Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendekatan Psikoanalisis dan Teologi Kristen Terhadap Kesehatan Mental Remaja Kristen Akibat Pembelajaran Jarak Jauh David Ferdinan Tampubolon; Puja Sri Raso Devi Tampubolon; Samuel Siringoringo
JURNAL LUXNOS Vol. 7 No. 2 (2021): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2021
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/jl.v7i2.161

Abstract

Abstract: The purpose of distance learning during the COVID-19 virus pandemic is to prevent the spread and transmission of the virus in the education unit environment. However, in the implementation of distance learning, students experience several obstacles. These obstacles lead to mental health problems for Christian adolescents, namely: anxiety, fear, stress, anger, disappointment, and sadness. This study aims to address the mental health of Christian adolescents as a result of distance learning through the approach of Psychoanalysis and Christian Theology. The subjects of this study were Christian adolescents and the object of this research was the mental health of Christian adolescents themselves. This study uses qualitative research methods with case studies and narrative Cresswell models. The data analysis technique used by the researcher is the Miles and Huberman model through data reduction activities, data presentation, conclusion drawing and data verification. The result of this study is that the psychoanalytic approach helps Christian adolescents in dealing with mental health problems by restoring the ego function that has been traumatized from the environment, family, and past experiences. Meanwhile, the Christian theology approach prioritizes spirituality, namely the relationship between humans and God in all aspects of human life.  Abstrak: Tujuan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi virus COVID-19 yaitu mencegah penyebaran dan penularan virus tersebut di lingkungan satuan pendidikan. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, peserta didik mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut menengakibatkan masalah bagi kesehatan mental remaja Kristen, yaitu: kecemasan, ketakutan, stres, marah, kecewa, dan sedih. Penelitian ini bertujuan untuk menyikapi kesehatan mental remaja Kristen akibat pembelajaran jarak jauh melalui pendekatan Psikoanalisis dan Teologi Kristen. Subjek penelitian ini adalah remaja Kristen dan objek penelitiain adalah kesehatan mental dari remaja Kristen itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus dan naratif model Cresswell. Teknik analsisis data yang digunakan oleh peneliti adalah model Miles dan Huberman melalui kegiatan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini yaitu pendekatan psikoanalisis membantu remaja Kristen dalam menangani masalah kesehatan mental dengan mengembalikan fungsi ego yang mengalami trauma dari lingkungan, keluarga, dan pengalaman masa lalu. Sedangkan, pendekatan Teologi Kristen mengutamakan spiritual yaitu adanya hubungan antara manusia dengan Tuhan dalam segala aspek kehidupan manusia.
Studi Deskriptif Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is a Teacher Here Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Tingkat SMA Samuel Siringo-ringo; Esti Regina Boiliu; Juanda Manullang
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 4 (2021): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i4.1599

Abstract

Strategi pembelajaran memiliki perananan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar di kelas. Apabila seorang guru tidak mampu menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran maka akan sulit untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Pendidikan Agama Kristen di SMA Negeri 15 Medan. Rendahnya hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa disebabkan strategi pembelajaran yang cenderung berpusat kepada Guru dan strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran ekspositori. Dalam pembelajaran pendidikan Agama Kristen haruslah menggunakan metode dan strategi yang bervariasi serta inovatif sehingga tidakk membuat siswa cepat bosan. Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen pada tingkat SMA yaitu melalui penerapan strategi pembelajaran setiap siswa bisa menjadi bisa menjadi guru di sini. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi dokumenter yang menggunakan data primer berdasarkan buku-buku dan literatur pendukng lainnya seperti jurnal, majalah, tesis serta penelitian terdahulu. Hasil penelitian ditemukan terjadi peningkatan hasil belajar yang dibuktikan melalui hasil-hasil penelitian terdahulu dan kajian literatur di dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan strategi pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen pada siswa tingkat SMA
Peran Orang Tua Sebagai Fasilitator dalam Memberikan Pendidikan Seks bagi Anak Usia Dini Berdasarkan Amsal 4:1-4 dan Implikasinya Bagi PAK di Keluarga Samuel Siringo Ringo
Real Kiddos: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realkiddos.v1i2.362

Abstract

The purpose of this article is to determine the urgency of the role of parents as facilitators in providing sex education for early childhood. The method used in this article are through the collection articles and previous research, literature review, data collection and facts related to sex education for early childhood through news media and others. From research that has been done through theological studies based on Proverbs 4:1-4, it is concluded that; parents have duties and responsibilities in the phases of development and fulfillment of children's needs in this case related to children's needs in gaining a correct understanding of sex education . Based on the study in Proverbs 4:1-4 it can be seen that: Parents play the role of primary educators for children. Parents also act as teachers for children in understanding and sorting out good and correct understanding of sex so that in their daily lives they are able to distinguish what is good and right. The next role of parents is as a direction giver. Based on this description it can be concluded that parents have a very vital role in determining the direction and goals of children.Keywords: sex education; the role of parents; early age AbstrakTujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui urgenitas peranan orang tua sebagai fasilitator dalam memberikan Pendidikan seks bagi anak usia dini. Adapun metode yang digunakan dalam artikel ini adalah melalui pengumpulan artikel dan penelitian sebelumnya, tinjauan kepustakaan, pengumpulan data dan fakta terkait Pendidikan seks bagi anak usia dini melalui media berita dan lain-lain. Dari penelitian yang telah dilakukan melalui kajian teologis berdasarkan Amsal 4:1-4 maka diperoleh kesimpulan bahwa: orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab dalam fase-fase perkembangan dan pemenuhan kebutuhan anak dalam hal ini terkait dengan kebutuhan anak dalam mendapatkan pemahaman yang benar tentang Pendidikan seks. Berdasarkan kajian dalam Amsal 4:1-4 dapat dilihat bahwa: Orang tua berperan sebagai pendidik utama bagi anak. Orang tua juga berperan sebagai pengajar bagi anak dalam memahami dan memilah tentang pemahaman seks yang baik dan benar sehingga dalam kehidupannya sehari-hari mampu membedakan mana yang baik dan benar. Peran orang tua selanjutnya adalah sebagai pemberi arah. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki peranan yang sangat vital dalam menentukan arah dan tujuan anak.Kata Kunci: pendidikan seks; peran orang tua; usia dini
Meretas Polarisasi Doktrin Kehidupan Jemaat Mula-Mula dan Implementasinya bagi Pendidikan Agama Kristen Keluarga Masa Kini Remegises danial Yohanis Pandie; Sozawato Telaumbanua; Samuel Siringo ringo; Mariyanti Adu; Yeheskiel Obehetan
Jurnal Arrabona Vol. 6 No. 1 (2023): Agustus
Publisher : Departemen Literatur dan Media, Sekolah Tinggi Teologi Arrabona Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57058/juar.v6i1.81

Abstract

The objective of this article is to delve into the underlying meanings within the lives of the early congregation and to link them with their relevance in the lives of contemporary Christian families. Within this article, an analysis is conducted on the concepts of life during the era of the apostles, with the intention of elucidating how the early congregation maintained resilience amidst challenging circumstances and provided a profound perspective for modern Christian families. The analysis of the lives of the early congregation is anticipated to provide valuable insights for Christian families. The inquiries addressed within this study are how the concepts of the early congregation's life can be actualized through Christian religious education within the milieu of modern Christian families, along with the model of Christian religious education that can be embraced by these families. To address these inquiries, a qualitative research methodology is employed, encompassing the analysis of pertinent literature including books, articles, and journals. The research findings ascertain that the principles of the early congregation's life remain pertinent and can be applied in the contemporary context through elements of hope, steadfast faith, and love. As such, Christian families are urged to comprehend and implement God's messages in confronting the challenges of daily life.   Tujuapenulisan artikel ini adalah bertujuan untuk menggali makna yang terkandung dalam kehidupan jemaat mula-mula yang masih relevan dengan kehidupan jemaat masa kini. Pembahasan artikel ini mengetengahkan ulasan konsep-konsep Paulus dalam mengajari jemaat mula-mula untuk tetap kuat dalam tekanan dan diyakini memberi pemaknaan lebih kepada keluarga Kristen masa kini. Evaluasi dari kehidupan jemaat mula-mula diharapkan memberikan masukan bagi keluarga Kristen masa kini agar menjadi lebih baik. pertanyaan yang berusaha dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi konsep kehidupan jemaat mula-mula melalui pendidikan agama Kristen keluarga dalam kehidupan keluarga masa kini? Model pendidikan agama Kristen seperti apa yang bisa digunakan untuk diterapkan dalam keluarga?. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Dalam Kajian ini, peneliti menemukan bahwa Konsep hidup jemaat mula-mula masih relevan dan dapat diimplemetasikan dalam konteks masa kini melalui hidup dalam pengharapan, kokoh dalam iman dan hidup dalam kasih. Keluarga Kristen perlu menyadari dan memahami maksud Tuhan dalam setiap tantangan hidup yang datang silih berganti.
TEORI BELAJAR SEBAGAI LANDASAN BAGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN Sinaga, Marsaulina Nirmaisi; Ringo, Samuel Siringo; Netrallia, Mei Ceria
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v4i2.646

Abstract

In the development of educational technology, learning theories play a crucial role as a foundation for designing effective learning experiences. This article examines the significance of learning theories as a basis for the development of educational technology. The research aims to analyze the role of learning theories in the development of educational technology and to identify the relationship between learning  theories and educational technology. The study employs a literature analysis method by gathering and analyzing various relevant scholarly references on learning theories and the development of educational technology. The results of the research demonstrate that learning theories have a highly important role in designing effective educational technology. Learning theories, such as behaviorism, constructivism, and social constructivism, provide a useful framework for creating learning experiences tailored to the needs of individuals and groups. This article concludes that a strong understanding of learning theories is crucial in the development of successful educational technology. By leveraging the principles of learning theories, we can design more effective and relevant educational solutions for the future. ABSTRAKDalam pengembangan teknologi pendidikan, teori belajar memainkan peran kunci sebagai dasar untuk merancang pengalaman belajar yang efektif. Artikel ini mengkaji pentingnya teori belajar sebagai landasan bagi pengembangan teknologi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran teori belajar dalam pengembangan teknologi pendidikan dan untuk mengidentifikasi hubungan antara teori belajar dan teknologi pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode analisis literatur dengan mengumpulkan dan menganalisis berbagai referensi ilmiah yang relevan tentang teori belajar dan pengembangan teknologi Pendidikan 10 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori belajar memiliki peran yang sangat penting dalam merancang teknologi pendidikan yang efektif. Teori-teori belajar, seperti behaviorisme, konstruktivisme, dan konstruktivisme sosial, memberikan kerangka kerja yang berguna untuk merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan individu dan kelompok. Artikel ini menyimpulkan bahwa pemahaman yang kuat tentang teori belajar sangat penting dalam pengembangan teknologi pendidikan yang berhasil. 
Optimalisasi Pelayanan Sekolah Minggu di GBI City Harvest Sakinah Melalui Penguatan Dasar Iman, Metode Pengajaran Interaktif, Teknologi Digital, dan Pelatihan Worship Leader Waruwu, Nofedin; Ringo, Samuel Siringo; Dona, Endrow; Mawuntu, Shekinah Glory; Sitanggang, Martauli D. Rahayu; Mara, Djeta; Ohoiwutun, Karen Tifani; Hia, Tri Juliani
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1604

Abstract

Sunday School ministry plays an important role in the formation of children's faith and character. However, at GBI City Harvest Sakinah, this ministry faces obstacles of conventional methods, lack of technology integration, and lack of Worship Leader (WL) training. This Community Service activity aims to optimize Sunday School services through strengthening the basis of Bible-based faith, developing interactive methods, utilizing digital technology, and training WLs. The activity methods included training, workshops, and simulations, with 30 participants of teachers and children's ministry administrators. Evaluation results showed an increase in theological understanding, teaching skills, and children's enthusiasm in worship. The average participant satisfaction with the activity reached 93%. This activity is expected to become a contextual and adaptive model of children's ministry in the digital era.ABSTRAKPelayanan Sekolah Minggu berperan penting dalam pembentukan iman dan karakter anak. Namun, di GBI City Harvest Sakinah, pelayanan ini menghadapi kendala metode konvensional, kurangnya integrasi teknologi, dan minimnya pelatihan Worship Leader (WL). Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan Sekolah Minggu melalui penguatan dasar iman berbasis Alkitab, pengembangan metode interaktif, pemanfaatan teknologi digital, dan pelatihan WL. Metode kegiatan mencakup pelatihan, workshop, dan simulasi, dengan 30 peserta guru dan pengurus pelayanan anak. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman teologi, keterampilan pengajaran, dan antusiasme anak dalam beribadah. Rata-rata kepuasan peserta terhadap kegiatan mencapai 93%. Kegiatan ini diharapkan menjadi model pelayanan anak yang kontekstual dan adaptif di era digital.