Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pentingnya Memahami Dasar-Dasar Hukum Perdata bagi Supervisor/Manager Non-Hukum di Industri Manufaktur Sardi, Sardi
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2687

Abstract

Industri manufaktur erat kaitannya dengan aspek hukum perdata, khususnya dalam kontrak bisnis, perjanjian kerja, dan distribusi produk. Supervisor dan manajer non-hukum memiliki posisi strategis karena sering menjadi pihak yang pertama kali berhubungan dengan pemasok maupun pekerja. Kurangnya pemahaman terhadap klausula kontrak dapat menimbulkan kerugian finansial, melemahkan posisi tawar perusahaan, bahkan memicu perselisihan hubungan industrial. Artikel ini bertujuan menelaah urgensi literasi hukum perdata bagi supervisor dan manajer non-hukum dalam menjaga keberlanjutan operasional industri manufaktur. Metode penelitian menggunakan pendekatan normatif yuridis dengan analisis deskriptif-analitis yang memanfaatkan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil kajian menunjukkan bahwa literasi hukum perdata memberikan pengaruh signifikan terhadap keabsahan kontrak bisnis, kejelasan perjanjian kerja, serta tanggung jawab dalam proses pengadaan dan distribusi. Kesalahan dalam penyusunan kontrak terbukti dapat berujung pada wanprestasi, gugatan hukum, maupun kerugian reputasi. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, strategi mitigasi yang efektif meliputi pembacaan kontrak secara cermat, konsultasi dengan bagian legal, dokumentasi tertulis terhadap penyimpangan, serta pembentukan budaya sadar hukum di lingkungan kerja. Simpulan dari kajian ini menegaskan bahwa literasi hukum perdata merupakan modal strategis yang tidak hanya mencegah sengketa, tetapi juga memperkuat daya saing dan menjamin keberlanjutan industri manufaktur.
Aksi Bersama Pemenuhan Kebutuhan Dasar melalui Advokasi Penerangan Listrik di Daerah Pesisir Pulau Barrang Caddi SARDI, Sardi; R, Baso
Akuntansi dan Humaniora: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Akuntansi dan Humaniora: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Februari – Mei 2022)
Publisher : Indonesia Strategic Sustainability

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38142/ahjpm.v1i1.178

Abstract

Sumber arus listrik memiliki banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat termasuk di wilayah pesisir sebagai salah satu penunjang dalam setiap aktifitas. Energi listrik bagi masyarakat telah menjadi kebutuhan primer yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Keberadaan Listrik di Pulau Barang Caddi telah dirasakan sejak dua puluh tahun terakhir dengan adanya pembangkit listrik berupa genset, bantuan dari Pemerintah yang jam operasinya masih sangat terbatas. Pulau Barrang Caddi salah satu pulau yang terletak di Kelurahan Barrang Caddi di wilayah Kecamatan Kepulauan Sangkarrang Kota Makassar dengan jumlah penduduk 4.547 jiwa yang tersebar di beberapa gugusan pulau. Tujuan pengabdian masyarakat untuk membantu masyarakat Pulau Barrang Caddi mendapatkan hak dasarnya. Oleh sebab itu, Pemuda Kepulauan Sangkarrang terpanggil mengadvokasi terhadap pemenuhan hak sebagai bentuk kepedulian dalam mencari solusi agar masyarakat dapat segera merasakan penerangan listrik yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu rapat konsolidasi, branding isu dan aksi damai kegiatan dimulai pada pertengahan bulan November 2021 melalui rembuk warga, konsolidasi dengan Koalisi Pemuda Kecamatan Kepulauan Sangkarrang dengan maksud mengidentifikasi sumber permasalahan, hasil identifikasi dijadikan bahan advokasi ke beberapa pihak yang memiliki kewenangan dalam menyelesaikan permasalahan tersebutt. Kegiatan pendampingan yang dilakukan menghasilkan beberapa point penting diantaranya: (1). Terbangunnya komunikasi dengan stakeholder dalam hal ini Masyarakat, Legistlatif, Eksekutif dan perwakilan dari pihak PLN. (2). Terdapat Bantuan 10unit genset berkapasitas 3000 Watt per unit dari salah satu Anggota DPRDProvinsi Sulawesi Selatan. (3) Kunjungan perwakilan PLN sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah yang dihadapi warga. (4) PLN berkomitmen untuk merealisasikan penerangan di Pulau tersebut pada tahun anggaran berikutnya.
Pengelolaan sampah organik dengan biopori dan pelatihan pembuatan kompos untuk mendukung pengurangan sampah di Kelurahan Giwangan Kota Yogyakarta Sumbodo, Bernadus Tresno; Ika, Siti Rochmah; Sardi, Sardi; Kamboja, Yasman; Hasanah, Mei Dina Iswatun; Sudrajat, Ignatius Suprih; Suranta, Sri; Murni, Sri; Widagdo, Ari Kuncara
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): Agustus
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v7i3.2235

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah di Kelurahan Giwangan dalam rangka mendukung program “Mbah Dirjo” yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. “Mbah Dirjo” merupakan gerakan untuk mengurangi volume sampah organik di Kota Yogyakarta sebagai solusi alternatif atas ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir Piyungan karena kelebihan kapasistas. “Mbah Dirjo” yang merupakan singkatan dari mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja, mendorong Masyarakat kota untuk membuat biopori di Kawasan tempat tinggalnya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan pembuatan biopori dan membuat kompos serta pembangunan biopori jumbo di 16 titik di 4 Rukun Warga (RW) di kawasan Kelurahan Giwangan, Yogyakarta. Hasil kegiatan pengabdian adalah tersedianya biopori sebagai tempat pembuangan sampah, terkuranginya volume sampah organik sampai 90%, 150 kilogram pupuk kompos dari biopori, dan peran aktif masyarakat untuk menjaga lingkungan. Kegiatan menggalakkan biopori ini dapat dijadikan percontohan kelurahan lain di kota Yogya agar permasalahan sampah Kota Yogyakarta dapat diatasi. 
The Development of Android-Based Scar Media Differentiated Learning Model Anti Lock Brake System Material Light Vehicle Engineering Competence Class XII Vocational School Sardi, Sardi; Anis, Samsudin; Rubai Wijaya, Burhan
Journal of Vocational and Career Education Vol. 8 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The achievement of student competence was still relatively low, one of the causes was the lack of maximum teacher creativity in developing innovative and creative learning media by utilizing digital technology in teaching and learning activities with differentiated learning models. One of the utilization of digital technology was the development of Android-based SCAR on ABS brake system material for class XII Vocational School. The purpose of this research was to improve students' cognitive scores and psychomotor/practical abilities that were abstract. This research applied the R&D (Research and development) method. The research design chosen was the ADDIE model, which consisted of five stages namely Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The unit of analysis of this research was the development of Android-based SCAR. The instruments used in this research were (1) assessment sheet; (2) practicality questionnaire and (3) feasibility questionnaire. The validity of the assessment sheet was obtained from the CVR calculation and reliability using the ICC formula. The validity of the practicality questionnaire used the point biserial correlation coefficient formula, and the reliability of the questionnaire usef the KR20 formula. The validity of the effectiveness questionnaire used rhitung and reliability using Cronbach's Alpha formula. The data analysis used in this research were (1) categorial to determine the level of feasibility; (2) Guttman categorial; and (3) N-Gain and N-Gain difference test using t test. The results showed that the feasibility test of media expert and material expert responses was very feasible, the practicality test was very feasible, while the effectiveness test was quite effective and significant to improve students' cognitive scores and abstract psychomotor/practical abilities.
Implementasi Hukum Adat Suku Jerieng dalam Perspektif Pendidikan Islam Iswanto, Yuni; Sardi, Sardi
Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan Vol. 7 No. 1 (2021): Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan
Publisher : PASCASARJANA IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/edugama.v7i1.1797

Abstract

This research was carried out to see the existence of the Jerieng tribe who still carry out tribal activities such as enforcing customary law for their citizens, it is considered that some residents outside this community are something useless and not in accordance with the present era or are often called conservative. This research is expected to be able to generate and change this paradigm. In fact, what is the perspective of residents outside the Jerieng tribe community is not true. In this study, researchers used qualitative methods, namely research or investigations that aim at solving problems that exist in the implementation of Jerieng tribal law. The intention is to see the implementation of customary law in the current Jerieng people. The main data collection was done through observation and in-depth interviews. Furthermore, all data collected, both primary and secondary data in the form of books, scientific papers, articles, observations or interviews, are analyzed (content analysis) and collided with theoretical foundations in order to obtain a picture and conclusion. The results showed that the implementation of customary law of the Jerieng tribe such as Maleng customary law, Betian customary law in Uten, Bekelai and Munoh customary law, Buyong and Pateng Pemalei customary law which is still valid in the Jerieng tribal area contains Islamic educational values. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat eksistensi suku Jerieng yang masih melaksanakan aktivitas kesukuan seperti memberlakukan hukum adat bagi warganya dianggap sebagian warga diluar komunitas ini adalah sesuatu yang sia-sia dan tidak sesuai dengan zaman sekarang atau sering disebut kolot. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan dan merubah paradigma tersebut. Sesungguhnya apa yang menjadi perspektif warga diluar komunitas suku Jerieng itu tidak benar. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian atau penyelidikan yang bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada implementasi hukum adat suku Jerieng. Dimaksudkan untuk melihat implementasi hukum adat pada masyarakat suku Jerieng yang berlaku sekarang ini. Pengumpulan data utamanya dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Selanjutnya semua data yang terkumpul, baik data primer dan sekunder yang berbentuk buku, karya ilmiah, artikel, hasil observasi atau wawancara dianalisis (content analysis) dan diperbenturkan dengan landasan teori agar didapat gambaran dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi hukum adat suku Jerieng seperti Hukum adat Maleng, hukum adat Betian di Uten, hukum adat Bekelai dan Munoh, hukum adat Buyong dan Pateng Pemalei yang hingga kini masih berlaku di wilayah suku Jerieng mengandung nilai-nilai pendidikan Islam.