Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS LAJU PERPINDAHAN PANAS PADA FINAL SUPERHEATER PADA INSTALASI STEAM GENERATOR UNTUK SISTIM PEMBANGKIT DAYA 150 MW Sarsetiyanto, Joko; Soedjono, Denny M.E; Rahmanita, Aprilina Deluk
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada instalasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), final superheater adalah alat penukar kalor yang berperan penting dalam menghasilkan uap panas  lanjut yang bertemperatur tinggi. Jika pada tahap akhir pemanasan di final supeheater temperatur uap yang dihasilkan rendah, berarti enthalpy uap juga rendah. Akibatnya daya yang dihasilkan oleh turbin juga rendah. Daya turbin yang rendah dapat mengakibatkan effisiensi instalasi instalasi pembangkit daya juga rendah.  Final superheater adalah sebuah alat penukar kalor yang kinerjanya sangat dipengaruhi oleh mekanisme perpindahan panas konveksi dan konduksi  yang terjadi didalamnya.  Perpindahan panas konveksi sangat dipengaruhi oleh kecepatan dan pola aliran fluida. Sedangkan perpindahan panas konduksi dipengaruhi oleh konduktifitas termal material/bahan pipa alat penukar kalor. Pada alat penukar kalor (final superheater) yang sudah dioperasikan beberapa lama tentu akan mengalami perubahan kinerja. Untuk mengetahui perubahan tersebut maka dilakukan analisis/perhitungan effisiensi perpindahan panas. Perhitungan menggunakan metode log mean temperature difference (LMTD) dengan data komisioning dan data eksisting. Dari hasil perhitungan pada saat PLTU mendapat beban penuh (150 MW) dapat diketahui bahwa LMTD pada kondisi komisioning 529,779 oK dan pada kondisi eksisting 502,750 oK. Jadi sudah ada penurunan sebesar 5,10 %. Sedangkan penyerapan kalor pada final superheater (qs) untuk kondisi komisioning 44668,319 kW, sedangkan untuk kondisi eksisting 42525,977 kW. Jadi sudah ada penurunan sebesar 4,80 %.
KAJI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA PORTABLE COLD BOX DENGAN THERMOELEKTRIK TEC1-12706 Soedjono, Denny M. E; Sarsetiyanto, Joko; Winarno, Gathot Dwi; Silfiyati, Alichia
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cold storage dapat diilustrasikan sebagai sebuah bangunan yang fungsinya seperti lemari pendingin. Bangunan dengan temperatur rendah ini hanya dapat difungsikan dengan baik jika kita memastikan ruangan tertutup rapat dalam artian udara tidak dapat keluar masuk dan memakai alat pendingin (refrigeration) untuk menjaga temperatur tetap rendah. Pada penelitian ini dilakukan kajian tentang penerapan peltier TEC 12076 pada alat portable cold box. Perencanaan alat portable cold box menggunakan komponen utama thermoelektrik, heatsink, dan fan. Pengujian diawali dengan proses perencanaan alat, pengadaan peralatan, dan pembuatan alat. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan perhitungan untuk mendapatkan heat rate pada heatsink termoelektrik sisi panas dan dingin serta grafik distribusi temperatur pada alat portable cold storage. pada perhitungan menunjukkan bahwa, dalam kondisi maksimum heatsink pada sisi panas dapat melepas kalor sebesar 0.319 Watt, plat datar pada sisi dingin dapat menyerap kalor sebesar 4.676 Watt.
Pengaruh Posisi Difuser dan Variasi Kecepatan Udara Masuk terhadap Distribusi Temperatur Ruang Terkondisi Sebuah Studi Numerik Joko Sarsetiyanto; Denny M E Soedjono
Jurnal Teknik Mesin (Sinta 3) Vol. 8 No. 1 (2006): APRIL 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There are a number of fundamental functions to be fulfilled by an air distribution systems in a room. Heat generated by different sources such as sunlight, lighting and other electrical installations has to be removed from the conditioned room. The air distribution system must also supply fresh air to the conditioned room. The temperature distribution pattern in the conditioned room is influenced by room geometry, heat sources, diffuser position and type, and air supply velocity on diffuser. In general, the goal of this research is to find the optimum diffuser position by numerical method. Numerical method, simulates diffuser position and air supply velocity variation. The results shows that inclined diffuser position (+30o) and high velocity air supply (4.2 m/s) indicate that the temperature distribution equal on all levels Steady state condition (conditioned air temperatur of 21oC) occured 275 seconds after the supply air comes into contact with the non conditioned room air (the shortest time compared to others). Abstract in Bahasa Indonesia : Ada banyak fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh sistem pendistribusian udara di ruangan. Kalor yang ditimbulkan oleh sumber-sumber seperti sinar matahari, lampu-lampu dan alat-alat listrik harus dikeluarkan dari ruangan yang dikondisikan. Sistem distribusi udara juga harus mencatu udara segar ke ruangan yang dikondisikan. Pola distribusi temperatur pada ruangan yang dikondisikan dipengaruhi oleh geometri ruangan, sumber panas, jenis, letak, dan posisi difuser serta kecepatan aliran udara masuk difuser. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan posisi difuser yang optimum dengan menggunakanan metoda numerik. Metoda numerik mensimulasikan variasi posisi difuser dan kecepatan udara masuk difuser. Hasil simulasi dengan posisi difuser miring (+30o) dan kecepatan udara masuk difuser tinggi (4,2 m/s) menunjukkan distribusi temperatur sama untuk semua level. Kondisi tunak (temperatur ruangan 21o C) dicapai selama 275 detik setelah udara dialirkan ke ruangan yang dikondisikan (waktu untuk mencapai kondisi tunak ini adalah waktu tercepat bila dibandingkan dengan yang lainnya). Kata kunci: Metode nomerik, posisi diffuser, kecepatan suplai udara.
Implementasi Metode Reliability Centered Maintenance pada Mesin Gilingan di PG. Kremboong Giri Nugroho; Muhammad Dzaky Fawwaz; Mashuri -; Denny ME Soedjono; Joko Sarsetiyanto
Jurnal Nasional Aplikasi Mekatronika, Otomasi dan Robot Industri (AMORI) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.561 KB) | DOI: 10.12962/j27213560.v2i1.9135

Abstract

PG. Kremboong Sidoarjo, merupakan perusahaan yang memproduksi gula pasir dengan bahan baku tanaman tebu. Kapasitas produksi gula yang mampu dihasilkan mencapai 2500 tcd. Dalam proses produksinya mesin gilingan digunakan untuk memerah tebu untuk diambil niranya. Mesin gilingan yang paling sering mengalami kegagalan adalah mesin gilingan IV sehingga mengakibatkan proses produksi gula terganggu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk perawatan yang tepat dan nilai keandalan mesin gilingan sebagai acuan untuk menentukan interval waktu perawatan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance dengan cara mengolah data kegagalanya menggunakan Analisa mode kegagalan. Berdasarkan analisis data secara Reliability Centered Maintenance hasil yang diperoleh nilai keandalan yaitu 0,0056 selama masa giling, jadwal yang sesuai untuk menerapkan preventive maintenance yaitu dengan interval waktu perawatan tiap 250 jam, dan dari hasil analisa melalui FMEA (Failure Mode Effect Analysis) diketahui terdapat 1 failure mode yang dapat dicegah dengan combination task, 1 failure mode yang dapat dicegah dengan on-condition task, 3 failure mode dapat dicegah dengan Scheduled restoration task, 1 failure mode yang dapat dicegah dengan no maintenance scheduled.
Perencanaan Sistem Pemeliharaan menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance Gas Engine Compressor PT. Perda Daya Gas Dedy Zulhidayat Noor; Mohammad Fahmi Al Alam; Mashuri -; Joko Sarsetiyanto; Hari Subiyanto
Jurnal Nasional Aplikasi Mekatronika, Otomasi dan Robot Industri (AMORI) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.235 KB) | DOI: 10.12962/j27213560.v2i1.9126

Abstract

PT. Perta Daya Gas adalah Perusahaan joint venture yang dibentuk dan didirikan oleh PT. Pertamina Gas(Pertagas) dan PT. Indonesia Power (IP). PT. Perta Daya Gas mendirikan fasilitas Compressed Natural Gas (CNG) PlantTambak Lorok yang bertujuan sebagai “Peak Shaving” untuk memenuhi kebutuhan beban puncak kelistrikan pada subsistem Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap (PLTGU)Tambak Lorok yang dioperasikan oleh PT. Indonesia Power. CNG Plant Tambak Lorok merupakan fasilitas kompresidan penyimpanan gas alam dalam bentuk CNG yang dikerjakan oleh 10 unit Gas Engine Compressor (GEC) identikuntuk mengubah 20 – 24 bar menjadi 250 bar. Mengingat pentingnya kinerja GEC, diperlukan langkah perawatandengan metode yang tepat. RCM merupakan suatu strategi maintenance yang memberikan metode terstruktur dansistematis untuk menganalisis fungsi dan kegagalan dari suatu aset fisik yang berfokus dalam mempertahankan fungsiaset tersebut. Proses penyusunannya terbagi menjadi 2 analisis yaitu kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatifdilakukan dengan pendistribusian kegagalan dengan software Reliasoft Weibull++6 untuk mengetahui parameterperhitungan nilai keandalan yang dapat digunakan dalam acuan interval perawatan tiap mesin. Analisis kualitatifmenggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis yang kemudian dikembangkan dalam bentuk RCM DecisionWorksheet. Dari analisis yang dilakukan, interval perawatan untuk menjaga nilai keandalan tidak turun di bawah 0.6adalah 80 jam untuk GEC K-101, 260 jam untuk GEC K-102, 220 jam untuk GEC K-103, 240 jam untuk GEC K-104, 42jam untuk GEC K-105, 150 jam untuk GEC K-106, 160 jam untuk GEC K-107, 240 jam untuk GEC K-108, 140 jam untukGEC K-109 dan 130 jam untuk GEC K-110. Analisis kualitatif mengidentifikasi ada 69 failure mode pada Gas EngineCompressor. 67 failure mode bisa dicegah dengan scheduled discard task dan 2 failure mode bisa dicegah denganscheduled restoration task.
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR CAMPURAN BIOETANOL-BENSIN TERHADAP KINERJA DAN EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN STANDAR 4 LANGKAH TIPE 4 K Joko Sarsetiyanto
Purifikasi Vol 12 No 1 (2011): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v12.i1.215

Abstract

Perkembangan jumlah kendaraan bermesin bensin dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini mengakibatkan jumlah gas buangnya juga meningkat sehingga berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengurangi kadar gas buang yang bersifat toksik tersebut. Di sisi lain dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi Indonesia, maka peranan bahan bakar terbarui seperti bioetanol harus semakin ditingkatkan. Sebagai satu alternatif pemecahan masalah tersebut dilakukan penelitian eksperimental tentang campuran bioetanol-bensin yang digunakan sebagai bahan bakar pada motor bensin standar 4 langkah tipe 4K. Kegiatan utama penelitian adalah menganalisis kinerja mesin dan emisi gas buang yang diuji. Campuran bioetanol dalam bahan bakar uji divariasikan dari 0 hingga 25%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar campuran bioetanol-bensin berdampak positif baik terhadap kinerja maupun emisi gas buang mesin terutama pada putaran jelajah (2500-3000 rpm). Pada putaran 2500 rpm emisi gas buang paling baik terjadi pada campuran 25% etanol, yaitu dengan kadar CO = 1,21%; CO2 = 12,20%; HC = 227 ppm; O2 = 3,60%, dan kinerja mesin (BHP) 44,4 hp; torsi (T) sebesar 126,6 kg-m; konsumsi bahan bakar spesifik (BSFC) sebesar 0,23 kg/hp-jam; dan efisiensi termal (hth) sebesar 35%. Sedangkan emisi gas buang terburuk terjadi pada penggunaan bahan bakar bensin tanpa etanol, yaitu CO = 2,20%; CO2 = 11,70%; HC = 277 ppm; O2 = 1,07% dengan kinerja mesin BHP sebesar 45,4 hp, T sebesar 129,5 kg-m, BSFC sebesar 0,255 kg/hp-jam, dan hth sebesar 30%.
EFEK DIMENSI VALVE GAP PADA KINERJA MESIN DAN BUANGAN EMISI GAS DARI MESIN PENGAPIAN EMPAT TAK: STUDI PERCOBAAN Joko Sarsetiyanto; Mahirul Mursid
Purifikasi Vol 6 No 1 (2005): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v6.i1.268

Abstract

Valve adalah bagian penting dalam pembakaran mesin internal. Mekanisme valve harus dipelihara agar dimensi gap tetap ideal. Dimensi gap dapat berubah oleh proses dan mengendurkan adjusment sekrup. Dimensi gap menandai jumlah campuran air-fuel yang memasuki ruang pembakaran dan kebocoran tekanan. Kebocoran disebabkan oleh penundaan waktu clossing katup buang. Penelitian ini menunjukkan dimensi gap valve mempunyai efek penting pada kinerja mesin dan emisi gas. Percobaan laboratorium dilaksanakan untuk mengukur kinerja mesin dan emisi gas. Parameter mesin yang diuji adalah 4K jenis empat stroke mesin pengapian, dengan sepasang intake exhaust gap dimensi bervariasi: 10mm-20mm, 15mm-25mm, 20mm-30mm, 25mm-35mm dan 30mm-40mm. Hasil yang dicapai yaitu jumlah maksimum mesin operasi adalah 3000 rpm dengan sepasang intake-exhaust gap dimensi 25mm-35mm, dengan kondisi itu menghasilkan BHP= 49,40 hp, BTorsi= 11,80 kg-m, BMEP= 11,49 kgf/cm2, BSFC= 0,26 kg/ hp- jam dan BTE= 24,29% sedangkan emisi gas CO= 3,6% vol., CO2= 13,1% vol, HC= 225 ppm, dan O2= 1,1%.
KAJI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA PORTABLE COLD BOX DENGAN THERMOELEKTRIK TEC1-12706 Denny M. E Soedjono; Joko Sarsetiyanto; Gathot Dwi Winarno; Alichia Silfiyati
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cold storage dapat diilustrasikan sebagai sebuah bangunan yang fungsinya seperti lemari pendingin. Bangunan dengan temperatur rendah ini hanya dapat difungsikan dengan baik jika kita memastikan ruangan tertutup rapat dalam artian udara tidak dapat keluar masuk dan memakai alat pendingin (refrigeration) untuk menjaga temperatur tetap rendah. Pada penelitian ini dilakukan kajian tentang penerapan peltier TEC 12076 pada alat portable cold box. Perencanaan alat portable cold box menggunakan komponen utama thermoelektrik, heatsink, dan fan. Pengujian diawali dengan proses perencanaan alat, pengadaan peralatan, dan pembuatan alat. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan perhitungan untuk mendapatkan heat rate pada heatsink termoelektrik sisi panas dan dingin serta grafik distribusi temperatur pada alat portable cold storage. pada perhitungan menunjukkan bahwa, dalam kondisi maksimum heatsink pada sisi panas dapat melepas kalor sebesar 0.319 Watt, plat datar pada sisi dingin dapat menyerap kalor sebesar 4.676 Watt.
ANALISIS LAJU PERPINDAHAN PANAS PADA FINAL SUPERHEATER PADA INSTALASI STEAM GENERATOR UNTUK SISTIM PEMBANGKIT DAYA 150 MW Joko Sarsetiyanto; Denny M.E Soedjono; Aprilina Deluk Rahmanita
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada instalasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), final superheater adalah alat penukar kalor yang berperan penting dalam menghasilkan uap panas  lanjut yang bertemperatur tinggi. Jika pada tahap akhir pemanasan di final supeheater temperatur uap yang dihasilkan rendah, berarti enthalpy uap juga rendah. Akibatnya daya yang dihasilkan oleh turbin juga rendah. Daya turbin yang rendah dapat mengakibatkan effisiensi instalasi instalasi pembangkit daya juga rendah.  Final superheater adalah sebuah alat penukar kalor yang kinerjanya sangat dipengaruhi oleh mekanisme perpindahan panas konveksi dan konduksi  yang terjadi didalamnya.  Perpindahan panas konveksi sangat dipengaruhi oleh kecepatan dan pola aliran fluida. Sedangkan perpindahan panas konduksi dipengaruhi oleh konduktifitas termal material/bahan pipa alat penukar kalor. Pada alat penukar kalor (final superheater) yang sudah dioperasikan beberapa lama tentu akan mengalami perubahan kinerja. Untuk mengetahui perubahan tersebut maka dilakukan analisis/perhitungan effisiensi perpindahan panas. Perhitungan menggunakan metode log mean temperature difference (LMTD) dengan data komisioning dan data eksisting. Dari hasil perhitungan pada saat PLTU mendapat beban penuh (150 MW) dapat diketahui bahwa LMTD pada kondisi komisioning 529,779 oK dan pada kondisi eksisting 502,750 oK. Jadi sudah ada penurunan sebesar 5,10 %. Sedangkan penyerapan kalor pada final superheater (qs) untuk kondisi komisioning 44668,319 kW, sedangkan untuk kondisi eksisting 42525,977 kW. Jadi sudah ada penurunan sebesar 4,80 %.
Pemanfaatan Alat Pelepas Velg Ban Portable untuk Memudahkan Penggantian Ban RTG Crane di Terminal Nilam, Pelabuhan Tanjung Perak - Surabaya Anzip, Arino; Mirmanto, Heru; Noor, Dedy Zulhidayat; Sarsetiyanto, Joko; Kusnadi, Dimitra Meidina
Sewagati Vol 8 No 3 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i3.1005

Abstract

Terminal Nilam yang berada di Kawasan Pelabuhan Tanjung Perak – Surabaya saat ini mengoperasikan 3 RTG Crane milik PT. Pelindo (Persero) sedangkan untuk proses perawatan RTG Crane dilakukan oleh PT. Berkah Industri Mesin Angkat (PT. BIMA). Salah satu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan oleh PT. BIMA adalah kegiatan penggantian ban pada RTG Crane. Sampai saat ini proses penggantian ban RTG Crane masih dilakukan secara manual menggunakan dongkrak hidrolik manual sehingga membutuhkan waktu yang lama, sumber daya manusia yang banyak dan juga berisiko dari segi keselamatan kerja. Oleh karena itu upaya yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat ITS yaitu dengan membuat produk berupa alat pelepas velg ban portable yang sesuai dengan kebutuhan, dengan harapan dapat bermanfaat dan memudahkan PT. BIMA dalam proses penggantian ban pada RTG Crane.