Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

EKSTRAKSI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT (Eucheuma spinosum) DENGAN VARIASI SUHU PELARUT DAN WAKTU OPERASI Risa Sepdwiyanti, Suci Dian Sari, Mohammad Istnaeny Hudha 1)
Jurnal Teknik Kimia Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v6i2.385

Abstract

One type of seaweed that has good potential and often found in the waters of Indonesia is Eucheuma spinosum (including red algae) which can produce karaginan. Karaginan is a complex mixture from several polysaccharides. In this study, aiming to get the best extraction time and temperature in the product of karaginan from Eucheuma spinosum. Variables used, extraction temperature: 60, 70, 80, 90 (0C) and extraction time: 0.5, 1, 1.5, 2, 2.5 hours. The solvent used, is water and the extraction pH is 8, the ratio of solids solvent: 1: 20 (= 30 g of seaweed: water = 600 mL). From the research results obtained the best persetage of yield at the time 2.5 hours and the temperature 90 ° C, at which in extracted karaginan this condition have yield of 33.0080%. Keywords : Carrageenan, Eucheuma spinosum, Extraction
EKSTRAKSI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT (Eucheuma Spinosum) DENGAN VARIASI SUHU PELARUT DAN WAKTU OPERASI Risa Sepdwiyanti, Suci Dian Sari, Mohammad Istnaeny Hudha,
Teknik Kimia Vol 1, No 1 (2012): BERKALA ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : jurusan teknik kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis rumput laut yang cukup potensial dan banyak dijumpai di perairan Indonesia adalah Eucheuma spinosum (termasuk alga merah) yang dapat menghasilkan karaginan. Karaginan adalah campuran yang kompleks dari beberapa polisakarida. Dalam penelitian ini, bertujuan untuk mendapatkan waktu ekstraksi dan suhu ekstraksi yang terbaik dalam pembuatan karaginan dari Eucheuma spinosum. Variabel yang digunakan, suhu ekstraksi 60, 70, 80, 90 (oC) dan waktu ekstraksi 0.5, 1, 1,5, 2, 2,5 jam. Pelarut yang digunakan air, pH ekstraksi 8, rasio padatan pelarut : 1 : 20 ( rumput laut = 30 gr : air = 600 mL ). Dari hasil penelitian didapatkan % rendemen terbaik pada waktu ekstraksi selama 2.5 jam dan suhu ekstraksi 90 °C, dimana pada kondisi ini karaginan yang terekstrak mempunyai % rendemen sebesar 33,0080 %. Kata Kunci : Ekstraksi, Eucheuma spinosum, karaginan
MINYAK KENCUR DARI RIMPANG KENCUR DENGAN VARIABEL JUMLAH PELARUT DAN WAKTU MASERASI Hudha, Mohammad Istnaeny; Daryono, Elvianto Dwi; Muyassaroh, Muyassaroh
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.706

Abstract

Minyak kencur merupakan pendatang baru dalam dunia industri minyak atsiri. Komponen terbesar yang terkandung dalam minyak kencur adalah etil para metoksisinamat. Kandungan tersebut mempunyai banyak manfaat dan juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Minyak kencur dapat dihasilkan dari rimpang kencur (Kempferia Galanga L.) yang telah dibuat menjadi serbuk kencur dengan metode maserasi menggunakan pelarut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi operasi terbaik dari pengambilan minyak kencur sehingga dilakukan penelitian terhadap jumlah pelarut dan waktu maserasi  dengan cara merendam serbuk kencur menggunakan pelarut etanol 95% dan variasi jumlah pelarut (240mL, 320mL dan 400 mL) serta waktu maserasi (1, 2, 3, 4, dan 5 hari). Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi operasi optimal terdapat pada maserasi hari ke empat dengan jumlah pelarut sebanyak 400 mL yang ditandai dengan terbacanya pada hasil analisa menggunakan GC-MS bahwa komponen etil para metoksisinamat terdapat pada peak ke lima dengan luas area sebesar 77,74%.
PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI Minah, Faidliyah Nilna; Poespowati, Tri; Astuti, Siswi; Muyassaroh, Muyassaroh; Kartika, Rini; Elvianto, Elvianto; Hudha, Istnaeny; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan.
Potensi Limbah Keju (Whey) sebagai Bahan Pembuatan Plastik Pengemas yang Ramah Lingkungan Hudha, Mohammad Istnaeny; R, Kartika Dewi; R, Janna Fitri; M, Nabilah Ayu
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.234 KB) | DOI: 10.26874/jt.vol19no01.133

Abstract

Pengemasan merupakan salah satu parameter yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kualitas bahan pangan. Saat ini, plastik biodegradable mulai banyak digunakan sebagai alternatif pengganti plastik konvensional untuk pengemasan makanan, karena ramah lingkungan dan mudah terurai oleh adanya aktivitas bakteri. Salah satu bahan pembentuk plastik biodegradable adalah protein whey dengan penambahan bahan lain, seperti hidrokolid (protein dan polisakarida), lemak maupun kombinasi dari dua atau tiga bahan, untuk memperbaiki karakteristik bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi terbaik penggunaan whey dan volume sorbitol dalam pembuatan plastik biodegradable. Plastik biodegradable dibuat dengan melarutkan whey dalam akuades, yang kemudian ditambahkan sorbitol dan CaCO3. Variasi rasio volume whey adalah sebesar (25, 30 dan 35) mL, sedangkan variasi sorbitol adalah 10, 12, 14, 16, dan 18 % (v/v). Karakteristik palstik biodegradable diuji dengan metode uji kuat tarik, elongasi, dan uji biodegradasi. Hasil karakterisasi plastik biodegradable yang memiliki kinerja terbaik diperoleh dari plastik biodegradable dengan formulasi volume whey sebesar 30 mL dan konsentrasi sorbitol sebesar 14 % (v/v). Hasil uji kuat tarik, persen elongasi, dan persen biodegradasi adalah masing-masing sebesar 2.9 MPa, 49,1%, dan 100%.
Manufacture of Local Microorganism (MOL) from Vegetable Waste with Nutrition Source Supply Variation Hudha, A. Mohammad Istnaeny; GalihPurwa S., B. Galih; RikardusYohanes D. B., C.Rikardus; Kartika D, D. Rini
Tibuana Vol 5 No 01 (2022): Tibuana
Publisher : UNIPA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/tibuana.5.01.5028.34-40

Abstract

Local Microorganisms (MOL) is a bioactivator consisting of a collection of various kinds of microorganisms that function as agents for the decomposition of organic matter. Vegetable waste is a collection of various kinds of vegetables after being sorted because they are not suitable for sale. Almost all vegetable waste will undergo lactic acid fermentation carried out by lactic acid bacteria (LAB). Lactic acid bacteria (LAB) are gram-positive bacteria, do not form spores, are catalase negative, are resistant to acidic conditions, and are facultative anaerobes. The purpose of this study was to determine the correct composition of rice washing water and granulated sugar for the highest number of microbes in MOL. MOL optimization was carried out by means of anaerobic fermentation for 14 days. The results of this study indicate that the microbes contained in MOL are Bacillus subtillus, Bacillus cereus, Lactobacillus acidophilus, Spirillum, Streptoverticillium, and Leuconostoc mesenterousdes. The highest total population of microorganisms in variations in the composition of rice washing water and sugar is in sample C1 which is 91 x 105 Colonies/100 mL in MOL vegetable waste, which is 650 mL of rice washing water and 100 grams of sugar.
PELATIHAN DESAIN KEMASAN DAN TEKNIK PENGEMASAN PRODUK UNGGULAN TEH HERBAL DAUN MURBEI PKK RT 02 RW 06 KELURAHAN MERJOSARI MALANG Handaratri, Anitarakhmi; Minah, Faidliyah Nilna; Hudha, Mohammad Istnaeny; Mahendaringratry, Ayudya
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain kemasan produk merupakan salah satu kunci keberhasilan bisnis dimana menjadi ujung tombak awal pertemuan antara produk dengan calon pembelinya. Konsumen membuat keputusan membeli produk berdasarkan kemasan yang membungkus produk. Sudah menjadi kejadian umum bahwa kemasan produk yang dihasilkan oleh UMKM rata-rata kurang menarik karena hanya dibungkus plastik transparan tanpa label informasi apapun. Hal ini yang menjadi dasar pemikiran melaksanakan pelatihan desain kemasan dan teknik pengemasan produk teh herbal daun murbei hasil UMKM PKK RT II RW VI Kelurahan Merjosari Kota Malang. Hasil pelatihan ini sangat memuaskan dimana peserta menjadi antusias dan memahami manfaat desain kemasan sebagai upaya pengembangan produk menjadi bisnis yang lebih menjanjikan.
Rancang Bangun Aplikasi Pelaporan Koperasi Wanita Bhakti Ibu Kota Malang Dimas Indra Laksmana; Nanik Astuti Rahman; Muhammad Istnaeny Hudha; Faidliyah Nilna Minah
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.787 KB) | DOI: 10.30651/aks.v2i2.1275

Abstract

Statute Cooperative and Koperasi Wanita Bhakti Ibu is prepare accountability report, as well as submission of work plan and budget plan of expenditure of cooperative expenditure at Rapat Anggota Tahunan (RAT) Forum. Presentation of accountability report in RAT which is a forum for sharing is expected to give member's opportunity to objectively and constructively assess the existence and development of cooperative as a whole, in the field of organization, management, capital, business and other activities. The latest financial reports, therefore need improvement and innovation by creating a computerized reporting application to simplify and mitigate work and minimize errors in reporting figures. Research method used to analyze system on Koperasi and design system to cooperative. System analysis purpose is tobe able identify and evaluate problems that occur and expected needs, so it can be proposed improvement. After build application, resulted conclusions: (1) Based on trial, application run effectively, minimize errors in performing data storage and facilitate data search and transactions more quickly and accurately; (2) Based on trial, application capable reports of transaction or financial administration, according to user current desire.
Potensi Limbah Keju (Whey) sebagai Bahan Pembuatan Plastik Pengemas yang Ramah Lingkungan Mohammad Istnaeny Hudha; Kartika Dewi R; Janna Fitri R; Nabilah Ayu M
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol19no01.133

Abstract

Pengemasan merupakan salah satu parameter yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kualitas bahan pangan. Saat ini, plastik biodegradable mulai banyak digunakan sebagai alternatif pengganti plastik konvensional untuk pengemasan makanan, karena ramah lingkungan dan mudah terurai oleh adanya aktivitas bakteri. Salah satu bahan pembentuk plastik biodegradable adalah protein whey dengan penambahan bahan lain, seperti hidrokolid (protein dan polisakarida), lemak maupun kombinasi dari dua atau tiga bahan, untuk memperbaiki karakteristik bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi terbaik penggunaan whey dan volume sorbitol dalam pembuatan plastik biodegradable. Plastik biodegradable dibuat dengan melarutkan whey dalam akuades, yang kemudian ditambahkan sorbitol dan CaCO3. Variasi rasio volume whey adalah sebesar (25, 30 dan 35) mL, sedangkan variasi sorbitol adalah 10, 12, 14, 16, dan 18 % (v/v). Karakteristik palstik biodegradable diuji dengan metode uji kuat tarik, elongasi, dan uji biodegradasi. Hasil karakterisasi plastik biodegradable yang memiliki kinerja terbaik diperoleh dari plastik biodegradable dengan formulasi volume whey sebesar 30 mL dan konsentrasi sorbitol sebesar 14 % (v/v). Hasil uji kuat tarik, persen elongasi, dan persen biodegradasi adalah masing-masing sebesar 2.9 MPa, 49,1%, dan 100%.
Bio Briket Cangkang aleurites moluccana Melalui Gelombang Elektromagnetik dengan Varian Daya dan Durasi Waktu Karbonisasi Rini Kartika Dewi; Mohammad Istnaeny Hudha; Ferry Darmawan; Dendy Wono Prasetyo
Equilibrium Journal of Chemical Engineering Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 No 2 December 2020
Publisher : Program studi Teknik Kimia UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/equilibrium.v4i2.47912

Abstract

Abstrak. Biobriket adalah sumber energi yang berasal dari biomassa dan dapat digunakan  sebagai bahan bakar padat pengganti  minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil.  Biobriket merupakan salah satu solusi altenatif yang cukup efektif dan efisien dalam menghadapi krisis sumber energi, salah satu diantaranya adalah dengan mengoptimalkan cangkang kemiri sebagai biobriket.  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh gelombang elektromagnetik microwave terhadap kualitas  biobriket cangkang kemiri  melalui  varian daya dan durasi waktu karbonisasi. Dari hasil Analisa menunjukkan adanya pengaruh daya dan durasi waktu karbonisasi terhadap karakteristik dari  biobriket cangkang kemiri. Dari analisa didapatkan  hasil sebagai berikut : kandungan kadar air sebesar 6.43 %, kadar abu : 7.48 %,  Total Karbon yang didapatkan : 42.53 %, Volatile  matter : 41.91 % dan nilai kalor dari biobriket  adalah : 5706,24816 kal/gramAbstract. Bio briquette is a source of energy derived from biomass and can be used as a solid fuel instead of petroleum and other energy derived from fossils.  Bio briquettes are one of the alternative solutions that are quite effective and efficient in dealing with the crisis of energy sources, one of which is by optimizing the pecan shell or shell of Aleurites moluccana as a bio briquette.  Pecan shell is a waste that is very abundant in Indonesia and can be used as a solid fuel that is environmentally friendly and has a high calorific value. The purpose of this study was to determine the influence of microwave electromagnetic waves on the bio briquette quality of pecan shells through power variants and the duration of carbonization time. The stages are pecan shell cleaning, carbonization process with microwave electromagnetic waves at predetermined power and duration of time (0.5, 1, 1.5 and, 2 hours), the process of crushing into charcoal with disk mill equipment, mixing with adhesive material with a ratio between the mass of charcoal and adhesive material 80:20 (b/b), bio briquette printing and the last stage is drying with sunlight for 2 days. From the analysis obtained the most optimum results are at 440 watts of power for 1 hour with the following results: water content of 7.30%, ash content: 7.48%, Carbon Bound obtained: 73.31%, Volatile matter: 30.23% and, the calorific value of bio briquette is: 5706.24816 cal/gramKeywords: bio briquette, pecan shell, electromagnetic wave, carbonization, microwave