Niken Ayu Merna Eka Sari
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu Dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio Cesarean Ni Ketut Citrawati; Ni Luh Gede Rika Rahayu; Niken Ayu Merna Eka Sari
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 10 No 1 (2021): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v10i1.108

Abstract

Introduction: Cesarean Section is a surgical operation for delivering a child by cutting through the wall of abdomen and uterus. Mothers after cesarean section must do early mobilization because will get many benefit, namely preventing tombosis in the leg vessels and helping the mother progress from sick dependence to health. Early mobilization is a movement, position or activity carried out by the mother after a few hours of delivery. The purpose of this study was to determine the correlation between the level of knowledge and mother's attitude in early mobilization post cesarean section in the Dara Room of RSUD Wangaya Denpasar. Method: This research is a non-experimental study with a correlational research method. The sample in this study was 35 respondents with purposive sampling technique. Result: The results showed that most respondents had a good level of knowledge, namely 16 respondents (45.7%), 14 respondents (40.0%) and less 4 respondents (14.3%). Results of data analysis with Spearman rank results obtained p = 0.000. Because the p value <α (0.05). So it can be concluded that there is correlation between the level of knowledge and mother's attitude in early mobilization post sectio cesarean in the Dara Room of RSUD Wangaya Denpasar. Discussion: Suggestions, especially mothers after cesarean section to immediately carry out early mobilization considering the importance of early mobilization after cesarean section.
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19 PADA BALITA DI BANJAR PENGUKUH DESA PEGUYANGAN KANGIN DENPASAR: Description of Factors Affecting Mother's Behavior in Preventing the Transmission of Covid 19 in Banjar Pengukuh, Peguyangan Kangin Village, Denpasar Ni Ketut Ayu Mirayanti; Niken Ayu Merna Eka Sari; Kiki Rizki Fista Adriana
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 2 (2022): JIKep | Juni 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.693 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i2.1123

Abstract

Pendahuluan: COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO, 2020). PUSDATIN Kementrian Kesehatan (2021) menyampaikan bahwa di Indonesia data hingga bulan januari 2021, dari 818.386 yang terkonfirmasi, terdapat kasus Covid-19 pada usia 0-5 tahun telah tersebar di 30 provinsi dengan jumlah total sebesar 2.7% orang positif, 2.8% sembuh, 0.8% meninggal. Jika yang positif sudah tersebar, padahal anak kemungkinan carrier, maka jumlah anak OTG bisa saja lebih banyak lagi, sehingga sangat penting melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 pada anak. Tujuan: mengetahui gambaran factor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pencegahan penularan covid-19 pada balita. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen (deskriptif) dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dengan balita diwilayah Banjar pengukuh Desa Peguyangan Kangin sejumlah 68 dengan teknik Purposive Sampling. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan covid 19 pada balita dikategorikan tingkat pengetahuan baik sebanyak 65 orang responden (95.6%), sikap yang baik yaitu sebesar 61 responden (89.7%), peran kader Sebagian besar baik yaitu sebanyak 60 responden (88.2%), peran tokoh masyarakat baik yaitu sebanyak 63 responden (92.6%). Kesimpulan: Diharapkan ilmu keperawatan dapat lebih berkembang khususnya pada ilmu kesehatan tentang pencegahan penularan covid 19 pada balita sehingga kejadian covid 19 dapat dicegah dan angka  kejadiannya  menurun
PENGARUH TERAPI BERNYANYI TERHADAP KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANGGREK BRSUD TABANAN Niken Ayu Merna Eka Sari
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 4 No. 1 (2019): Midwinerslion Jurnal Kesehatan STIKES Buleleng
Publisher : STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.78 KB) | DOI: 10.52073/midwinerslion.v4i1.105

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Kecemasan akibat hospitalisasi yang terjadi pada anak pra sekolah merupakan kondisi yang dapat berisiko mengganggu tumbuh kembang anak dan berdampak pada proses penyembuhan. Terapi bernyanyi merupakan salah satu bentuk bermain yang paling sehat dan sangat cocok diterapkan pada anak yang mengalami perawatan dirumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bernyanyi terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak pra sekolah di ruang Anggrek BRSUD Tabanan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pra experimental dengan pendekatan one-group pre-post test design. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebelum terapi bernyanyisebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan sedang yaitu 14 orang (70%), sedangkan setelah terapi bernyanyi sebagian responden dengan tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 9 orang (45%). Uji analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test dengan hasil menunjukkan p value = 0,00 (<0.05), Kesimpulan: terdapat pengaruh terapi bernyanyi terhadap kecemasan anak pra sekolah yang mengalami hospitalisasi di ruang Anggrek BRSUD Tabanan. Perawat hendaknya melakukan terapi bernyanyi kepada pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, sehingga membuat pasien lebih nyaman, tenang, dan menurunkan tingkat kecemasan pasien serta terapi bernyanyi dijadikan standar prosedur operasional (SPO).
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Mengalami Menstruasi Di SMP PGRI 2 Denpasar Apsari, Ni Made Lindia Maharatni; I Gusti Ayu Putu Satya Laksmi; Niken Ayu Merna Eka Sari
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v16i1.452

Abstract

Menstruasi merupakan proses biologis yang terjadi pada remaja putri sebagai bagian dari perkembangan pubertas. Salah satu aspek penting dalam masa menstruasi adalah menjaga personal hygiene, terutama organ reproduksi, untuk mencegah gangguan kesehatan. Namun, masih banyak remaja putri yang kurang memperhatikan kebersihan diri saat menstruasi, yang dapat berisiko menimbulkan masalah kesehatan reproduksi. Masalah dalam penelitian yaitu dimana remaja putri di SMP PGRI 2 Denpasar belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang personal hygiene saat menstruasi akibat kurang meratanya informasi yang didapat dan hal tersebut berdampak pada perilaku hygienis yang belum tepat saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi di SMP PGRI 2 Denpasar. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian terdiri dari 225 responden yang dipilih menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan mengenai personal hygiene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (66,7%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang personal hygiene. Mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup berada pada usia 13 tahun (75,2%), mengalami menstruasi pertama di usia 11 tahun (75,6%), tidak mempunyai pengalaman menstruasi (67,8%), dan mendapatkan sumber informasi dari orang tua (70,9%). Pengetahuan yang cukup tentang kebersihan menstruasi dipengaruhi oleh usia, pengalaman menstruasi, dan sumber informasi yang didapatkan belum merata, sehingga peningkatan komunikasi antara orang tua dan remaja serta pendidikan yang lebih merata di sekolah mengenai personal hygiene sangat diperlukan.