Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Media Akuakultur

PEMANFAATAN TEPUNG ANAK AYAM (DOC) UNTUK MENSUBSTITUSI TEPUNG IKAN DALAM PAKAN IKAN BUDIDAYA Kamaruddin Kamaruddin; Usman Usman
Media Akuakultur Vol 3, No 1 (2008): (Juni 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1876.653 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.1.2008.36-39

Abstract

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan tepung ikan dalam industri pakan, adalah dengan penjajakan beberapa bahan baku lokal ataupun pemanfaatan beberapa jenis limbah industri seperti pemanfaatan limbah industri cold storage, pemotongan hewan, dan penetasan ayam. Telah dilakukan beberapa kegiatan uji kecernaan dan pemanfaatan limbah tersebut dan menunjukkan hasil yang signifikan dalam mensubstitusi tepung ikan dalam pakan ikan. Meskipun bahan dari jenis limbah ini masih dalam bentuk utuh, sehingga masih perlu diolah sampai menjadi bahan baku yang siap untuk diramu dengan bahan baku lainnya. Seperti halnya dengan pemanfaatan limbah DOC dalam pakan ikan, yang harus melalui beberapa proses seperti pembakaran, pengukusan, penjemuran, penepungan kasar, dan penepungan halus. Sehingga melalui proses tersebut dari penelitian yang dilakukan diperoleh rendemen sekitar 21,4%. Dari hasil analisis proksimat DOC ini didapatkan protein kasar 59,2%; lemak kasar 13,2%; kadar abu 7,9%; serat kasar 1,2%; dan BETN 18,2%. Hasil uji kecernaan tepung DOC pada ikan kerapu macan adalah kecernaan bahan kering sekitar 88,2%; kecernaan protein sekitar 73,7%; dan kecernaan lemak sekitar 70%.
BUDIDAYA UDANG VANAME SISTEM BIOFLOK Brata Pantjara; Agus Nawang; Usman Usman; Rachman Syah
Media Akuakultur Vol 5, No 2 (2010): (Desember 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1507.452 KB) | DOI: 10.15578/ma.5.2.2010.93-97

Abstract

Problem utama pada budidaya tambak udang intensif adalah menurunnya kualitas air yang layak selama pemeliharaan udang dan munculnya penyakit. Upaya mengurangi permasalahan tersebut adalah pemanfaatan bioflok di tambak. Bioflok merupakan campuran dari berbagai mikroba, fitoplankton, zooplankton, protozoa, detritus, partikel organik. Teknologi bioflok dapat meningkatkan kualitas air, meminimalkan pergantian air (tanpa pergantian air), efisiensi pakan, dan menghambat berkembangnya penyakit selama budidaya. Budidaya udang vaname intensif sistem bioflok dengan padat penebaran 100 ekor/m2 selama 95 hari diperoleh produksi sebesar 10,375 kg/ha (FCR 1,3) dan tanpa bioflok 9,176 kg/ha (FCR 1,6).
PERSIAPAN DAN PENYUSUNAN BAHAN BAKU LOKAL UNTUK FORMULASI PAKAN IKAN Kamaruddin Kamaruddin; Usman Usman; Abdul Malik Tangko
Media Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Desember 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.799 KB) | DOI: 10.15578/ma.3.2.2008.150-156

Abstract

Usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung masih mengandalkan pasok pakan alami berupa ikan rucah yang dapat mencapai 60%--70% dari total biaya produksi. Karena itu perlu pengadaan pakan buatan yang memenuhi persyaratan kebutuhan nutrisi bagi pembesaran ikan, baik makro maupun mikro nutrien diperlukan sebagai informasi dasar dalam upaya pengembangan pakan buatan. Terdapat banyak bahan baku lokal yang sangat potensial dijadikan bahan baku pakan, seperti: ikan rucah, rebon, kepala udang (limbah cold storage), tepung darah (limbah pemotongan hewan), dan tepung DOC (limbah penetasan ayam). Dari beberapa bahan baku tersebut telah dianalisis kandungan nutrisinya dan telah dilakukan uji kecernaan masing-masing bahan menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat mensubstitusi bahan baku impor tepung ikan sebagai sumber protein hewani. Selain bahan hewani, juga telah dilakukan analisis kandungan nutrisi bahan nabati lokal, seperti pemanfaatan bungkil kelapa sawit, bungkil kopra, dan dedak halus. Untuk menghasilkan pakan yang berkualitas, maka semua bahan harus dalam bentuk tepung yang halus, serta mempunyai keseimbangan antara protein, lemak, dan energi serta suplemen vitamin dan mineral.