Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Ideologi dan Konstitusi

ALIH FUNGSI TANAH ULAYAT DI KABUPATEN SIJUNJUNG Utami, Anis; Putra, Ideal; S, Nurman; Dewi, Susi Fitria
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v4i2.21

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui mengenai faktor yang mempengaruhi beralihnya fungsi tanah ulayat menjadi pertambangan emas ilegal dan bagaimana dampak dari pertambangan emasl ilegal bagi tanah ulayat dan lingkungan di Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Data yang diperoleh selama melakukan penelitian dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua faktor serta dampak dari adanya pertambangan emas ilegal terhadap tanah ulayat yang ada di Nagari Palangki. Faktor yang mempengaruhi beralihnya fungsi tanah ulayat menjadi pertambangan emas ilegal di Nagari Palangki, yaitu faktor internal dan eksternal. Kemudian ada dua dampak dari pertambangan emas ilegal di Nagari Palangki yaitu dampak positif dan dampak negatif.
DAMPAK PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DESA TERINDAH DI DUNIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT Julio, Axnes; Dewi, Susi Fitria; Montessori, Maria; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v4i2.44

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu, pertama untuk mendeskripsikan tahapan pelaksanaan tradisi bimbang adat, mengidentifikasi faktor penyebab pudarnya tradisi bimbang adat, dan menganalisis bagaimana implikasi dari memudarnya tradisi bimbang adat terhadap kehidupan sosial dalam masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang dipilih melalui purposive sampling. Informan tersebut terdiri dari Kepala Desa, Ketua Adat, masyarakat yang melaksanakan, masyarakat yang tidak melaksanakan, dan generasi muda. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Uji keabsahan data kualitatif menggunakan metode triangulasi sumber, ketekunan pengamatan dan member check. Peneliti menemukan bahwa ada 3 tahapan dalam persiapan tradisi bimbang adat yaitu: musyawarah internal keluarga, musyawarah bersama masyarakat desa, dan musyawarah pembentukan panitia. Tradisi bimbang adat ini sudah jarang dilaksanakan oleh masyarakat karena ada beberapa faktor yaitu: a) berkurangnya sumber daya manusia yang kompeten untuk mewariskan pengetahuan yang berkaitan dengan tradisi, b) faktor ekonomi, c) Beralihnya seni hiburan masyarakat ke pertunjukan modern, d) Generasi muda enggan melestarikan tradisi bimbang adat. Pudarnya tradisi bimbang adat ini mengakibatakan: a) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tradisi bimbang adat, b) Kurangnya minat generasi muda terhadap tradisi, dan c) Lunturnya nilai gotong royong dalam masyarakat.
STRATEGI KAMPANYE POLITIK OLEH TIM PEMENANGAN PASANGAN MAHYELDI DAN AUDY PADA PILGUB Ilmi, Sabrina Tri Annisa; Suryanef, Suryanef; Hasrul, Hasrul; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v4i2.76

Abstract

Kampanye politik adalah periode waktu yang diberikan kepada semua kandidat-partai politik atau perorangan-diberikan oleh panitia pemilihan untuk menjelaskan rencana kerja mereka, mempengaruhi opini publik, dan mendorong dukungan sebelum pemilihan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dan desain penelitian lapangan. Jenis pengumpulan data yang digunakan meliputi metodologi wawancara dan dokumenter. Dengan menggunakan teknik analisis, seperti pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, atau verifikasi, data kemudian dianalisis dari data yang terkumpul. Data tersebut kemudian diuji dengan menggunakan teknik triangulasi sumber, triangulasi metode, member check, dan focus group discussion. Data dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan pencatatan, perekaman, transkripsi, dan pencatatan setelah membaca, menonton, dan mencatat. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan terdiri dari teknik analisis Miles dan Huberman yang digunakan dalam analisis data penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya transformasi berupa penambahan, penghapusan, dan penggantian.
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM TRADISI PRANIKAH BEKULO DI KABUPATEN REJANG LEBONG Milleniya, Lola Fitri; Dewi, Susi Fitria; Hasrul, Hasrul; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v4i2.151

Abstract

Nilai-nilai Pancasila pada tradisi bekulo merupakan suatu bentuk kegiatan melaksanakan nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan dan perbuatan. Tradisi bekulo dilaksanakan sebelum upacara perkawinan dengan melibatkan keluarga besar pihak bujang dan gadis yang terdiri atas Imam, Kutei, Rajo, dan Badan Musawarah Adat di Kabupaten Rejang Lebong. Pihak bujang melakukan musyawarah mufakat terkait dengan uang peng as dengan sik mengisik. Pelaksanaan tradisi bekulo terdiri dari 12 tahapan yang untuk berunding dan mencapai kesepakatan mempersatukan pihak bujang dan gadis yang diresmikan secara adat. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjabarkan tradisi bekulo serta nilai-nilai pancasila dalam Tradisi Pranikah Bekulo di Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik Pengumpulan Data penelitian melalui observasi yang dilakukan selama tiga bulan, wawancara kepada delapan informan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 tahapan tradisi Pranikah Bekulo di Kabupaten Rejang Lebong memiliki kandungan nilai-nilai pancasila dari kelima sila pancasila di dalamnya, yaitu Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Nilai Keadilan.
PUDARNYA TRADISI BIMBANG ADAT DALAM UPACARA PERNIKAHAN Afiko, Dinang; Dewi, Susi Fitria; S, Nurman; Bakhtiar, Yusnanik
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v4i2.152

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu, pertama untuk mendeskripsikan tahapan pelaksanaan tradisi bimbang adat, mengidentifikasi faktor penyebab pudarnya tradisi bimbang adat, dan menganalisis bagaimana implikasi dari memudarnya tradisi bimbang adat terhadap kehidupan sosial dalam masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang dipilih melalui purposive sampling. Informan tersebut terdiri dari Kepala Desa, Ketua Adat, masyarakat yang melaksanakan, masyarakat yang tidak melaksanakan, dan generasi muda. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Uji keabsahan data kualitatif menggunakan metode triangulasi sumber, ketekunan pengamatan dan member check. Peneliti menemukan bahwa ada 3 tahapan dalam persiapan tradisi bimbang adat yaitu: musyawarah internal keluarga, musyawarah bersama masyarakat desa, dan musyawarah pembentukan panitia. Tradisi bimbang adat ini sudah jarang dilaksanakan oleh masyarakat karena ada beberapa faktor yaitu: a) berkurangnya sumber daya manusia yang kompeten untuk mewariskan pengetahuan yang berkaitan dengan tradisi, b) faktor ekonomi, c) Beralihnya seni hiburan masyarakat ke pertunjukan modern, d) Generasi muda enggan melestarikan tradisi bimbang adat. Pudarnya tradisi bimbang adat ini mengakibatakan: a) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tradisi bimbang adat, b) Kurangnya minat generasi muda terhadap tradisi, dan c) Lunturnya nilai gotong royong dalam masyarakat.
PENYELESAIAN KONFLIK TANAH PUSAKO OLEH LEMBAGA KERAPATAN ADAT NAGARI Yolanda, Asturi; S, Nurman; Muchtar, Henni; Bakhtiar, Yusnanik
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v4i2.153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya konflik tanah pusako di Kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, dan menganalisis nilai-nilai proses penyelesaian konflik tanah pusako oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) di Kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data dan sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, sedangkan sumbernya adalah sumber data primer dan sumber data sekunder melalui wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data penelitian ini adalah menggunakan teknik member check dan teknik triangulasi sumber. Analisis data yang dilakukan adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya konflik tanah pusako adalah hak milik tanah yang dilakukan sepihak saja oleh anggota suku sikumbang dalam pengelolaan tanah tersebut pihak yang mengelola tidak meminta izin kepada penghulu suku sehingga pihak yang lain merasa pihak yang mendiami tanah tersebut yang mempunyai hak milik atas tanah. Proses penyelesaian konflik tanah pusako diselesaikan terlebih dahulu oleh seorang mamak, jika tidak dapat diselesaikan oleh mamak, maka lanjut diselesaikan oleh penghulu suku, bila kedua pihak tidak menemukan kata mufakat, maka masalah itu akan diselesaikan oleh Lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN).
Pendidikan Politik di Sekolah Melalui Pemilihan Ketua OSIS Putra, Tommy Pratama; Dewi, Susi Fitria; Hasrul, Hasrul; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 2 No 2 (2022): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v2i2.62

Abstract

Penelitian ini berangkat dari kekawatiran bersama mengenai kehidupan politik yang terus berkembang dan berubah secara cepat. Penelitian ini dilakukan guna melihat bagaimana sekolah sebagai lembaga pendidikan politik tingkat dua memberikan pendidikan politik kepada siswa melalui pemilihan ketua OSIS sebagai proses demokrasi yang berlangsung di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan partisipasi siswa dalam pemilihan ketua OSIS di SMA Negeri 1 Batang Anai terbagi menjadi tiga. Pertama, partisipasi oleh KPO. Kedua, partisipasi oleh kandidat calon ketua OSIS dan yang ketiga adalah partisipasi oleh siswa. Dalam pelaksanaan partisipasi tersebut sudah berjalan cukup baik. Adapun bentuk-bentuk pendidikan politik dalam pemilihan ketua OSIS di SMA Negeri 1 Batang Anai terdiri dari musyawarah, kampanye dan debat pasangan calon. Namun kampanye dan debat pasangan calon belum berjalan dengan baik karena minim keterlibatan siswa dalam kegiatan tersebut.
PERAN ELIT POLITIK LOKAL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PADA PILKADA SERENTAK 2020 Marlina, Tika Indra; Dewi, Susi Fitria; Montessori, Maria; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 3 No 2 (2023): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v3i2.103

Abstract

Artikel ini akan membahas mengenai peran elit politik lokal dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat dan upaya yang dilakukan elit politik lokal dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Kelurahan Lubuk Buaya. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling dan berhasil mewawancarai sebanyak 12 informan. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dengan Lurah, Ketua RW, Ketua RT, serta masyarakat Kelurahan Lubuk Buaya. Kemudian melalui studi dokumentasi yang berhasil memperoleh foto dokumentasi kegiatan yang dilakukan elit politik lokal dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada PILKADA 2020. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga peran elit politik lokal dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Kelurahan Lubuk Buaya yaitu peran sosialisasi, peran fasilitasi dan peran koordinasi. Kemudian bentuk upaya yang dilakukan oleh elit politik lokal dalam menjalankan perannya meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada PILKADA 2020 dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Peran Mediator, bentuk upaya yang dilakukan adalah Pertama, elit politik lokal mendekatkan diri secara informal kepada masyarakat. Kedua, mendatangi rumah warga secara door to door. 2) Peran Fasilitator, bentuk upaya yang dilakukan adalah: Pertama, pihak kelurahan memberikan izin pemasangan spanduk dan poster seputar PILKADA 2020 kepada tim sukses/ pendukung paslon. Kedua, Ketua RT ikut mendampingi KPPS dalam membagikan C6. 3) Peran Koordinator, bentuk upaya yang dilakukan adalah: Pertama, elit politik lokal memantau dan mengawasi pelaksanaan pencoblosan di TPS. Kedua, elit politik lokal memastikan masyarakat sudah menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan.
FENOMENA ANAK MENIKAH DI BAWAH USIA PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 Fitaloka, Dyah; Fatmariza, Fatmariza; Montessori, Maria; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 1 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v4i1.115

Abstract

Fenomena anak yang menikah di bawah usia perkawinan masih saja banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan semakin menjadi hal yang dianggap biasa dan bukan suatu masalah oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana fenomena dan dampak anak yang menikah dibawah usia perkawinan yang titik utamanya berada di Nagari Kamang Sijunjung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penggunaan metode deskriptif. Data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder melalui prosedur teknik observasi, wawancara mendalam dengan narasumber, serta dokumentasi. Informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari anak perempuan yang menikah di usia muda beserta suaminya, orang tua dan mertua dari anak perempuan, masyarakat/tetangga informan, dan tokoh masyarakat. Penelitian ini berhasil memberikan gambaran fenomena anak menikah di Nagari Kamang. Pernikahan terjadi pada anak-anak yang rentang usianya 14-18 tahun. Secara garis besar terdapat empat faktor yang dominan melatarbelakangi banyaknya pernikahan anak di Nagari Kamang. Keempat faktor tersebut yaitu faktor kehamilan di luar nikah, pendidikan, ekonomi, dan sosial-budaya. Fenomena anak menikah ini juga di deskripsikan dengan melihat bagaimana kehidupan pernikahan yang dijalani anak-anak tersebut. Hasil lainnya ialah sisi positif dari fenomena ini sebagai upaya menghindari perbuatan zina dan meringankan beban ekonomi dalam keluarga. Sedangkan dampak negatifnya diantaranya dampak psikologis, dampak kesehatan, dan dampak ekonomi.
FAKTOR PENYEBAB SENGKETA TANAH ULAYAT Sari, Yesi Fitria; S, Nurman; Muchtar, Henni; Dewi, Susi Fitria
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 1 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jikons.v4i1.139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya sengketa tanah ulayat kaum di Nagari Salido Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Informan dalam penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data dan sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder sedangkan sumbernya yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder melalui wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik membercheck dan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian ini bahwa faktor penyebab terjadinya sengketa tanah ulayat kaum yaitu hak penguasaan rumah dan tanah yang dilakukan sepihak oleh anak pisang, dalam pengelolaan tanah pihak yang mengelola (anak pisang) meminta izin kepada bako untuk tinggal di rumah tersebut dari pada rumah dan tanah habis ditanami tanaman liar. Akan tetapi setelah bertahun-tahun mengelola rumah dan tanah, anak pisang menganggap rumah dan tanah menjadi miliknya. Penyelesaian sengketa tanah ulayat diselesaikan oleh Lembaga Kerapatan Adat Nagari.