Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PERAN MEDIA DALAM MENGINFORMASIKAN WACANA GREEN DESIGN KEPADA MASYARAKAT Terbit Setya Pambudi
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Idealog Volume 1 nomor 1
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v1i1.841

Abstract

Abstrak: Global warming, kerusakan ekologi hingga perubahan iklim yang ekstrim adalah isu lingkungan yang saat ini menajdi topik pembahasan masyarakat luas. Isu lingkungan ini juga menarik perhatian pada dunia desain, green design muncul sebagai jawaban akan isu lingkungan tersebut. Wacana green design yang mengarah pada pola pikir dan tindakan yang menghargai dan ramah lingkungan yang berkelanjutan. Untuk memberikan informasi dan pengetahuan mengenai wacana green design kepada masyarakat perlu sebuah komunikasi melalui media. Media sebagai bentuk komunikasi massa berfungsi sebagai pemberi informasi, pencetus opini publik hingga pembentuk budaya massa. Dalam peranya pada wacana green design , media berfungsi sebagai pemberi informasi, mengenalkan wawasan baru, mempersuasi pola pikir dan tindakan masyarakat ke arah wacana green design yang menghargai dan ramah terhadap lingkungan secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dengan melakukan kajian terhadap fenomena yang ada di masyarakat berdasar pada kajian literatur. Fokus penelitian adalah mengenai peran media dalam memberikan informasi kepada masayarakat tentang wacana green design. Dalam makalah ini didapatkan kesimpulan peran media pada wacana green design. Media sebagai sarana kampanye dengan tujuan untuk meningkatakan kesadaran, memberi informasi dan merubah pola pikir ke arah green design. Peran media sebagai sarana edukasi green design dengan tujuan memberi pengetahuan baru kemudian mempersuasi pola pikir dan tindakan masyarakat menuju wacana green design. Selanjutnya media digunakan produsen untuk membujuk konsumen untuk menyakini dan kemudian membeli dan menggunakan produk green design.
ANALISIS KOMPARTEMEN DESAIN TAS PERLENGKAPAN KAMERA UNTUK VIDEO BLOGGER Syifa Madani; Yanuar Herlambang; Terbit Setya Pambudi
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2022): Vol. 10, No. 2, Oktober 2022
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v10i2.273

Abstract

Increasing video content on social media has led to more people doing video blogging or referred as video bloggers (vloggers). It affects the number of vloggers in Indonesia, reaching half the total number in the world. Vloggers need a bag to carry equipment so that the equipment is stored correctly and undamaged when creating content outdoors. The specific bags for camera equipment on the market still do not fulfill their requirement. These conditions require vloggers to provide various bags, while vlogger activities and equipment always change according to content needs. This study aims to answer the problems experienced by vloggers by increasing the effectiveness of the bag through concepts, systems, access, and compartment layouts. The method used in developing the compartment starts from collecting data such as questionnaires and interviews to identify problems, observation of existing products and product references, activities studies, continued analysis data, design concepts to production, and product testing.
PERANCANGAN TAS KERTAS RAMAH LINGKUNGAN RUMAH MAKAN PECEL LELE METRO KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN KERTAS BENIH DAUR ULANG Terbit Setya Pambudi; Chris Chalik
Tanra: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 9, No 3 (2022): September - Desember
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v9i3.38380

Abstract

Di mana pun kita tinggal, hanya ada satu rumah yang kita miliki bersama, yaitu Bumi. Dalam beberapa tahun terakhir, efek perubahan iklim menjadi hal yang lebih mendesak untuk segera diatasi bersama lewat pilihan gaya hidup dan keseharian kita dalam berinteraksi dengan alam tempat kita tinggal. Istilah ramah lingkungan telah menjadi kata kunci yang populer yang digunakan di seluruh dunia Ramah lingkungan secara sederhana berarti tidak berbahaya bagi lingkungan, baik dari proses sebelum produk itu dihasilkan maupun dari hasil setelah sebuah produk digunakan. Salah satu dampak kerusakan lingkungan yang umumnya terjadi adalah penggundulan hutan, dimana pohon-pohon dieksplotasi untuk diolah menjadi berbagai produk olahan kayu, dan salah satunya adalah kertas. Perancangan tas kertas ramah lingkungan ini akan menggunakan kertas benih daur ulang sebagai bahan baku utamanya. Kertas benih adalah kertas daur ulang yang mengandung benih tanaman buah maupun sayuran, dimana selain mudah diurai oleh tanah, bersumber dari kertas limbah yang didaur ulang dan tidak berbahaya bagi lingkungan, manfaat dari penggunaan kertas ini akan membantu mengurangi emisi karbon dan polusi udara lainnya yang bersumber dari alat transportasi pengangkutnya, karena sebagian besar sayur dan buah yang kita konsumsi menempuh jarak yang sangat jauh dari petani hingga tersedia di pasar. Metode yang digunakan dalam perancangan tas kertas  ini adalah User Centered Design. dimana  perancangan berpusat dari kebutuhan pengguna dan mengesampingkan pertimbangkan sekunder perancang, seperti halnya estetika yang bersifat subjektif.
PERANCANGAN TAS MODULAR SEBAGAI PRODUK ECO LIFESTYLE Terbit Setya Pambudi; Pandu Arliando; Teuku Zulkarnain Muttaqin
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39752

Abstract

Eco lifestyle is a lifestyle that emerges as a response to global environmental problems whose mission is to help nature return to its original state and reduce environmental pollution. This lifestyle is achieved by consuming environmentally friendly products, recycling waste, utilizing waste so that it can be reused, and using sustainable products. Therefore, from this lifestyle comes the demand for products that are following the concept of an ecological lifestyle. One of them is the need for bags that can be used for various activities and are environmentally friendly. The bag design is also one of the answers to the problem of plastic bag waste which is one of the most common problems in the world today. The design theme is an ecological lifestyle, aiming to make products that can help save the earth. The research method used in this design uses qualitative methods while the design method uses product differentiation methods. The purpose of this research is to design a modular bag product as a substitute for plastic bags as one of the eco-lifestyle products in its mission to reduce waste and environmental pollution. The product resulting from the research is a bag design with a modular concept so that it can be used in various activities, without having to use different types of separate bags. The modular bag is designed in the form of a bag consisting of several modules that can be disassembled, with the function of being a traveling bag out of the house and a shopping bag.Keywords: ecolifestyle, bags, modular, sustainable. AbstrakGaya hidup ekologis adalah gaya hidup yang muncul sebagai respon terhadap permasalahan lingkungan global yang misinya membantu alam kembali ke keadaan semula dan mengurangi pencemaran lingkungan. Gaya hidup ini dicapai dengan mengkonsumsi produk ramah lingkungan, mendaur ulang sampah, memanfaatkan sampah agar dapat digunakan kembali dan menggunakan produk yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dari gaya hidup inilah muncul tuntutan akan produk yang sesuai dengan konsep gaya hidup ekologis. Salah satunya adalah kebutuhan tas yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas dan ramah lingkungan. Desain tas juga menjadi salah satu jawaban atas permasalahan sampah kantong plastik yang menjadi salah satu permasalahan paling umum di dunia saat ini. Tema perancangan ini adalah gaya hidup ekologis, bertujuan untuk membuat produk yang dapat membantu misi penyelamatan bumi. Metode penelitian yang dipakai dalam perancangan ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan metode perancangannya menggunakan metode differensiasi produk. Tujuan dari penelitian ini dari penelitian ini adalah merancang produk tas modular sebagai pengganti tas kantong plastik sebagai salah satu produk eco lifestyle dalam misinya puntuk mengurangi sampah dan pencemaran lingkungan. Produk  yang dihasilkan dari penelitian adalah  rancangan tas dengan konsep modular agar mampu digunakan pada berbagai kegiatan, tanpa harus menggunakan berbagi jenis tipe tas yang terpisah. Tas modular yang dirancang berupa tas yang terdiri dar beberapa modul yang dapat dibongkar pasang, dengan fungsi sebagai tas bepergian keluar rumah dan tas belanja.Kata Kunci: ekologis, tas, modular, berkelanjutan. Authors:Terbit Setya Pambudi : Universitas TelkomPandu Arliando : Universitas TelkomTeuku Zulkarnain Muttaqin : Universitas Telkom References:Charter, M. (Ed.). (2018). Designing for the Circular Economy. New York: Routledge.Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo.Lorenzen, J.A. (2012) Going Green: Proses Perubahan Gaya Hidup 1. Sociological Forum, 27(1), 94–116.McLennan, J. F. (2004). Filosofi Desain Berkelanjutan: Masa Depan Architure. Kota Kansas: Ecotone LLC.Tanner, C., & Kast, S. W. (2003). Mempromosikan Konsumsi Berkelanjutan: Determinan Pembelian Hijau oleh Konsumen Swiss. Psikologi & Pemasaran, 20(10), 883–902. Tilikidou, I., & Delistavrou, A. (2008). Jenis dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ekologis Konsumen yang Tidak Membeli. Strategi Bisnis dan Lingkungan, 17(1), 61–76.Van der Ryn, S., & Cowan, S. (2013). Ecological Design. Washinton DC: Island Press.
The urban commuter cyclist trousers design with a sustainable design approach Naufal Arya Putra Nurjaman; Hanif Azhar; Terbit Setya Pambudi; Alvian Fajar Setiawan; Tasya Natalia Wijaya; Antonio Junico Da Cruz Soares; Devi Eka Agustin
Productum: Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk) Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/productum.v6i1.7942

Abstract

After the prolonged COVID-19 pandemic, we have entered the New Normal phase with all adjustments and adaptations to new post-pandemic habits. Throughout 2020 and 2021 cycling has become a trend for a healthy lifestyle that people are interested in. With the rise of people cycling, sales of bicycles and their supporting equipment such as apparel have also increased. Seeing the trend of cycling and commuter bike riders who use bicycles as the main mode of transportation for daily mobilization, this becomes a potential for designing cargo pants for commuter bike riders with a sustainable design approach. Cargo pants are versatile pants that prioritize utility with various compartments that can fit various user items. Exploration of the features and systems in the design product is expected to meet the needs of commuter bike users and provide alternative products to users. 
PENGEMBANGAN DESAIN BRAND IDENTITY DAN APLIKASINYA PADA IKM PRODUK PASTRY MODERN (STUDI KASUS DIASPORA INDONESIA ABU DHABI NENZ GOURMET) Sheila Andita Putri; Gabriella Chrismaditya Putri Mawarni; Nurul Fitriana Bahri; Terbit Setya Pambudi
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1a (2023): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v6i1a.5908

Abstract

Diaspora Indonesia atau Orang Indonesia perantauan adalah orang-orang dengan keturunan Indonesia yang menetap di luar Indonesia. Istilah ini berlaku bagi orang-orang yang lahir di Indonesia dan berdarah Indonesia yang menjadi warga negara tetap atau menetap sementara di negara asing. Dilansir dari Sindonews 9 September 2021, Diaspora Indonesia di Abu Dhabi membangun jejaring melalui komunitas Anyone Can Cook (ACC) di Abu Dhabi, Ibu Kota Uni Emirat Arab (UEA) untuk membangun jejaring dengan sesama warga negara Indonesia (WNI) sekaligus memperkenalkan produk-produk lokal Indonesia kepada masyarakat internasional. Salah satu diaspora di Abu Dhabi yang juga aktif di komunitas ACC, Ny. Nenden Setiawati, kini mengembangkan produk kuliner untuk dipasarkan di tanah air. Menggunakan merek dagang “Nenz Gourmet”, Ny. Nenden menjual berbagai macam kue dan roti (pastry) modern yang sempat ia pelajari di Abu Dhabi. Hingga saat ini, Nenz Gourmet mengandalkan pemasaran Word of Mouth (WoM) yaitu suatu aktifitas yang mana konsumen memberikan informasi mengenai suatu merek atau produk kepada konsumen lain. Kendala yang muncul adalah konsumen masih sulit mengenali, menemukan, dan mengingat IKM Nenz Gourmet tersebut akibat belum adanya tanda pengenal merek (Brand Identity) untuk produk yang ditawarkan. Brand Identity ini akan diaplikasikan secara konsisten kepada semua atribut yang berhubungan dengan Merek Nenz Gormet, seperti kemasan, banner, hingga katalog. Oleh karena itulah, kegiatan pengabdian yang dilakukan mencakup Pengembangan Desain Brand Identity dan Aplikasinya pada IKM Nenz Gourmet. Tujuannya adalah untuk membantu proses pemasaran produk yang dimiliki oleh mitra. Adapun luaran yang dihasilkan berupa Brand Identity siap pakai dan Format Brand Identity yang dapat diaplikasikan oleh anggota komunitas ACC Diaspora Abu Dhabi lainnya.
Eksplorasi Material Bioplastik dari Limbah Kulit Jeruk untuk Perancangan Produk Tas Belanja Naurah, Alifah; Azhar, Hanif; Pambudi, Terbit Setya; Yurohman, Yurohman; Riswoko, Asep
JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Volume 8 No. 1 Maret 2024: JRST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jrst.v8i1.18291

Abstract

Sampah kantong plastik merupakan salah satu penyumbang limbah plastik terbanyak sehingga diperlukan adanya alternatif penggunaan material bioplastik yang mudah terurai oleh lingkungan. Kulit jeruk sebagai sisa hasil pertanian memiliki potensi besar untuk diolah menjadi bahan baku material bioplastik. Material bioplastik berpotensi sebagai alternatif pengganti material yang sulit terurai oleh alam. Pada studi ini, limbah kulit jeruk yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik, dirancang menjadi tas belanja dengan metode perancangan SCAMPER agar memiliki kualitas dan fungsi yang memadai. Eksplorasi material bioplastik dengan komposisi kulit jeruk, alginat, serat wol, gliserin, dan minyak kelapa masing-masing 19%, 21%, 3%, 47%, 9% dilakukan dengan metode pengeringan alami pada suhu dan kelembaban yang dikondisikan selama 3 hingga 5 hari dan setelah itu hasil material bioplastik dikarakterisasi menggunakan uji mekanik. Bahan bioplastik dari kulit jeruk memiliki ikatan fisik diantara bahan pembentuk dengan kuat tarik, daya beban, elongasi rata-rata, ketahanan robek masing-masing 1,01 N/mm2, 4,0 N, 87,7%, dan 4,1 N. Rancangan tas belanja dari lembaran kulit jeruk ini memiliki ukuran tas 25,5 x 25 cm dengan lebar tas 7,5 cm, warna oranye alami dengan nilai estetika lebih dibandingkan dengan tas belanja konvensional berbahan dasar kain.
SISTEM MODULAR PADA PERANCANGAN LEMARI BAJU DENGAN KONSEP SUSTAINABLE DESIGN Terbit Setya Pambudi; Gabriella Chrismaditya Putri Mawarni; Dandi Yunidar
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i01.56591

Abstract

The progress of the local and global furniture industry opens up opportunities for Indonesia to return to producing local furniture to support the economy. Millennials as the largest furniture market share in Indonesia have an interest in modular furniture. Modular furniture systems provide ease of mobilization, installation and customization which helps optimize the use of increasingly limited residential land. Apart from that, the need for furniture that is able to adapt according to user needs is also a simple application of the sustainable design concept. The concept of sustainable design refers to intelligent human thought patterns and actions that are in harmony with and respect nature. In the context of research, this concept is realized in the form of a furniture modulation system that can adapt to user needs. This research focuses on designing modular wardrobes that accommodate millennial needs. The design was carried out using design methods: observation, interviews, questionnaires, and literature study, followed by a design process using the User-Centered Design method and identification of user personas. The furniture designed is furniture with a combination of on-a-frame & single bodied modular systems with a knockdown system for easy mobilization and customizationKeywords: EcoLifestyle, bags, modular, sustainable designAbstrakKemajuan industri furnitur lokal dan global membuka peluang bagi Indonesia untuk kembali memproduksi furnitur lokal demi mendukung perekonomian. Milenial sebagai pangsa pasar furnitur terbesar di Indonesia memiliki ketertarikan terhadap furnitur modular. Sistem furnitur modular menyediakan kemudahan mobilisasi, instalasi, dan kustomisasi yang membantu optimalisasi penggunaan lahan huni yang semakin terbatas. Selain itu kebutuhan furniture yang mampu berdaptasi sesuai kebutuhan pengguna juga merupakan penerpan sederhana dari konsep sustainable design. Konsep sustainable design mengacu pada pola pikir dan tindakan manusia secara cerdas yang selaras dan menghargai alam. Dalam konteks penelitian konsep tersebut diwujudkan dalam bentuk system modulasi furniture yang bisa beradaptasi dengan kebutuhan pengguna. Penelitian ini berfokus untuk merancang lemari modular yang mengakomodasi kebutuhan milenial. Perancangan dilakukan dengan metode desain: observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literatur, dilanjutkan dengan proses perancangan menggunakan metode User-Centered Design dan identifikasi persona pengguna. Furnitur yang dirancang adalah furnitur dengan gabungan sistem modular on-a-frame & single bodied dengan sistem knockdown untuk memudahkan mobilisasi dan kustomisasiKata Kunci: Modular, Furniture, Lemari, Sustainable DesignAuthors:Terbit Setya Pambudi : Universitas TelkomGabriella Chrismaditya Putri Mawarni : Universitas TelkomDandi Yunidar : Universitas TelkomReferencesBadan Pusat Satistik (BPS). (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020. Diambil Kembali dari https://demakkab.bps.go.id/news/2021/01/21/67/hasil-sensus-penduduk-2020.htmlBesson, A. (2019). A Call for more Modular Durability in Design. Diambil Kembali dari https://asiapacificcircle.org/asia-pacific-insights-trends/more-modular-durability-in-design-alexandre-besson/Durif, F., Boivin, C., & Julien, C. (t.thn.). In Search of a Green Product Definition. Innovative Marketing, 6, 25-33.Garip, B., Saglar, N., Politecnico, O., Torino, D., Garip, S., & Güzelci, O. (2019). Flexible and Modular Furniture Design for Changing Living Environments. The XXIXTH International.Halim, W., Kusbiantoro, K., Lesmana, C., Gunawan, IV. (2023). Perancangan Bangunan Modular Penunjang Green Economy Untuk Hunian Resiliensi Bencana. Medan. Gorga: Jurnal Seni Rupa. 12 (01), 124 “ 131.Hara, T., Sakao, T., & Fukushima, R. (2019). Customization of product, service, and product/service system: what and how to design. doi:10.1299/mer.18-00184.Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. (2021). Tumbuh 8 Persen, Industri Furnitur Tangguh Hadapi Dampak Pandemi. Diambil kembali dari https://www.kemenperin.go.id/artikel/22793/Tumbuh-8-Persen,-Industri- Furnitur-Tangguh-Hadapi-Dampak-PandemiMcLennan, J. F. (2004). The Philosophy of Sustainable Design: The Future of Architecture. United Kingdom. Ecotone.Muttaqien, TZ. & Adilihung, H. (2023). Pemanfaatan Sisa Bahan Produksi Menjadi Material Siap Pakai Dan Penerapanya Pada Produk Dekorasi Rumah. Medan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(01), 224-229Pambudi, TS., Arliando, P., Muttaqien, TZ. (2022). Perancangan Tas Modular Sebagai Produk Eco Lifestyle. Medan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(02), 499-564Soewardikoen, D. (2019). Metodologi Penelitian: Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: PT Kanisius.Smardzewski, J. (2015). Furniture Design. Switzerland. Springer International Publishing doi:10.1007/978-3-319-19533-9Tseng, M., Wang, Y., & Jiao, R. (2018). Modular Design. The International Academy for Production (eds) CIRP Encyclopedia of Production Engineering. doi:10.1007/978-3-642-35950-7_6460-4UNEP 2009 Annual Report. Seizing The Green Opportunity. Nairobi: UNEP Publishing Service SectionUzoegbo, H. (2016). 8 - Dry-stack and compressed stabilised earth-block construction. Harries, K. and Sharma, B., Eds., Nonconventional and Vernacular Construction Materials, 205-249. doi:10.1016/B978-0-08-100038-0.00008-1Wijaya, D., & Anastasia, N. (2021). Pertimbangan Generasi Milenial pada Kepemilikan Rumah dan Kendala Finansial. Diambil kembali dari https://jmap.mappi.or.id/index.php/journal penilai/article/view/23/10Xue, D., Hua, G., Mehrad, V., & Gu, P. (2012). Optimal Adaptable Design for Creating the Changeable Product Based on Changeable Requirements Considering the Whole Product Life-Cycle. Journal of Manufacturing Systems, 31(1), 59-68. doi:10.1016/j.jmsy.2011.04.003
Exploration of a mixture of HMR (high moisture resistant) and HDPE (high-density polyethylene) as an environmentally friendly furniture board alternative Kusbijanto, Ancilla Domini; Pambudi, Terbit Setya; Azhar, Hanif
Jurnal Teknika Vol 21, No 1 (2025): June 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/tjst.v21i1.32668

Abstract

Waste management remains a significant obstacle to sustainable living, particularly due to the accumulation of plastic waste at disposal sites and the furniture industry’s growing reliance on unsustainable plywood materials. Annually, over 300 million tons of plastic waste are generated. High-Density Polyethylene (HDPE) plastic waste, often containing formaldehyde resin, and moisture-resistant (HMR) board waste are frequently discarded without proper processing, posing environmental concerns. Despite their valuable properties—HMR offers moisture resistance, while HDPE provides strength and recyclability—limited research exists on their synergistic application in sustainable composite materials. This study explores the integration of HDPE and HMR as an environmentally responsible alternative to conventional furniture boards. Employing a qualitative approach, including observation, expert interviews, and literature analysis, combined with a thermopressing methodology, the study identifies optimal mixing techniques for producing boards resistant to heat, humidity, and substantial loads. Three composition ratios were tested: 200:50, 190:60, and 180:70 (HDPE to HMR). Results demonstrate that the 200:50 composition achieved optimal performance, withstanding 23 kg loads without failure, exhibiting excellent water resistance over 24 hours, and showing superior fire resistance compared to conventional plywood. This research contributes to waste valorization and sustainable material innovation for furniture manufacturing.
PERANCANGAN ALAT TIDUR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERITAS TELKOM PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK Huda, Dzikra Rahmah Nurul; Pambudi, Terbit Setya; Yunidar, Dandi
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 5 (2024): Oktober 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Students as one of the roles in the academic community globally have poor sleep quality, which affects their academic performance and overall quality of life. Students themselves Students themselves have a tendency to be able to fall asleep more easily comfortably when they hug something, sleeping equipment products are designed by considering ergonomic shapes to avoid the onset of aches or pains during sleep and when waking up, as well as cool materials. This problem is the basis for designing a sleeping device to improve sleep quality for students with an ergonomic and anthropometric approach, designed using the User-Centered Design (UCD) method to make students the main users of the product as well as the main source of data for research and design. Keywords: Sleep quality, student, UCD, ergonomic-anthropometric sleep tool.