Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERAN INKUBATOR BISNIS DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL STARTUP LOKAL DI INDONESIA Saputra, Andy
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 4, No 1 (2015): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Perkembangan internet menyebabkan arus informasi berpindah dengan cepat tanpa mengenal batas geografis. Begitu pula dengan perkembangan industri digital yang selama ini didominasi oleh Amerika Serikat. Berbagai kisah sukses perusahaan digital seperti Google, Facebook, Amazon, dll menginspirasi lahirnya startup-startup baru di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Meskipun kondisi industri digital di Indonesia masih dalam fase awal, di mana dukungan infrastruktur dan ekosistem masih sangat minim, namun optimisme dari pelaku industri digital di Indonesia sangat kuat, baik dari sisi startup maupun dari investor. Masalah muncul ketika investor, baik lokal maupun asing,  berkeinginan untuk melakukan investasi kepada digital startup lokal di Indonesia, yakni ketidaksiapan startup lokal untuk menerima pendanaan dalam jumlah yang relatif besar untuk pengembangan bisnisnya. Hal ini menimbulkan keraguan bagi investor apakah startup dapat mengelola dana yang diperoleh dan menghasilkan keuntungan di masa mendatang bagi investor. Selain itu, berbagai risiko dan kendala yang harus dihadapi oleh startup lokal seperti karakteristik konsumen di Indonesia, regulasi yang belum mendukung, dll membuat investor menahan diri untuk berinvestasi dalam jumlah besar di Indonesia, meskipun investor sudah sangat siap. Oleh karena itu, lahirlah inisiatif dari investor dan stakeholders dalam industri teknologi digital untuk menggiatkan inkubator bisnis, dengan tujuan dapat mempersiapkan startup lokal agar mampu berkembang lebih optimal. Hasil penelitian ini mengungkapkan berbagai manfaat nyata yang diterima oleh startup lokal untuk meningkatkan kapasitasnya. Seiring dengan keinginan pemerintah untuk mendorong perkembangan industri kreatif, inkubator bisnis diharapkan memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas pelaku startup lokal dan menjalin kolaborasi dengan stakeholders lain dalam membangun ekosistem industri yang mendukung sehingga industri digital Indonesia memiliki daya saing yang kompetitif. Dengan demikian, kontribusi industri digital serta industri kreatif pada perekonomian Indonesia dapat lebih tinggi, baik dalam hal pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja.
HUBUNGAN BELIEVING DAN BELONGING SEBAGAI DIMENSI RELIGIUSITAS DENGAN LIMA DIMENSI WELL-BEING PADA MAHASISWA DI TANGERANG Saputra, Andy; Goei, Yonathan Aditya; Lanawati, Sri
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.733 KB) | DOI: 10.24854/jpu12016-52

Abstract

Abstract — Recent studies showed that well-being has been decreasing in both Asia and the United States of America. Another study found that college students’ well-being was also declining. These findings suggest that ways to increase well-being become very crucial to be explored, such as exploring what variables that correlates or affect it. Previous findings found that religiosity, specifically believing and belonging dimension, affects well-being. This study explore how believing and belonging correlates with well-being and its five dimensions, positive emotions, engagement, positive relationships, meaning, and accomplishment among 181 college students. The result shows that both believing and belonging correlates with the five dimensions of well-being significantly, meaning that the belief in God and belonging into religious groups helps individual’s well-being to flourish. Abstrak — Studi-studi menemukan bahwa tingkat well-being di Asia dan Amerika Serikat dan juga pada mahasiswa menurun. Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa cara-cara untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis (well-being) seseorang menjadi krusial untuk ditemukan, seperti mengeksplorasi variabel apakah yang dapat berkorelasi atau mempengaruhinya. Studi sebelumnya menemukan bahwa religiusitas, lebih spesifiknya dimensi believing dan belonging, berpengaruh secara signifikan terhadap well-being. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana believing dan belonging berkorelasi dengan well-being dan dimensi-dimensinya, yaitu positive emotions, engagement, positive relationships, meaning, and accomplishment pada 181 mahasiswa. Hasil menunjukkan bahwa believing dan belonging berkorelasi secara signifikan dengan lima dimensi well-being, sehingga kepercayaan seseorang kepada Tuhan dan keterlibatannya dengan kelompok religius membantu meningkatkan kesejahteraan psikologisnya.
PERAN PSYCHOLOGICAL DETAHCMENT DALAM MENGATUR HUBUNGAN ANTARA JOB STRESS DAN WELL-BEING PADA PERAWAT Juwita, Juwita; Saputra, Andy; Elisa, Elisa; Tessa, Maria Theresia; Suyasa, Tommy Y.S.
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i2.1769

Abstract

Nurses who frequently think of work outside working hours may cause low well-being for themselves. This can, in turn, create high level of job stress. This study aims to determine the role of psychological detachment in regulating the relation between job stress and well-being in nurses. The subjects of this study are nurses who work in various health institutions located in Tangerang. This study involves 103 subjects, consisting of 88 women and 15 men with an age range of 19-57 years. The method used in this study is quantitative, with the type being correlational research. The results showed that psychological detachment had a role in regulating the relation between job stress and well-being on nurses. However, the role of job stress on negative well-being indicator is more significant than the role of psychological detachment on negative indicator of well-beingPerawat yang sering memikirkan pekerjaan di luar jam kerja dapat menimbulkan rendahnya well-being. Hal tersebut dapat memicu tingkat job stress yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran psychological detachment dalam mengatur hubungan antara job stress dan well-being pada perawat. Subyek penelitian ini adalah perawat yang bekerja pada berbagai instansi kesehatan yang berlokasi di Tangerang. Penelitian ini melibatkan 103 subyek, yang terdiri dari 88 orang perempuan dan 15 orang laki-laki dengan rentang usia 19-57 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological detachment berperan dalam mengatur hubungan antara job stress dan well-being pada perawat. Namun, peran job stress terhadap indikator negatif well-being lebih signifikan daripada peran psychological detachment terhadap indikator negatif well-being.
Hubungan believing dan belonging sebagai dimensi religiusitas dengan lima dimensi well-being pada mahasiswa di Tangerang Saputra, Andy; Goei, Yonathan Aditya; Lanawati, Sri
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu40

Abstract

Recent studies showed that well-being has been decreasing in both Asia and the United States of America. Another study found that college students’ well-being was also declining. These findings suggest that ways to increase well-being become very crucial to be explored, such as exploring what variables that correlates or affect it. Previous findings found that religiosity, specifically believing and belonging dimension, affects well-being. This study explore how believing and belonging correlates with well- being and its five dimensions, positive emotions, engagement, positive relationships, meaning, and accomplishment among 181 college students. The result shows that both believing and belonging correlates with the five dimensions of well-being significantly,meaning that the belief in God and belonging into religious groups helps individual’swell-being to flourish.
PENDETEKSIAN KESULITAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PASCA PANDEMI COVID-19 Mutiawati, Mutiawati; Saputra, Andy; Meiduri, Yusra; Amalia, Putri
JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE Vol 9, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jes.v9i2.3435

Abstract

Corona Virus Disease (Covid 19) yang terjangkit akhir tahun 2019 menyebabkan system pembelajaran di Indonesia mengalami perubahan dari pembelajaran tatap muka ke daring. Paska pandemic covid 19, sistem pembelajaran kembali mengalami perubahan dari pembelajaran daring menjadi pembelajaran tatap muka. Hal ini menimbulkan dampak baik positif maupun negatif terhadap proses pembelajaran siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor kesulitan belajar siswa sekolah dasar paska pandemic covid 19 di SDN Jelobok Kabupaten Bener Meriah ditinjau dari factor internal dan eksternalPenelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah populasi 207 siswa dengan sampel sebanyak 103 siswa. Teknik pengambilan sampel purposive sampling.Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk angket. Untuk mengetahui proporsi dan distribusi frekuensi data dianalisa menggunakan rumus persentasi dan untuk mengetahui factor kesulitan belajar siswa data dianalisa menggunakan medianHasil penelitian sebagai berikut: Siswa yang mengalami kesulitan belajar internal ditinjau dari faktor fisiologis sebanyak 59,8%, psikologis 52,4%, intelegensi 60,82%. Sedangkan siswa yang mengalami kesulitan ekternal ditinjau dari lingkungan keluarga 85,44%, sekolah 36,14%, dan masyarakat 73,54%. Kata Kunci : Kesulitan, belajar, siswa, paska pandemic The Coronavirus Disease (Covid-19), which emerged towards the end of 2019, led to a change in the education system in Indonesia, shifting from face-to-face learning to online learning. Post the Covid-19 pandemic, the education system underwent another transition from online learning back to face-to-face learning. This has resulted in both positive and negative impacts on the students' learning process. This research aims to identify the factors contributing to learning difficulties among elementary school students after the Covid-19 pandemic in SDN Jelobok, Bener Meriah District, considering both internal and external factors. This study is descriptive in nature with a quantitative approach. The total population consists of 207 students, with a sample of 103 students. The sampling technique used is purposive sampling. Data collection was carried out using a questionnaire in the form of a survey. To determine the proportion and distribution frequency of data, percentage formulas were used, and for analyzing the factors of students' learning difficulties, the median was used. The research results are as follows: Students facing internal learning difficulties in terms of physiological factors amounted to 59.8%, psychological factors to 52.4%, and intelligence to 60.82%. On the other hand, students facing external difficulties, considering the family environment, amounted to 85.44%, school environment to 36.14%, and community to 73.54%. Keywords: Difficulties, learning, students, post-pandemic
Sosialisasi Pentingnya Mencegah Pernikahan Dini Kepada Siswa Siswi SMPN 06 Lembah Melintang Nasution, Liantha Adam; Simatupang, Vera Aulia; Lestari, Dalilah; Rambe, Nurul; Rukiah, Rukiah; Apriyani, Faridah; Juita, Nora; Lubis, Restu; Saputra, Andy; Maulana, Zulhan
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 1 (2024): November
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/cmng2a70

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa-siswi SMPN 06 Lembah Melintang agar terhindar dari pernikahan dini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini ialah metode penjelasan materi tentang pernikahan dini yang meliputi: Pengertian pernikahan dini, hukum pernikahan, Dampak pernikahan, Cara penjegahan pernikahan dini, yang di ikuti 90 siswa-siswi SMPN 06 Lembah Melintang. Pengabdian ini dilaksanakan satu hari yaitu pada tanggal 19 Juli 2024. Pengabdian yang dilakukan mendapatkan respon yang baik dari siswa-siswi dan mereka antusias dalam mengikutinya.
Peran Istri Nelayan Mandar Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Keluarga (studi kasus istri nelayan mandar di Desa Pambusuang Kecamataan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar) Saputra, Andy; Toaha, Sahabuddin; Ambar, Abd Azis
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 2 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 2, NOVEMBER 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i2.5763

Abstract

Salah satu budaya yang sangat kental pada komunitas nelayan mandar adalah konsep sibaliparriq. Konsep ini adalah konsep kerja sama didalam sebuah keluarga antara kepala keluarga, istri dan anak. Konsep ini sudah menjadi tradisi di komunitas tersebut dimana istri nelayan mandar tidak hanya dapat melakukan pekerjaan keluarga saja melainkan istri nelayan juga dapat melakukan aktivitas lain dalam hal membantu menambah pendapatan keluarga nelayan mandar. Keterlibatan istri nelayan mandar di Desa Pambusuang ini menjadi bentuk bahwa terdapat peran istri nelayan mandar dalam meningkatkan pendapatan keluarga.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan peran domestik dan publik istri nelayan dan diolah dengan menggunakan rumus kontribusi. Jenis keterlibatan istri nelayan yang terdapat di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu : a) keterlibatan disektor domestik antara lain mencuci, memasak, membersihkan rumah, dan mengurus anak, dan b) keterlibatan disektor publik diantaranya menenun, mengolah ikan, membelah ikan, menjual ikan, menjual campuran, menjahit, menjual nasi, menjual gorengan dan menjual kue. Kegiatan menenun adalah yang terbesar ditekuni, tercatat ada 31 responden dengan presentase sebesar 41% dari total responden dalam penelitian ini.     Kontribusi yang dihasilkan oleh istri nelyan dalam meningkatkan pendapatan keluarga sebesar 63,93%. Dengan demikian peran istri dalam kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan keluarga nelayan mandar di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar dikategorikan baik sekali.Kata Kunci: Peran, Kontribusi, Pendapatan Keluarga