2.113-121

Abstract

ABSTRAKCV. Purbengkara merupakan salah satu perusahaan di Surabaya yang bergerak di bidang percetakan. CV. Purbengkara belum pernah melakukan pengukuran kinerja sehingga prosentase keberhasilan dari tujuan perusahaan  belum diketahui. Oleh karena itu dalam permasalahan ini dibutuhkan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan. Balance scorecard merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dan metode pengukurannya melihat dari 4 perspektif. Perspektif keuangan yang diwakili oleh indikator net profit margin, total asset turn over dan fixed asset turnover ratio. Perspektif pelanggan yang diwakili oleh volume punjualan dan keluhan pelanggan. Perspektif proses bisnis internal diwakili oleh ontime delivery, produksi tanpa lembur serta prosesntase komplain pada supplier. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diwakili oleh jumlah training, produktifitas karyawan, tingkat kepuasan karyawan, prosesntase keterlambatan dan ketidakhadiran. Dari hasil penelitian secara keseluruhan, kinerja perusahaan CV. Purbengkara dilihat dari keempat perspektif balance scorecard dapat dikatakan cukup baik. Terdapat 7 (tujuh) KPI yang mengalami peningkatan dan 5 (lima) KPI yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya walaupun tidak signifikan.ABSTRACT CV. Purbengkara is one of the companies in Surabaya which is engaged in printing. CV. Purbengkara has never done performance measurement so the percentage of success of the company's goals is not yet known. Therefore, in this problem we need a method that can be used to determine the company's performance. Balanced scorecard is one method that can be used and the measurement method is seen from 4 perspectives. The financial perspective is represented by indicators of net profit margin, total asset turnover and fixed asset turnover ratio. Customer perspective represented by sales volume and customer complaints. The internal business process perspective is represented by on-time delivery, production without overtime and the complaint process to suppliers. The learning and growth perspective is represented by the amount of training, employee productivity, level of employee satisfaction, the percentage of tardiness and absenteeism. From the overall research results, the company's performance CV. Purbengkara seen from the four perspectives of the balanced scorecard can be said to be quite good. There are 7 (seven) KPIs that have increased and 5 (five) KPIs that have decreased from the previous year, although not significantly.
Perencanaan Preventive Maintenance Mesin Crane Dengan Pendekatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Aufansyah Nurroif; Dini Retnowati
Jurnal Teknik Industri Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri, UNISSULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.182 KB) | DOI: 10.30659/jurti.1.2.111-119

Abstract

Tingginya waktu downtime mesin crane di salah satu perusahaan manufaktur produsen baja billet menyebabkan terganggunya kelancaran proses produksi. Untuk mengatasi hal ini serta untuk mencapai kestabilan performa crane, maka perlu adanya tindakan perawatan yang intensif pada setiap komponen crane. Metode Reliability Centered Maintenance (RCM), digunakan untuk mengetahui interval waktu perawatan dan untuk mengetahui dampak positif dilakukannya perawatan terencana. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada 4 komponen kritis pada mesin Crane Abus yang perlu memperoleh prioritas tindakan perawatan dengan periode waktu interval perawatan untukmasing-masing komponen sebesar 44,5 jam untuk motor 3 phase, 13,6 jam untuk komponen brake, 149,16 jam untuk komponen MCB 1 Phase dan 101,69 jam untuk komponen. Dengan adanya tindakan perawatan terencana juga dapat memberikan penghematan biaya perawatan sebesar ± 88%.
Pendampingan Penyusunan Strategi Peningkatan Omset dan Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Lele di Desa Jemundo Ratna Ekasari; Moch. Anshori; Dini Retnowati; Ahmad Fatih Fudhla; Asri Dwi Puspita
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v6i1.370

Abstract

Budidaya pembesaran ikan lele sampai mencapai ukuran konsumsi merupakan salah satu usaha budidaya yang memiliki prospek pasar tinggi. Mengingat lele merupakan salah satu sumber protein yang disukai masyarakat dari berbagai kalangan usia. Peluang usaha pembesaran lele ini telah ditangkap dan dijalankan oleh beberapa warga di desa Jemundo. Namun dalam perjalanan, usahanya masih mengalami beberapa kendala, mulai dari proses budidaya hingga pemasarannya. Oleh karena itu, pada program pengabdian masyarakat kali ini, akan dilakukan pendampingan terkait penyusunan strategi peningkatan omset dan pengembangan usaha pembesaran ikan lele. Analisis strategi akan dilakukan dengan melihat kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang ada dan nantinya akan membantu dalam penyusunan strategi utama untuk pemasaran usaha budidaya lele ini.  Beberapa strategi berhasil dirumuskan mulai dari memperbanyak jumlah kolam untuk budidaya lele, menjalin kerjasama dengan penjual sayur, penjual ikan, mengoptimalkan promosi  kepada konsumen secara langsung melalui pemasangan banner dilokasi ataupun media sosial  serta membuat inovasi produk olahan lele seperti nugget lele atau lele siap goreng untuk meningkatkan nilai jual lele. Tindak lanjut dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendampingan dalam penerapan strategi serta evaluasi dari strategi yang dijalankan. Diharapkan dengan adanya keberlanjutan maka usaha budidaya lele mitra semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi warga sekitar.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN RESTORAN CEPAT SAJI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL (SERVICE QUALITY) DAN IPA (IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS) Dany Setyo Kuncoro; Dini Retnowati
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v6i1.69-75

Abstract

Perusahaan harus senantisa menjaga dan selalu meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan pelanggan agar bisa bertahan dari ketatnya persaingan. Perusahaan yang bergerak pada bidang jasa seperti restoran cepat saji harus senantiasa selalu menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya. Pada penelitian ini mengambil studi kasus di restoran cepat saji M2M Indonesia fastfood cabang Sepanjang Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode Service Quality dan Importance Performance Analysis. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebar kuisioner. Dalam kuisioner terdapat 24 atribut pertanyaan yang mencerminkan kualitas pelayanann. Yang selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan metode Service Quality dan Importance Performance Analysis. Dari hasil perhitungan menggunakan metode servqual dari seluruh atribut penelitian didapatkan rata – rata total nilai persepsi pelanggan sebesar 4,116 dan rata – rata nilai harapan pelanggan sebesar 4,542 dan didapatkan nilai gap sebesar -0,426 yang artinya secara keseluruhan pelanggan belum puas terhadap kualitas pelayanan M2M cabang sepanjang Sidoarjo dan masih perlu banyak evaluasi dan perbaikan. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan atribut yang mempunyai nilai gap terbesar dan masuk pada kuadran A pada diagram kartesius Importance Performance Analysis yaitu atribut (A18), (A8), (A4), (A7),  (A11), (A5), (A9). Hasil penelitian berupa saran atau ususlan perbaikan terhadap atribut atribut yang menjadi prioritas perbaikan.ABSTRACTCompany to always maintain and always improve the quality of products and services provided by customers in order to survive the intense competition. Companies engaged in services such as fast food restaurants must always maintain the quality of service provided to their customers. In this study, we took a case study at a fast food restaurant M2M Indonesia fastfood branch throughout Sidoarjo. This research uses Service Quality and Importance Performance Analysis methods. Data collection techniques in this study were carried out by distributing questionnaires. In the questionnaire there are 24 attribute questions that reflect the quality of service. The next step is to analyze using the Service Quality and Importance Performance Analysis methods. From the results of calculations using the servqual method of all research attributes, the average total value of customer perception is 4.116 and the average value of customer expectations is 4.542 and the gap value is -0.426, which means that overall customers are not satisfied with the service quality of M2M branches throughout Sidoarjo. and still needs a lot of evaluation and improvement. Based on the results of data processing, the attributes that have the largest gap value and are included in quadrant A on the Cartesian Importance Performance Analysis diagram are attributes (A18), (A8), (A4), (A7), (A11), (A5), (A9). The results of the research are in the form of suggestions or suggestions for improvements to the attributes that are the priority for improvement.
ANALISIS KUALITAS LAYANAN PELANGGAN UNTUK PRODUK INDIHOME DI TELKOM WITEL SIDOARJO Agustian, Nanang; Retnowati, Dini
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol. 1 No. 1 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v1i1.15-22

Abstract

Mulai dari tahun 2015 hingga tahun 2017, Indihome mengalami masalah penurunan jumlah pelanggan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas layanan Indihome sangat di perlukan di TELKOM, jika indihome memberikan kualitas layanan yang baik dan memuaskan akan menghasilkan pelanggan yang loyal, bahkan tidak akan mudah untuk beralih dan menggunakan produk competitor yang lain khususnya untuk pelanggan eksisting. Dalam penelitian ini, digunakan metode QFD yaitu suatu alat yang digunakan untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan yang fokus utamanya melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini mungkin. Dari keseluruhan penelitian ini mendapatkan hasil yang dapat direkomendasikan sebagai langkah-langkah perbaikan  yang perlu dilakukan yaitu : menambah dan memperbaiki kualitas layanan sesuai dengan goal yang diperoleh dengan membandingkan hasil kuesioner untuk kepuasan pelanggan yaitu didapatkan nilai rata-rata 4.09 dan di dapatkan respon prioritas dengan nilai Absolute Importance sebesar 155,43 di respon teknis pemasangan instalasi jaringan fiber optik sesuai dengan spesifikas, sebesar 145.44 pada respon teknis adanya perangkat cadangan disetiap STO dan sebesar 75.42 pada respon teknis penerapan iso pada security
MENGURANGI KELELAHAN TENAGA KERJA PRAMUNIAGA POSISI BERDIRI Santoso, Gempur; Retnowati, Dini; Puspita, Asri Dwi
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol. 4 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v4i1.61-65

Abstract

                                         ABSTRAKSebagai seorang pramuniaga, tuntutan bekerja dalam kondisi berdiri selama kurang lebih 8 jam menjadi suatu keharusan. Secara teori, ketika seseorang bekerja dalam kondisi berdiri, kelelahan terbesar terjadi pada sekelompok otot erector di tulang belakang (vertebralis) dari pada di sekelompok otot kaki. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait dengan kelelahan yang dialami oleh pramuniaga. Data dari penelitian ini diambil menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi lapangan yang melibatkan 21 sampel pramuniaga perempuan yang telah bekerja dalam kurun waktu 3 tahun hingga 15 tahun. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebanyak 71 % pramuniaga menyatakan tidak lelah dan 29 % menyatakan agak lelah. Ketika tidak ada pembeli, pramuniaga mengambil kesempatan untuk beristirahat dengan cara bersandar pada dinding sehingga terjadi relaksasi pada sekelompok otot erector di tulang belakang. Ada juga yang beristirahat dengan duduk di bangku pembeli yang kosong sehingga terjadi relaksasi di sekelompok otot kaki. Sebagai rekomendasi, untuk mengurangi kelelahan yang dirasakan oleh pramuniaga, perlu dibuatkan alat yang bisa digunakan sebagai sandaran dan duduk dengan desain yang indah yang juga bisa digunakan untuk mempercantik ruangan.                                          ABSTRACT As a salesperson, the demands of working in a standing condition for approximately 8 hours are a must. In theory, when a person works standing up, the greatest fatigue occurs in the erector muscle group in the spine (vertebral) rather than in the leg muscle group. Therefore, it is necessary to conduct research related to the fatigue experienced by salespeople. The data from this study were taken using questionnaires, interviews, and field observations involving 21 samples of female sales assistants who had worked for a period of 3 to 15 years. Based on the results of the analysis, 71% of the sales assistants stated that they were not tired and 29% said they were somewhat tired. When there are no buyers, the salesperson takes the opportunity to rest by leaning against the wall so that the erector muscle group in the spine relaxes. And also those who rest by sitting on an empty buyer's bench so that there is relaxation in a group of leg muscles. As a recommendation, to reduce the fatigue felt by salespeople, it is necessary to make a tool that can be used as a backrest and seat with a beautiful design that can also be used to beautify the room.
EVALUASI KUALITAS LAYANAN PADA UMKM BERKAH JAYA UTAMA Marzuqi, Afif; Retnowati, Dini; Ardhyani, Ika Widya
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v4i2.73-80

Abstract

MSME Berkah Jaya Utama is an MSME engaged in interior design and furniture. The problems faced by MSMEs are related to the decrease in the number of customers from 2018 to 2021. Based on initial observations, this problem stems from customer dissatisfaction with the services provided by MSMEs. However, the MSMEs have difficulty knowing the root causes of the quality of their services because there are no measuring tools or tools to evaluate the performance of the services provided as a whole. Therefore, in this study, the servqual method was used to analyze the service quality of Berkah Jaya Utama SMEs from the customer's perspective. From the results of the study obtained information that from the five dimensions measured the dimensions that have met customer expectations are the Assurance and Responsiveness dimensions, while the dimension that is negative or has not met customer expectations is the Tangible dimension, -0.713. Reliability, -0.644. Emphys, -0.505. The priority improvements that must be made based on the IPA method are improvements from P4 (MSME Berkah Jaya Utama provides safe parking space) Tangible dimension, P6 (Timeliness in fulfilling orders) Reliability dimension, P14 (Employees have alertness in serving consumers).AbstrakUMKM Berkah Jaya Utama adalah UMKM yang bergerak dibidang desain interior dan furniture. Permasalahan yang di hadapi oleh UMKM ini terkait dengan penurunan jumlah pelanggan dari tahun 2018 hingga tahun 2021. Berdasarkan observasi awal, permasalahan ini bermula dari ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan yang di berikan oleh pihak UMKM. Namun pihak UMKM mengalami kesulitan untuk mengetahui akar permasalahan kualitas pelayanannya dikarenakan belum ada alat ukur ataupun alat untuk mengevaluasi kinerja pelayanan yang diberikan secara menyeluruh. Oleh karena itu pada penelitian ini,digunakan metode servqual untuk menganalisis kualitas layanan UMKM Berkah Jaya Utama dari prespektif pelanggan. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa dari kelima dimensi yang di ukur dimensi yang telah memenuhi harapan pelanggan yaitu dimensi Assurance dan Responsiveness, sedangkan dimensi yang bernilai negatif atau belum memenuhi harapan pelanggan adalah dimensi Tangible,-0,713. Reliability,-0,644. Emphty,-0,505. Untuk prioritas perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan metode IPA adalah perbaikan dari P4 (UMKM Berkah Jaya Utama menyediakan lahan parkir yang aman) dimensi Tangible, P6 (Ketetapan waktu dalam memenuhi pesanan), dimensi Reliability, P14 (Karyawan memiliki kesigapan dalam melayani konsumen).
SIX SIGMA IMPLEMENTATION IN "MONOSODIUM GLUTAMATE" PRODUCTION SYSTEMS Retnowati, Dini; Purnomo, Yudo; Fudhla, Ahmad Fatih
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol. 5 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v5i1.68-76

Abstract

Sebagai upaya untuk menjadi perusahaan yang kompetitif, PT GCK Indonesia sebagai salah satu produsen Monososium Glutamat di Indonesia, harus terus melakukan peningkatan sistem di segala sektor. Termasuk sistem produksi. Penelitian ini melakukan analisis perbaikan sistem produksi dan menelusuri produk cacat dengan penerapan metode Six Sigma. Data yang digunakan berasal dari hasil produksi selama enam bulan. Berdasarkan tahapan pengukuran, cacat produk memiliki nilai sigma sebesar 3,23 dengan nilai DPMO sebesar 275.586,22. Faktor manusia dan mesin adalah penyebab utama cacat. Perbaikan dilakukan dengan memperbaiki sistem perawatan mesin dan melengkapi prosedur operasi standar untuk setiap aktivitas kritis di lini produksi. ABSTRACTIn order to gain competitive advantages, PT GCK Indonesia, as one of the Monosodium Glutamate producers in Indonesia, must continuously improve the system in all fields. Including the production system. This study used the Six Sigma method, which analyzed product defects. Data used comes from production results for six months. Based on the measurement stages, the product defect had a sigma value of 3.23 with a DPMO value of 275,586.22. Human and machine factors are the leading causes of defects. Improvements are made by correcting the machine maintenance system and completing standard operating procedures for each critical activity.