Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.II, No.2, 2012 - 315 PENGARUH SHOPPING DESTINATION STRATEGY TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WISATA BELANJA MALL (Studi Banding pada Pengunjung Wisata Belanja Mall Kota Bandung yang terdiri dari Mall Cihampelas Walk dan Mall Paris Van Java) Mardiyana, Eva; Wibowo, Lili Adi; Andari, Rini
THE Journal : Tourism and Hospitality Essentials Journal Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/thej.v2i2.1940

Abstract

Bandung is one of the main destinations as shopping malls tourism, such as Cihampelas Walk and Paris Van Java Mall. Cihampelas walk and Paris Van Java are not only providing places for family to do shopping, playing and culinary area. The presence of Cihampelas Walk and Paris Van Java Mall is expected to increase interest in visitors to visit the shopping malls in Bandung. But the lack of visitor’s interest to visit shopping malls in Bandung reflects a problem in shopping malls in Bandung so it needs some programs to increase visitor’s interest to visit by maximize the shopping destination strategy. This research objectives are to find out about the implemented shopping destination strategy, decision to visit, and the impact of shopping destination strategy to decision to visit and the difference of the implementation of shopping destination strategy to decision to visit in Cihampelas Walk and Paris Van Java Mall. The theory of shopping destination strategy is from Kotler and Armstrong. The research object is the visitors of Cihampelas Walk and Paris Van Java Mall. This research is using descriptive, comparative and verification research. The method is explanatory survey with stratified random sampling as sampling technique, 400 respondents (160 respondents in Cihampelas Walk and 240 respondents in Paris Van Java Mall). The data analysis technique is path analysis with SPSS 18 as the computer software. The data collection techniques are interviews, and questionnaire distribution. The finding of this research is there an impact of shopping destination strategy which consists of location, shopping venue design display layout on decision to visit. The dimension of shopping destination strategy which has the highest influence is shopping venue design and the one with the lowest influence is display layout. While the most appealing factor of decision to visit is the brand. Suggestion to these companies is to maximize its shopping destination strategy in order to increase the interest to visit shopping malls in Bandung.
POTENSI WISATA RELIGI SERTA MAKNA ZIARAH DI GUNUNG SRANDIL KABUPATEN CILACAP Eva Mardiyana; Reiza D Dienaputra; Ayu Krishna Yuliawati; Evi Novianti; Ute Lies Siti Khadijah
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 10: Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i10.508

Abstract

Gunung Srandil, terletak di Desa Glempang Pasir, Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kawasan Gunung Srandil memiliki wisata yang bernuansa keagamaan atau religius terdapat tempat untuk ziarah berupa dua makam prajurit Diponegoro bernama Kuncisari dan Danasari yang disebut makam Sukmasejati. Selain itu ada beberapa petilasan lainnya yaitu Syekh Jambu Karang atau Dampo Awang, Mbah Gusti Agung Heru Cokro Prabu atau Syekh Baribin, Eyang Sukma Sejati. Dewi Tunjung Sekarsari dan Kaki Tunggul Sabdo Jati Doyo atau Kyai Semar. Beberapa pelaku wisata religi berkunjung ke kawasan tersebut dengan tujuan berbeda-beda dan juga memaknai ziarah dengan kepercayaan masing-masing. Tujuan Penelitian yaitu mengambarkan wisata religi serta makna ziarah di Gunung Srandil. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa pelaku wisata religi yang sedang melakukan ziarah di kawasan wisata religi Gunung Srandil, untuk menentukan narasumber menggunakan sampling purposive. Hasil penelitian bahwa wisata religi Gunung Srandil merupakan tempat keramat yang sudah ada sejak dahulu dan turun temurun dari leluhur. Kawasan ini dipercaya sebagai salah satu obyek wisata religi yang di kramatkan oleh kalangan masyarakat yang selalu mempercayainya secara turun-temurun. Makna wisata religi khususnya ziarah setiap individu tentu berbeda-beda. Menurut hasil wawancara bahwa beberapa tujuan datang adalah untuk berdoa dan meminta kepada Yang Maha Kuasa, mengadakan syukuran dan wayangan, serta untuk menenangkan diri dan mencari petunjuk dan memenangkan pemilu. Dengan berdatangngannya para pelaku wisata religi di kawasan Gunung Srandil diharapkan pengelola dapat menjaga tempat petilasan tersebut.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN INOVASI PRODUK PATISSERIE BERBASIS SINGKONG SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DI DESA WISATA BUMI WANGI CIPARAY KABUPATEN BANDUNG Dendi Gusnadi; Eva Mardiyana; Umi Sumarsih
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 3 No. 2: Februari 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendorong pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan di Desa Wisata Bumi Wangi, Ciparay, Kabupaten Bandung, melalui penyuluhan tentang inovasi produk patisserie berbasis singkong. Desa ini memiliki potensi pariwisata dan sumber daya lokal yang kaya, namun belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Metode pengabdian melibatkan kolaborasi aktif antara tim pengabdian, masyarakat, dan stakeholder lokal. Langkah-langkah pendekatan partisipatif melibatkan identifikasi masalah, penyusunan rencana penyuluhan, pelaksanaan lokakarya, dan pendampingan dalam pengembangan produk. Penyuluhan difokuskan pada pengenalan inovasi teknik pembuatan patisserie yang menggunakan singkong sebagai bahan utama. pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah singkong menjadi produk patisserie yang beragam dan berkualitas. Melalui pendekatan pemasaran yang kreatif, produk-produk ini berhasil menarik minat wisatawan dan konsumen lokal, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan masyarakat dan memperkuat citra Desa Wisata Bumi Wangi sebagai destinasi unggulan. Pengabdian ini berperan dalam mengubah pola pikir dan keterampilan masyarakat dalam mengembangkan produk lokal menjadi produk bernilai tambah. Kolaborasi yang kuat antara tim pengabdian dan masyarakat menjadi pendorong utama kesuksesan program, yang terbukti mampu meningkatkan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pendekatan partisipatif dalam pengembangan produk lokal dan potensi pengembangan wilayah melalui inovasi produk. Diharapkan pengalaman dan hasil dari pengabdian ini dapat memberikan inspirasi bagi upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan produk unggulan di daerah lain. Selain itu, program ini juga berpotensi untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah setempat.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK TEH LOKAL MELALUI INOVASI KEMASAN BERKELANJUTAN DI DESA WISATA PATENGAN, KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG Dendi Gusnadi; Tito Pandu Raharjo; Eva Mardiyana
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 8: Januari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya penting untuk mendorong masyarakat terutama di Desa Wisata Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, adalah pengembangan strategi pengembangan produk teh lokal melalui inovasi kemasan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat tentang proses pembuatan produk teh lokal serta penerapan inovasi kemasan yang berkelanjutan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan partisipatif, yang melibatkan kolaborasi dan aktivitas penyuluhan dan pelatihan antara peneliti dan masyarakat setempat. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat lebih memahami dan tahu lebih banyak tentang cara membuat produk teh lokal, termasuk tentang pentingnya inovasi kemasan berkelanjutan. Selain itu, kerja sama antara peneliti dan masyarakat mendorong ide-ide baru untuk mengemasan produk teh lokal. Untuk menyelesaikan masalah ini, akan ada kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pengembangan produk teh lokal melalui inovasi kemasan berkelanjutan. Hasil dari pengabdian ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya
Model Pemberdayaan Desa Berkelanjutan Dalam Perspektif Feminis Zakiah, Siti; Mardiyana, Eva; Apriadi, Akhmad Niko
Jurnal Ecogen Vol 7, No 3 (2024): Jurnal Ecogen
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jmpe.v7i3.16278

Abstract

In patriarchal cultures, women often face constraints in participation and empowerment in the tourism sector. This research objective to examine the model of sustainable village empowerment in the perspective of feminism in Bandung Regency. A qualitative approach with a case study method in Bandung Regency was employed. Data collection involved in-depth interviews with relevant stakeholders, participatory observation, and analysis of documents related to village empowerment in tourism. Interpretative analysis was conducted with interactive procedures. The research findings indicate that the model of sustainable village empowerment from a feminist perspective involves several key elements.   This entails support for the development of micro and small businesses owned by women, skills training, and access to fair capital and markets. Feminist perspectives significantly contribute to feminist thought, expanding the understanding of women's empowerment as a struggle for individual freedom and equality amidst the complexity of social, political, and cultural relationships in the empowerment of sustainable village tourism
Application of Quality Function Deployment Method for Tourism's City Branding Analysis Mardiyana, Eva; Zakiah, Siti; Gusnadi, Dendi
International Journal of Economics Development Research (IJEDR) Vol. 5 No. 6 (2024): International Journal of Economics Development Research (IJEDR)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ijedr.v5i6.6880

Abstract

This research aims to measure how much influence West Bandung Regency Tourism's City Branding has on the perceptions of tourists who will visit West Bandung Regency tourism using the Quality Function Deployment (QFD) method. City branding is an important marketing strategy in promoting tourist destinations. This study uses QFD as a tool to analyze the relationship between aspects of city branding and tourist perceptions to improve visiting decisions. The research method involves collecting data through surveys of tourists who have visited West Bandung Regency as well as content analysis of various marketing and branding materials used by local governments and related institutions. Data was analyzed using QFD techniques to determine the relationship between branding elements and tourist needs and preferences. The research results are expected to show that the elements in Tourism's City Branding in West Bandung Regency have a significant influence on tourist perceptions. Aspects such as destination image, tourism promotion, facilities and tourist experience are the main factors influencing tourists' decisions to visit West Bandung Regency. The implication of this research is the importance of local governments and other stakeholders in strengthening city branding as an effort to increase tourist visits and advance the regional tourism sector
PENDAMPINGAN LEGALITAS PRODUK UMKM DI DESA WISATA CIBIRU WETAN, KECAMATAN CILEUNYI, KABUPATEN BANDUNG Siti Zakiah; Eva Mardiyana; Riska Aprilina
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3: Agustus 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa wisata cibiru wetan merupakan desa wisata yang terletak di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Desa wisata ini memiliki potensi yang alam yang menarik, dimana desa ini memiliki wisata yang berupa tangga seribu dan batu kuda yang diminati wisatawan, selain itu desa Cibiru Wetan pun memiliki wisata edukasi berupa sakola desa, dan wisatawan dapat belajar tarian khas dari Cibiru Wetan. Desa yang terkenal dengan desa edukasi ini memiliki potensi UMKM yang dapat dimaksimalkan. Sebagai desa wisata yang masih berstatus rintisan, yang memiliki potensi UMKM, tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi oleh desa ini, dari mulai aspek pengelolaan, pengembangan hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang terdapat di desa tersebut. Salah satu hambatan dan juga tantangan yang dihadapi oleh desa wisata Cibiru Wetan ini yaitu belum maksimalnya UMKM dalam hal legalitas dan juga peningkatan kualitas produknya, untuk itu pihak pengelola UMKM perlu mementingkan aspek legalitas usahanya seperti NIB, PIRT, Sertifikasi Halal hingga HKI dari brand UMKM tersebut, selain itu pihak UMKM pun perlu meningkatkan kualitas dari produknya agar bisa bersaing baik secara lokal maupun nasional, sehingga distribusi produk UMKM ini dapat dilakukan secara luas yang akan berdampak pada ekonomi lokal desa tersebut. Program pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan melalui pelatihan dan pendampingan yang terfokus pada legalitas UMKM dan juga peningkatan kualitas produk UMKM di desa wisata Cibiru Wetan.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PRODUK WISATA YANG BERKELANJUTAN DI DESA WISATA BUMIWANGI, KECAMATAN CIPARAY, KEBUPATEN BANDUNG Sastika, Widya; Zakiah, Siti; Mardiyana, Eva
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 5 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i5.748

Abstract

The Bumiwangi tourist village is a tourist village located in the Ciparay District, Bandung Regency, West Java. This tourist village has attractive natural potential, with tourist attractions such as Bukit Cula and being used as a venue for paragliding activities, which is the only one in Bandung Regency. Being a village that is still in the pioneering status, there are many challenges that this village must face, ranging from the development of attractions, amenities, accessibility, to the development of human resources capacity in the village. One of the obstacles and challenges faced by the Bumiwangi tourist village is the lack of maximization in creating tourist products. In developing tourist products, the management needs to develop tourist products focusing on attraction aspects, accessibility aspects, and amenities aspects. Tourist products in Bumiwangi village are still not fully available, such as tour packages that can be offered to the public, as well as the lack of integrated accommodation and compliance with homestay standards in a tourist village. This community service program will be carried out through training focused on creating tour packages, managing homestay accommodations, and providing guidance so that the management of the tourist village can directly implement what they have learned from the training conducted. The community service activities are conducted in three stages: preparation, by conducting initial surveys and identifying tourist products; implementation, by providing training and guidance in creating and implementing tour packages; and finally, evaluation. The training session was held on Tuesday, December 12, 2023, and the guidance took place on Saturday, December 16, 2023.ABSTRAKDesa wisata Bumiwangi merupakan desa wisata yang terletak di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa wisata ini memiliki potensi yang alam yang menarik, dimana desa ini memiliki potensi wisata Bukit Cula dan juga digunakan sebagai venue dari aktivitas paralayang yang menjadi satu-satu nya yang ada di Kabupaten Bandung. Sebagai desa wisata yang masih berstatus rintisan, tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi oleh desa ini, dari mulai pengembangan atraksi, amenitas, aksesibilitas, hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang terdapat di desa tersebut. Salah satu hambatan dan juga tantangan yang dihadapi oleh desa wisata bumiwangi ini yaitu belum maksimalnya dalam pembuatan produk wisata. Dalam pengembangan produk wisata pihak pengelola perlu mengembangkan produk wisata dari aspek atraksi, aspek aksesibilitas dan aspek amenitas. Produk wisata yang terdapat di desa bumiwangi ini masih belum tersedia secara maksimal, salah satu nya seperti paket wisata yang bisa ditawarkan kepada masyarakat, selain itu penyediaan akomodasi yang belum terintegrasi dan disesuaikan dengan standarisasi homestay yang terdapat di suatu desa wisata. Program pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan melalui pelatihan-pelatihan yang terfokus pada pembuatan paket wisata dan pengelolaan akomodasi homestay dan juga pendampingan agar pengelola desa wisata dapat mengaplikasikan secara langsung dari pelatihan yang dilaksanakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, dengan melakukan survei-survei awal dan Identifikasi produk wisata; pelaksanaan, dengan melakukan pelatihan dan pendampingan dalam membuat dan mengaplikasikan paket wisata; terakhir adalah evaluasi. Untuk kegiatan pelatihan telah dilaksanakan pada hari selasa 12 Desember 2023 dan pendampingan dilakukan pada hari sabtu 16 Desember 2023.
Dekontruksi Produk Bir Pletok Menjadi Sorbet Rahma , Talitha; Mardiyana, Eva
eProceedings of Applied Science Vol. 11 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman tradisional khas Betawi, yaitu bir pletok yang terkenal dengan kandungan rempah - rempahnya yang bermanfaat untuk kesehatan. Namun, kepopuleran bir pletok semakin menurun dikarenakan bentuk penyajian bir pletok yang kurang menarik, biasanya produk bir pletok disajikan hangat dan berfungsi untuk alternatif minuman pesta pengganti wine (anggur) yang dibawa oleh bangsa Belanda, selain itu bir pletok juga dipakai sebagai penghangat tubuh saat malam hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan minuman tradisional Bir Pletok sebagai Frozen Dessert, yaitu Sorbet sebagai bentuk inovasi produk dan upaya untuk melestarikan budaya kuliner tradisional. Metode yang digunakan yaitu pendekatan eksperimen menggunakan teknik pembuatan sorbet dari cairan bir pletok yang bahan dasarnya rempah - rempah dengan bahan tambahan glukosa, stabilizer sorbet dan parutan kulit lemon. Selanjutnya, penilaian akan dilakukan dengan melakukan uji organoleptik hedonik kepada 30 responden yang terdiri dari 3 kelompok (akademisi, praktisi kuliner dan konsumen). Hasil dari uji organoleptik hedonik dari 30 responden menunjukkan sorbet bir plerok memiliki daya tarik yang tinggi dan dapat diterima oleh masyarakat, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil merubah bir pletok menjadi lebih modern. Diharapkan penelitian ini dapat memperluas keanekaragaman produk tradisional dan meningkatkan nilai jual bir pletok di masyarakat. Kata kunci— Bir Pletok, Sorbet, Dekonstruksi.
Inovasi Borondong Enten Berbasis Beras Sorgum Zakiyya, Nazwa Tinida; Mardiyana, Eva
eProceedings of Applied Science Vol. 11 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan sorgum (Sorghum bicolor) sebagai bahan makanan sehari-hari di daerah kita masih belum banyak. Padahal, tanaman ini punya banyak kelebihan, seperti seratnya tinggi, tidak mengandung gluten, dan tahan di lahan yang kurang air. Penelitian ini punya tujuan untuk membuat kreasi borondong enten—makanan ringan khas Sunda—dengan mengganti beras ketan dengan sorgum, serta mengganti gula merah dengan kurma sebagai pemanis alami yang lebih baik untuk kesehatan. Cara yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan mencoba berbagai resep dan melakukan tes rasa pada 25 orang yang terdiri dari akademisi, orang yang bekerja di industri makanan, dan masyarakat umum. Hasilnya menunjukkan bahwa resep yang paling bagus adalah dengan memakai 70% sorgum dan 30% beras ketan. Kombinasi ini menghasilkan tekstur yang pas, tidak terlalu keras tapi tetap lembut, serta rasa manis alami dari kurma yang disukai banyak orang. Dari tes rasa, diketahui bahwa sebagian besar responden suka dengan rasa, warna, aroma, tekstur, dan tampilan produk ini. Produk ini dinilai punya potensi besar sebagai camilan sehat dari bahan lokal yang ramah lingkungan dan bisa dijual dengan harga lebih tinggi dari produk sejenis yang ada di pasaran. Selain itu, produk ini juga bisa membantu meningkatkan penggunaan sorgum sebagai pengganti bahan makanan lain, memperkuat ketahanan pangan di daerah, serta membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya makan makanan sehat dari bahan alami lokal. Kata kunci: Sorgum, Borondong Enten, Kurma, Inovasi pangan, Pangan lokal