Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KULTIVASI MIKROALGA SPIRULINA PLATENSIS DENGAN VARIASI PENCAHAYAAN MENGGUNAKAN LAMPU TL DAN MATAHARI Muyassaroh _; Rini kartika dewi; Dwiana Anggorowati
PROSIDING SNAST Prosiding SNAST 2018
Publisher : IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spirulina platensis is one kind of bluish green microalgae classified into cyanobacteria, single celled and spiral shaped. The small size of Spirulina is the opposite with to big benefit from spirulina. Spirulina contain components of proteins, carbohydrates, fats, vitamins and minerals. With high carbohydrate content, spirulina has the potential as an energy feedstock that can be converted into bioethanol. Besides that in spirulina contains polysaccharides which have antitumor and antiviral effects, α-linoleic acid (GLA) which functions in cholesterol lowering, prevention of hepatitis, ficocyanin which is useful as an prevent tumors. Considering the many benefits of spirulina, various food industry, feed, pharmaceutical and other industries, it is necessary to conduct research to develop of spirulina. The cultivation of spirulina platensis was carried out in a laboratory using Walne media, fresh water which was kept at 25 - 270C, pH 7-8 and salinity 16-21, the variable used was lighting with TL light intensity of 2730 lux with a period of lighting bright (T) and dark (G) is: 6T-18G; 12T-12G; 18T-6G; 24T-0G compared to lighting using sunlight. The purpose of this research is to determine the efficient harvest age with maximum cell density. The results showed that for the 6T-18G the highest cell density was obtained on the eighteen day, which was 100,849,2569, for 12T-12G, it was obtained on the twelve day which was 182,324.84, for 18T-6G it was produced on the twelve day which was 218,312, 1019, for 24T-0G, it was found on the seven day that is 190.127,388, whereas with sunlight on the seven day with cell density of 411,624,2038, it can be concluded that with the most efficient sunshine is seven days and the highest cell density is 411,624, 2038.
Optimalisasi Pemanfaatan Nasi Aking Menjadi Plastik Biodegradable untuk Mengembangkan Budaya Eco Green pada Masyarakat di Kelurahan Mojolangu Kota Malang Harimbi S; Satria Y; M. Zamroni B. F. A; Dwi Ana A; Muyassaroh
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jtmi.v6i2.3013

Abstract

Pada umumnya masyarakat kelas menengah ke atas di Indonesia hampir tidak pernah menghabiskan jika mengkonsumsi nasi yang dihidangkan pada setiap kali makan. Jika saat ini jumlah penduduk indonesia dari kalangan menengah ke atas di Indonesia berjumlah 140 juta jiwa, dan bisa diasumsikan bahwa setiap kali makan dalam tiap harinya menghasilkan limbah nasi sebanyak 420 juta butir nasi. Nasi aking dapat didefinisikan sebagai istilah yang umum digunakan untuk menyebut makanan yang berasal dari nasi sisa yang tidak termakan. Umumnya nasi aking memiliki tampilan fisik berwarna agak kecoklatan, struktur kering, dan ditumbuhi jamur serta memiliki bau yang kurang sedap. Ternyata kandungan dalam nasi yang sudah menjadi basi (aking) masih terdapat 83,14 % karbohidrat, 29,70% amilosadan Protein 3,36 % . Dengan kandungan karbohidrat pada nasi aking maka berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan Plastik biodegradable. Plastik biodegradable ini berbahan dasar pati, pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Tujuan dari kegiatan ini antara lain mengaplikasikan teknik pembuatan plastik biodegradable dari limbah nasi aking yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Biodegradableplastik adalah plastik yang mudah terurai di alam dengan adanya bantuan dari mikoorganisme. Saat ini perkembangan teknologi kemasan plastik biodagradable merupakan alternatif untuk mengatasi permasalahan dari penggunaan plastik non degradable. Plastik biodegradable hasil uji coba tim abdimas menghasilkan plastik yang dapat terdegradasi 100% dalam waktu 14 hari, dengan sifat plastik mempunyainilai kuat tarik sebesar 6,9 N, dan elongasi 19,85 %
PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI Faidliyah Nilna Minah; Tri Poespowati; Siswi Astuti; Muyassaroh Muyassaroh; Rini Kartika; Elvianto Elvianto; Istnaeny Hudha; Endah Kusuma Rastini
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan