Muharijadi Atmomarsono
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGGUNAAN BAKTERI PROBIOTIK DENGAN KOMPOSISI BERBEDA UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR DAN SINTASAN PASCALARVA UDANG WINDU Muharijadi Atmomarsono; Muliani Muliani; Nurbaya Nurbaya
Jurnal Riset Akuakultur Vol 4, No 1 (2009): (April 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.019 KB) | DOI: 10.15578/jra.4.1.2009.73-83

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi jenis bakteri probiotik terhadap perbaikan kualitas air dan sintasan pascalarva udang windu pada skala laboratorium. Rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 24 akuarium yang masing-masing diisi 10 L air bersalinitas 28 ppt dan 200 ekor benur windu PL-15 telah diaplikasikan pada percobaan di Laboratorium Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) Maros. Delapan perlakuan yang dicobakan adalah A) Bakteri probiotik asal laut (BL536+BL542+BL548); B) Bakteri asal mangrove (PK446+BR883+BR931+MY1112); C) Bakteri probiotik asal tambak (MR55+BT950+BT951+PR1080+BN2067); D) Bakteri laut+mangrove; E) Bakteri laut+tambak; F) Bakteri mangrove+tambak; G) Bakteri laut+mangrove+tambak; H) Kontrol (tanpa bakteri probiotik). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Setelah 96 jam aplikasi didapatkan bahwa kombinasi bakteri probiotik asal mangrove dan tambak mampu mengendalikan kandungan bahan organik secara signifikan (P<0,05). Bakteri asal laut dan mangrove secara tunggal maupun kombinasinya dapat menekan peningkatan amoniak dalam air (P>0,05). Walaupun konsentrasinya masih aman (0,0136—0,0184 mg/L), peningkatan kandungan nitrit kurang mampu dikendalikan oleh bakteri probiotik yang diaplikasikan (P>0,05). Sintasan pascalarva udang windu pada perlakuan bakteri probiotik asal laut (97,5%) nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada kontrol (82,0%). Secara keseluruhan, peningkatan populasi bakteri Vibrio spp. dalam air telah menyebabkan menurunnya sintasan pascalarva udang windu (r = -0,834; P<0,01).The objective of this study was to know the effect of different probiotic bacteria compositions on water quality improvement and survival rate of tiger shrimp postlarvae. This experiment was carried out in completely randomized design using 24 aquaria filled with 10 L of 28 ppt water and 200 pcs of tiger shrimp PL15 at the RICA laboratory. Eight treatments tested here were A) Sea bacteria (BL536+BL542+BL548); B) Mangrove bacteria (PK446+BR883+BR931+MY1112); C) Brackishwater pond bacteria (MR55+BT950+BT951+PR1080+BN2067); D) Bacteria of A+B; E) Bacteria of A+C; F) Bacteria of B+C; G) Bacteria of A+B+C; and H) Control (without probiotic bacteria). After 96-h of application, the results showed that the combination of probiotic bacteria from brackishwater pond and mangrove (treatment F) were able to decrease total organic matter in the water media significantly (P<0.05). Probiotic bacteria either from the sea (A), from mangrove (B), or combination of these two sources (D) are appropriate in controlling ammonia concentration (P<0.05). Although nitrite concentrations in the water media are quite low (0.0136--0.0184 mg/L), the increase of nitrite could not be controlled by any probiotic bacteria in this experiment. The survival rate of tiger shrimp postlarvae using sea source bacteria (97.5%) was significantly higher (P<0.05) than that of in control (82.0%). There were inversely correlated (r = - 0.834; P<0.01) between population of Vibrio spp. and the survival rate of tiger shrimp postlarvae.
PENGARUH PERBEDAAN WAKTU APLIKASI PROBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR DAN SINTASAN PASCA LARVA UDANG WINDU (Penaeus monodon) Muliani Muliani; Nurbaya Nurbaya; Muharijadi Atmomarsono
Jurnal Riset Akuakultur Vol 5, No 1 (2010): (April 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.691 KB) | DOI: 10.15578/jra.5.1.2010.91-102

Abstract

Penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian probiotik yang berbeda terhadap perubahan kualitas air dan sintasan udang windu dalam skala laboratorium. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Basah Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP), Maros menggunakan 21 buah akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 27 cm yang diisi tanah tambak setebal 10 cm dan air laut salinitas 28 ppt sebanyak 15 L serta 30 ekor pascalarva udang windu. Probiotik yang digunakan adalah kombinasi BL542+BT951+MY1112 dengan perlakuan; (A) aplikasi probiotik pada awal sampai akhir penelitian; (B) aplikasi probiotik pada minggu ke-II sampai akhir penelitian; (C) aplikasi probiotik pada minggu ke-IV sampai akhir penelitian; (D) aplikasi probiotik pada minggu ke-VI sampai akhir penelitian; (E) aplikasi probiotik pada minggu ke-VIII sampai akhir penelitian; (F) aplikasi probiotik pada minggu ke X sampai akhir penelitian; (G) kontrol (tanpa probiotik), masing-masing diulang 3 kali. Penelitian berlangsung selama 12 minggu. Pengamatan parameter kualitas air dilakukan setiap 2 minggu yang meliputi; total bakteri, total Vibrio spp., BOT, NH3-N, NO2-N, NO3-N, PO4-P. Sedangkan pengamatan sintasan udang windu dilakukan pada akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi probiotik pada minggu ke-IV dapat menekan konsentrasi BOT dan NH3-N, menurunkan total Vibrio sp. sehingga berdampak kepada peningkatan sintasan udang windu
PENYEBARAN DAN PREVALENSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA BUDI DAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) Muliani Muliani; Bunga Rante Tampangallo; Muharijadi Atmomarsono
Jurnal Riset Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Agustus 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.23 KB) | DOI: 10.15578/jra.2.2.2007.231-241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran dan tingkat prevalensi serangan WSSV pada budi daya udang windu. Pengumpulan sampel dan deteksi WSSV dengan teknik PCR dilakukan dari bulan April 2004 sampai November 2006. Sampel induk udang windu yang dikumpulkan berasal dari perairan Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Timika. Sedangkan benur, tokolan, dan udang yang dibudidayakan dikumpulkan dari beberapa lokasi di Sulawesi Selatan. Sampel udang diambil bagian kaki jalan, kaki renang, tangkai mata, karapaks, insang, dan ekor. Benur yang berjumlah ± 30 ekor diekstrak menggunakan buffer lisis untuk mendapatkan DNA total. DNA WSSV diamplifikasi dengan teknik First dan Nested. PCR menggunakan kit amplifikasi spesifik WSSV (IQ 2000TM WSSV Detection and Prevention System). Visualisasi DNA WSSV dilakukan dengan gell documentation. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa lebih dari 33% daerah sumber induk udang windu di Indonesia dan 90% daerah pertambakan yang ada di Sulawesi Selatan telah terinfeksi oleh WSSV. WSSV ditemukan pada induk, benur, tokolan, dan udang yang dibudidayakan di tambak. Dengan tingkat prevalensi serangan WSSV tertinggi pada udang windu yang dibudidayakan di tambak adalah 40,4% dan terendah pada benur 4,4%.The aims of this experiment was to know the distribution and prevalences of WSSV on tiger shrimp. Sample collection and WSSV detection conducted with PCR method was carried out during April 2004 to November 2006. Tiger shrimp broodstock samples were collected from Central Java, South Sulawesi, Gorontalo, Kalimantan, and Timika waters, and the other samples (tiger shrimp post larvae, juveniles, and cultured shrimp) were collected from several region in South Sulawesi. The pleopod, pereiopod, eye stalk, carapax, gill, tail, muscle of broodstock, juveniles, and cultured shrimp, and 30 pcs of postlarvae were extracted using lysis buffer to collect genomic DNA. WSSV DNA amplification was carried out using first and nested PCR technique by specific sequence amplification kit (IQ2000TM  Detection and Prevention system). The WSSV DNA was visualized by gell documentation system. The result showed that more than 33% of broodstock resources of Indonesia waters and 90% of shrimp culture area of South Sulawesi were contaminated by WSSV. WSSV was also infected tiger shrimp broodstock, postlarvae, juveniles, and tiger shrimp cultured with the highest prevalence (40.4%) was on tiger shrimp cultured and the lowest prevalence (5.4%) was on postlarvae.
Penapisan Bakteri yang Diisolasi dari Tambak Udang sebagai Kandidat Probiotik pada Budi daya Udang Windu, Penaeus monodon Muliani Muliani; Nurbaya Nurbaya; Muharijadi Atmomarsono
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 1 (2006): (April 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.989 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.1.2006.73-85

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendapatkan bakteri probiotik untuk budi daya udang windu P. monodon. Penelitian meliputi beberapa tahapan yaitu (1) isolasi bakteri dari tambak udang; (2) uji daya hambat terhadap Vibrio  harveyi; (3) karakterisasi secara fisiologi dan biokimia; (4) pertumbuhan bakteri pada beberapa konsentrasi NaCl; (5) pertumbuhan bakteri pada beberapa tingkat salinitas; (6) uji patogenisitas bakteri terhadap pascalarva udang windu; (7) uji tantang dengan V. harveyi dalam wadah pemeliharaan pascalarva udang windu; dan (8) analisis gen 16S-rRNA bakteri yang diisolasi dari tambak. Sedikitnya 14 isolat dari 2.228 isolat bakteri yang diisolasi dari tambak, potensial dijadikan probiotik pada budi daya udang windu. Sintasan udang windu tertinggi pada perlakuan yang menggunakan isolat BN2067. Isolat BT950 dan BT95 paling potensial menghambat pertumbuhan V. harveyi baik secara In vitro maupun In vivo. Hasil analisis gen 16Sr-RNA menunjukkan bahwa BT950 dan BT951 termasuk dalam kelompok Brevibacillus sp., sedangkan BN2067 termasuk dalam kelompok Vibrio vulnificus CMCP6 chr.This experiment was aimed for finding-out probiotic bacteria on tiger shrimp P. monodon culture. The research included several steps i.e. 1) isolation of bacteria from tiger shrimp pond; 2) inhibition test of  bacteria against V. harveyi; 3) biochemical and physiological characterization; 4) growth of bacteria at different concentration of NaCl; (5) growth of bacteria at different salinities; (6) pathogenicity test of bacteria to tiger shrimp post larvae, (7) challenge test of bacteria against V. harveyi in tiger shrimp culture media; (8) 16S-rRNA gene analysis of  bacteria isolated from shrimp pond. Fourteen isolates of 2,228 isolates of bacteria isolated from tiger shrimp pond were potential for probiotic bacteria on tiger shrimp culture. The highest survival rate of tiger shrimp was obtained from those treated with BN2067 isolate. The potential isolates to inhibit V. harveyi both In vivo and In vitro assay were BT950 and BT951. Based on 16S-rRNA gene analysis, BT950 and BT951 isolates are considered to be Brevibacillus laterosporus, while BN2067 is considered to be Vibrio vulnificus CMCP6 chr.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN SEL UTUH (WHOLE CELL) BAKTERI VIBRIO TERHADAP PENINGKATAN KEKEBALAN TUBUH UDANG WINDU (Penaeus monodon FABR.) DARI SERANGAN WHITE SPOT SYNDROME VIRUS(WSSV) Mun lmah Madeali; Muharijadi Atmomarsono; Ahdiah Hamzah
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 10, No 2 (2004): (Vol. 10 No. 2 2004)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9032.959 KB) | DOI: 10.15578/jppi.10.2.2004.59-70

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan lipopolisakarida (bakterin) dan konsentrasi bakterin paling tepat yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap peningkatan kekebalan tubuh serta sintasan benur windu dari serangan WSSV. Lipopolisakarida yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil ekstraksi dari baktiri Vibrio harueyi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu pemberian bakterin dengan konsentrasi 0 mg/L (A = kontrot), 20 glkg pakan (B), 30 g/kg pakin (cj, dan 40 g/ kg pakan (D). Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali untuk tiap perlakuan aan setiap ulangan menggunakan 80 ekor benur windu.
POTENSI LAHAN BUDI DAYA TAMBAK DAN LAUT DIKABUPATEN MINAHASA, SULAWESI UTARA A. Marsambuana Pizan; Utojo Utojo; Muharijadi Atmomarsono; Muh. Tjaronge; Abdul Malik Tangko; Hasnawi Hasnawi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3823.805 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.5.2005.43-50

Abstract

Penelitian dilakukan di kawasan pesisir Likupang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara bertujuan menelaah karakteristik lahan tambak dan laut untuk budi daya. pengambilan contoh tanah, air, plankton, dan makrobentos di tambak dengan acak berlapis sederhana yang mewakili lokasi tambak dekat sawah/kebun, tambak di antara sawah/kebun dan bakau/pantai serta tambakdekai bakau/pantai.
KARAKTERISASI,ANALISIS GEN 16S-rRNA BAKTERT BL542 DAN EVALUASI EFEK BAKTERISIDANYA TERHADAP Vibrio harveyi PENYEBAB PENYAKIT PADA UDANG WINDU (penaeus monodon) Muliani Muliani; Nurhidayah Nurhidayah; Muharijadi Atmomarsono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 1 (2005): (Vol. 11 No. 1 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4719.84 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.1.2005.59-71

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik, mengevaluasi efek bakterisida, dan menentukan posisi relatif isolat BL542 melalui analisis sekuen 16S-rRNA. Penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan kerja yaitu: (1) karakterisasi fisiologi dan biokimia, (2) uji sensitivitas terhadap antibiotik, (3) uji daya hambat isolat BL542 terhadap V. Harveyi, (4) uji patogenisitas isolat BL542 terhadap larva udang, (5) uji tantang secara in vitro maupun secara in vivo isolat BL542 dengan V. Haeveyi, (6) analisis gen 16S-rRNA isolat BLS42.
DISTRIBUSI LOGAM BERAT MERKURI(Hg) Dl KAWASAN PESISIR TELUK RATATOTOK, KABUPATEN MINAHASA, SULAWESI UTARA Rachmansyah Rachmansyah; Syarifuddin Tonnek; Makmur Makmur; Kamaruddin Kamaruddin; Muharijadi Atmomarsono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5280.827 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.5.2005.95-107

Abstract

Studi ini telah dilakukan di kawasan pesisir Teluk Ratatotok, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dari tanggal 26 Juli - 1 Agustus 2004, bertujuan untuk mengetahui distribusi kandungan merkuri (Hg) dalam komponen ekosistem di kawasan pesisir T. Ratatotok. Metode survai dipadukan dengan Sistem Informasi Geografi digunakan dalam studi ini.
PREVALENSI, INTENSITAS, DAN TRANSMISI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA BUDI DAYA UDANG WINDU, Penaeus monodon Muliani Muliani; Andi Parenrengi; Sulaeman Sulaeman; Muharijadi Atmomarsono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 10, No 5 (2004): (Vol. 10 No. 5 2004)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6537.323 KB) | DOI: 10.15578/jppi.10.5.2004.103-110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat prevalensi, intensitas, dan transmisi White Spot Syndrome Virus (WSSV) pada budi daya udang windu, Penaeus monodon. Berbagai jenissampel dikoleksi dari tahapan budi daya yang berbeda yakni dari perbenihan meliputi: induk, telur, pakan induk, artemia, larva, dan air pemeliharaan sedangkan dari pembesaran di tambak meliputi: yuwana udang windu, air, sedimen, pakan alami, pakan buatan, udang-udang liar, jembret, trisipan, kepiting liar, moluska liar, lumut, dan ikan-ikan liar yang hidup di dalam tambak.