Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

What is the Best Strategy to Develop Creative Industry in Indonesia? Muhammad Adhi Prasnowo; Gusti Adriansyah; Khoirul Hidayat
Sebelas Maret Business Review Vol 3, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/smbr.v3i2.13410

Abstract

Small and Medium Enterprises (SMEs) have an important role and strategic for economic growth. This is because at the time of the economic crisis in Indonesia, SMEs are the economic sectors which have the most excellent durability. Wedoro Village in Sidoarjo city, Indonesia, is famous for the footwear creative industry especially slippers and shoes. A wide variety of slippers and shoes with different types available. Stores and outlets are widespread across the village. Wedoro region has been known as one of the predecessors of creative industries in the field of footwear. Currently the industrial centres of creative footwear is experiencing a decline in sales compared with its heyday in 2001-2006 years ago. This research aims to design a development strategy of the creative industry centre in Wedoro by using SWOT analysis and grand strategy. The results of this study indicate that the cause of the decline in sales is a flood of Chinese products, rising raw material prices, and the lack of innovation in product design. Hence, creative industry in Indonesia especially in Wedoro Village might need a guidance from the government in developing innovation in product design and marketing. It is therefore expected that the existence of a creative industry in Wedoro can grow and create occupations especially for local residents and also increase the revenue of the Sidoarjo city.
PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL LOKAL BAGIAN WAREHOUSE DI PT. ST Nurkholis Nurkholis; Gusti Adriansyah
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.63.11-16

Abstract

Job Safety Analysis (JSA) adalah suatu kajian sistematis dan bertahap terhadap semua potensi kejadian berbahaya yang terdapat di tiap langkah kerja, untuk dapat menentukan berbagai tindakan pengendalian yang dibutuhkan untuk mencegah atau mengurangi dampak dari kejadian berbahaya tersebut, selama proses persiapan dan pelaksanaan suatu pekerjaan (Chevron, 2005). Seperti pada penerimaan afval lokal bagian warehouse di PT. ST adalah suatu perusahaan yang berjalan di bidang pembuatan kertas yang bertempat di Surabaya, Jawa timur, yang memiliki potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dengan adanya implementasi program K3 akan sangat membantu dalam menangani permasalahan tersebut, salah satu program K3 adalah melakukan identifikasi jenis kecelakaan kerja dan upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan metode Job Safety Analysis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode JSA dapat diidentifikasi jenis kecelakaan kerja/potensi bahaya yang berhubungan dari setiap langkah pekerjaan pada penerimaan afval lokal yaitu : terjatuh dari atas kendaraan, tertimpah bal-balan kertas, terjepit oleh bal-balan kertas, terjepit tali bal–balan, terkena cutter, terkena plat atau kawat, tertabrak kendaraan dan terpeleset atau terkilir. Dan jenis kecelakaan kerja yang dominan pada penerimaan afval lokal adalah terkena cutter. Dari perhitungan angka kecelakaan, maka dapat diketahui tingkat kecelakaan kerja dari tahun 2013 sampai tahun 2015 adalah turun yang berarti kinerja pada penerimaan afval lokal naik. Rekomendasi pencegahan kecelakaan kerja pada penerimaan afval lokal sebagai berikut : baca/ikuti rambu–rambu keselamatan, mengikuti briffing sebelum kerja, mengikuti instruksi kerja yang benar, gunakan sarung tangan katun dan gunakan sepatu.
ANALISA BEBAN KERJA KEGIATAN ADMINISTRASI SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN JOB MAPPING Gusti Adriansyah; Nizar Nizar
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 2, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v2i1.233.59-66

Abstract

Persaingan antar lembaga pendidikan sekolah swasta semakin ketat. Dalam kondisi seperti ini sangat penting bagi suatu lembaga pendidikan dalam hal ini SMA XYZ Sukodono untuk dapat mengoptimalkan sumber daya, guru dan pegawai yang ada guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pelayanan dan sarana pendidikan. Saat ini sekolah mempunyai sebuah permasalahan tentang pembagian beban kerja yang sudah ada, sehingga terjadi kurang optimalnya guru, staf dan pegawai yang ada. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan pendekatan metode job mapping sebagai alat bantu dalam membantu memetakan pekerjaan untuk memudahkan melakukan upaya perbaikan beban kerja. Proses ini yang dilakukan untuk menghindari evaluasi jobdesc yang dilakukan secara sepihak oleh pimpinan sekolah. Dari penelitian yang dilakukan di SMA XYZ Sukodono, telah dilakukan pemetaan 92 tugas (pekerjaan) dalam matriks JM berukuran 9 x 17 dengan hasil penurunan total waktu kerja semua fungsi pengelolaan dari 396,51 jam per-minggu menjadi 368,35 jam per-minggu.
ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI TAS FLB DI PT. X MOJOKERTO Wijayanti Wijayanti; Gusti Adriansyah
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 1, No 1 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v1i1.1-6

Abstract

PT. X merupakan produsen tas stik drum (FLB). Masalah yang sering muncul di PT. X, yaitu sering terjadinya keterlambatan bahan baku penunjang dari supplier luar sehingga proses produksi tidak bisa berjalan lancar serta perencanaan kebutuhan material yang kurang sistematis. Teknik analisis yang digunakan untuk pengolahan data pada penelitian ini adalah ploting data historis, peramalan (forecasting), lot sizing kemudian MRP (material requirement planning ). Teknik peramalan menggunakan metode Moving Average dan  Linear Regression. Sedangkan perhitungan lot sizing dengan metode lot for lot, economic order quantity, dan part order quantity. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan metode lot for lot merupakan metode yang memiliki hasil biaya paling  efisien untuk setiap bahan baku yang dibutuhkan untuk produk tas FLB. Dengan rincian hasil Rp  19.275.960,- dengan lot size sebesar 4000 buah untuk 1680 Nylon pu, Rp  5.202.300,- dengan lot size sebesar 4000 buah untuk 210 d poly, Rp  280S.500,- dengan lot size sebesar 800 untuk dakron, Rp  9.229.500,- dengan lot size sebesar 3200 buah untuk toylon 2mm, Rp  7.020.600,- dengan lot size sebesar 1600 untuk ziper 5, dan Rp. 2.087.880,- dengan lot size sebesar 2400 untuk slider 5.
PERENCANAAN STRATEGI PT. X DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN STRATEGI Gusti Adriansyah; Adi Pramono
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v2i1.37-42

Abstract

PT. X merupakan home industry yang bergerak dibidang pembuatan knalpot di daerah Krian, kabupaten Sidoarjo. Hasil produksi knalpot PT. X ini sangat diminati oleh masyarakat luas, khususnya di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Meski demikian, produk knalpot di Sidoarjo ini memiliki banyak kompetitor. Saat ini PT. X belum membuat perencanaan strategi dengan baik. Dari hasil survei, diketahui beberapa variabel lingkungan yang mempengaruhi perusahaan, diantaranya adalah lokasi PT. X, kegiatan promosi, jumlah tenaga kerja, dan jenis produk yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penentuan strategi ini adalah metode analisis SWOT. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai tertimbang IFE sebesar 2,75 dan EFE sebesar 2,20.  Pada matriks IE menunjukkan posisi Home Industry PT. X berada pada kuadran V. Pada posisi kuadran ini, strategi yang terpilih adalah strategi pertahankan dan pelihara. Sedang pada matriks CPM skor tertinggi sebesar 3,51 merupakan nilai dari pesaing utama PT. X.
ANALISIS PENENTUAN REMAINING LIFE DENGAN PENDEKATAN METODE RBI SEMI KUANTITATIF (STUDI KASUS PADA PIPA PENYALUR GAS BAWAH TANAH DI PT. XYZ) Hardhianto Hardhianto; Gusti Adriansyah; Moch Anshori
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v4i2.88-95

Abstract

PT. XYZ is a natural gas trading company that was founded in 2003 and started to expand its business to East Java starting in 2012 with a total length of 18 KM pipeline. This study aims to determine what risks exist in the natural gas pipeline network and determine the remaining service life (Remaining Life) of the pipeline that can be used. The method used is by using a Risk Based Inspection (RBI) semi-quantitative method approach to determine the most risky sections and with ASME B.31.8 and API 570 standards for determining the nominal thickness and requirement thickness of the pipe to determine the remaining service life (Remaining Life) of the pipe. distributor. From the results of the study, it is known that several risks exist in the pipeline segment, including life risk, financial risk, environmental risk, social risk, legal risk and business continuity. Based on these risks, it can be seen that the ML-02 Pipe Section is the most risky section. In accordance with calculations with ASME B31.8 and API 570 standards based on pipe thickness and corrosion rate, the Remaining Life for Section ML-02 is the shortest, which is 15.42 Years. Referring to the calculation results on the ML-02 pipe section, if the average reduction in pipe thickness is calculated each year, the results show that the ML-02 pipe section at Point A, namely the Box Valve Pipe at the Bambe Village Office (BV02/ML02) is the most common. reduction in pipe thickness is 0.13 millimeters / year and has a shorter Remaining Life, which is 10.97 Years.AbstrakPT. XYZ merupakan salah satu badan usaha niaga gas alam yang mulai didirikan pada tahun 2003 dan mulai mengembangkan bisnisnya ke Jawa Timur mulai tahun 2012 dengan total panjang pipa penyalur sepanjang 18 KM. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan risiko apa saja yang ada pada jaringan pipa penyalur gas alam dan menentukan sisa umur layan (Remaining Life) pipa penyalur tersebut dapat dipergunakan. Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan Risk Based Inspection (RBI) pendekatan metode semi kuantitatif untuk penentuan ruas yang paling berisiko dan dengan standar ASME B.31.8 dan API 570 untuk penentuan nominal thickness dan requirement thickness pipa untuk menentukan sisa umur layan (Remaining Life) pipa penyalur. Dari hasil penelitian diketahui bahwa beberapa risiko yang ada pada ruas pipa penyalur antara lain risiko jiwa, risiko finansial, risiko lingkungan, risiko sosial, risiko legal dan keberlangsungan bisnis. Berdasar risiko tersebut maka dapat diketahui bahwa Ruas Pipa ML-02 merupakan ruas yang paling berisiko. Sesuai perhitungan dengan standar ASME B31.8 dan API 570 berdasar ketebalan dan laju korosi pipa, maka Remaining Life untuk Ruas ML-02 adalah yang paling pendek yaitu selama 15,42 Tahun. Mengacu pada hasil perhitungan pada ruas pipa ML-02, jika dihitung rata-rata pengurangan ketebalan pipa tiap tahunnya, didapatkan hasil bahwa ruas pipa ML-02 pada Titik A yaitu pada Pipa Box Valve Kantor Desa Bambe (BV02/ML02) yang paling banyak terjadi pengurangan ketebalan pipa yaitu 0,13 milimeter / tahun dan memiliki Remaining Life yang lebih pendek, yaitu  selama 10,97 Tahun.
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Pembuatan Frozen Food Di UKM Raniah, Kebraon, Surabaya, Jawa Timur Moch. Anshori; Dini Retnowati; Ahmad Fatih Fudhla; Gusti Adriansyah; Ika Widya Ardhyani; Asri Dwi Puspita; Ahsan Muafa; Gempur Santoso
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v3i2.1554

Abstract

Salah satu menu siap saji yang semakin berkembang saat ini yakni frozen  food. Frozen food hadir untuk memenuhi kebutuhan para pecinta makan cepat saji yang dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dalam kondisi beku di dalam freezer. Frozen food  diminati dan dinikmati baik dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Ketika kondisi pandemi tahun 2019, dimana kegiatan masyarakat diluar rumah dibatasi agar virus Covid 19 tidak semakin meluas, fozen food atau makanan beku menjadi pilihan sebagian besarmasyarakat, karena makanan ini menjadi salah satu alternatif makanan yang mudah untuk diolah ketika berada di rumah saja. Usaha ini pun tidak membutuhkan interaksi dengan orang lain. Oleh karena itu menjual makanan beku melalui media sosial adalah cara yang tepat.Permasalahan yang umum terjadi dalam usaha Frozen food adalah masalah kartu nama,manajemen keuangan dan promosi, yang mana dalam promosi ini akan memanfaatkan sebaik mungkin fitur-fitur yang tersedia dalam media sosial. Hal ini pun menjadi keuntungan bagi pemilik (owner) dalam mengembangkan usahanya.
Pelatihan Budidaya Pembesaran Ikan Lele di Desa Tanjungan Driyorejo Gresik Dini Retnowati; Moch Anshori; Ahmad Fatih Fudhla; Gusti Ardiasyah; Ika Widya Ardhyani; Asri Dwi Puspita
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v2i2.747

Abstract

Di Indonesia ikan lele merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang sangat potensial. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pembesaran ikan lele merupakan segmen usaha yang mengkhususkan pembesaran lele sampai mencapai ukuran konsumsi. Pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya pembesaran ikan lele merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembesaran ikan lele. Desa Tanjungan yang berada di Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik Jawa Timur merupakan desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya pembesaran ikan lele, warga yang antusias dengan budidaya ikan lele serta lahan yang cukup memadai namun belum dimanfaatkan secara ekonomi oleh penduduk. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pembudidayaan ikan lele. Selain itu dengan adanya pelatihan pembudidayaan ikan lele diharapkan dapat memberikan keuntungan lain yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Analisis Kualitas Pelayanan Puskesmas Dengan Metode Servqual Ratna Ekasari; M. Sungging Pradana; Gusti Adriansyah; M. Adhi Prasnowo; A. Fathoni Rodli; Khoirul Hidayat
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol 9 No 1 (2017): September 2017
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.002 KB) | DOI: 10.30739/darussalam.v9i1.118

Abstract

Business Health is a fundamental right of all individuals and all citizens are entitled to health care. With growing awareness of the public about their rights in terms of health care is one of the positive indicators increasing legal awareness in society. The downside is the tendency of increasing cases of health or hospital personnel to be summoned, the patient complained of or even prosecuted legally. Puskesmas a technical unit office district/city responsible for organizing something health development in the working area. Medaeng Community Health Center is the center of the sub-sub health centers in the area of Sidoarjo. This study aims to improve the quality of health center services Medaeng in order to support government programs in the areas of health so that health community increased. This study begins with In-depth interviews were carried out on thirty patients at the time get feedback on the quality of health center services Medaeng. Then make questionnaires and distributed to one hundred patients about the attributes of services that are used in research. Attribute services used in the study is based on five dimensions of service delivery according to the method Service Quality (SERVQUAL). Five dimensions are dimensions tangibles, reliability dimension, the dimension of empathy, assurance dimension and the dimension of responsiveness. After distributing questionnaires SERVQUAL next step is to process data and perform the analysis. The calculation of the value gap is performed to determine patient satisfaction with quality attributes Medaeng services at the health center. In addition, to determine the attributes in a predetermined dimension that contributes the largest and smallest, it would require the calculation of this gap.
Pengembangan Sentra Industri Tas Dan Koper Tanggulangin Dalam Menghadapi MEA Gusti Adriansyah; M. Adhi Prasnowo; A. Fathoni Rodli; Khoirul Hidayat
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol 9 No 1 (2017): September 2017
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.137 KB) | DOI: 10.30739/darussalam.v9i1.114

Abstract

Small and Medium Enterprises (SMEs) play an important role and strategic for the country's economic growth in both developing and developed countries. At the time of the economic crisis in Indonesia, Small and Medium Enterprises is an economic sector that has the most excellent durability. The ability of SMEs needs to be empowered and developed constantly to try to reduce obstacles experienced by SMEs, so as to provide maximum contribution to improving the welfare of society. Tanggulangin industry is one of the SMEs which stood since 1939 when a few craftsmen begin manufacture of luggage bags and suitcases. And in 1976 founded Bags and Luggage Industry Cooperative (INTAKO), which initially had only 27 people.Venture capital obtained from the principal member. In a way, the cooperative continues to grow and the number of members has reached 354 artisans SMEs with assets of approximately US $ 10 billion. Tanggulangin product brand and has had a pretty good quality which has been recognized by consumers. But after the Lapindo mudflow, nearly 70 percent of artisans in Tanggulangin already folded. Some of them are surviving to working order. In addition invasion goods Chinese products very competitive price, but the quality is poor who also took part in the downturn. Practically, bags and suitcases industrial centers deserted visitors. Penelitian Tanggulangin This shows that the cause of the decline in sales is a flood of Chinese products, rising raw material prices, and the lack of innovation in product design. Therefore there is the need for guidance from the government in developing innovation in product design and innovation in marketing. Hence the existence of industrial centers Tanggulangin bags and suitcases can grow and create jobs for local residents as well as increasing revenue Sidoarjo