Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK BERUPA EDUKASI DAN PENDAMPINGAN SENAM HAMIL DI DESA NGENEP Siti Ainun Marufa; Nurul Aini Rahmawati; Ega Halima Ramdini; Rahmadani Aulia Wailisa
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.968-978

Abstract

Aktivitas fisik dapat meningkatkan dan memelihara kesehatan jasmani serta rohani. Wanita hamil yang tidak memiliki resiko dan komplikasi disarankan untuk memulai program latihan reguler dan menghindari aktivitas yang bisa membahayakan janin. Beberapa studi sebelumnya pun menunjukkan jika banyak tenaga kesehatan yang masih menganggap apabila aktivitas fisik berupa latihan atau dalam hal ini adalah olahraga selama kehamilan dapat membahayakan kondisi janin di dalam perut ibu. Ditambah lagi, pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia menimbulkan pengaruh yang besar pada masyarakat, seperti bertambahnya pola hidup tidak sehat. Hal tersebut juga memiliki dampak pada ibu hamil. Lahirnya rasa takut secara berlebihan untuk memulai latihan fisik berupa jalan santai atau olahraga sederhana selama pandemi COVID-19 adalah latar belakang kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Edukasi dan pendampingan proses latihan perlu dilakukan selain kontrol rutin untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin. Pencegahan resiko kehamilan dapat dilakukan dengan meningkatkan aktivitas fisik. Oleh beberapa alasan tersebut dirasa perlu dilakukan peningkatan aktivitas fisik berupa edukasi dan pendampingan pelatihan senam pada ibu hamil di Desa Ngenep selama Pandemi Covid-19.
Prenatal Yoga Efektif Mengurangi Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Nurul Aini Rahmawati; Rozamala Ma'arij; Atika Yulianti; Anita Faradilla Rahim; Siti Ainun Marufa
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.535 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17157

Abstract

Nyeri punggung bawah (low back pain) terjadi akibat adanya perubahan fisik dan hormonal seiring bertambahnya usia kehamilan dimana uterus semakin membesar dan terjadi penurunan elastisitas dan fleksibilitas pada otot punggung yang berakibat terjadinya lordosis. Dengan demikian wanita hamil akan mengalami perubahan saat berjalan karena perubahan gravitasi tubuh ke arah depan yang kemudian mengakibatkan ketegangan otot dan menimbulkan rasa nyeri di daerah punggung bagian bawah. Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada wanita hamil yaitu prenatal yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri punggung bawah pada wanita hamil. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan rancangan one group pretest posttest design dengan menggunakan alat ukur Numeric rating scale (NRS). Masing-masing sampel diukur nyeri punggung bawahnya sebelum dan sesudah diberikan intervensi prenatal yoga. Berdasarkan hasil uji statistic dengan Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi 0.000(p>0,005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri punggung bawah pada wanita hamil
Perbedaan Usia terhadap Tingkat Aktivitas Fisik Pada Pekerja Konstruksi: Studi Preliminer Siti Ainun Marufa; Nurul Aini Rahmawati; Ega Halima Ramdini; Firza Nadia Putri
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.728 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19425

Abstract

Kejadian cedera dan permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal umum terjadi diantara para pekerja konstruksi. Seseorang yang secara fisik aktif memiliki stabilitas postural yang baik sehingga dapat mencegah terjadinya cedera. Sebagian besar pekerja konstruksi dengan pengalaman kerja lebih lama menunjukkan usia yang lebih tua. Meskipun demikian, aktivitas pekerjaan yang dilakukan mungkin saja sama. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai perbedaan usia terhadap tingkat aktivitas fisik diantara pekerja konstruksi. 36 pekerja konstruksi laki-laki berusia 20-60 tahun kami rekrut untuk selanjutnya dibagi ke dalam dua grup, yakni dewasa (n = 22) dan lansia (n = 14). Sebagai hasil, tidak terdapat perbedaan signifikan pada grup pekerja konstruksi dewasa dan tua terhadap tingkat aktivitas fisik (P > 0.05). Pada masing-masing grup terdapat perbedaan signifikan pada tingkat aktivitas fisik saat berolahraga dan waktu luang dibandingkan saat bekerja (P < 0.0001). Studi preliminer ini mengindikasikan bahwa pekerja konstruksi memiliki beban kerja yang tinggi dan membuat aktivitas di luar jam kerja menjadi terhambat. Bagaimanapun, temuan awal kami ini akan menjembatani keberlanjutan studi berikutnya untuk menghubungkan beberapa faktor penunjang di tempat kerja dengan tingkat aktivitas fisik dan tingkat stabilitas postural pada pekerja konstruksi.
Pengaruh Kombinasi Breathing exercise & Progressive Muscle Relaxation Dalam Menurunkan Nyeri Punggung & Sesak Napas Ibu Hamil Trimester III Nurul Aini Rahmawati; Siti Ainun Marufa; Safun Rahmanto; Dinda Lutfiah Mei Handiny; Mita Andini Ayu Lestari
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.29 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19449

Abstract

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang perempuan sedang mengandung dan mengembangkan fetus didalam rahimnya selama 9 bulan. Selama masa kehamilan, akan terjadi berbagai perubahan pada tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut akan mencapai puncaknya saat kehamilan memasuki trisemester III. Ketidaknyamanan yang paling sering dikeluhkan ibu hamil saat memasuki kehamilan trisemester III diantaranya nyeri punggung bawah dan sesak nafas. Kondisi perut yang semakin membesar dari hari ke hari menyebabkan pusat gravitasi ibu hamil bergerak ke depan. Selain itu ligamentum sakroiliaka menjadi lemah sehingga panggul akan berputar ke depan dan meningkatkan hyperlordosis pada wanita hamil. Hal tersebut akan meningkatkan ketegangan pada panggul atau lumbal bawah yang menyebabkan nyeri punggung bawah pada ibu hamil. Selain itu sesak nafas pada ibu hamil di sebabkan karena adanya perubahan anatomis pada bagian rongga dada karena terdapat pembesaran uterus yang mendorong diafragma ke atas. Perubahan yang terjadi tersebut bisa mengakibatkan turunnya oksigenasi maternal, sedangkan kehamilan akan meningkatkan 20% konsumsi oksigen dan 15% laju metabolik, hal ini yang dapat membuat ketidakseimbangan ventilasi-perfusi. Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri punggung bawah dan sesak nafas pada wanita hamil yaitu breathing exercise dan progressive muscle relaxation technique (PMRT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi breathing exercise dan progressive muscle relaxation technique (PMRT) terhadap nyeri punggung bawah dan sesak nafas pada ibu hamil trisemester III. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan menggunakan alat ukur Numeric rating scale (NRS) untuk mengukur nyeri punggung bawah dan nafas yang dialami menggunakan skala borg termodifikasi .Masing-masing sampel diukur nyeri punggung bawah dan tingkat sesak nafas sebelum dan sesudah diberikan intervensi kombinasi breathing exercise dan progressive muscle relaxation technique. Berdasarkan hasil uji statistic dengan Independent T test dan Wilcoxon test didapatkan nilai signifikansi 0.000(p>0,005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kombinasi breathing exercise dan progressive muscle relaxation technique (PMRT) terhadap nyeri punggung bawah dan tingkat sesak nafas pada ibu hamil trisemester III.
Ergonomic Intervention on Physical Therapy Programs Decrease Pain and Disability Level on Subject with Myogenic Low Back Pain: A Case Report I Made Dhita Prianthara; Ida Ayu Astiti Suadnyana; Komang Tri Adi Suparwati; Siti Ainun Marufa
Physical Therapy Journal of Indonesia Vol. 2 No. 1 (2021): January-June 2021
Publisher : Universitas Udayana dan Diaspora Taipei Medical University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/ptji.v2i1.17

Abstract

Introduction: Myogenic Low Back Pain is an uncomfortable pain on the lower back, often caused by musculoskeletal disorders resulting in pain and disability. This case report aims to review ergonomic intervention on physical therapy program on myogenic low back pain. Case description: A 45-years-old man working as a roof tile craftsman complained of pain in the lower back area and already felt it for 1 month ago. The pain did not radiate to the leg. The patient has no neurological signs and symptoms. Patient-reported that he had experienced the same incident about 9 times in the last 3 years ago. The patient always performed bending motion and lifting the roof tile every day. The patient has been visited physical therapy and received ergonomic intervention and physical therapy programs such as core stability exercise, soft tissue mobilization and modalities for seven weeks. Following the ergonomic intervention and therapeutic exercise application, the Visual Analogue Scale score decreased from 6 to 0. The Modified Oswestry Disability Index score gradually decreased from 60% disability to 0% disability. The patient no longer complained of MLBP and was able to lift the roof tile well. Conclusion: After a seven-weeks physical therapy treatment session, the patient did not feel pain and can perform forward bending. Modified Oswestry Disability Index score improved and demonstrated improved lifting the roof tile without any complaints. We concluded that the ergonomic intervention combined with physical therapy programs effectively decreased pain and disability level on a subject with MLBP
HUBUNGAN POSISI MENGGENDONG ANAK TERHADAP RESIKO NYERI NEUROPATI PERIFER PADA IBU AKIBAT LAMA MENGGENDONG DI POSYANDU KECAMATAN LOWOKWARU Feviola Dwi; Siti Ainun Marufa; Ali Multazam
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.29184

Abstract

Saat menggendong, banyak kelompok otot yang tegang, terutama kelompok otot yang menopang tulang belakang yang berfungsi untuk menjaga postur, koordinasi, dan keseimbangan. Cara menggendong bayi meliputi posisi menggendong M-Shape (front carry) dan J-Shape (hip carry). Dampak menggendong dalam waktu yang lama menimbulkan keluhan nyeri dan sakit dibagian tubuh seperti bahu, punggung, pinggang dan kaki. Neuropati perifer dapat terjadi pada lokasi saraf yang mudah terkompresi akibat adanya tekanan karena inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara posisi menggendong anak dengan resiko terjadinya nyeri neuropatik pada ibu akibat lama menggendong. di Posyandu Kecamatan Lowokwaru. Metode yang digunakan adalah observasi analitik, menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian berlokasi di Posyandu Kecamatan Lowokwaru dengan sampel pada penelitian ini yaitu ibu dengan anak 0-36 bulan yang datang ke Posyandu Kecamatan Lowokwaru. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan sebanyak 38 sampel. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner Douleur Neuropathique en 4 Question (DN4). Dengan menggunakan uji Chi-Square untuk menganalisa data yang telah didapatkan. Hasil penelitian ini yaitu total responden 38 ibu menggendong, hasil kuesioner DN4 yaitu 7 ibu mengalami nyeri neuropati sedangkan 31 ibu mengalami nyeri nosiseptif. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Chi-Square nilai yang dihasilkan yaitu 0.445 (p value >0.05). Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara posisi menggendong anak terhadap resiko nyeri neuropati pada ibu akibat lama menggendong. Tidak adanya hubungan diantara variabel yang kami teliti dimungkinkan karena terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya kejadian neuropati perifer seperti berat badan, usia anak, dan lama menggendong.