Rizki Nugraha Agung
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI KASUS: NYERI KEPALA SEKUNDER EC SPACE OCCUPYING LESION INTRAKRANIAL (ASTROSITOMA DIFUS WHO GRADE II) POST KRANIOTOMI REMOVAL TUMOR Rizki Nugraha Agung
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 3 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i3.1428

Abstract

Abstrak  Nyeri kepala merupakan salah satu tanda gejala khas pada pasien dengan tumor otak seperti astrositoma, kondisi tersebut disebabkan karena tekanan yang ditimbulkan oleh tumor terhadap jaringan disekitar otak atau oleh kondisi edema serebri yang menyebabkan tekanan intrakranial meningkat. Pengaturan posisi kepala merupakan salah satu intervensi keperawatan yang dapat digunakan pada masalah keperawatan nyeri kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu apakah ada pengaruh elevasi kepala 30 derajat terhadap penurunan intrakranial. Metode penelitian menggunakan mendekatan asuhan keperawatan. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pemberian elevasi kepala 30 derajat selama sepuluh hari dapat menurnkan tekanan intrakranial sehingga perfusi serebral efektif dan nyeri kepala berkurang.Kata Kunci: Nyeri Kepala, Astrositoma, Posisi kepala, Perawat   AbstractHeadache is one of the typical signs symptom in patients with brain tumors as Astrocytoma. It’s caused by the pressure from tumor in tissues around the brain or cerebral edema conditions that cause increased intracranial pressure. Head positioning is one of the nursing interventions that can be used in headache nursing problems. The study aim to determine whether there is an effect of 30 degree head elevation on intracranial reduction. The research method was a nursing care approach. The results of this study that giving a 30 degree head elevation for ten days can reduce intracranial pressure, so that cerebral perfusion was effective and headache was reduced.Keywords: Headache, Astrocytoma, Head positioning, Nurses.
Penguatan Kualitas Pendidik Klinik/Preseptor Klinik Melalui Peningkatan Kemampuan Evaluasi Pembelajaran Dengan Metode: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Tahap Basic Naryati Naryati; Muhammad Hadi; Rizki Nugraha Agung; Melati Fajarini; Giri Widakdo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6880

Abstract

ABSTRAK Implementasi pendidikan tahap profesi ners adalah peserta didik menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep dan keterampilan teknis yang telah dikuasai pada program akademik pada klien langsung melalui program internship dimana peserta didik dibimbing oleh seorang perawat sebagai preceptor. Keberadaan pendidik klinik/preceptor sangat diperlukan dalam menjamin keterlaksanaan layanan pasien yang berkualitas serta menjamin kompetensi peserta didik. Disamping itu, pendidik klinik/preceptor juga diperlukan untuk mengurangi stres yang mungkin dialami oleh peserta didik sebagai lulusan sarjana keperawatan baru yang belum mengenal dunia kerja sebenarnya serta untuk menjamin bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada pada peserta didik, tidak diberikan secara lebih dini atau tidak seharusnya diberikan secara kurang tepat. Metoda pembelajaran pada tahap profesi berfokus pada pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari preceptor kepada peserta didiknya. Sedangkan kegiatan evaluasi pada tahap profesi lebih terfokus pada pembuktian bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan kewenangan telah dimiliki. Tujuan dari pelatihan OSCE diharapkan dapat memberi pemahaman tentang evaluasi dengan metode OSCE, sehingga para evaluator dapat mengevaluasi secara objektif sesuai kemampuan mahasiswa. Metode yang akan dilakukan adalah pelatihan OSCE kepada preseptor klinik rumah sakit aliansi.  Hasil yang didapatkan pre-tes dengan nilai rata-rata 65, setelah diberikan pelatihan meningkat menjadi 85. Kesimpulan yang didapatkan terjadi peningkatan pemahaman preseptor mahasiswa. Kata Kunci: Kompetensi Klinik, OSCE, Pendidikan Keperawatan, Pendidik Klinik, Preseptor Klinik ABSTRACT The implementation of the nursing profession education stage is that students apply theoretical knowledge, concepts and technical skills that have been mastered in academic programs to clients directly through an internship program where students are guided by a nurse as a preceptor. The existence of clinical educators/preceptors is very necessary in ensuring the implementation of quality patient services and ensuring the competence of students. In addition, clinical educators / preceptors are also needed to reduce stress that may be experienced by students as new nursing graduates who are not familiar with the real world of work and to ensure that the responsibility is not entirely on the students, is not given earlier or should not be given. given incorrectly. The learning method at the professional stage focuses on implementing the delegation of authority from the preceptor to his students. Meanwhile, evaluation activities at the professional stage are more focused on proving that students have the competencies defined and accompanied by independence in carrying out their competencies as a reflection of the authority they have. The purpose of the OSCE training is expected to provide an understanding of evaluation using the OSCE method, so that evaluators can evaluate objectively according to students' abilities. The method that will be used is OSCE training for clinical precepts of alliance hospitals. The results obtained pre-test with an average value of 65, after being given the training increased to 85. The conclusion obtained was an increase in the understanding of students' precepts. Keywords: Clinical Competence, OSCE, Nursing Education, Clinical Educator, Clinical Precept
Upaya Menurunkan Burnout Syndrome Perawat Aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta Yani Sofiani; Abdu Rahim Kamil; Rizki Nugraha Agung; Nuraeni Nuraeni; Suryani Suryani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9536

Abstract

ABSTRAK Burnout syndrome merupakan suatu kondisi yang sering terjadi pada perawat akibat dari tuntutan pekerjaan yang tinggi dan kurangnya dukungan sosial. Burnout syndrome dapat mempengaruhi kinerja perawat dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, upaya untuk menurunkan burnout syndrome pada perawat sangat penting dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan tingkat burnout syndrome pada perawat Aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan PKM yang dilakukan adalah edukasi tentang burnout syndrome, gejala, dampak, serta hal-hal yang dapat mencegah atau mengurangi burnout pada perawat. Selama kegiatan PKM, terdapat partisipasi yang aktif dari perawat dan terlihat antusias dalam memperoleh informasi baru terkait burnout syndrome. Kegiatan ini dilaksanakan pada 29 November 2022 diikuti 30 perawat dari Aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta. Hasil dari kegiatan PKM menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan perawat tentang burnout syndrome, gejala, dampak, dan cara mencegah atau menguranginya. Selain itu, terdapat peningkatan kesadaran perawat untuk melakukan self-care dan mengelola stres dengan baik. Diharapkan melalui kegiatan PKM ini, dapat membantu perawat Aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta dalam menurunkan tingkat burnout syndrome dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Kegiatan PKM ini juga dapat menjadi model bagi rumah sakit atau institusi lainnya dalam upaya penurunan burnout syndrome pada perawat. Kata Kunci: Burnout Syndrome, Perawat, PKM  ABSTRACT Burnout syndrome is a condition that often occurs in nurses due to high job demands and lack of social support. Burnout syndrome can affect the performance of nurses and the quality of health services provided to patients. Therefore, efforts to reduce burnout syndrome in nurses are very important. This activity aims to reduce the level of burnout syndrome among nurses at the Jakarta Islamic Hospital Alliance through Community Service (PKM) activities. PKM activities carried out are education about burnout syndrome, symptoms, impacts, and things that can prevent or reduce burnout in nurses. During the PKM activities, there was active participation from nurses and they seemed enthusiastic in obtaining new information regarding burnout syndrome. This activity was held on 29 November 2022 attended by 30 nurses from the Jakarta Islamic Hospital Alliance. The results of PKM activities show an increase in nurses' knowledge about burnout syndrome, its symptoms, impacts, and how to prevent or reduce it. In addition, there is an increase in the awareness of nurses to carry out self-care and manage stress well. It is hoped that through this PKM activity, it can help nurses at the Jakarta Islamic Hospital Alliance in reducing burnout syndrome rates and improving the quality of health services provided to patients. This PKM activity can also be a model for hospitals or other institutions in efforts to reduce burnout syndrome in nurses. Keywords: Burnout Syndrome, Nurses, PKM